NovelToon NovelToon
Kekasihku Mertua Anakku

Kekasihku Mertua Anakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Lansia
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Kinara Wirasti seorang wanita berusia 55 tahun, bertemu dengan kekasihnya di masa lalu yang bernama Anggara Tirta pria seumuran dengannya. Ternyata Anggara adalah mertua dari anaknya. Bagaimana kisah cinta mereka? Akankah bersatu di usia senja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Terpaksa Berbohong

Beberapa hari kemudian, Kinara merasakan ada sesuatu yang aneh. Anggara tidak pernah datang menjenguknya setelah dirinya sadar. Saat ini ia sudah diperbolehkan pulang ke rumah, tinggal menunggu dokter yang akan memeriksa ulang kondisinya.

"Mah, kenapa sedih gitu mukanya?" Angel merapikan barang-barang milik Kinara.

"Apa administrasi sudah diurus?" Kinara justru balik bertanya, bukannya menjawab pertanyaan Angel.

"Niko baru saja urus semua, Mah. Jadi masalah biaya?" Angel menatap Kinara.

"Mamah khawatir akan menjadi beban untuk kalian," ucap Kinara.

Tak lama kemudian, Niko datang memberitahukan kalau sudah ada yang melunasi biaya rumah sakit secara keseluruhan.

"Apa papah yang sudah melunasinya?" tanya Niko dalam hati. Niko tersenyum tipis, berharap dugaannya benar.

Kinara tersenyum menatap menantunya, ia merasa sangat lega. Niko bisa membantu membayar biaya pengobatannya. Kemudian mereka bersiap-siap pulang ke rumah.

Di perjalanan menuju ke rumah, Niko masih memikirkan tentang biaya rumah sakit. Ia merasa tidak enak kepada istri dan mertuanya, karena yang membayar bukan dirinya melainkan orang lain. Niko merasa sangat menyesal.

Kondisi jalan yang belum begitu ramai kendaraan, membuatnya menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi agar segera sampai di rumah.

"Nik, pelan-pelan." Angel ketakutan.

"Maaf, Sayang." Niko tersenyum ke arah istrinya.

"Lagian kenapa harus cepat-cepat!" ucap Angel sedikit ketus.

"Aku sudah minta maaf, Sayang." Niko memperlambat laju kendaraannya.

Tyas dan suaminya, ternyata sudah ada di depan rumah Kinara. Mereka berdua menyambut kedatangan Kinara dengan senyuman hangat.

Wanita paruh baya itu juga membantu Kinara turun dari mobil, dan membawanya masuk ke dalam rumah.

"Tyas, terima kasih banyak." Kinara mengungkapkan rasa terima kasih dengan begitu tulus.

"Iya, Kinara. Semoga cepet sembuh. Maaf, tidak bisa datang ke rumah sakit." Tyas merapikan ranjang Kinara.

"Kinara, mana pacarmu?" tanya suami Tyas membuat Angel menatapnya tajam.

"Pacar!" kaget Angel berganti menatap ke arah Kinara penuh tanya.

"Maksudnya siapa?" Kinara merasa gelisah, mencoba untuk menutupi semua agar tidak terbongkar.

Tyas menginjak kaki suaminya agar cepat pulang, ia tidak mau terjadi keributan di keluarga sahabatnya. Untung saja suaminya sangat patuh, sehingga sudah tidak membicarakan tentang pacar.

Kinara menghembuskan napas beratnya, ia merasa sangat lega. Beban di pundaknya terasa sudah berkurang banyak.

"Tante, aku harus pulang dulu sekarang. Tolong jaga mamah ya," ujar Angel, terpaksa menitipkan Kinara. Niko mengajaknya untuk datang ke rumah Anggara, karena ada sesuatu yang sangat penting.

"Iya, Angel. Kamu pergi saja, kebetulan aku tidak ada pekerjaan," kata Tyas.

Setelah Angel pergi, Kinara meminta penjelasan Tyas soal ucapan suaminya.

"Kita pernah lihat kamu sama laki-laki, Kinara. Kalian terlihat sangat mesra, cocok sebagai pasangan suami istri." Tyas tersenyum tipis.

