NovelToon NovelToon
Mencarikan Istri Untuk Kedua Kakakku

Mencarikan Istri Untuk Kedua Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dewica Dewi

Ayumi adalah gadis yatim piatu blasteran Jepang-Indonesia. Ayumi memiliki dua kakak laki-laki yang tidak beruntung dalam membangun mahligai rumah tangga. Kakaknya yang pertama bernama Tommy harus menjadi duda keren kehilangan istrinya yang seorang pramugari bernama Dena karena kecelakaan pesawat. Dari pernikahan mereka berdua, dikarunai anak perempuan bernama Hana. Sedangkan kakaknya yang nomor dua bernama Kenzi bercerai dengan istrinya karena kepergok selingkuh dengan rekan kerjanya.

Ayumi yang sejak usia 15 tahun tinggal bersama kedua kakaknya setelah orang tuanya meninggal karena covid berusaha mencarikan jodoh untuk kedua kakaknya. Agar dirinya bisa hidup bebas tanpa harus mengurus rumah tangga dan keponakannya yang masih berumur 4 tahun.

Disini lah cerita dimulai. Suka duka Ayumi mencarikan jodoh untuk kedua kakaknya mengalami banyak sekali rintangan. Bagaimana kisahnya yuk silahkan diikuti ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewica Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Tommy Mengajak Mila Kencan

Malam hari dirumah Yoshikazu,Tommy, Kenzi, Ayumi dan Hana makan malam bersama.

"Enak juga nih nasi kotak bu Ratih. " tukas Ayumi yang melahap habis nasi kotak pemberian tetangganya.

"Niat banget dia kasih nasi kotak ke kita. " sahut Kenzi yang memilih makan masakan bi susi daripada nasi kotak pemberian bu Ratih.

"Demi bisa ketemu kalian berdua lah, siapa tahu ada yang nyantol sama dia. " tukas Ayumi terkekeh.

"Idih gak lah, dia udah tuwir juga kan, masih aja ganjen. " ujar Kenzi sambil begidik geli.

"Iya udah usia hampir 55 tahun lebih." jawab Ayumi.

"Kasihan sebetulnya sama beliau, kesepian pastinya." tukas Tommy.

"Tapi ya gak gitu juga nguber-nguber kalian berdua. " sahut Ayumi.

"Oya minggu besok kita diundang om Burhan pembukaan restoran barunya. Kita diundang, Kenzi usahakan bisa datang. " pungkas Tommy.

"Bisa bang, minggu tidak ada acara." jawab Kenzi.

"Kamu tidak menghubungi Vina? Abang yakin, ada sesuatu yang ingin dia sampaikan kepada kamu Ken. " ujar Tommy beralih membahas mantan istri Kenzi.

Kenzi tersenyum sinis.

"Dia kemarin mendatangi aku waktu futsal." tukas Kenzi.

"Trus bang? " tanya Ayumi kepo.

"Minta maaf dan memberi tahu bahwa dirinya sudah bercerai dengan suaminya." jawab Kenzi santai.

"Abang yakin ada hal lain yang ingin dia sampaikan. Entah apa itu, sampai dia datang kerumah mencarimu. " ujar Tommy.

"Aku gak yakin bang. " jawab Kenzi.

Tommy tidak bertanya lagi dan dia beralih membahas yang lain.

"Hana mau tambah lagi makannya? " tanya Ayumi.

Hana menggelengkan kepalanya. Dia sudah kenyang makan nasi kotak pemberian bu Ratih.

"Papa, Hana boleh bermain lagi dengan Lola dan Lila? tanyanya.

"Boleh sayang, tapi minum dulu yang banyak, baru kamu kembali ke kamarmu. " ujar Tommy tersenyum.

Hana minum segelas air putih dan pergi meninggalkan meja makan untuk menaruh piring kotornya di wastafel terlebih dahulu. Setelah itu dia mencium pipi papanya.

"I love you papa. " ucap Hana lalu berlari menuju kamarnya.

Tommy tersenyum dan mengawasi putrinya berlari menuju lantai dua.

"Bang Tommy. " panggil Ayumi.

"Iya Ayu. " jawab Tommy.

"Abang mau seriusin hubungan dengan Mila?" tanya Ayumi.

