Karena kesalah pahaman Satria harus menikahi cewek yang masih duduk di bangku kuliah bahkan masih satu fakultas dengannya.
Lalu apa yang terjadi pada satria selanjutnya?
wajib baca sampai end !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Sopir ojol pun segera melajukan motornya meninggalkan kampus.
Tak lama motor hitam Satria tiba, bergabung dengan motor teman-temannya.
Dibelakang motor Satria satu motor sport warna kuning berhenti.
Satria menoleh melepas helm dan sarung tangannya, ditatapnya pemilik motor warna kuning dengan teliti.
"Lo anak baru?"
Tanya Satria karena sebelumnya belum pernah melihat mahasiswa yang satu ini.
Hening.
Satu menit sampai menit kelima tetap tak ada jawaban.
Pemilik motor warna kuning fokus melepas helm dan Sarung tangannya.
Melihat itu Satria merasa dikacangi.
"Woi kuping lo kebanyakan kotoran? Kalau ditanya tuh jawab"
Satria yang emang udah kesal jadi bertambah kesal.
Mendengar dirinya dihina pemilik motor warna kuning menatap Satria sinis.
"Hei, gue punya nama kalau lo nanya sama gue ya sebut nama gue"
Satria berdecih menatap dia tidak suka. "Kalau tahu nggak mungkin gue tanya lol"
Apa katanya?
Lol?
Lol sama aja tolol kan?
Dikatai seperti itu cowok ini tersinggung merasa terhina.
Dengan pelan remaja ini mendekati Satria menatap penuh kebencian. Menyentuh kancing baju Satria dengan lembut.
"Kalau belum tahu siapa gue jangan belagu lo"
Jemari yang menyentuh kancing baju dengan lembut berubah jadi cengkraman kuat.
Satria tersenyum miring merasa tertantang, kebetulan dirinya lagi butuh samsak gegara kejadian dikost.
"Lo lahir dimana sampai nggak tahu gue ini siapa? Nggak mungkin kan lo lahir diplanet Mars dan pindah ke bumi ini"
Satria mengibas kasar tangan cowok didepannya. Tangannya terangkat menunjuk tepat didepan wajah dia.
"Gue emang nggak tahu siapa elo tapi gue enggak peduli dan nggak takut"
Tersulut, pemilik motor warna kuning ini melayangkan tinjunya. Memukul tepat diwajah Satria.
Bug
"Arrgghhh!" Satria mengerang.
Karena tak siap badannya terhuyung kebelakang menabrak bokong motor miliknya.
Helm yang ada diatas tangki motor pun jatuh menggelinding diantai paving. Kacanya retak.
Akhirnya dua cowok yang masih sama-sama labil ini tak terelakan dari aksi adu jotos.
Diparkiran dan ini ada ditempat umum.
Apa lagi dikampus.
Ada jam pagi pula.
Sudah dipastikan banyak yang melihat keduanya.
Mahasiswa yang melihatnya mulai berbisik-bisik bertanya-tanya sekiranya apa yang membuat keduanya saling memukul.
Tanpa disengaja Supra yang baru saja dari perpustakaan melotot melihat Satria sedang berantem dengan anak dari pemilik Universitas Z, Universitas tempat dirinya dan teman-teman yang lain termasuk Satria menuntut ilmu.
"Gil4, Satria ada masalah apaan sama dia?nggak bisa dibiarin gue harus kasih tahu anak-anak yang lain"
Supra berjalan menuju kelas tergopoh-gopoh ingin segera memberitahu teman-temannya.
Eria yang sedang fokus membaca buku merasa terganggu dengan kedatangan Supra yang masuk kelas dengan tak sabaran, nafasnya terdengar memburu.
"Cok, gawat!"
Supra menghampiri teman-temannya yang sedang becanda.
"Ada apa Su? kok ngos-ngosan gitu. Ditagih hutang?"
Tanya Vario disambut gelak tawa Wasa, Suzu dan Vega.
Supra menggeleng dengan nafas tersengal.
"Satria cok, dia berantem sama Win diparkiran"
"APA?!" Suzu, Wasa, Vega dan Vario terkejut.
Bukan hanya mereka Eria pun ikut terkejut, dia menutup buku beranjak keluar kelas.
"Wah gila buruan kita tolongin Satria"
Ajak Vega dan mereka semua berlari menuju parkiran.
Sambil menuju parkiran Eria merasakan khawatir dan juga penasaran kira-kira ada masalah apa Satria sama Win sampai-sampai harus berantem ditempat umum.
