NovelToon NovelToon
BERJODOH DENGAN DUDA ANAK DUA

BERJODOH DENGAN DUDA ANAK DUA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Romansa Fantasi / Time Travel / Ibu Tiri / Ruang Ajaib
Popularitas:40.1k
Nilai: 5
Nama Author: indah_sakabian

Ketika membuka matanya, Jian Lushi mendapati dirinya berada di hutan belantara, seorang diri.

Ternyata jiwanya bertransmigrasi ke tubuh seorang gadis petani malang, yang kebetulan memiliki nama yang sama dengan dirinya.

Setelah berhasil memutuskan hubungan dengan keluarga pemilik asli, Lushi bepergian jauh untuk memulai hidup baru.

Hingga akhirnya Lushi bertemu dengan seorang duda, yang terus memaksa ingin menikahinya.

"Jadilah ibu dari anak-anakku."

"Ayo menikah."

"Mulai sekarang, aku kekasihmu."


Mohon dukungannya... (dalam proses revisi)

Terimakasih...🫶🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah_sakabian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Dua Gadis Kecil

...----------------...

Satu bulan kemudian, renovasi rumah kecil milik Lushi sudah rampung. Dan Lushi langsung pindah ke rumah itu.

Bukan karena tidak betah tinggal di rumah besar dua lantai miliknya. Tapi rumah besar ini lebih cocok untuk keluarga besar. Sedangkan Lushi hanya tinggal sendirian, jadi lebih nyaman tinggal di rumah kecilnya.

Sebenarnya rumah kecil ini tidak sekecil namanya. Karena di bagian dalam rumah, ada satu kamar tidur utama lengkap dengan kamar mandi di dalamnya, yang jelas diperuntukan untuk Lushi. Ada juga satu ruang kerja, dua kamar tidur lain yang masih kosong, kamar mandi, dapur, ruang tamu, dan ruang keluarga. Sebenarnya lumayan besar juga, tapi jika di bandingkan dengan rumahnya yang lain, ini memang yang ukurannya lebih kecil.

Tanpa terasa sudah dua bulan, Lushi menempati rumah kecilnya. Sudah banyak pohon buah-buahan, sayuran, bunga, dan tanaman obat, yang di tanam di sekeliling halaman rumahnya. Lushi juga banyak memelihara hewan di halaman rumahnya, seperti ayam, bebek, angsa, ikan, dan tidak ketinggalan kucing.

Unggas-unggas itu di keluarkan Lushi, dari ruangannya. Sedangkan untuk kucing, Lushi menemukannya secara tidak sengaja. Karena kasihan dan sayang, Lushi memutuskan untuk memelihara dua anak kucing tersebut. Yang kini selalu menemani hari-harinya ketika di rumah.

Untungnya lagi, tetangga sebelah kanan dan kiri rumahnya, semuanya baik, ramah, dan mudah bergaul. Sesekali mereka akan mengirimkan makanan untuk Lushi. Dan karena inilah, Lushi juga jadi sering mengirim sesuatu ke rumah-rumah mereka. Sehingga hubungan satu sama lain menjadi lebih akrab dan harmonis.

Ingat kata pepatah, pagar mangkok lebih kuat daripada pagar tembok.

Siang itu, sepulangnya dari menjual buah. Lushi bertemu, lebih tepatnya melihat dua anak kecil yang sedang berjongkok sambil menangis, di pinggir jalan yang akan di lewati Lushi.

Semakin dekat, Lushi samar-samar bisa mendengar tangisan dan percakapan kedua anak kecil itu.

"Hhhuuuuaaaaa.... Hhhuuuaaaa... Hhhuuuaaaa.... Tidak mauuu pulaaaang..." tangisan anak perempuan yang lebih kecil. Kira-kira berusia tiga atau empat tahunan. Bekas kepangan di kepala gadis kecil itu, sangat berantakan.

"Huu.. Adik berhenti menangis... Jangan menangis terus...huuu" anak perempuan yang lebih besar mencoba membujuk anak yang lebih kecil. Walaupun sendirinya juga ikut menangis. Mungkin usianya enam atau tujuh tahun.