"Iya, besok sabtu abang rencananya aja dia jalan bersama Hana. " jawab Tommy.

"Alhamdulillah bang, semangat. " tukas Kenzi senang dengan keinginan kakaknya yang mulai membuka hati untuk menjalin hubungan dengan seorang wanita.

"Bang Kenzi juga sama, mulai buka hati juga. Kasih semangat untuk diri sendiri. " sindir Ayumi.

"Ya ampun punya adik perempuan satu bawel sekali. Iya sayang, abang juga usaha. " sahut Kenzi sambil menarik hidung Ayumi.

Ayumi hanya mengerucutkan bibirnya dan lanjut menghabiskan makanannya.

Di paviliun, Rania sibuk gibah dengan sahabatnya Andien melalui sambungan telpon.

"Jadi dia besok ajak aku makan siang bersama ndien. " ujar Rania sambil duduk bersila diatas kasur dan menaruh bantal diatas kedua pahanya.

"Alhamdulillah, dia berarti serius sama kamu Nia. " sahut Andien.

"Do'akan saja ndien. " tukas Rania.

"Kamu udah jatuh cinta sama dia Nia? " tanya Andien.

"Sepertinya ndien. Entah lah beda aja waktu dijodohkan sama bang Tommy, aku gak merasakan sesuatu getaran, desiran atau apa lah. Padahal dia juga cakep, tapi gak ada tuh muncul perasaan yang gimana-gimana. " jawab Rania.

"Tapi kalo sama yang ini? " tanya Andien.

"Sejak pertama bertemu udah klepek-klepek ndien. Eh tak disangka ketemu lagi ritme jantung berdetak cepat,rasanya...entahlah gak bisa diungkap dengan kata-kata. " jawab Rania dengan expresi bahagia.

"Duh yang jatuh cinta...uhuy... " sindir Andien tertawa.

"Ish..." Rania tersipu malu digoda oleh sahabatnya.

"Eh jadi beneran dia duda tanpa anak?" tanya Andien.

"Iya, tapi dia belum jelasin cerainya kenapa. Aku gak brani tanya terlalu jauh. Nanti seiring waktu aku berharap dia cerita masa lalunya. " jawab Rania.

"Trus besok kamu ajak makan siang dimana? " tanya Andien.

"Di cafe blue sky aja Ndien. Aku paling nyaman ngedate disitu. Restoran milik papanya teman aku smp dulu. " jawab Andien.

"Cie... Cie...ngedate nih ye hahaha..." Andien tertawa menggoda sahabatnya yang lagi kasmaran.

"Ish apaan sih kamu. " sekali lagi Rania tersipu malu.

"Eh Nia, besok kasih kabar sama aku gimana ngedate mu okey, nih paksu ngedusel aja minta nyusu. " ujar Andien yang blak-blak an dengan Rania.

Rania tepok jidat saja, Andien gak ada remnya kalo mau gelap celup kembang kuncup sama suaminya.

"Udah sana..." Rania menjawab sewot.

"Mupeng ya, sabar bentar lagi pasti merasakan nikmatnya surga dunia hahaha..." ujar Andien tertaww ngakak.

"Ya salam...bangke lu Ndien. " Rania langsung menutup sambungan telponnya.

"Yah ngambek dia hahaha..." Andien tertawa ketika Rania langsung menutup sambungan telponnya.

Rania merebahkan tubuhnya diatas kasur. Membayangkan dirinya besok juga gelap celup kembang kuncup.

"Pasti dia lebih expert diatas ranjang. " tukas Rania yang senyum-senyum sendiri dan menutup wajahnya dengan bantal.

TING

Ada pesan whatsapp masuk.

Rania langsung membuang bantalnya, berganti posisi duduk dan membaca pesan masuk yang ternyata dari Kenzi.

"Nia, besok jadi makan siang dimana? "

"Oya lupa kasih tau alamat cafenya." ujar Rania tepok jidat

Rania lalu mengetik balasan kepada Kenzi memberi tahu cafe tempat mereka makan siang besok.

"Dicafe blue Sky mas, di jalan ir. Soekarno-Hatta." jawab Rania.

"Oh ya aku tahu cafe itu. " Kenzi membalas cepat pesan Rania.

"Gak jauh kan dari kantor mas? "

"Lumayan, tapi gak pa pa, aku suka disitu."

