NovelToon NovelToon
Mencarikan Istri Untuk Kedua Kakakku

Mencarikan Istri Untuk Kedua Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dewica Dewi

Ayumi adalah gadis yatim piatu blasteran Jepang-Indonesia. Ayumi memiliki dua kakak laki-laki yang tidak beruntung dalam membangun mahligai rumah tangga. Kakaknya yang pertama bernama Tommy harus menjadi duda keren kehilangan istrinya yang seorang pramugari bernama Dena karena kecelakaan pesawat. Dari pernikahan mereka berdua, dikarunai anak perempuan bernama Hana. Sedangkan kakaknya yang nomor dua bernama Kenzi bercerai dengan istrinya karena kepergok selingkuh dengan rekan kerjanya.

Ayumi yang sejak usia 15 tahun tinggal bersama kedua kakaknya setelah orang tuanya meninggal karena covid berusaha mencarikan jodoh untuk kedua kakaknya. Agar dirinya bisa hidup bebas tanpa harus mengurus rumah tangga dan keponakannya yang masih berumur 4 tahun.

Disini lah cerita dimulai. Suka duka Ayumi mencarikan jodoh untuk kedua kakaknya mengalami banyak sekali rintangan. Bagaimana kisahnya yuk silahkan diikuti ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewica Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Duo Pengacau Datang

Rania tidak menyangka akan bertemu lagi dengan pria di warung sate beberapa waktu yang lalu.

"Nia, kenalkan ini Tommy." ujar pak Burhan memperkenalkan Tommy dengan keponakannya.

Tommy tersenyum dan mengulurkan tangannya kepada Rania. "Kita berjumpa lagi." ujar Tommy.

Pak Burhan, bu Risa dan bu Vika saling berpandangan. Mereka agak bingung dengan perkataan Tommy.

"Rania." jawabnya membalas jabat tangan Tommy.

"Kalian berdua pernah bertemu? " tanya bu Risa.

"Iya pernah, diwarung sate tante. Nia tidak sengaja menabrak pak Tommy dan meninggalkan noda

teh di kemejanya. cerita Rania yang tersenyum malu kepada Tommy.

"Sate yang kamu beli kapan hari itu? " tanya bu Vika.

"Iya bunda." jawab Rania menoleh kearah bundanya.

Semua membulatkan mulutnya berbentuk huruf O

"Dan ini pasti Hana." tukas Rania menundukkan badannya agar sejajar dengan Hana.

Hana menganggukkan kepalanya. "Hi,namaku Hana." ucapnya tersenyum kecil memperlihatkan gigi susunya yang masih lengkap.

"Cantik sekali." puji Rania tersenyum.

"Terima kasih." jawab Hana lalu mendongakkan kepalanya melihat papanya.

Semua yang melihat moment dimana Rania mengobrol singkat dengan Hana tersenyum dan berharap bahwa Tommy dan Rania berjodoh.

"Silahkan duduk Tommy. Kita ngobrol santai sambil menunggu jam makan siang." ujar pak Burhan.

Rania lalu bangkit dan menggandeng tangan Hana menuju kursi warna putih letter L. Rania duduk bersebelahan dengan Hana, sedangkan Tommy duduk berhadapan dengan Rania di sebelah kanan Hana.

Sedangkan bu Vika duduk disebelah kiri Rania. Sementara itu pak Burhan dan bu Risa duduk di kursi sofa yang lain.

Lalu Hana menowel lengan Rania hendak memberi tahu sesuatu. Rania pun memiringkan badannya agak mendekat dengan Hana.

"Tante, aku punya boneka labubu." bisik Hana yang hendak memamerkan boneka labubu hadiah ulang tahun dari papanya berwarna pink.

"Oya, dimana bonekanya?" ujar Rania dengan suara berbisik.

"Didalam tas." jawab Hana tersenyum.

"Oke, boleh tante berkenalan? " tanya Rania pelan.

