Karna kebucinannya pada Justiv, Rena sampai rela menyerahkan sesatu yang paling berharga dalam dirinya pada sang kekasih.
Kesalahan satu malam yang telah mereka lakukan. Telah menyebabkan munculnya kehidupan baru dalam rahim Rena.
Namun di saat Rena akan memberitahu tentang kehamilannya pada Justiv, pria itu malah ingin mengakhiri hubungannya dengan Rena.
Demi melindungi masa depan dirinya dan sang anak yang tak berdosa, terpaksa Rena harus merelakan sang anak untuk dirawat oleh orang tuanya dan menganggap anak itu sebagai adiknya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
"Tidak mom! Aku tidak mau dijodohkan dengan orang yang tidak aku kenal." Rena menolak keras permintaan mom Khanza yang ingin menjodohkan dirinya dengan seseorang yang tidak Rena kenal.
"Setidaknya temui dulu pria itu sayang, dia sangat tampan. Kau akan menyesal karna telah menolaknya tanpa sempat mengenal orangnya lebih dulu." bujuk mom Khanza.
"No mom! Setampan apapun pria itu aku tidak akan tertarik. Karna aku sudah mempunyai pria pilihanku sendiri." tepis Rena.
"Siapa pria itu? Kenapa kau tidak pernah mengenalkannya pada kami? Kapan kalian akan menikah?" tanya mom Khanza beruntun. Membuat Rena terpaksa harus menelan salivanya dengan susah.
"Dia...dia..." Rena bingung harus menjawab apa, karna Rena sendiri belum terlalu mengenal Zayn dengan baik. Mereka hanya pernah bertemu beberapa kali, tapi Rena sudah sangat yakin kalau Zayn adalah jodohnya.
"Pokoknya kalau waktunya sudah tepat, aku akan mengenalkan pria itu pada mom. Tapi aku mohon jangan jodohkan aku dengan pria manapun." mohon Rena dengan wajah memelas.
"Ok baiklah, mom tidak akan memaksa." Mom Khanza tidak ingin memaksakan kehendak, karna yang akan menjalani pernikahan itu nantinya adalah Rena. Tidak akan baik juga jika dipaksakan. Namun mom Khanza dan mom Alena sudah punya rencana lain untuk mendekatkan Zayn dan Rena. Yaitu dengan menjadikan Rena sekretaris Zayn.
"Terima kasih mom." Rena memeluk mom Khanza dengan sayang.
"Sama-sama sayang." mom Khanza membalas pelukan Rena.
"Ambilah ini." mom Khanza memberikan sesuatu pada Rena.
"Apa ini mom?" tanya Rena dengan dahi yang mengkerut. Kenapa tiba-tiba mom Khanza memberikan sebuah kartu nama untuknya.
"Kau sedang mencari pekerjaan bukan?" tanya mom Khanza, Rena menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
"Mulai besok kau bisa bekerja di perusahaan ini sebagai sekretaris..."
"Aaakkk!!! Benarkah itu mom?" saking senangnya berhasil mendapat pekerjaan, Rena sampai memotong ucapan mom Khanza.
Rena menarik tangan mom Khanza, kemudian mengajak wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu menari bersama dirinya.
"Sudah, sudah. Kepala mom pusing!" keluh mom Khanza saat Rena mengajaknya berputar-putar. Namun Rena tak peduli, ia terus menari bahkan sampai menyanyi pula.
"Tepat jam tujuh besok pagi datanglah ke perusahaan Abraham Crop dan temui pria di kartu nama tersebut. Pria itu adalah asistennya Zayn." ucap mom Khanza setelah berhasil melepaskan diri dari Rena. Bergegas mom Khanza meninggalkan kamar Rena, mom Khanza tidak mau gendang telinganya rusak karna mendengar suara Rena yang terdengar seperti suara kaleng rombeng lebih lama lagi.
"Ok mom." balas Rena yang sebenarnya tidak terlalu mendengarkan ucapan mom Khanza.
"Aku harus menemui siapa tadi? Asisten Zian Atau Zoan ya?" Rena mengingat ingat.
