NovelToon NovelToon
Wanita Yang Teraniaya Ternyata Kaya Raya

Wanita Yang Teraniaya Ternyata Kaya Raya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Angst / Romansa
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nonny

Iva merupakan anak dari pengusaha yang kaya raya. Dia justru rela hidup susah demi bisa menikah dengan lelaki yang di cintainya. Bahkan menyembunyikan identitasnya sebagai anak dari turunan terkaya di kota sebelah.
Pengorbanannya sia-sia karena ia di perlakukan buruk bukan hanya oleh suami tapi juga oleh ibu mertuanya.
Di jadikan sebagai asisten rumah tangga bahkan suami selingkuh di depan mata.
Iva tidak terima dan ia membuka identitas aslinya di depan orang-orang yang menyakitinya untuk balas dendam.
Lantas bagaimana selanjutnya?
Yuk simak kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 20

Bunyi dering telepon tak juga berhenti yang ternyata berasal dari gawai Iva. Sejenak ia meraih ponselnya yang ada di nakas untuk ngecek siapa yang telah menelepon dirinya.

"Aneh, nomor tidak terdaftar di kontakku. Biarlah, pasti orang asing," gumam Iva merijek panggilan telepon dari nomor tak di kenal.

Ia meletakkan kembali ponselnya di atas nakas dan segera bangkit dari ranjang. Tetapi kembali lagi ponsel berdering. Ia meraihnya lagi dan merijeknya kembali membuat Ben turut penasaran. "Siapa sih sayang, kok nggak diangkat?" tanyanya menatap heran manik hitam Iva.

"Aku sendiri nggak tahu Mas, nomor asing. Aku malas jika ada nomor asing iseng seperti itu makanya aku rijek terus," ucap Iva tanpa sadar membalas pertanyaan Ben.

Kembali ponsel Iva berdering tetapi kali ini Ben yang mengangkat, ia menyambar dengan cepat ponsel Iva yang di letakkan di atas nakas. "Halo, siapa ini? Jangan berulah untuk menganggu istriku. Awas saja ya, jika kamu berusaha untuk meneror akan aku lacak nomor ponselmu dan jika sudah ketemu, aku laporkan kamu ke aparat hukum!" ancam Ben dari balik telepon tapi sama sekali tidak mendapatkan tanggapan justru panggilan telepon di matikan secara sepihak.

Sementara Iva sudah tidak ada di tempatnya berdiri. Saat ini dia sudah ada di dapur untuk membuat sarapan.

"Dari dulu nggak pernah berubah, suka sekali kabur. Gerakannya memang gesit cepat banget tuh anak," gumam Ben celingukan kesana kemari mencari keberadaan Iva dengan sesekali terkekeh.

Ben akan menyelidiki siapa orang yang barusan beberapa kali telepon ke nomor ponsel Iva. Ia tidak ingin ada orang yang ingin berbuat jahat padanya. "Tenang saja Iva sayang, aku tidak akan tinggal diam. Kubuat menyesal orang yang sudah menggangumu meski hanya teror telepon tapi itu sudah meresahkan. Harus diberi pelajaran orang yang seperti itu," batinnya.

Kebetulan ponsel Iva tidak di kunci sehingga Ben bisa membukanya dengan mudah dan ia menyimpan nomor ponsel yang telah meresahkan di pagi hari untuk di selidiki olehnya tanpa sepengetahuan Iva.

Setelah itu ia memutuskan untuk segera bangkit tapi mengurungkan niatnya karena merasakan kepalanya masih berdenyut denyut. Sejenak ia memijit pelipisnya sembari bergumam. "Duh, kepalaku kok masih pusing banget ya? Oh ya aku baru ingat, aku sudah candu di kerikin. Walaupun sudah di periksa oleh Dokter, aku tidak akan sembuh jika belum di kerikin."

"Ya sudah, sini biar aku kerik."

Mendadak terdengar suara yang tak asing lagi di hadapannya. Ya Iva sudah datang dengan membawa nampan berisikan sarapan berupa sepotong roti bakar dan segelas susu hangat.