"Hhuuuaaaa.... Hhhuuuaaaa..." semakin di bujuk, semakin kencang juga tangisan gadis kecil itu.

Lushi menghentikan sepedanya, tepat di sebelah kedua gadis kecil itu berjongkok. Kemudian mencoba menyapa keduanya.

"Hallooo.... Haiii... Kenapa kalian menangis di sini?" tanya Lushi sambil tersenyum canggung.

"Di mana orang tua kalian?" tanya Lushi lagi. Sambil mengamati reaksi kedua anak kecil ini.

Kedua anak kecil itu langsung menatap Lushi dengan tatapan yang berbeda.

Anak yang lebih kecil, menatap Lushi dengan bingung. Sedangkan anak yang lebih besar, menatap lushi dengan tatapan waspada bercampur takut.

Mungkin dia mengira, Lushi adalah penculik atau pedagang anak manusia.

"Hhhuuaaaa... Kakaaakk.. Maaauuu kkkuucciiing.... Huaaa hoaaamm... Maaauu bobooo..." tangis gadis kecil itu semakin pecah. Sambil sesekali menguap, karena mengantuk.

Melihat anak kecil yang menguap sambil menangis, Lushi merasa terhibur sekaligus gemas.

"Adek, diam. Jangan menangis lagi.. Kucingnya sudah lari. Ayo kita pulang saja." ucap anak yang lebih besar. Seakan ingin melindungi adiknya dari tatapan Lushi.

"Tidaaakk maauuu... Hhuuaaa... Mauuu pipiiiss..." tangan gadis kecil itu menutupi bagian bawah perutnya. Mungkin takut air kecilnya langsung keluar tanpa izin.

Lushi jadi bingung sendiri karena di cuekin kedua gadis kecil itu.

Dia menghela nafas, kemudian berkata, "Rumah kakak ada di depan sana, yang pagarnya paling tinggi. Ayo, kalau mau ikut pipis di rumah kakak." jari telunjuknya, menunjuk ke arah rumahnya.

"Mauuu ikut... Mau pipis... Tapi mauuu kuciiing..."

"Adik, jangan. Bagaimana kalau dia orang jahat." bisik anak yang lebih besar, tapi masih di dengar Lushi.

"Tenang, kakak bukan orang jahat. Tapi kalau memang kalian tidak mau, ya sudah. Kakak tidak memaksa." setelah mengatakan itu, Lushi bersiap menaiki sepedanya lagi.

"Huaaa.. Sudah tidak tahan.. Mau pipis... Huaaa.. Aku mau ikut kakak cantik..." anak yang lebih kecil langsung berdiri, dan ingin segera berlari kearah Lushi, namun di tahan oleh anak yang lebih besar.

"Adik... Ingat tidak, dengan pesan ayah, nenek dan kakek? Mereka bilang... Kita tidak boleh asal percaya dengan orang asing. Bagaimana kalau dia penculik?" mendengar ucapan anak yang lebih besar itu, Lushi langsung tancap gas, tanpa menoleh ke belakang lagi.

"Yang bener aja. Aku sudah berbaik hati, menawarkan pertolongan dan bantuan. Tapi malah di tuduh sebagai penculik anak. Pedagang manusia nggak tuh. Aje gileee..." gerutu Lushi.

Dia kesal karena kebaikannya di salah artikan. Yang lebih parahnya lagi, dia di samakan dengan penculik anak.

Padahal biasanya Lushi tidak terlalu suka dengan anak kecil. Tapi hari ini, karena kasihan melihat mereka berdua menangis sesenggukan, hingga mata dan wajahnya memerah. Entah kenapa hati Lushi tiba-tiba tergerak, ingin menolong mereka.

"Hhuuaaa... Tunggu... Kakak cantik... Hik hik Aku mau ikut dengan kakak cantik...." melihat Lushi menjauh, si adik langsung berlari mengejar Lushi.

"Adik, jangan... Berhenti.. Kakak bilang, berhenti..." si kakak yang di tinggal lari adiknya, langsung berusaha mengejar, dan menghentikan adiknya.

"Kakak cantik... Tunggu... Aku mau ikut kakak cantik..." gadis kecil itu terus berteriak, mencoba memanggil Lushi.

