NovelToon NovelToon
Suamiku Kau Rebut, Kudapatkan Papamu

Suamiku Kau Rebut, Kudapatkan Papamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Selingkuh
Popularitas:221.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

Sebuah kisah tentang seorang istri yang dikhianati suami juga sahabat baiknya sendiri. Yuk mampir biar karya ini ramai kayak pasar global.

Karya ini merupakan karya Author di akun lain, yang gagal retensi. Dan kini Author alihkan di akun Hasna_Ramarta. Jadi, jika kalian pernah membaca dan merasa kisahnya sama, mungkin itu karya saya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Perdebatan Yang Bocor

    "Selamat datang Pak Jamal. Anda datang sendiri tanpa mewakilkan pada Asisten Anda, itu merupakan suatu kehormatan tersendiri bagi kami." Pak Kendra datang ke dalam ruangan CEO diikuti Sarah dan menyambut langsung Jamal.

    "Terimakasih atas sambutannya, Pak. Saya merasa terharu." Jamal membalas seraya menyalami Pak Kendra.

    "Silahkan duduk." Pak Kendra mempersilahkan Jamal untuk duduk di sofa. Pak Kendra tahu perasaan yang sedang dirasakan sang istri, itu sebabnya dia segera menghampiri ke ruangan CEO. Karena sejatinya dirinya sudah mengetahui hubungan Sauza dengan Jamal seperti apa, serta perasaan Jamal kepada Sauza seperti apa.

    "Tadinya saya akan mengutus seseorang. Namun, saya urungkan. Sebab saya terlanjur janji dengan pemilik perusahaan ini. Lagipula saya sangat senang jika hubungan kerja sama ini kita lanjutkan. Sepertinya saya akan melanjutkan hubungan kerja sama berikutnya, setelah hubungan kerja sama dua tahun ini habis kontrak," ungkap Jamal antusias.

    "Anda sangat bersemangat sekali Pak Jamal. Saya suka anak muda yang selalu berjiwa gigih seperti Anda." Pak Kendra memuji. Sementara Sauza hanya duduk mendengarkan perbincangan kedua lelaki beda usia itu.

    "Tentu saja saya harus bersemangat, karena hidup tidak cukup hanya berpasrah. Hidup itu harus diperjuangkan, karena kodrat manusia adalah berjuang demi menggapai mimpinya yang besar," ujar Jamal lagi dengan penuh percaya diri.

    "Hebat, saya suka dengan kata-kata Anda barusan Pak Jamal. Anda benar-benar anak muda yang penuh dedikasi tinggi," puji Pak Kendra lagi.

    Tiba-tiba seorang OB datang seraya membawa baki, dengan tiga buah cangkir di atasnya.

    "Silahkan Pak Jamal." Sauza mempersilahkan Jamal saat minuman itu sudah dihidangkan OB. Sauza merasa ia harus berbasa-basi, kalau diam saja, justru akan mengundang rasa curiga dari suaminya.

     Alasan Sauza banyak diam, yakini untuk menghindari kontak mata dengan Jamal. Akan tetapi, hari ini Jamal tidak banyak menatapnya, mungkin Jamal sudah mengalah dan merelakan Sauza hidup tenang dengan suami barunya.

    "Terimakasih Bu Sauza," balas Jamal seraya meraih cangkirnya. Wangi kopi sungguh menggugah selera, sedangkan Sauza, hanya pesan susu milo coklat kesukaannya.

    "Kalau boleh tahu, apakah Pak Jamal sudah berkeluarga?" telisik Pak Kendra, padahal ia tahu dari obrolan Jamal dan Sauza tempo hari dari bukti rekaman CCTV. Untuk menutupi rasa curiga, Pak Kendra pura-pura tidak tahu dan sengaja bertanya seperti itu.

    Jamal tidak langsung menjawab, dia seakan sedang memikirkan sesuatu. "Kebetulan sampai saat ini saya masih lajang, Pak. Saya belum menemukan seseorang yang cocok di hati saya," jawab Jamal akhirnya.

    Pak Kendra tersenyum. "Masa iya Anda yang masih muda dan setampan ini, belum memiliki pasangan hidup? Saya tidak percaya," sangkal Pak Kendra diiringi gelangan kepala.

    "Sudah saya katakan, saya belum menemukan perempuan yang cocok di hati saya." Jamal menjawab dengan santai.

    "Tapi, Anda pernah menyukai seorang perempuan bukan?"

    "Tentu saja, dan sampai sekarang saya masih menantikan perempuan itu. Sayangnya, perempuan itu sekarang sudah menikah. Dan saya terpaksa harus merelakannya," terang Jamal jujur.

    Pak Kendra menduga perempuan yang dimaksud Jamal adalah Sauza.

    "Lalu, jika perempuan itu sudah menikah dan dia bahagia dengan suaminya, apakah Anda masih akan berharap dan tetap menunggunya?" korek Pak Kendra ingin tahu.

    "Tentu saja saya tidak akan berharap lagi, Pak. Asal dia hidup bahagia bersama suaminya. Namun, jika saya mendengar dia disakiti suaminya, maka tidak segan-segan saya akan merebut kembali dia dari suaminya," ucap Jamal penuh tekad.