"Mas, maaf aku cuma buat sarapan seperti ini karena aku tidak tahu makanan favoritmu. Katakan saja kamu ingin makan apa, nanti aku masakin. Makan gih, entar aku kerikin biar kamu lekas sembuh."

Iva menyodorkan nampan tersebut di hadapan Ben.

"Kenapa kamu berubah baik padaku, sayang? Serius kamu mau kerikin aku?" Ben menatap lembut manik hitam Iva sembari perlahan mengunyah roti.

"Karena jika kamu tidak lekas sembuh akan lama dong tinggal di rumahku? Jika dengan kerikan kamu bisa sembuh, kan jadi nggak berlama-lama tinggal di rumahku."

Jawaban yang sempat membuat Ben sedih dan menghentikan aktifitas sarapannya. "Oh begitu ya? Hem mending aku nggak usah di kerikin deh, nggak mau!" Ben meletakkan nampan di atas nakas. Ia membalikkan tubuhnya dan membelakangi Iva.

Entah kenapa Iva merasa sangat bersalah, hingga ia meminta maaf pada Ben. "Maaf ya Mas, aku tidak bermaksud untuk membuatmu sedih. Aku...

"Hehehe, nggak usah seperti itu. Aku cukup tahu diri kok, Iva. Aku tidak akan memaksa sebuah hubungan jika memang kamu masih tidak bisa menerimaku ya mau apa lagi? Aku tidak ingin kamu terpaksa dalam menjalin hubungan rumah tangga kita. Jika memang kamu tidak bisa menerimaku, aku akan mundur. Tapi izinkan aku untuk sementara waktu menjadi suamimu sampai masa Iddahmu selesai."

Perkataan Ben justru membuat Iva bersedih, tanpa sadar pelupuk matanya berkaca-kaca. "Aneh, kenapa justru aku tidak menginginkan dia berkata seperti itu? Apakah memang aku sudah mulai bisa menerima kehadirannya? Tapi sejak awal bertemu, aku tidak mengingkari jika aku merasa nyaman dan tenang. Entah rasa apa yang sedang aku rasakan ini?"

"Sebentar ya Mas, aku ambil koin untuk kerikan."

Iva membuka laci meja riasnya dan me raba isi laci tersebut. Ia menemukan kointnya dan segera melakukan niatnya itu.

Dengan sangat lembut, Iva mengerik punggung Ben dengan minyak kayu putih. Selepas itu Iva memijit lembut tengkuk leher dan punggung Ben yang membuat sensasi tersendiri untuk Ben.

"Dasar bo doh Damar! Wanita sebaik dan selembut Iva kok di sia-siakan. Aku menyesal kenapa dulu aku tidak terus mengejar nya tapi justru menyerah saat Iva kabur dari perjodohan. Tapi kali ini aku benar-benar tidak akan melepaskanmu, Iva. Aku akan berusaha membuatmu bahagia dan nyaman berada di sampingku. Aku rasa waktu dua bulan cukup untuk meluluhkan hati Iva," batin Ben.

Kembali Ben memejamkan matanya karena rasa nyaman di kerikin oleh Iva. Melihat hal itu ada kepuasan tersendiri di dalam hati Iva. Bahkan ia sempat tersenyum sendiri dan reflek salah satu tangannya akan mengusap wajah tampan Ben, tapi ia urungkan.

Iva memutuskan untuk segera memasak dan selepas itu membersihkan diri untuk segera ke kantor. Mbak Ika sempat heran juga karena tidak biasa Iva berkutat di dapur begitu pula dengan Bibi juga merasakan hal yang sama.

"Mbak Ika, apa amplop itu sudah ketemu?"

Satu pertanyaan Iva mampu membuat keringat dingin mengucur deras dari tubuhnya. "Maaf Non, saya belum menemukannya."

