seorang anak laki-laki bernama Mathias yang dikurung dalam sebuah rumah selama 10 tahun sejak umur 5 tahun sampai 15 tahun tanpa melihat dunia luar dan orang lain selain kakeknya yang memberinya makan setiap hari. Saat sudah berumur 15 tahun dan Mathias sudah bisa keluar dari rumahnya ia berencana berpetualang di dunia ini menjadi pengembara untuk berpetualang mencari sisi dunia terindah.
didunianya menyimpan banyak kekuatan, dan hal-hal lain yang belum pernah dijumpai Mathias, Mathias akan menjelajahi berbagai tempat unik dengan cerita setiap tempat masing-masing, akankah Mathias bisa mencapai tujuannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19 (Zephanor)
Kami makan besar bersama di rumah Eldrin, aku yakin Eldrin tidak akan terlalu suka ini karena suasana terasa tidak tenang, tapi melihat wajah anggota petualang ini bahagia membuat Eldrin sedikit melupakan ketidaksukaannya. Pemimpin anggota memperkenalkan namanya, namanya adalah Zarper. Kelompok mereka sebenarnya terbilang cukup kuat, karena pemimpinnya saja memiliki nilai buronan 130.000 Nit koin kalau berdasarkan apa yang mereka katakan. Mereka juga memiliki kendaraan besar yang ada di bagian tepi kerajaan Zephanor, untungnya kendaraan itu tidak diserang Xan, ada anggota mereka yang memeriksanya tadi.
Setelah selesai makan malam, mereka bersiap berpamitan.
"terimakasih atas semuanya hari ini, maaf jika kami merepotkan."
"kalian tidak merepotkan, tenang saja." Aku menjawab, karena Eldrin tidak mungkin ingin menjawabnya setelah mereka mengacaukan ketenangan rumah ini.
"baiklah, kami akan pergi sekarang. Dan kita pasti akan bertemu lagi, dan saat itu terjadi, jadilah versi terbaik dari dirimu. Sampai jumpa."
Mereka semua keluar dari rumah Eldrin, sudah pergi. Setelah itu aku melanjutkan membuat peta perjalanan kami, menambahkan kerajaan Zephanor. Jasper kembali berlatih dengan Eldrin, Gleemo menonton mereka. Setelah membuat peta, aku bilang kepada mereka kalau aku mau jalan-jalan.
Aku keluar dari rumah Eldrin, oh ya, Hulkar kemana ya? Sepertinya sejak datang tadi dia tidak ada, aku akan mencarinya.
Aku berkeliling, selama sekitar 5 menit. Lalu tiba-tiba seseorang menarikku ke tempat sepi, aku jatuh. Dia menodongkan pistol ke dahiku.
"kau sedang mencari temanmu itu kan? Kalau begitu berikan aku uang dulu e... Tidak banyak, hanya 100.000 Nit koin saja, bagaimana?"
Aku tersenyum, sekarang aku sudah menemukan Hulkar.
"dimana dia berada."
"berikan dulu 100.000 Nit koin."
"ngak, katakan dimana temanku berada-"
Dia menembakkan pistolnya.
"ch.." Dia bergumam.
"apa yang kau lakukan tadi?"
Tidak terjadi apa-apa karena aku menahan pekurunya tetap didalam pistol menggunakan telekinesisku.
"sialan." Dia kaget, hendak lari, tapi aku menahannya.
"katakan dimana temanku atau aku akan membu*u*mu disini."
"a-a... Baiklah... Aku akan mengantarkanmu..."
Dia melepaskan peganganku, lalu mengeluarkan senjata berupa pistol besar yang memanjang.
"...ketempat seharusnya kau berada!"
Sialan, itu seperti bazoka dengan desain buatan sendiri. Dia mengarahkannya kepadaku, lalu mulai menembak, peluru itu dengan cepat bergerak, aku mencoba menahannya menggunakan telekinesisku. Tapi tidak bisa, pelurunya terlalu kuat, aku akhirnya hanya bisa menghindar, lalu... BOOM! Ledakan terdengar. Dia ini sengaja memicu keributan atau apa? Kalau begini, ini akan menjadi pertarungan yang menggunakan waktu sebelum para warga memanggil keamanan kerajaan ini. Basokanya juga tidak bisa ku ambil menggunakan telekinesis, anti-telekinesisnya sangat kuat. Aku hanya bisa menghindar lagi saat dia menembak. Lalu aku terpikir tentang teknik seperti kakek Karlo dulunya, mengangkat tanah, bukankah itu berarti kakek bisa membagi bagian besar tanah menjadi kecil dengan bentuk sesuai kemauannya yang bisa digunakan telekinesis? Dia menembak lagi, aku menghindar, sebagian dinding rumah disekitarku sudah hancur, kami berada di bagian perumahan desa yang ditinggalkan. Baiklah, tidak ada salahnya mencoba menggunakan teknik itu. Aku berkonsentrasi, tidak berhasil, aku menghindari tembakan basokanya lagi. Ayolah... Aku berkonsentrasi lagi, sejenak aku melihat bagian tanah yang besar, memikirkan bentuk yang ingin ku ambil, lalu terbentuk! Bentuk segi panjang, tanah itu keluar dari permukaan tanah lainnya. Tanah yang ku ambil cukup besar, dengan panjang 3 meter dan lebar tinggi 2 meter. Aku langsung menghantamkannya ke arah orang itu dengan cepat menggunakan telekinesisku. Dia tertindih tanah keras itu.
"katakan padaku, dimana Hulkar!?" aku menggerakkan tanganku, membuat tindihan tanahnya makin kuat.
"a-akh... Baiklah, dia ada di..."
Setelah diberitahu, aku meninggalkannya pingsan disana. Ku akui aku cukup kejam, tapi tenanglah, tanah tadi sudah aku buat sedikit lemah dengan menggunakan sedikit pemecahan. Jadi dia bisa bebas saat sadar. Tadi aku memperhatikan sesuatu darinya, di bajunya ada logo... Exambo. Basokanya juga buatan kelompok mereka, warnanya didominasi kuning merah. Aku sampai di tempat Hulkar, dia diikat menggunakan tali dan mulit tertutup lakban, dia kelelahan dan lapar. Aku membebaskannya, mengantarkannya ke rumah Eldrin, dia dirawat.
Aku kembali pergi ke suatu tempat setelah itu, perpustakaan terbesar kerajaan ini. Aku mempelajari tentang persenjataan disana, aku juga baru tau kalau di kerajaan ini rancangan senjata seperti ini dilegalkan. Aku akan mempelajari beberapa senjata agar tau nantinya tentang persenjataan kelompok mereka. Dimana ya lokasi markas mereka... Timur, utara, atau ditengah keduanya? Sepertinya aku akan memeriksanya lagi besok. Sekitar 1 jam-an aku membaca di perpustakaan. Setelah itu aku kembali ke rumah Eldrin, mereka semua sudah tertidur di ruang tamu. Sepertinya di antara sudah bosan atau memang mengantuk sebab mereka tidur lebih awal. Aku mengunci pintu deoan rumah Eldrin, lalu tidur.