    "Anda punya tekad dan niat yang sangat bagus Pak Jamal. Saya sebagai pria yang sudah berumur, merasa salut dengan tekad Anda," puji Pak Kendra seraya meraih cangkir dan menyeruput kopinya.

    Obrolan santai mereka, kini berlanjut pada urusan bisnis. Hingga terjadi kesepakatan bersama, bahwa kerja sama antara perusahaan mereka harus ditingkatkan dari segi keamanan saat pengiriman dan pengemasan barang di dalam truk, harus sudah memenuhi standar keselamatan.

     Sejauh ini semua terkendali dengan baik. Sehingga kerja sama antara dua perusahaan itu sampai saat ini berjalan lancar dan berada di dalam koridor yang benar.

    "Terimakasih atas kehadirannya Pak Jamal. Sungguh sangat disayangkan, waktu kita terbatas. Padahal obrolan kita sangat menyenangkan. Benar tidak, Sayang?" Pak Kendra mengalihkan pertanyaan pada Sauza yang sejak tadi hanya menjadi pendengar setia.

    "Benar sekali. Sayangnya waktu kita sangat terbatas. Anda juga sepertinya buru-buru," timpal Sauza.

    "Itu betul sekali, karena saya masih harus ke perusahaan lain," ujar Jamal tanpa menatap Sauza.

    Pertemuan mereka akhirnya berakhir. Jamal berpamitan diantar tatap mata Pak Kendra.

    "Sayang, senang sekali kita bisa bekerja sama dengan Pak Jamal. Anak muda itu sungguh bersemangat dan penuh dedikasi untuk perusahaannya. Dia begitu gigih. Sayang sekali, dia belum menikah. Seandainya Mira belum menikah, tentu saja aku akan memperkenalkan Jamal pada Mira," cetus Pak Kendra sengaja memberi pancingan untuk Sauza, ingin melihat bagaimana reaksinya.

    "Uhuk, uhuk, uhuk." Tiba-tiba Sauza terbatuk.

    "Sayang, kamu kenapa?" Pak Kendra pura-pura tidak tahu apa yang dirasakan Sauza. Tentu saja Sauza tidak ingin apabila Mira dijodohkan dengan Mira, karena Jamal merupakan adik kandung Bima.

    "Tidak apa-apa, Mas. Tenggorokanku tiba-tiba gatal." Sauza memberi alasan.

    "Aku tahu kenapa kamu bersikap seperti itu, karena kamu sakit hati oleh Mira, dan Mira sudah membuat hidupmu hancur. Tentu saja kamu tidak mau pria setampan dan segigih Jamal diberikan pada Mira yang notabene sudah menghancurkan hidupmu, bukan?" ujar Pak Kendra membuat Sauza tiba-tiba mual karena mendengar nama Mira disebut.

    "Mas, bisa kita tidak membahas Mira? Alangkah baiknya kita membahas kesembuhan untuk Mas Kendra? Bukankah Mas Kendra ingin memiliki anak dariku?" ucap Sauza mengalihkan topik pembicaraan.

    "Sayang, aku tahu, kamu tentu ingin punya anak juga dari aku. Tapi aku mohon, aku belum siap untuk berobat dalam waktu dekat ini, kamu tahu sendiri aku ini sangat sibuk. Sebab jadwal pertemuan dengan mitra dari perusahaan kita, tahun ini padat," alasan Pak Kendra lagi-lagi menolak.

    "Kenapa sih, Mas selalu menolak? Hanya sehari saja menyempatkan waktu untuk berobat. Mas ingin sembuh dan memberikan aku nafkah batin yang layak dan sesungguhnya, bukan? Bukankah selama ini Mas Kendra selalu meminta maaf dan sedih karena belum pernah memberiku nafkah batin layaknya lelaki normal. Ayo, Mas. Aku siap mengantar dan memberi Mas Kendra dukungan," desak Sauza sedikit emosional.

    "Tidak sekarang Sayang, tahun depan, ya. Aku mohon." Pak Kendra memelas.

    "Kenapa harus tahun depan? Sekarang saja ada waktu, tapi Mas Kendra selalu banyak alasan. Padahal pekerjaan masih bisa dihandle orang-orang kepercayaan Mas Kendra. Lalu apa gunanya punya duit banyak jika Mas Kendra tidak mau berobat?" Sauza sedikit menggebu-gebu.

    "Iya, aku bersedia berobat, tapi tahun depan. Aku minta maaf belum bisa bahagiakan kamu. Aku tidak bisa memenuhi kewajibanku sebagai suami, karena milikku susah bereaksi jika akan memasukimu," ujar Pak Kendra memohon.

     Sauza memalingkan muka, rasanya sudah lelah membujuk suaminya untuk diajak berobat. Selalu ada saja alasan.

   Dari perdebatan itu, di balik pintu ruangan CEO yang sedikit terbuka, seseorang tanpa sengaja menguping perdebatan antara Sauza dan Pak Kendra yang dinilainya privasi. Tadinya ia akan mengetuk. Namun, ia mengurungkan niatnya.

