NovelToon NovelToon
Jadi Istri Mafia Kejam

Jadi Istri Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Mafia / Keluarga / Menjadi Pengusaha
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Imut Manis

Dante Witama sang mafia kelas kakap, pria cuek dan berdarah dingin ini. Tidak akan pernah segan-segan, untuk menghakimi seseorang yang telah berbuat salah kepadanya. Beliau akan menghormati orang yang medikasikan, untuk bekerja sama dengan cara baik dengannya.


Putri seseorang rekan kerjanya Andika, harus siap menelan pil pahit dalam hidupnya. Karena kedua Orang tuanya, telah dibunuh oleh Dante Witama. Karena telah menggelapkan uang perusahaan senilai 30 triliun, untuk dipakai bersenang-senang.


Pada akhirnya putri Andika, bernama Jeslin, harus siap menjadi istri dari mafia kejam itu, sebagai balasan perbuatan ayahnya, telah menggelapkan uang perusahaan. Jeslin berada dalam jeruji penderitaan, tidak pernah merasakan bahagia, semenjak menikah dengan Dante. Karena Dante menjadikan dirinya layaknya budak.


Apakah suatu hari ini Jeslin, akan mampu meluluhkan hati mafia kelas kakap yang dingin dan kejam ini? Yuk ikuti kisah keduanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imut Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Setelah menaburi bunga dimakam Orang tuanya saat itu. Jeslin menangis sejadinya sambil menceritakan semua permasalahan hidupnya di pusara Orang tuanya saat itu. Jeslin tak ada gairan hidup karena Orang tuanya tidak menemani wanita itu dalam berproses.

Selesai mengunjungi makam Orang tuanya. Berat hati Jeslin harus meninggalkan hutan tersebut. Jeslin melewati setiap lorong yang gelap tanpa cahaya apapun. Sehingga membuat Jeslin, semakin berat hati meninggalkan pusara Orang tuanya.

"Gelap sekali tempat ini," gumam Jeslin didalam hati. Saat itu wanita itu gemetaran melewati jalan tanpa pencahayaan.

Dante menghampiri Jeslin ketika wanita ketakutan melewati jalan yang gelap. Dante tidak akan membiarkan Jeslin ketakutan. Pria itu turut membantu menunjukan jalan. Jeslin berlindung dibawah tubuh Dante saat itu. Sedangkan Dante penuh keberanian membawa wanita itu keluar dari tempat tahanan tersebut.

"Gelap sekali ...," ujar Jeslin saat itu ketakutan.

"Gak usah takut dengan jalan yang gelap ini. Tenang saja ada aku yang menemani kamu," jawab Dante penuh perhatian.

Jeslin terlihat merajuk serta kecewa kepada pria itu. Sepanjang perjalanan melewati jalan yang sempit dan gelap. Jeslin lebih memilih banyak diam saja saat itu. Dia tak banyak bicara karena sakit hatinya sampai ke dasar hati. Jika pria itu tidak memaksanya untuk menikah kontrak. Jeslin tidak akan pernah mau menikah dengannya. Pria itu tidak mempunyai nurani yang baik untuk siapa pun.

Dante melihat sikap aneh wanita itu. Mulai dari sikap dan gelagat. Sepertinya sedikit cemberut dan ada yang dimasukan didalam hati saat itu. Sehingga Dante agak enggan bertanya. Akhirnya Dante memberanikan diri untuk menanyakan, mengapa sikap wanita itu sedikit aneh pada hari ini.

"Hei ... kenapa kamu diam saja? Dari tadi semenjak kamu keluar dari tempat makam Orang tua kamu. Bawaan kamu cemberut mulu dari tadi?" tanya Dante kepada wanita itu, menghentikan langkahnya sesaat.

Jeslin berpura-pura tidak terjadi sesuatu pada saat itu. Jeslin menoleh kearah Dante, bahwa tak terjadi sesuatu. Dia tidak ingin menunjukkan kelemahan dirinya dihadapan Dante saat itu.

"Aku tidak apa-apa ...," jawab wanita itu begitu cuek.

"Kalau tidak ada sesuatu. Mengapa lebih banyak diam dari tadi?" tanya Dante serius memegang tangan wanita itu.

"Ayo kita lanjutkan perjalanan kita. Sudahlah, gak usah banyak nanya Aku tidak ada apa-apa," lirih Jeslin. Wanita itu dengan lembut mengatakan tidak ada apa-apa saat itu.

"Ayo ...,"

Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan pada saat itu. Ketika melewati lorong yang kedua. Jeslin melihat ada jeruji besi disana, terlihat ada gadis yang sedang meratapi kesedihannya. Bahkan tak ada gairah hidup pada saat itu. Disamping jeruji besi itu, ada satu ruangan tahanan ada seorang ibu sudah paruh baya, sedang mendapatkan hukuman dari Dante.

"Tunggu sebentar ...." Langkah keduanya saat itu akhirnya berhenti.

