Disha sudah lama mencoba untuk menarik perhatian seorang Ryan Alister, tapi usahanya selalu gagal dan tanpa Disha ketahui ternyata Ryan sudah lama mengawasinya. Hingga akhirnya sebuah jebakan Disha persiapkan agar ia bisa mendekati Ryan, tapi ternyata jebakan itulah yang membawa Disha terjebak pada seorang Ryan Alister.
Bagaimana kisah keduanya? apakah masalah keduanya akan terselesaikan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kartu Nama
"Apa wajahku terlihat seperti main-main, aku tidak pernah main-main dengan peraturan yang sudah kubuat, sama seperti saat kau pergi dari sini. Apa aku pernah melanggar apa yang pernah ku katakan," ucap Ryan.
Bukannya pergi, Baron justru menodongkan pistol kearah Ryan. Jack pun mengarah pistol nya pada Baron, "Jack, ternyata kau masih menjadi anjing setia Tuanmu ya, apa kau tidak bosan berada di samping Tuanmu setiap hari?" tanya Baron.
"Saya tidak pernah bosan berada di samping Tuan, sekali saya mengabdikan diri pada Tuan maka selamanya akan seperti itu. Saya bukan tipe orang yang mudah melupakan jasa orang yang sudah menyelamatkan saya," ucap Jack yang menyindir Baron.
Ya, Baron adalah anak buah Ryan sebelumnya, tapi tiba-tiba saja Baron memberontak dan memusuhi Ryan bahakn ia keluar dari kelompok dan membentuk kelompok lainnya yang di ketuai oleh dirinya sendiri.
Hampir semua anak buah yang Ryan di bantu oleh Ryan, contohnya Baron yang di bantu Ryan karena masalah hutang keluarganya, lalu Jack yang di bantu Ryan karena masalah ekonomi keluarga serta Ryan yang sudah menyelamatkan nyawa Jack saat ia yang hampir saja mati tenggelam di laut saat usianya remaja, sejak saat itu Jack bekerja untuk Ryan dengan sepenuh hati dan menjadi kepercayaan Ryan.
"Jangan sok Jack, kau tidak ingin terus menjadi babunya kan," ucap Baron.
"Kau pernah menjadi bagian dari anak buahnya Tuan Ryan, apa kau yakin mengatakan jika aku menyesal?" tanya Jack dan mampu membuat Baron terdiam.
Saat Baron lengah, Jack pun menembak Baron tepat di tangan kanannya, bukan hanya Baron tapi juga anak buahnya.
"Pikirkanlah sebelum kau melakukan ini semua pada Tuan Ryan, anak buahmu sudah di mangsa Axel semoga kau mendapatkan anak buah lagi ya," ucap Jack lalu membukakan pintu mobil untuk Ryan.
"Apa perlu saya bunuh Baron, Tuan?" tanya Jack pada Ryan.
"Tidak usah, biarkan dia. Aku ingin tau apa yang akan dia lakukan, apa bisa dia membunuhku," ucap Ryan.
"Tapi, Tuan. Baron sepertinya akan bekerjasama dengan Kelompok Dragon untuk menghancurkan Tuan," ucap Jack.
"Kau pantau terus Baron dan kelompok tidak jelas itu," ucap Ryan.
"Baik, Tuan," jawab Jack.
.
Disha saat ini sudah berada di kontrakannya dan tengah sibuk dengan ponselnya, "Padahal ini udah pulang loh masa nanyain kerjaan sih dasar kampret," ucap Disha.
Ya, Gio tiba-tiba saja menanyakan mengenai laporan wawancara yang dilakukan Disha hari ini dan meminta rekapan sebelum jam 7 malam juga padahal Disha baru saja sampai di kontrakannya.
"Nih orang ya, kenapa gak dari tadi sih kalau minta rekapan, ish kan gue males buka laptop," ucap Disha.
Meskipun kesal, tapi Disha tetap mengerjakan apa yang diminta Gio hingga beberapa saat akhirnya rekapan Disha pun selesai dan ia segera mengirimkannya pada Gio.
^^^Ini rekapannya, Puas lo.^^^
Bentar gue cek dulu, kalau jelek gue hapus dan lo buat yang baru.
"Sabar Sha, dia ini ketua tim lo walaupun ngeselin gini," ucap Disha.
Oke, udah pas.
^^^Bilang apa?^^^
Makasih, Dishaaaaaaaa
^^^Sama-sama Gio, udah ya jangan ganggu gue lagi. Bye!^^^
Disha memutuskan untuk merebahkan tubuhnya di kasurnya dan menatap papan dimana terdapat foto Ryan disana.