Diparkiran.
Satria dan lawannya sudah babak belur tetapi mereka masih sama-sama emosi, tidak ada yang mau menyudahi perkelahiannya ataupun mengalah.
Hingga ada satu cewek yang baru datang buru-buru parkir maticnya dan menghampiri mereka.
"Hey. Satria, Win stop! kalian ngapain pake berantem segala?" Menahan Win dari belakang untuk tak terus adu pukul sama Satria.
"Minggir! ini urusan cowok lo nggak usah ikut-ikutan"
Win mengibas tangan cewek yang tak lain adalah Lika membuat Lika yang kecil terjengkang ke belakang.
"Aw!"
Satria melotot melihat Lika yang jatuh, dengan sigap Satria membantu Lika.
"Tangan lo berdarah"
"Nggak apa, ini cuma luka kecil doang. Ntar juga sembuh"
Eria yang baru saja sampai diparkiran menghentikan langkah melihat adegan didepannya.
Eria menghela urung menghampiri Satria, memilih balik badan dan kembali ke kelas.
Sampainya dikelas Eria duduk dikursi. Ia kembali membuka buku melanjutkan membaca.
Beberapa menit.
Dosen masuk diikuti Satria dibelakangnya. Eria yang sejak tadi fokus membaca menutup buku menyimpannya ditas.
"Selamat pagi anak-anak!"
"Pagi Pak!" jawab Eria dan semua yang ada didalam kelas.
Tak sengaja mata Eria bertemu kedua mata Satria, keduanya bertatapan.
"Ria"
"Satria, cepat duduk!"
Teguran dosen membuat Satria urung berbicara, memilih duduk dibangkunya yang tepat ada dibelakang Eria.
Eria menghela, nggak tahu kenapa ada rasa kesal melihat Satria yang buruk rupa karena pertengkaran tadi.
Suara dosen yang menjelaskan tentang materi pagi ini membuat Eria mengalihkan rasa kesalnya kearah depan sana, memilih menyimak dan mencatat poin-poin penting.
Berbeda dengan Satria, selama dosen mengajar ia sama sekali tak fokus. Satria hanya memikirkan Eria, Eria dan Eria.
Satu jam.
Dosen mengakhiri jam mengajarnya, dosen keluar kelas setelah mengucap kata penutup kegiatan mengajar pagi menjelang siang ini.
Semua mahasiswa berhamburan keluar dari kelas menyisakan Eria, Satria dan teman-temannya.
"Bos lo ada masalah sama Win?" Tanya Wasa.
"Iya Sat, lo nggak takut dikeluarin dari kampus gara-gara ada problem sama Win?" Suzu menyahut.
Pertanyaan Suzu dan Wasa membuat Eria urung keluar kelas ia berdiam dikursinya ingin mendengar jawaban Satria.
Nggak tahu kenapa rasa keingintahuannya begitu kuat.
"Nggak ada masalah apa-apa, bahkan gue juga nggak tahu kalau dia Win anak pemilik Universitas ini"
Satria meringis karena bibirnya yang robek terasa perih untuk berbicara.
Suzu, Wasa dan yang lain beradu tatap cengo mendengar jawaban Satria.
"Kalau nggak tahu kenapa lo bisa berantem sama dia?"
"Dia bela--"
"Satria!"
Suara melengking dari arah pintu membuat perkataan Satria tergantung.
Satria dan teman-temannya menoleh begitu juga Eria.
Cewek tak lain adalah Lika berjalan masuk menghampiri Satria dan teman-temannya.
"Lika, ngapain kesini?" Tanya Vario.
"Gue nyamperin Satria. Kenapa?" Juteknya.
Dari SMA sampai masuk kampus Lika memang nggak suka sama teman-teman Satria karena mereka sempat mengerjainya habis-habisan sampai dulu Lika harus dihukum guru BK.
"Jangan bilang lo berantem sama Win gegara rebutan Lika?"
Eria yang mendengarkan sejak tadi paham sudah. Ternyata praduganya benar, Satria berantem karena masalah cewek dan betul ternyata Lika sama Satria punya hubungan.
Eria beranjak dari duduk. "Dasar pembohong" Ucap Eria sambil keluar dari kelas.
semangat selalu
dan
10 iklan untuk authornya./Smirk/
semangat othor...
1 vote juga.
jadi mikir ke showroom/Facepalm/
ka wasa ki
vega R
Vario techno
/Joyful//Joyful//Joyful/