kehidupan malang seorang gadis bernama Aria,awalnya ia mengira dia diselamatkan oleh lelaki yg Ramah dan perhatian tanpa tau di balik itu ,pria tersebut memiliki sifat obsesif yg mengerikan.
saat Aria melakukan satu kesalahan fatal sifat asli pria tersebut akhirnya keluar.
apakah Aria dapat bertahan atau memilih pergi meninggalkan pria yg menurut nya ramah dan perhatian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zippo:(, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
makan malam
Aria dan Luci yg sedang melakukan pemanasan diruang olahraga milik Adrian.
"nona harus pemanasan dulu agar badan anda tidak sakit".
"bagaimana cara pemasangan yg benar Luci?".
"kita lihat videonya saja , bagaimana nona".
"benar juga ,"
Saat ini Aria sedang mencoba untuk berolahraga bersama Luci, sebenarnya Lucia sudah menawarkan untuk memanggil pelatihnya secara langsung tetapi Aria menolak dengan alasan dia tidak memerlukannya.
niat awal Aria ingin berlari santai di luar tetapi mengingat ia tidak di perbolehkan keluar rumah ,aria pun berinisiatif berolahraga di rumah saja ,toh alat alatnya juga lengkap.
"begini kan Luci?".
"iya benar nona..".
Aria pun melakukan gerakan sesuai dengan video yg ada di handphonenya.
Adrian yg memperhatikan mereka melalui cctv,hanya tersenyum, bagaimana tidak gadis yg sama sekali tidak pernah berolahraga mencoba untuk melakukannya.
Tentu gerakan yg di lakukan Aria sesuai tetapi tempo yg di lakukan tidak sesuai,Adrian hanya merasa geram ingin sekali ia turun dan langsung mengarahkan Aria.
Adrian benar benar tidak tahan akhirnya ia turun dan menemui Aria di ruang fitness miliknya.
Klik...
"kalian sedang melakukan apa..?".
"tuan Adrian" sapa Luci.
"Adrian...,aku sedang melakukan pemanasan dan mencoba untuk berolahraga mungkin badan ku menjadi lemah akibat jarang berolahraga ".
Adrian menggeleng gelengkan kepalnya,kemudian ia melangkah mendekati mereka berdua .
"kau sudah benar dalam melakukan pemanasan tetapi Tempo mu salah bisa bisa badan mu semakin sakit setelah selesai berolahraga".
"benarkah??".Aria bertanya dengan bingung ternyata yg dia lakukan ada titik salahnya.
"nona sebaiknya belajar saja bersama tuan Adrian".
luci tersenyum bahagia melihat Adrian turun tangan mengarahkan langsung aria.
"tapi aku malu Luci".
"tuan kn sering berolahraga,tidak apa apa meminta di arahkan sedikit saja".
"begitu ya... baiklah kita coba".
Aria merasa gugup ,Adrian mulai mengarahkan Aria bagaimana cara melakukannya,Luci yg masih memiliki pekerjaan pun meninggalkan mereka berdua ,awalnya Aria menahannya tetapi Luci membujuknya semua akan berjalan lancar.
Aria yg awalnya gugup mulai merasa nyaman dengan arahan Adrian ,dan melakukan sesuai yg Adrian lakukan .
"badan mu sangat kaku".
"mungkin karena saya tidak pernah berolahraga sama sekali "
"yg kau lakukan sudah cukup dan lebih baik dari yg tadi,"
"terimakasih banyak telah mengarah kan saya".
"jika kau ingin berlatih lagi ,kau bisa memanggilku ".
"bolehkah,tapikan anda sangat sibuk".
"tidak Maslaah aku juga suka berolahraga,"
"tetapi andakan jarang dirumah?".
Adrian menoleh menatap Aria.
"jika kau menginginkannya aku akan dirumah,".
Aria hanya menatap Adrian ,ia hanya bingung bila ia menginginkannya dia akan dirumah astaga.
"
Aria tersenyum senang, ternyata pria di hadapannya sangat perhatian dan baik tidak seperti yg di bilang orang orang.
_
Makan malam.
Adrian memperhatikan Aria yg sedang makan,Aria yg sedang memilah sebuah edamame yg tidak ia sukai.
"apa yg tidak kau sukai?".tanya Adrian penasaran
"aku tidak suka kacang atau yg berbentuk seperti kacang ".
"mengapa ".
"dulu saat kecil aku pernah tersedak kacang kecil,padahal kacang termasuk biji yg kecil tetapi aku malah tersedak aku jadi membencinya".
"apa lagi yg tidak kau sukai".
"hmm ah ada satu lagi kalo dibilang aneh sih,aku bisa makan anggur tetapi aku alergi kismis padahal kan kismis dari anggur yg di awetkan".
"bila kau memakan kismis gejala apa yg kau alami?".
"sesak nafas dan sakit kepala ".
"oh begitukah ,ku harap koki rumah ku mengetahui itu".
Kepala pelayan yg berdiri sedikit jauh dari Mereka berdua hanya menyimak yg di maksudkan oleh tuannya.
Kemudian berjalan ke arah dapur untuk menyampaikan sesuatu.
"hahah tidak apa apa Adrian aku bisa ko mengatasinya".
"setidaknya mereka bisa lebih hati hati".
"terimakasih sudah memperhatikan ku,tapi aneh rasanya di perhatikan ".
"kenapa begitu".
"soalnya dari kecil aku tidak pernah mendapatkan perhatian dari keluarga ku tetapi aku bersyukur mendapatkannya dari teman temanku".
"aku akan memperhatikan mu".
Aria kembali terkejut dengan penuturan pria tampan didepannya,jujur dulu sebelum ia mengenal dunia luar ia sama sekali tidak pernah mendapatkan perhatian dari keluarga intinya.
Setelah ia mulai bekerja ia sangat terharu terkadang teman temannya begitu perhatian padanya ,sejak itu Aria mulai belajar bersyukur akan hidupnya.