Drrrd Drrrd Drrrd
Suara ponsel Rena bergetar, mengalihkan atensi Rena dari pria yang harus ditemuinya besok.
"Justiv? Kenapa dia terus menghubungiku sih! Mengganggu saja!"
Tak ingin kebahagiaannya hari ini di rusak oleh Justiv, Rena segera mematikan ponselnya agar pria itu tidak bisa menghubunginya lagi.
***
***
"Shittt! Kenapa Rena tidak mau mengangkat telepon dariku?" umpat Justiv dengan wajah frustasi. Sejak kemarin Justiv terus mencoba menghubungi Rena, untuk memberitahukan kalau hubungannya dengan Vanesa telah berakhir dan mereka bisa memulai hubungan yang baru. Tapi wanita cantik itu selalu menolak setiap panggilan telepon darinya.
"Rena!!! Apa kau sedang mempermainkan aku!" geram Justiv saat ponsel Rena sudah tidak bisa di hubungi lagi.
Bruk!
Pintu ruangan Justiv tiba-tiba terbuka dengan kasar, membuat pria bermata biru itu menatap tajam ke arah pintu.
"Maaf tuan, aku sudah mencegah nona Vanesa masuk. Tapi dia tetap memaksa." Ucap Jessi sekretaris Justiv dengan wajah gusarnya.
Kemarin Justiv sudah memberi perintah pada Jessi agar tidak membiarkan Vanesa keluar masuk ruangannya dengan sesuka hati lagi, karna hubungan mereka telah berakhir. Namun Vanesa terus memaksa masuk, hingga terjadi pertengkaran di antara dua wanita itu, dan Vanesa lah yang jadi pemenangnya.
"Justiv kita harus bicara!" ucap Vanesa tanpa peduli dengan sekretaris Jessi yang terus menarik tangannya agar keluar dari ruangan tuan Justiv.
"Panggil security dan jangan biarkan wanita ini masuk ke dalam gedung kantor ini lagi." titah Justiv tanpa melihat ke arah Vanesa.
"Baik tuan." jawab Jessi patuh. Ia segera menghubungi pihak keamanan untuk datang ke ruangan tuan Justiv.
"Aku hamil!" beritahu Vanesa sebelum security menyeretnya ke luar.
Semua orang di ruangan itu mendadak diam. Mereka semua shock mendengar perkataan Vanesa, terutama Justiv.
"Keluarlah! Tinggalkan kami berdua." titah Justiv pada sekretaris Jessi dan security yang baru saja datang.
"Baik tuan." balas mereka patuh. Setelah membungkuk untuk memberi hormat, sekretaris Jessi dan security beranjak meninggalkan ruangan Justiv.
"Kenapa hal itu bisa terjadi, bukannya kau selalu minum pil kontrasepsi sebelum kita berhubungan?" tanya Justiv setelah hanya tinggal mereka berdua saja di ruangan tersebut.
"Mana aku tahu. Mungkin pil itu tidak bisa mencegah kehamilan 100%." Vanesa tersenyum smirk.
Sejak bertemu Rena, sikap Justiv mulai berubah. Karna itu Vanesa selalu memuntahkan pil kontrasepsinya sesaat setelah meminumnya. Vanesa ingin mengikat Justiv dengan kehamilannya, agar Justiv tidak bisa meninggalkan dirinya. Dan ternyata benar dugaan Vanesa selama ini. Justiv ingin mengakhiri hubungan mereka hanya untuk kembali pada Rena.
Bersambung.
thank you juga dah semangat up date nya niiii 👍😘🤩😁🤗🤗
Semoga Zayn adalah laki2 yg akan menjadi kebahagiaan Rena di kemudian hari 👍🤗🤗
ntar klo Rena g ada pasti Zayn bkal nyariin.... pasti kangen dgn kbiasaan Rena yg bikin ngeselin...😅😅😅
Zayn apa ada mencurigai sesuatu yaa?!???
semangat nulis dan sehat selalu tor👍 ❤
sabar zayn🤣🤣