"Lumayan dekat apa lumayan jauh. Kalo jauh kita ganti lokasi aja? "

"Enggak pa pa disitu aja. Besok kita ketemu jam 12 siang bagaimana? "

"Iya mas, InsyaAllah Rania bisa. "

"Rania..."

"Iya..."

"Kirim foto kamu dong, mas pingin lihat kamu. "

Haiss...Rania jadi tersipu. Dia langsung beranjak dari kasurnya merapikan rambutnya dan membunuhi wajahnya dengan bedak agar tidak terlihat pucat dan memakai lipgloss.

TING

"Kok lama? "

"Gak usah dandan."

" Aku ingin lihat wajahmu tanpa make up. "

"No filter. "

Rania membaca pesan Kenzi lalu membersihkan wajah dan lipstinya dengan toner.

"Dia mau lihat wajah asli ku...oke...lihat responnya. "

Rania mengambil foto dirinya yang memakai piyama lengan pendek dan mengirimkan kepada Kenzi.

Kenzi yang sedang duduk di meja sedang bekerja dengan laptopnya membuka balasan pesan dari Nia.

Kenzi tersenyum melihat wajah Rania tanpa make up tanpa filter. Dia lalu membalas pesan Rania.

"Kamu cantik."

Rania membaca pesan Kenzi serasa melayang hatinya.

Pingin koprol...pingin kayang...pingin nari...pokoknya bahagia...

"Nia..."

"Sampai besok ya. "

"Iya mas. ".

" Selamat istirahat. "

"Mas belum bisa istirahat, ada kerjaan yang harus diselesaikan."

"Oke selamat bekerja."

"Selamat bobok cantik Nia. "

Lalu Nia membalas emot smile kepada Kenzi.

Kenzi tersenyum dan fokus kembali bekerja menyelesaikan tanggungannya dia. Agar besok bisa makan siang dengan Rania.

Sementara itu Vina menunggu kabar dari Kenzi yang tidak juga menghubunginya.

Dia menemani putra semata wayangnya yang sudah tidur terlelap disampingnya.

Vina mengelus rambut Kevin yang tebal seperti rambutnya dan mencium kening Kevin.

"Sayang besok ketemu sama papa ya? Trus Kevin tinggal sama papa kembali. Kita berdua akan tinggal bersama papa. " ujar Vina tersenyum.

Keesokan paginya, kesibukan terasa dirumah Yoshikuzi. Ayumi menyiapkan bekal untuk Hana.

"Ayu, Hana aku yang antar ke sekolah. " ujar Tommy sambil duduk di meja makan hendak sarapan.

"Okey." jawab Ayumi.

Kemudian menyusul Kenzi turun kebawah dan duduk di meja makan di samping Hana.

"Oya bang. Ayu mau ngomong sesuatu. " ujar Ayumi lalu duduk didepan kedua abangnya sambil menaruh tas bekal untuk Hana.

"Kamu mau menikah? " goda Kenzi lalu dilempar brokoli oleh Ayumi.

Kenzi terkekeh melihat Ayumi kesal dengan dirinya.

"Ayu pingin beli mobil bang. " tukasnya.

"Udah merasa butuh mobil? tanya Tommy.

" Iya dipikir-pikir tugas Ayu mulai banyak dan sering kehujanan hehe..." jawab Ayumi.

"Kapan mau beli? " tanya Tommy.

"Terserah abang kapan bisa antar Ayu beli mobil." jawabnya.

"Sabtu aja abang antar ke dealer mobil. Kamu pilih mobil yang kamu pingin. Nanti abang pertimbangkan. " ujar Tommy.

"Yang jelas sesuai dengan uang Ayu di tabungan bang. Profit dari usaha dari usaha butik mama hehe... " jawab Ayumi tertawa kecil.

"Ayu, abang belikan mobil, uang warisan dari papa dan mama serta dari butik peninggalan mama kamu simpan. Itu untuk tabungan kamu nanti jika sudah berumah tangga." tegas Tommy.

"Tapi bang..." Ayumi hendak membantah.

"Gak usah bantah Ayu, itu udah kesepakatan kita berdua. Selama kamu belum menikah, kamu masih tanggungan kami berdua." sahut Kenzi yang mendapat anggukan dari Tommy.