"Boleh." Dengan bersemangat Hana membuka tas punggung mungilnya dan mengeluarkan boneka labubu miliknya.

Mereka tersenyum melihat Rania juga bisa bersikap luwes terhadap anak-anak seusia Hana.

"Wow lucu sekali." ujar Rania ketika melihat boneka labubu milik Hana.

Hana tertawa dan senang mendengar pujian Rania.

"Namanya Lola tante." ujar Hana.

"Halo Lola senang berkenalan dengan kamu? " ujar Rania seolah-olah dia berbicara dengan boneka labubu milik Hana.

Hana senang sekali Rania menyapa Lola, boneka labubu kesayangannya.

"Dibelikan siapa bonekanya Hana? " tanya bu Vika.

"Dibelikan papah waktu Hana ulang tahun." jawabnya sambil menoleh ke arah bu Vika.

"Hana sekarang umur berapa? " tanya bu Risa.

"Empat tahun." jawabnya tegas.

"Sudah sekolah playgroup dong? " sahut Rania.

"Sudah." jawab Hana.

"Pintar sekali anakmu Tom." tukas pak Burhan.

"Alhamdulillah om." jawab Tommy tersenyum.

"Dia mirip sekali dengan kamu. Versi mini kamu Tom." sahut bu Risa tertawa.

"Iya, jadi tidak perlu lagi test dna jika dia dibawa orang." kelakar Tommy tertawa.

"Hahaha...betul Tom." ujar pak Burhan ikut tertawa.

"Rania kerja sebagai guru? " tanya Tommy.

"Iya di sekolah international." jawab Rania.

"Mengajar bahasa Inggris? " tanya Tommy lagi.

"Iya betul." jawab Rania tersenyum.

"Pasti harus extra sabar mengajar anak-anak usia sd." ujar Tommy.

"Ya bisa dibilang begitu. Kalo sudah diatas kelas 4 tidak terlalu repot. Tapi kalo masih kelas 1 sd sampai dengan kelas 3 sd. Menghadapi mereka perlu extra sabar. Belum kalo tantrum, berkelahi dengan temannya, usil dengan temannya. Kita sebagai guru sering menghela nafas panjang." cerita Rania panjang kali lebar.

Tommy tersenyum mendengar penjelasan Rania tentang murid-muridnya.

"Dulu, om berharap Rania mau bekerja di salah satu anak perusahaan om. Tapi Rania menolak karena merasa ijazahnya adalah pendidikan bukan bisnis, jadi dia memilih untuk melamar di SD international." ujar pak Burhan.

"Ya kan memang gak nyambung om, iya masa aku sarjana pendidikan pegang bisnis. Kalo mama memang cocok, sesuai dengan ijazahnya." sahut Rania.

"Ya sekarang apalah arti sebuah ijazah Nia. Banyak yang bukan sarjana ternyata lebih kompeten. Ada yang sarjana teknik ternyata dia bakat di bidang pertanian." ujar pak Burhan.

"Ya kalo untuk jurusan tertentu tetap dipakai om ijazahnya. Seperti di perusahaan saya, kan berhubungan dengan design arsitektur, gak mungkin saya terima lulusan selain arsitek, teknik sipil dan insinyur. Kecuali kalo bagian administrasi masih ada kelonggaran. Tapi untuk akunting pun saya memperkerjakan seorang akuntan." terang Tommy.

"Iya betul kamu. Yang terpenting jujur dan niat bekerja." ujar pak Burhan.

"Papa sama mama kamu pasti bangga dengan kamu Tom. Berhasil mempertahankan perusahaan mereka berdua yang dimulai dari nol." sahut bu Risa.

"Iya tan, alhamdulillah. Saya bekerja keras bagaimana mempertahankan perusahaan orang tua saya tetap eksis di era gempuran perusahan baru yang bermunculan." timpal Tommy.

"Mbak Vika, papa dan mama Tommy itu pekerja keras dan ulet. Dulu papa Tommy bekerja di salah satu anak perusahaan Shanjo yang menjadi salah satu penanam modal pembangunan gedung bertingkat di Indonesia.

