NovelToon NovelToon
Gejolak Cinta Tuan Erick

Gejolak Cinta Tuan Erick

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Diam-Diam Cinta
Popularitas:531.6k
Nilai: 4.6
Nama Author: Park alra

"Berapa uang yang harus saya keluarkan untuk membeli satu malam mu?"

Erick Davidson, pria tajir dengan sejuta pesona, hendak menjebak seorang gadis yang bekerja sebagai personal assistan nya, untuk jatuh ke dalam pelukannya.

Elena cempaka, gadis biasa yang memiliki kehidupan flat tiba-tiba seperti di ajak ke roler coster yang membuat hidupnya jungkir balik setelah tuan Erick Davidson yang berkuasa ingin membayar satu malam bersama dirinya dengan alasan pria itu ingin memiliki anak tanpa pernikahan.

Bagaimana kisah cinta mereka? ikuti bersama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Park alra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GCTE | Bab 22

Waktu terlewati begitu saja tanpa sadar, Erick dan Elena masih sama-sama kompak dalam urusan pekerjaan, mengesampingkan masalah pribadi di antara mereka, di manapun Erick berada pasti ada Elena yang siap siaga. Banyak pertemuan dan janji klien yang mereka hadiri. Sebulan berlalu, proyek yang mereka kerjakan berhasil hampir 100% sukses menaikan profit dan keuntungan besar untuk perusahaan.

Sesuai janji Erick di ruang meeting kala itu, perusahaan merayakan besar- besaran atas kesuksesan besar yang mereka raih. Tim khusus yang mengerjai proyek bersama hingga menjadi berhasil seperti sekarang, akan di boyong menaiki kapal pesiar mewah yang sudah perusahaan booking untuk mereka. Sontak berita itu membuat huru-hara di kantor saat ini. Banyak yang memberi selamat juga tak sedikit karyawan lain yang iri atas pencapaian yang mereka alami saat ini. Sementara yang terdaftar namanya di undangan liburan kapal pesiar mewah itu sedang merayakan nya dengan suka cita.

Erick tanpa sadar menipiskan bibir saat melihat para bawahannya begitu terlihat bahagia saat ini. Perjuangan memang tidak akan mengkhianati hasil.

Lain halnya dengan Erick. Elena kini sedang berada dalam kebimbangan. Selama sebulan ini bunda Ratna meminta agar ia dan Bagas saling mengenal dulu. Dan selama itu pula hubungan nya dan Bagas semakin dekat, meski terkendala kesibukan masing-masing namun keduanya masih menyempatkan diri untuk selalu bertemu dan menghabiskan waktu bersama untuk mengenal pribadi masing-masing.

Bukan kebimbangan pula yang menyergapnya saat ini, tapi juga kekhawatiran. Akhir-akhir setiap kali Elena berkunjung kondisi kesehatan bunda Ratna seperti semakin menurun. Dan itu membuatnya cemas.

**

"Pak Erick, untuk pesta merayakan keberhasilan kita malam ini,saya ijin tidak datang pak."

Erick menghentikan kegiatannya sejenak menatap ke arah Elena yang berdiri di seberang meja nya. "Kenapa? kau juga punya andil besar untuk keberhasilan kali ini, harusnya kau datang agar yang lain juga senang."

"Saya tahu, saya merasa tersanjung karena itu. Tapi saat ini keadaan ibu asuh saya sedang menurun pak, beliau sedang sakit, jadi saya ijin untuk merawat nya," ucap Elena. Erick sudah tahu jika dia anak yatim-piatu, dan sudah tahu tentang panti asuhan yang sejak kecil merawat nya. Mungkin pria itu akan mengerti.

"Begitu ya." Erick tampak menerawang sejenak. "Baiklah, jika memang menyangkut orang tua kita tidak bisa berdaya."

"Terimakasih pak," ucap Elena sambil tersenyum.

***

Setelah pulang bekerja, di dorm nya Elena mengemasi beberapa helai pakaian nya di dalam koper kecil. Dea datang bersama minuman duduk di meja dekat Elena sedang mengepak pakaiannya.