Lushi yang tidak tega, langsung menghentikan sepedanya.

Setelah gadis itu sampai di dekatnya, Lushi langsung berkata, "Jangan mengikutiku seperti itu lagi. Sebaiknya kamu segera pulang, dengan kakak perempuanmu."

Tapi gadis kecil itu tidak mendengarkan kata-kata Lushi. Dia langsung menerkam kaki kiri Lushi, kemudian berkata, "Tidak mau... Aku mau ikut kakak cantik..."

Ucapan dan tindakan gadis kecil itu membuat kepala Lushi tiba-tiba pusing.

"Sepertinya hari ini, adalah hari sial untukku. Dari mana datangnya dua anak kecil ini, tuhan..."

Akhirnya Lushi membawa kedua gadis kecil itu pulang ke rumahnya terlebih dahulu.

Benar saja, setelah sampai di rumah, gadis kecil itu langsung buang air kecil.

"Wwaaahhh... Ada kuciiiing..."

Setelah keluar dari toilet, gadis kecil itu langsung menerkam salah satu kucing Lushi, yang kebetulan lewat.

Di sebuah rumah, suasana di dalamnya tampak muram dan tegang.

"Segera cari di sekitar komplek, dan semua tempat-tempat yang berdekatan dengan komplek ini." teriak seorang laki-laki berwajah gelap, dengan aura membunuh yang kuat keluar dari tubuhnya.

"Hubungi yang lain, untuk memeriksa terminal dan stasiun." teriak pria itu lagi.

"Orang gila mana yang sudah berani menculik anak-anakku?" kedua tangan pria itu terkepal kuat-kuat....

...----------------...

1
anna
👍👍
Salsabila Arman
lanjut
suka_baca
it's ok, yang penting tetep up ya 😉
Indah Skbian: insyaalloh kaa/Determined/
total 1 replies
Vena Defka
lama g up, sekali up yg banyak thor/Grin/
Indah Skbian: /Grin//Joyful//Facepalm/
total 1 replies
Lala Kusumah
semangat sehat ya, makasih update nya 🙏🙏😍😍
Indah Skbian: sama-sama kaa.../Determined//Joyful/
total 1 replies
Lala Kusumah
kapan update lagi nih, ditunggu ya 🙏🙏😍
Indah Skbian: siap Kaka....
/Determined/
total 1 replies
suka_baca
weh, kok gini /Cry/
perasaan baru baca bentar tau2 dah selesai aj nih chapter /Sob/
nak mau lagi /Whimper/
Indah Skbian: mohon bersabar ya kak...
ni ada bbrapa bab yang harus di revisi dulu...
hehehe/Determined/
total 1 replies
Lala Kusumah
boleh 🤭🤭😂😂
Lala Kusumah
akhirnya mereka bertunangan resmi, syukurlah 🙏🙏😍😍
Salsabila Arman
lanjut
suka_baca
selalu suka sama cerita ini, ceritanya ringan jadi enak dibaca. semoga lancar terus ya idenya kak
Indah Skbian: Aamiin... trimakasih Kaka.../Kiss//Kiss//Joyful//Determined/
total 1 replies
Lala Kusumah
gercep banget tuh jendral, takut ada yang ngambil ya Lushi nya 🤭😂😂
Indah Skbian: /Facepalm//Determined//Facepalm/
total 1 replies
Lala Kusumah
ngebet banget pengen nikah ya Juhan 🤭😂🙏
Indah Skbian: /Facepalm//Joyful/
total 1 replies
Salsabila Arman
lanjut
Batara Kresno
kenapa sich cowoknya sllu maksa mulu lusi jangan gampang luluh knpa jual mahal dikitlah jangan terlalu mudah kamu juga baru mulai usaha
Indah Skbian: /Facepalm//Joyful//Good/
total 1 replies
Icaa
semangat thor
Salsabila Arman
lanjut
Lala Kusumah
tuh kan beneran mimpi 🤭😂😍
Indah Skbian: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Lala Kusumah
sepertinya mimpi itu ya Lushi 😂🤭
Indah Skbian: wkwkw .. kknya tau ajaaahhh
total 1 replies
Salsabila Arman
lanjut
Indah Skbian: /Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!