Disana lah beliau bertemu dengan mamanya Tommy yang juga bekerja sebagai design interior. Dan setelah menikah serta punya cukup modal, mereka membangun sendiri perusahaan yang sukses dan sekarang di handle oleh Tommy." cerita pak Burhan kepada kakaknya yaitu bundanya Vika.

Bu Vika manggut-manggut saja tanda mengerti tentang latar belakang keluarga Tommy.

"Tommy tiga bersaudara. Dia anak pertama, adiknya bernama Kenzi dan si bungsu Ayumi." sahut bu Risa.

"Iya kamu pernah cerita tapi tidak menyebutkan Tommy punya adik berapa." ujar bu Vika.

"Nah kalo Rania ini Tom, anak tunggal. Ayahnya meninggal karena sakit kanker waktu usia Rania 2 tahun. Sejak itu, bu Vika belum juga menikah lagi hingga sekarang." tukas pak Burhan menjelaskan latar belakang Rania kepada Tommy.

"Ooo...begitu." sahut Tommy singkat.

"Kami ajak mereka berdua tinggal disini. Karena tante sering kesepian Tom. Walaupun mereka berdua juga sibuk dengan aktivitasnya, tapi mereka kan tiap hari pulang kerumah. Sedangkan anak tante sama om sudah sibuk dengan keluarga mereka masing-masing." timpal bu Risa.

"Attaya dan Attila masih tetap memegang perusahaan paman? " tanya pak Burhan.

"Masih Tom, justru dua anak perusahaan paman itu sudah jadi milik mereka berdua." jawab pak Burhan tersenyum.

"Ooo begitu." timpal Tommy.

"Papah?! " tiba-tiba Hana memanggil papanya karena bosan tidak ada yang mengajaknya mengobrol.

"Kapan kita bisa jalan-jalan dengan tante Rania? " tanya Hana.

"Ehm kalo tante Rania mau, besok kita ajak tante Rania jalan-jalan." jawab Tommy lalu memperhatikan wajah Rania.

Mereka berdua saling beradu tatapan, tapi entah kenapa keduanya belum merasakan getaran cinta.

"Tante mau besok pergi jalan-jalan dengan kita? " tanya Hana menoleh ke arah Rania.

"Eee besok tan..." bunda Rania langsung memotong perkataannya.

"Tentu saja mau Hana, tante Rania besok tidak ada acara." sahut bu Vika mengerdipkan matanya kepada putrinya yang spontan menoleh kepadanya.

"Eeehhh...oke besok boleh kita pergi berdua...eh bertiga..." ujar Rania meralat perkataannya.

"Papah, ayo besok kita pergi jalan-jalan ke mall." ajak Hana menoleh kearah papanya.

Tommy tersenyum "Oke besok kita jemput tante Nia jam 10 pagi, kita jalan bertiga." ucapnya.

"Asyik...besok siap jam 10 pagi kita jemput ya tante. " ujar Hana senang.

"Oke." jawab Rania sambil mengacungkan jempolnya.

"Baiklah kita makan siang dulu yuk. Udah masuk jam makan siang. Kita lanjut ngobrol lagi dimeja makan." ajak pak Burhan yang diberi kode oleh istrinya bahwa makan siang sudah siap.

"Ayuk Hana." ajak Rania sambil beranjak dari duduknya dan menyodorkan telapak tangannya untuk menggandeng tangan mungil Hana.

Tommy tersenyum melihat hubungan Rania dan Hana tidak kaku. Memang Hana sama siapa saja mudah bergaul. Sifat yang diturunkan oleh mendiang mamanya.

Semua berjalan menuju ruang makan untuk makan siang bersama.

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

Semua menoleh kearah dua perempuan yang tidak dikehendaki kehadirannya dirumah ini.

"Kamu mengundang mereka? " ujar pak Burhan pelan kepada istrinya.