"Kamu akan menginap berapa hari Elena?"

"Entah, mungkin seminggu. Untungnya aku sudah ijin ke atasan dan beliau tidak keberatan jadi aku tidak cemas soal itu."

"Apakah penyakit bu Ratna serius kali ini?" tanya Dea kemudian, ikut merasa khawatir. Bagaimana pun dulu rumah orang tuanya berada tepat di samping panti asuhan, hingga hubungan nya dan bu Ratna terjalin erat dan di sana pula ia bisa mengenal dan berteman dengan Elena.

"Entah. Aku sudah dapat info dari kak Marvin yang sempat merawat bunda, penyakit jantung yang di derita bunda memang perlu perawatan khusus, juga bunda ada masalah dengan lambungnya, ku harap itu tidak akan menjadi memburuk."

"Parah sekali ... mudah-mudahan bu Ratna baik-baik saja." gumam Dea.

"Aamiin," kata Elena. "Oh ya, kamu tidak apa-apa kan sendiri di sini?"

"Tidak masalah, aku bisa memanggil temanku menginap untuk menemani ku."

"Baiklah, aku pergi ya." Elena sudah siap ia mengambil tas selempang nya, menyantel nya di pundak juga ponselnya.

"Hati-hati ya. Jangan ngebut," pesan Dea. "Nanti kalau aku tak terlalu sibuk, aku juga akan berkunjung." imbuhnya.

Elena mengangguk, ia mengerti Dea juga ingin melihat kondisi bunda Ratna, namun kendala jarak jauh membuat Dea harus urung untuk memilih waktu yang renggang.

"Kalau begitu aku pergi, bayyy!" Elena melambaikan tangan sekilas.

"Daaah!" Dea balas melambai singkat.

***

"Bagaimana?" tanya seorang pria pada ajudannya kini.

"Sudah di laksanakan tuan. Kirimin bulanan sudah di kirimkan ke alamat panti asuhan kasih cinta." tutur pria yang terlihat lebih berusia darinya itu.

"Bagus. Saya tak ingin ada keterlambatan dalam mengirim bantuan pada panti itu," ucap Erick, pria itu berbalik menatap ajudannya kini.

Pak Edy, pria yang di percaya kan nya untuk mewakilinya memberi bantuan untuk panti asuhan tempat Elena di besarkan. Lewat pak Edy pula lah Erick mempercayakan pendidikan Elena, ia memerintahkan pak Edy untuk memberikan Elena beasiswa penuh agar bisa meraih gelar sarjana nya. Sebelum akhirnya ia sendiri yang menuntun Elena untuk bisa bekerja di perusahaan nya. Semua kemudahan yang di alami Elena selama ini tak lepas dari campur tangan nya. Sejak dulu, Erick selalu berada bersama Elena, membantu gadis itu meski tidak langsung namun lewat para ajudan yang ia perintahkan.

"Saya dengar ibu panti di sana sedang mengalami sakit keras. Saya ingin mengirimkan dokter terbaik untuk merawat nya."

"Saya sudah pernah menawarkan nya tuan, tapi pengurus panti bernama bu Ratna itu terlalu sungkan, dia bilang sudah banyak bantuan yang ia terima selama ini. Dia juga berpesan agar semua bantuan itu anak panti asuhan nya saja, dirinya tidak memerlukan itu, begitu kira-kira ucapannya pak."

Erick menghela nafas. "Baiklah. kau pantau saja untuk sementara waktu, jika terjadi sesuatu segera laporkan pada saya."

"Baik tuan muda." Pak Erick kemudian undur diri setelah memberi salam hormat.

Erick mengesah pelan, mengamati jepit rambut di tangannya, menerawang jauh mengingat kembali tentang dirinya dan Elena.

Andai saya punya keberanian sebesar itu untuk menerjang semua rintangan yang menghalau kita. Tapi kamu sendiri yang memberikan jarak. Sepertinya saya harus berusaha lebih keras lagi karena saya tidak ingin ada keterpaksaan di antara hubungan kita.