Dante menatap kearah Jeslin. Heran mengapa Jeslin tiba-tiba meminta berhenti. Tatapan mata para yang ditahan saat itu, terlihat seperti ketakutan ketika Dante lewat dengan mengenakan pakaian jas saat itu. Jeslin langsung melepaskan pegangan tangan bersama Dante. Lalu menghampiri gadis dan ibu yang sedang ditahan itu. Namun, Dante dengan cepat menahan tangan Jeslin. Menarik tangan wanita itu supaya tidak menghampiri kedua yang sedang ditahan itu.

"Hei apa yang sedang kamu lakukan? Jangan mendekat dengan mereka? Kamu tahu mereka ini penyusup," seru Dante langsung menahan tangan Jeslin supaya jangan mendekat.

"Lepaskan aku! Jangan tahan tangan aku seperti ini. Jangan tutupi semuanya dari aku. Karena aku ingin mendengar keluhan mereka selama dipenjara." Jeslin langsung menepis dan melepaskan tangan pria itu.

"Jangan mendekat aku bilang ke arah sana. Jika kamu ngotot tetap ingin mendekati mereka. Aku bisa melakukan sesuatu kepada kamu. Aku bisa membunuh kamu ditempat ini sekarang,." Dante mengancam wanita itu saat itu.

Jeslin menantang pria itu, tidak mungkin Dante berani membunuhnya. Sedangkan dirinya sedang hamil anak Dante saat itu. Jelas Dante pengen mempunyai penerus untuk perusahaan.

"Sudah bunuh saya kalau kamu mau. Jika kamu bisa melakukan itu, berarti kamu manusia paling jahat. Saya sedang mengandung anak kamu ...!" cetus wanita itu menantang suaminya.

Dante tidak bisa melakukan apa-apa. Saat itu dirinya merasa dilema, karena Jeslin mengandung anaknya. Jika Orang lain yang berbuat seperti itu, Dante geram dan berakhir akan membunuh Orang itu.

"Hih, kamu keras kepala! Saya mengingatkan kamu dengan baik. Sudah berani melawan dan menantang suami kamu ...?" ucap Dante saat itu.

"Sudah ...," jawab wanita itu.

Plakkkkkkkkk

Dante langsung menampar Jeslin saat itu, karena terbawa amarah yang meledak saat itu. Tangannya sudah khilaf memukul seorang wanita saat itu. Sehingga Dante menghentikan untuk menampar wanita itu. Cukup satu kali dia menampar Dante pada saat itu.

"Kamu menampar aku ...?" pinta Jeslin menahan sakit, memegang pipi yang sudah memerah saat itu.

"I-Iya. Saya melawan kamu. Ini akibatnya jika kamu berani melawan saya. Maka saya tidak segan untuk memberikan pelajaran kepada kamu," celetuk Dante dengan lugas dan tegas saat itu.

Jeslin semakin menyadari Dante semakin membuatnya tertekan. Jika seperti ini lagi bisa buat tulangnya semakin mengering. Jeslin tak suka dengan perlakuan seseorang lelaki yang kasar.

"Aku sejak dulu tidak suka dengan perlakuan pria yang kasar. Jatuhnya kamu sekarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga," seru Jeslin dengan penuh penekanan saat itu.

"Terserah kamu! Suka atau tidak kamu harus menerima semua ini. Aku adalah suami kontrak kamu." Dante menyerukan hal itu kepada istrinya.

Kedua para tahanan yang menyaksikan keributan suami istri ini. Ketika suami istri itu sedang bertengkar. Mereka terlihat ketakutan pada saat itu. Jika Dante marah besar maka pelampiasan akan berujung kepada mereka. Sehingga nyawa keduanya menjadi terancam pada saat itu.

Jeslin berlari keluar dari hutan itu, dia berlari menjauh dari suaminya. Dalam keadaan hamil saat itu, wanita itu berlari dengan secepatnya. Sehingga membuat Dante semakin kuatir pada saat itu. Dante berlari mengejar wanita itu saat itu.

"Jeslin jangan lari secepat ini. Bisa mengancam kesehatan anak yang ada dalam rahim kamu," teriak Dante masih mengejar wanita itu saat itu.

"Biarkan saja kamu hanya peduli dengan anak yang ada di rahim aku. Kamu tidak peduli dengan semua penderitaan aku," jawab wanita itu sedikit jauh dari kejaran Dante, berteriak kearah Dante pada saat itu.

"Saya tidak hanya peduli dengan anak yang ada dirahim kamu. Saya juga peduli kepada kamu. Jadi jangan bersikap seperti anak kecil seperti ini! Tidak semua permintaan kamu bisa saya turuti." Dante menyerukan hal itu kepada Jeslin saat itu.

1
Yaheralmi
yahhhhh!!!!lanjut thorrr dg endingnyaaa
Ludmila Zonis
Cerita ini mengajak saya merenungkan makna yang lebih dalam.
Ververr
Jangan berhenti menulis, ceritamu bagus banget!
Imut Manis: Terimakasih kk, jgn lupa ikuti terus kk🙏😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!