Kinara mencoba mengingat lagi kejadian itu, tetapi ia sama sekali tidak ingat. "Em ... mungkin kalian salah lihat."

Tyas memeluk Kinara, ia sangat perihatin dengan status sahabatnya yang sudah berusia lanjut tapi belum juga menemukan pendamping hidup. Seandainya Kinara mau dijodohkan, ia akan membantu dengan senang hati.

Namun, kenyataannya Kinara selalu menolak keras laki-laki yang berusaha mendekatinya. Jadi, percuma mengenalkannya. Tyas hanya bisa berharap, Kinara segera menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.

"Tyas, aku baik-baik saja. Kenapa kamu menangis?" Kinara menghapus air mata Tyas yang menetes di wajahnya.

"Cepatlah menikah, Kinara." Ucapan Tyas membuat jantung Kinara berdegup kencang.

"Sama siapa? Aku masih nyaman sendiri." Kinara selalu saja membohongi perasannya sendiri.

"Aku siapkan makan siang." Tyas mengalihkan pembicaraan, takut membuat Kinara semakin tertekan.

***

Sementara itu, Niko dan Angel tidak menemukan Anggara di rumah. Mereka hanya bertemu dengan Bik Siti.

"Bik, papah meninggalkan pesan tidak?" tanya Niko, merasa khawatir.

"Tuan Anggara pergi kemana, Den?" Bukannya menjawab pertanyaan Niko, Bik Siti justru balik bertanya.

"Gimana sih, Bik! Kok malah tanya." Angel berkata sambil melipat tangan di dadanya.

"Mungkin papah tidak sempat pamit. Ayo kita pulang saja, Sayang," ajak Niko.

Bik Siti menggelengkan kepalanya, ia merasa heran dengan sikap Angel yang berubah ketus. Padahal Angel dulu selalu bersikap ramah, dan tidak pernah mendebat suaminya. Beliau kemudian melanjutkan pekerjaannya, memasak makanan kesukaan Anggara.

"Bik, apa mereka sudah pergi?" Anggara mendudukkan diri di kursi ruang makan, tubuhnya masih terasa lemas.

"Baru saja, Tuan. Ini sayur sup nya sudah matang." Bik Siti meletakkan semangkuk sup kacang merah kesukaan Anggara.

"Terima kasih, Bik. Kita makan bersama," ujar Anggara.

Di sela-sela makan, Bik Siti tidak bisa menahan kegundahan dalam hatinya. Beliau berani mengungkapkan, semua yang mengganjal di dalam hatinya.

"Tuan, sejak kapan Non Angel berubah sikap? Kenapa sekarang menjadi ketus?" tanya Bik Siti penasaran.

"Sejak curiga dengan hubunganku dan Kinara. Angel tidak setuju kalau mamahnya menikah. Dia malu, Bik." Anggara menjelaskan penuh kejujuran.

"Sepertinya hanya alasan saja, Tuan." Bik Siti ragu dengan alasan Angel.

Anggara melanjutkan makannya kembali, ia tidak akan mengambil pusing masalah Angel. Baginya yang terpenting kondisinya pulih lebih dulu.

"Tuan, lebih baik segera kembali ke kamar. Jangan terlalu lama di ruangan ini. Saya takut ada yang mengetahui kalau sebenarnya Tuan tidak pergi ke luar negeri." Bik Siti membereskan meja makan.

"Saya terpaksa berbohong, Bik. Semua dem.i kebaikan dan kebahagiaan Kinara," ujar Anggara tersenyum getir.

Anggara merasa bosan berbaring di ranjang, menatap langit-langit rumahnya. Sesekali ia ingin menghirup udara segar di luar rumah, tetapi semua tidak memungkinkan. Terkadang ia membutuhkan telinga, untuk mendengar keluh kesahnya.

Bik Siti sudah dianggap sebagai keluarga sendiri, saking lamanya bekerja di rumah Anggara. Beliau menjadi salah satu tempat Anggara mencurahkan isi hatinya.

"Tuan, istirahat saja dulu. Wajahnya masih pucat, nanti kalau terjadi apa-apa gimana? Yang ada keluarga Tuan nyalahin," ucap Bik Siti penuh perhatian.