"Gue inget jelas ada kartu nama lo saat panti kebakaran, apa hubungannya lo sama panti? apa lo sengaja bakar panti karena panti gak mau ngejual tanah mereka, tapi lo gak ada hubungannya karena perusahaan itu bukan perusahaan lo," gumam Disha dan tanpa sadar ia menangis.
Alasan Disha mengawasi Ryan adalah untuk mengetahui apa Ryan tau penyebab panti asuhan terbakar, karena saat Disha berada di sana ia melihat kartu nama milik Ryan dan tentunya tak ada yang tau alasan Disha berusaha untuk mendekati Ryan bahkan Meysa pun tidak tau tentang masalah ini.
# Flashback On #
Disha tengah sibuk dengan pekerjaannya karena ia baru satu bulan bekerja dan tidak ingin mengecewakan, "Nanti gue ke panti deh, kangen banget sama anak-anak apalagi kan gue udah jarang ke sana sejak gue tinggal sendiri," gumam Disha.
Sore harinya, Disha sudah berada di Bus dan saat turun dari Bus ia membeli beberapa cemilan untuk anak-anak panti, namun Disha dibuat bingung karena ia melihat banyak orang yang berkari ke arah panti.
"Pak, ada apa ya kok semua lari?" tanya Disha.
"Itu Mbak, panti kebakaran," ucap Pria tersebut yang membuat Disha terkejut.
Disha pun segera berlari menuju panti asuhan tempat ia di besarkan, ia sempat melewati beberapa pria yang memakai jas, namun karena ia sedang terburu-buru Disha hanya melihat pria yang berada di depan lalu kembali berlari, Disha langsung berteriak ketika melihat bangunan panti yang sudah hangus keseluruhan.
"Aaaaa! gak gak mungkin hiks hiks, Pak dimana anak-anak panti sama pengurus panti?" tanya Disha, namun tidak dijawab karena semua fokus memadamkan api yang masih membara itu.
"Pak, dimana anak-anak panti dan pengurus panti?" tanya Disha lagi.
"Mereka semua masih di dalam Mbak," ucap pria tersebut.
Hancur hati Disha ketika mendengar hal itu, ia pun segera berlari untuk masuk ke dalam. Namun, pemadam kebakan menahannya, "Mbak, jangan masuk biarkan kami yang menguru ini," ucap pemadam kebakaran.
"Pak, tolong anak-anak panti dan pengurus panti Pak, saya gak punya siapa-siapa lagi selain mereka," ucap Disha.
"Iya Mbak, kita juga sedang berusaha menolong mereka. Lebih baik Mbak tunggu disana," ucap pemadam kebakaran dan Disha pun akhirnya di tahan oleh warga agar tidak masuk.
Setelah 2 jam barulah api padam dan para pemadam kebakaran mulai membawa korban keluar, Disha semakin menangis histeris karena melihat anak-anak panti yang hangus terbakar.
"Aaaaa! gak mungkin, mereka gak mungkin ninggalin aku!" teriak Disha.
"Disha yang sabar ya," ucap warga yang mengenal Disha.
Disha kembali histeris ketika melihat Ibu panti yang sudah tidak bernyawa, Disha dapat mengenali Bu Meli karena tubuh Bu Meli yang tidak terbakar sepenuhnya hanya beberapa bagian saja, "Bu Meli! jangan tinggali Disha sendirian, Bu. Bu banyak yang mau Disha ceritakan ke Ibu, Ibu! hiks hiks," ucap Disha dan menghampiri jasad Bu Meli.
Saat menggenggam tangan Bu Meli, Disha melihat kertas yang di genggam Bu Meli. Disha pun segera mengambil kertas tersebut dan menggenggamnya, entah lah ia tak tau apa isi tersebut.
Setelah semua jasad di bawa ke rumah sakit dan tersisa Disha yang berada di depan panti asuhan, "Semuanya hilang tak tersisa, gue gak punya siapa-siapa lagi," gumam Disha yang masih terisak.
Disha pun membuka kertas yang tadi ia ambil dari tangan Bu Meli yang ternyata sebuah kartu nama, "Ryan Alister," gumam Disha.
# Flashback Off #
.
.
.
Tbc...
Terimakasih atas dukungannya semuanya😍
Jangan lupa dukung author dengan like, komentar, mau kasih hadiah juga gapapa, vote juga gapapa kok🤭 sama juga jangan lupa buat kasih author ⭐ di kolom komentar ya supaya author tambah semangat nulisnya.