"Cari terus Mbak Ika! Karena amplop itu isinya surat terakhir dan ada sebuah pesan dari Almarhum Kakek yang terdapat di dalam amplop itu. Sudah berapa kali aku bilang supaya kamu minta tolong Bibi untuk membantumu mencarinya. Selama belum ketemu, aku akan terus bertanya jangan bosan loh ya? Seharusnya saat kamu menemukannya langsung di letakkan di atas nakas atau di dalam laci supaya tidak hilang. Sudah tahu itu penting tapi kamu tak menghiraukan?"

Mbak Ika mengangguk perlahan, ia segera mencari amplop tersebut beserta Bibi. Dalam hati Mbak Ika merutuki diri sendiri karena kecerobohannya tersebut. Tapi semua sudah terjadi, waktu tidak mungkin bisa di putar ulang.

Di lain tempat, ada seseorang yang nyaris tidak tidur semalaman setelah berkali-kali menelepon Iva.

"Siapa lelaki itu ya? Apakah memang benar suami barunya? Cepat amat dia mendapat suami baru padahal status dia kalau di hitung masih dalam masa Iddah. Dasar j@l@ng keg@t3l@n tapi berlagak sok suci. Sifat aslinya sungguh m3njijik@n sekali. Tapi aku tidak akan gentar.. Aku akan tetap balas dendam padanya setelah apa yang ia lakukan padaku. Tunggu tanggal mainnya ya Iva?"

Siapa sebenarnya orang itu?

Lelaki atau perempuan ya?

Kenapa juga dia dendam pada Iva?

1
Eka ELissa
nah loh...spa tuh kng paket atau Ben ya ....... entahlah hy emk yg tau
Nonny: hayo sapa hayo
total 1 replies
Eka ELissa
ya dia mntu kmu Bu....mlhn mbok blokir no nya....hdewh ....baik kan Iva GK sprti dugaan mu.....bhkn dia cntik bisa sglanya tau Bu....
Eka ELissa
Ben lok tau temen nya itu Iva bini nya pasti Ben bhgia bgt Bu..../Facepalm//Joyful/
Citra Merdeka
semoga ben 😁
gak mau orang jahat yang datang
Nonny: wkwk wkwkwk
total 1 replies
Eka ELissa
kmu bkln syok Bu suami nya Yo ank mu tau.../Facepalm/
Nonny: hheeeee
total 1 replies
Eka ELissa
nah loh...syok GK ya ibu Ben lok tau Iva itu ya Iva yg di bnci nya krna kbur ktika mo ktmu Ben dulu..../Facepalm//Joyful/
Eka ELissa
smpe kmu SDR insaf dn jdi orang yang bner danti
Nonny: betul sekali
total 1 replies
Citra Merdeka
waduuuhhh.... masalah deh
Nonny: heeee iyakah
total 1 replies
Eka ELissa
perempuan mntan bumer jahat atau slingkuhn nya...... mntan suami iva
Nonny: wkwkwk
total 1 replies
Eka ELissa
spa tuh pling slingkuh damar ..tu yg GK trima....pdhl dia yg jlang mlhn omongin Iva....gaje bgt
Eka ELissa
cini TK kerikin aku Ben lok Iva GK mau mumpung Abah lagi bobo
Eka ELissa
nah loh....hp spa tu yg bunyi ya... entahlah hanya emak yg tau
Eka ELissa
udh GK pake tapi2. Mak dia udh jdi mntu mu tau ..😄
Eka ELissa
mreka udh nikah...Tante Iva ma Ben nya knpa di knalin atau di deketin
Eka ELissa
jgn bilng kmu buang Ika....aduh bahaya.....bahaya....
Eka ELissa
banci beda tipis ma cinta iva
Eka ELissa
jgn galak2 Iva ntar Bucin lho kmu ma ben/Facepalm//Joyful/
Citra Merdeka
yaaahh hilang deh surat wasiat
Nonny: hooh 🤭🤭
total 1 replies
Citra Merdeka
semoga suratnya gak ilang
Citra Merdeka: iya Thor 😁
Nonny: moga saja ya mbak 😊
total 2 replies
Eka ELissa
itu yg nolong kmu clon mantu mu Bu...
Nonny: wkwkwk 🤭🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!