Bu Risa menghela nafas dengan pelan. "Iya sayang." jawabnya.

"Kenapa kamu undang? " bisik pak Burhan kesal.

"Nanti aku ceritakan." jawab bu Risa.

"Maaf ya telat. Udah pada mau makan siang ya? " ujar bu Esti dengan gaya kemayunya.

Rania merasa perutnya jadi mulas melihat duo kuntilanak didepannya.

Sedangkan Carla tidak berkedip sama sekali melihat wajah Tommy yang tampan. Hana yang memperhatikan tatapan mesum Carla menunjukkan rasa tidak sukanya kepada dia.

"Ini pasti cowok yang mau dikenalkan ke Nia ya? Kenalkan saya Carla, kakak sepupunya Rania." ucapnya sambil tak tahu malu menghampiri Tommy dan menyodorkan tangannya kepada Tommy.

Tommy mengkerutkan dahinya lalu berusaha tetap ramah kepada Carla.

"Tommy." jawabnya singkat lalu menyambut tangan Carla hanya menyentuh ujung jarinya.

"Dan siapa nih...cantiknya..." Carla menyapa Hana dan mencubit keras pipinya membuat Hana meringis kesakitan.

Lalu Rania menepis tangan Carla. "Woi pelan dong nyubit pipinya, dia kesakitan itu." geram Rania sambil menatap tajam kearah Carla.

"Gemes tahu." ujar Carla tanpa rasa bersalah.

"Papah sakit! " rengek Hana sambil mendongakkan kepalanya melihat papanya.

Tommy langsung duduk mensejajarkan dirinya didepan Hana dan mengelus pipinya. Sedangkan pelakunya tidak ada rasa bersalah sama sekali.

"Sinting! " umpat Rania menatap wajah Carla dengan kesal.

"Perkenalkan saya budenya Rania, nama saya Esti." lalu giliran mamanya Carla sok akrab dengan Tommy. Beliau juga mengulurkan tangannya hendak berjabat tangan dengan Tommy.

"Senang berkenalan dengan anda nyonya." jawab Tommy lalu dia berdiri dan membalas jabat tangan bu Esti.

"Panggil saja tante atau mama Esti. Biar cepat akrab gitu hehe..." sahutnya sambil terkekeh.

Pak Burhan, bu Risa dan bu Vika yang dari tadi diam saja malas untuk menegur mereka berdua akhirnya mengajak Tommy keruang makan.

"Ayo kita makan siang Tom." ajak pak Burhan.

Tommy menganggukkan kepalanya dan berjalan mengikuti langkah pak Burhan. Carla berusaha berjalan disamping Tommy tapi dihalangi oleh bu Risa.

"Ngapain kamu! " tukas bu Risa menarik tangan Carla agar mundur ke belakang.

Hana tidak memperdulikan Carla yang ditarik oleh bu Risa. Dia menggandeng tangan Rania berjalan disisi kanan papanya.

"Ish, tante ya mau jalan lah keruang makan." ucapnya.

"Ya gak usah jalan disamping Tommy. Ingat ya Tommy calon suami Rania. Awas kamu kalo bikin ulah pake ngrayu dia segala." tegas bu Risa memberi ultimatum kepada keponakan yang paling dia benci.

Carla hanya bisa mendesah kesal. Dan bu Risa menggandeng bu Vika berjalan menuju ruang makan meninggalkan Vika dan mamanya.

"Mama?! " ujar Carla dengan suara manja.

"Santai aja Carla, mama pastikan Tommy akan menikah dengan kamu. Jangan sampai menikahi perawan tua itu." tukas bu Esti yang paham anak gadisnya menyukai Tommy.

1
mom'snya devadhamian
luar biasa
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
lahh apa aku yg salah baca, atau gimana ya.. tadi kan tommy bawa motor kenapa sekarang naik mobil...????
Getoutofmyway
Suspens!
tefa(♡u♡)
Tersirat makna mendalam
SugaredLamp 007
Kocak abis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!