"Baik, Bik." Anggara segera melangkahkan kaki menuju kamarnya, walaupun jalannya sedikit terhuyung.

Anggara bukannya beristirahat, ia membuka tirai jendelanya melihat pemandangan di luar rumah. Pikirannya melayang membayangkan Kinara, ia sangat berharap Kinara cepat sembuh.

"Nara, maafkan aku. Semuanya ku lakukan demi kesembuhanmu." Anggara bergumam dalam hati.

Tiba-tiba suara Niko membuatnya terkejut, lalu membalikkan badannya.

"Niko!" Kaget Anggara.

"Pah, kenapa harus berbohong?" Niko merasakan tidak kerelaan dalam hatinya.

"Demi Kinara, Nik." Anggara memaksakan senyum.

Niko menganggap keputusan Anggara sudah keterlaluan, seharusnya tidak perlu mengatakan pergi ke luar negeri. Ia merasa kesal dengan papahnya.

"Kalau Papah berkata jujur, apa Angel mengizinkan darah ini mengalir di tubuh Kinara?" Anggara berusaha menjelaskan.

"Aku tahu, Pah. Cara ini memang baik untuk mamah, tetapi tidak untukku yang merasa khawatir." Niko menghela napas beratnya.

Mungkin saat ini waktu yang tepat untuk mengungkapkan semua. Anggara ingin menceritakan kisah masa lalu yang sebenarnya dengan Kinara. Ia tidak ingin pusing dengan rasa yang terpendam.

1
Andariya 💖
angel ini ternyata matre
pєkαᴰᴼᴺᴳ: menyimpang dari mamanya 🤭
total 1 replies
Pelita Abadi
Tua-tua keladi.
Makin tua, makin jadi🤣
pєkαᴰᴼᴺᴳ: Terima kasih kk🥰
Lupa diri mereka 😭🤧😂
total 1 replies
Andariya 💖
wah..ternyata angel ini keras kepala banget
Andariya 💖
so sweet banget sih, amggara
setuju kalian menikah saja
jamgan hiraukan angel
Andariya 💖
setuju pak, ceritakan semuanya pada niko
Andariya 💖
angel..kamu ini emang anak yg gak tahu balas budi..dasar egois
Andariya 💖
wah..kasihan kinara
semoga segera dapat donor darah yg cocok dan bisa selamat
Andariya 💖
kenapa harus marah mom kinara...ini angel egois banget sih🤪🤗
Andariya 💖
ada apa dgn masakan kinara
pєkαᴰᴼᴺᴳ: gak enak 😅
total 1 replies
Andariya 💖
akhirnya mereka bertemu kmbali
Andariya 💖
anggara, jangan menyerah dong
ayo semangat kejar kinara🥰
Andariya 💖
ini miranda, hanya harta saja yg ada d pikirannya...dasar matre😂😂😂😂
Andariya 💖
wah...ternyata niko ini cemburu berat padahal angel keluar dgn papa nya ..tp suka dgn biko yg bersikap tegas..krn angel tdk ijin duku kod niko
pєkαᴰᴼᴺᴳ: dibakar dia kk
total 1 replies
Nini 🐻
mampir dulu ah 🤭🤣
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
ayo jangan insecure Nara, dulu sudah pernah mengalah karena keadaan, sekarang perjuangkan cintamu♥️🤭
pєkαᴰᴼᴺᴳ: 🤧🤧🤧Nara kalah sama anak sekarang 🤣
total 1 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
tikus gede🤣🤣🤣
pєkαᴰᴼᴺᴳ: kucing aja tadinya
total 1 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
waduh
🔵𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆𝕬𝘆𝗲𝘀𝗵𝗮𒈒⃟ʟʙᴄ
ciee cieeee ada yg malu malu meong rupanya/Facepalm/
pєkαᴰᴼᴺᴳ: geli aku
total 1 replies
Andariya 💖
oh..ternyata resepsionisnya memang galak...wkkkkk
Andariya 💖
wah..setuju saya dgn anggara
semoga kamu dapat restu anggara.. semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!