    "Jadi, pernikahan mereka sebetulnya hambar? Pak Kendra tidak bisa menjalankan kewajibannya sebagai pria sejati dan tidak bisa memberi nafkah batin yang layak pada Sauza?" kagetnya tidak percaya sekaligus merasa iba dengan keadaan Sauza.

1
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Nah gitu dong pak Kendra kembali dari Ausi, jadi semangat menunggu kelanjutan ceritanya.
Nasir
Iya dong, hehheh. makasih Kak kehadirannya.
ErNawati
lanjuttt author,,,,kami siap menunggu
Nasir: Trmksh Kak...
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
klo sayang jangan ditinggal kan lagi ya...
Raden Roro Natasya
nahe gitu dong kenza harus berani hadapi hidup, percayalah Sauza bukan tipe pengkhianat dan tidak tahu balas budi,dan percaya suaminya pasti sembuh kok
betsy kissia
di tggu episodenya
Nasir: Siap Kak...
total 1 replies
betsy kissia
lama sekali episode berikut..penasaran ni
Nasir: Nanti ya Kak...
total 1 replies
Nasir
Hai, bab 62, Pak Kendra akan kembali lho.
Ririn Santi
apa doa jamal yg msh cinta dan berharap akan sauza mjd penyebab penghalang ini
Nani Naya
cerita nya bagus
Anaknya Baba: coba baca novel Poppen kak, siapa tahu sesuai selera kakak.
Nasir: Makasih byk Kak. Lanjut ya..,
total 2 replies
Nani Naya
pa Kendra balik lagi k sauza, kasian sauza
Nasir: Iya Kak, ini sedang sy revisi satu per satu bab. Emang sy nya aja yg lagi oleng malah belok alur. Tungguin ya, jangan kabur dulu, sy masih revisi... maafkan Author yg sok sok an bikin alur melenceng.... 🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Linda Yohana
Luar biasa
Nasir: Makasih Kak...
total 1 replies
Raden Roro Natasya
tunjukkan dirimu bisa punya lebih dari Bima sauza, enak aja bilang sauza gak punya apa-apa dan tak punya siapa-siapa Sauza punya Allah SWT yang memiliki alam semesta ini...please Thor jgn bikin Sauza kalah
Devi Rahmanita
Tidak sesuai judul,saya stop utk baca y
Nasir: Sesuai kok Kak, ini kan hanya siasat Pak Kendra.
total 1 replies
@emak aisyah
ko jadi kosong,otakq ngeleg kali ya
@emak aisyah
selamat malam kakak salam kenal,
sepertinya ini salah satu author yang tergiur koin di planet sebelah,saya coba baca deh moga bisa lancar trs buat kakak author nya tetep semangt
@emak aisyah: banyak author besar pada pindah yang bacanya pake koin berbayar kak dn atensinya kurang,karna di NT kan gratis begitu tapi ya masing2 punya keputusan masing-masing si reider juga bisa memilih mau bayar atau gratiss,tapi penduduk +26 kan lebih banyak suka gratisan ya kan,
Nasir: Malam Kak. Trmksh udah mau mampir. Planet sebelah mana tuh?
total 2 replies
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Author, tolong buat Kendra sembuh dan balik lagi ke Sauza, meskipun sekarang ada Jamal, tapi chemistry Kendra dan Sauza lebih dapat feal nya.
Nasir: Iya Kak. Sepertinya sy mmg hrs kmbalikan alurnya seperti itu. Tapi sbr ya, sy sedang perlahan revisi.
total 1 replies
Lauren Florin Lesusien
𝚞𝚍𝚑 𝚎𝚙𝚒𝚜𝚘𝚍𝚎 61 𝚙𝚎𝚖𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚌𝚎𝚠𝚎𝚔 𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚢𝚔 𝚙𝚒𝚊𝚕𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚐𝚒𝚕𝚒𝚛 𝚝𝚑𝚞𝚛 𝚔𝚙𝚗 𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚗𝚙 𝚓𝚐𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚙𝚊𝚔 𝚔𝚊𝚗𝚍𝚛𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚒𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚒𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚗𝚒 𝚗𝚘𝚙𝚎𝚕 𝚋𝚊𝚐𝚞𝚜 𝚝𝚑𝚞𝚛 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚙𝚎𝚖𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚌𝚎𝚠𝚎𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚢𝚔 𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚕𝚎𝚖𝚊𝚑 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚘𝚎𝚝𝚗𝚊𝚑 𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊
Nasir: Ok Kak, trmksh masukannya. Sudah mulai saya revisi per babnya.
Raden Roro Natasya: iya balik ke judul awal aja,masa pemeran utama gamang,dan Gonta ganti suami,gak nyambung dengan judul thor
total 11 replies
mutiara dewi
Luar biasa
Nasir: Makasih byk Kak..
total 1 replies
Lady Ross
aku nungguin terus loh Thor kalo bisa jangan lama up ya aku kangen sauza soalnya
Lady Ross: okey... di tunggu ya Thor
Nasir: Iya Kak, duhh sepertinya hr ini terpaksa gak up. Kayaknya besok up. Mohon maaf ya.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!