**

Di tengah perjalanan nya menuju panti asuhan, Elena terkejut ketika ada sebuah motor sport yang menghalau jalannya. Saking kagetnya ia sampai menekan pedal rem secara mendadak.

Kesal karena juga di buru waktu, melihat siapa yang tiba-tiba menghalau jaraknya.

"Elena!" seseorang di atas motor itu memanggilnya. Dia membuka helm yang menutup wajahnya hingga kini terlepas membuat Elena tertegun luar biasa.

"Vicky ... "

Ia tak menduga sebelumnya pria itu bisa tahu keberadaan nya. Vicky turun dari motornya dan berjalan ke arah Elena.

"Sudah berapa kali aku menghubungi mu, kenapa kau tidak mengangkat nya?"

"Berhenti di sana!" hadang Elena. memberi sekat.

"Ku tidak tahu malu sekali ya. Hubungan kita sudah berakhir, jangan menggangguku lagi!" tegas Elena. Memang sudah berapa kali semenjak kejadian memergoki pria itu, Vicky berusaha keras untuk menghubungi nya sekali, meski Elena sudah mengganti nomor telepon pria itu selalu bisa untuk menghubungi nya.

"Aku di sini hanya ingin memberi peringatan pada mu Elena," kata Vicky dengan serius.

"Berhenti lah menjadi budak korporat Si Erick yang brengsek itu."

"Apa maksudmu?" Elena mengerut dahi, agak tersinggung juga dengan ucapan Vicky.

"Aku berkata sungguh-sungguh Elena. Dia telah menghancurkan hidup ku. Kau ingat? dia memanfaatkan Gisel, wanita malam yang pernah ku tiduri itu, entah bagaimana Erick si bajjingan itu mengancam nya dengan memberikan foto- foto bugillku bersama dirinya hingga bisa tersebar di internet. Sekarang hidup ku hancur setelah si Erick sialan itu membagikan foto por*no ku dengan Gisel, hingga membuat aku di keluarkan dari kampus dengan cara tidak terhormat, di pecat dari pekerjaan ku dan sekarang aku tidak punya tempat lagi di masyarakat."

Penjelasan panjang lebar Vicky membuat kepala Elena seakan berputar. Benarkah Erick bisa melakukan hal seperti itu?

"Pokoknya Elena, yang ingin ku sampaikan jauhilah atasan gila mu itu, dia kejam dan misterius, aku tak ingin nasib mu sama seperti ku!" ucap Vicky memanasi.

1
fayna
sama mas dokter aja clar 🫰🏻
Mayora
tenanglah Elena,,,tuh ada Erick💜💜💜
Flowers
Lumayan
Aris Bos
Menarik tapi kok konfliknya panjang bangat
Devi Handayani
duh bahagia nya bila dicintai😍😍😍😍
Devi Handayani
bagus erick ini baru laki..... punya prinsip👍🏻👍🏻👍🏻😍😍😍
Devi Handayani
bisa yaa begicuu.... oke deh😌😌😅😅
Devi Handayani
waduhh 😳😳😳😳😳😳
Devi Handayani
yaahhhhhh😩😩😩😩
Devi Handayani
jangan kasih nikah ama bagas dong thor elenanya 😒😒😒😒
Devi Handayani
aahhh..... so tuittt deh pak bos😍😍😍😍
Devi Handayani
wow kaka ketemu gede🤭😁😁
Devi Handayani
lanjut thor😍😍
Devi Handayani
semoga ada malaikat tanpa sayap nolongin elena.... yang sabar yaa😥😥😥
Devi Handayani
waahhh cowo matre cowo matre ga ada otak nyeee..... ke laut sje sono😒😒😒😒
Inar Fajar
Kecewa
deta
jangan dulu tamat donk thor.... kasih lah bagaimana kehidupan erick dan elena setelah menikah dan punya anak...
Sry Ainun
haduh GK sabar pengen lanjut cerita Marvin deh
Sry Ainun
aduh selamat kan dua" nya thor
Rahmi Rahmi
rasaiin itu mona
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!