"Terima kasih bang. " jawab Ayumi lalu dia beranjak dari duduknya dan memeluk Tommy.

"Aku gak dipeluk? " ujar Kenzi.

Ayumi pun beralih memeluk Kenzi dan Hana yang melihat semua berpelukan ikutan memeluk papa dan paman serta bibinya. Semua tertawa dengan tingkah lucu Hana.

Setelah sarapan, Tommy berangkat menuju sekolah Hana mengantar Hana dulu lalu pergi ke kantornya. Dan Kenzi juga berangkat menuju perusahaannya.

Tak berapa lama, Tommy sampai disekolah. Dia memarkir mobilnya dan turun mengantar Hana masuk kedalam sekolah.

"Papa."

"Iya sayang. "

"Sore wa Mira obasandesu. [Itu ada tante Mila.]" Hana menunjuk kearah pintu gerbang dimana Mila mengantar keponakannya Viola berangkat sekolah.

Tommy berhenti dan berlutut mensejajarkan tubuhnya dengan putrinya.

"Mira obasan o issho ni ranchi ni sasotte mite wa dōdesu ka? [Papa ajak tante Mira makan siang bersama kita bagaimana? ]" tanya Tommy pada putrinya.

"Okey papa." ucap Hana sambil menganggukkan kepalanya.

Tommy mengusap kepala putrinya dan berdiri serta menggandeng tangan Hana masuk ke dalam sekolah.

"Halo Mila. " sapa Tommy.

"Halo bang. " jawab Mila tersenyum.

Lalu Hana mendekati Mila dan mencium tangannya. Sedangkan Viola sudah masuk dulu kedalam kelas.

"Ersi gak mengantar Viola? " tanya Tommy.

"Dia lagi tugas luar kota. Papanya juga gak bisa antar. Bangun kesiangan dia, jadi Mila yang antar Viola sekolah." jawabnya tersenyum.

"Hana masuk dulu ya. Nanti siang dijemput sama papa, kita makan siang diluar." ujar Tommy yang berlutut lagi berbicara dengan Hana.

"Bye papa i love you." tukas Hana memeluk papanya lalu mencium tangan papanya.

"I love you too." timpal Tommy tersenyum.

"Bye tante. Nanti kita makan siang bersama ya." ujarnya lalu berlari masuk kedalam kelasnya.

Mila hanya menganggukkan kepalanya dengan raut wajah bingung. Dia hendak kuliah dan tidak ada janji makan siang dengan Hana.

"Mila, mau makan siang sama saya? Itu pun kalo kamu gak sibuk. " ujar Tommy.

Mila terkejut dengan ajakan Tommy.

"Ini beneran kan? Aku sedang gak mimpi. " Mila berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini tidak mimpi.

"Bagaimana Mila? Bisa kan? Kamu kalo jemput Viola, naik tadi online aja, nanti saya jemput disini. " ujarnya.

"Bi-bisa bang." jawab Mila dengan terbata-bata.

"Oke sampai ketemu nanti." ujar Tommy.

"Baik bang." jawab Mila sumringah.

Hari ini dia ada jadwal kuliah sampai siang, seharusnya Viola dijemput oleh ayahnya. Tapi demi bisa makan siang dengan Tommy, dia akan bolos satu pelajaran.

Dengan hati yang penuh bunga bermekaran, Mila berangkat Kuliah pagi dengan penuh semangat.

Dan Tommy pergi meninggalkan sekolah Hana, berangkat menuju perusahaannya. Sebelumnya dia mampir dulu membeli kopi di cafe dekat sekolah Hana.

Tommy memarkir mobilnya dan masuk kedalam kedai kopi untuk membeli kopi. Disana tak sengaja dia bertemu dengan Vina yang juga membeli kopi bersama Kevin.

"Vina."

"Bang Tommy. "

Tommy terkejut melihat bocah kecil yang digandeng oleh Vina mirip sekali dengan Kenzi.

1
mom'snya devadhamian
luar biasa
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
lahh apa aku yg salah baca, atau gimana ya.. tadi kan tommy bawa motor kenapa sekarang naik mobil...????
Getoutofmyway
Suspens!
tefa(♡u♡)
Tersirat makna mendalam
SugaredLamp 007
Kocak abis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!