Setelah meninggal nya kedua orang tua, Niko Dinata tinggal bersama Tante nya, dia menjadi pemuda yang urakan dan pemalas, selalu saja berbuat onar dengan memalak pedagang pasar yang ada di dekat rumahnya.
**
bertemu dengan Eca Permatasari, gadis
manis yang di kenal dengan segudang prestasi nya, tak perlu banyak tebar pesona untuk membuat para cowok bertekuk lutut padanya, dia hanya mencintai satu pria yang bernama Hanif, cowok yang selalu setia menemani nya di kampus.
**
Bagaimana jadinya kalau sang ayah tiba-tiba menjodohkan Eca dengan Niko dan langsung menikahi nya, pria yang dipandang rendah oleh Eca, tapi kenyataan dapat di andalkan dalam segala sisi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Kemarahan Istri.
Hari sudah berganti malam, Niko masih tertahan di desa SAREWU, bahkan dirinya rela mengganti kartu operator pada ponsel nya untuk mengoptimalkan sebuah sinyal yang akan membantu dirinya sampai ke lokasi KKN Eca.
Siang itu Niko sempat di tanyakan dosen pembimbing soal dirinya, Niko menjawab tanpa ada rasa tegang, karena dirinya emang berniat akan ngekos di salah satu desa KKN tempatnya Eca, hanya saja diri nya yang sekarang sedang nyasar.
Niko sudah menghubungi Eca lewat WhatsApp, disana Eca masih kehilangan sinyal dari sore, terlihat ceklis satu di beranda pesan WhatsApp nya.
Niko baru teringat kalau Eca satu kelompok dengan Indah, kebetulan Niko mempunyai nomor indah, dia langsung mengirim pesan WhatsApp pada saat itu juga.
"Ndah, sorry share lokasi KKN kamu dong, saya nyasar di lokasi KKN Kelompok lain" Pesan Niko untuk Indah. Belum ada jawaban dari Indah, karena dirinya juga ikut kehilangan sinyal. Berharap nya Niko, Indah membalas pesan darinya.
Niko akan menginap di rumah orang yang tak dia kenali. Untung nya orang itu baik, dengan segan Niko memberi imbalan uang sebagai biaya penginapan nya satu hari.
Saat Niko tengah bersantai sesuatu yang mencurigakan hadir tepat pada kedua bola matanya.
Valeska yang dikenal sebagai pengagum beratnya Hanif, dibawa oleh Hanif ke suatu tempat, Niko mengikuti — Alih-alih dia hanya sekedar iseng saja.
Niko menguping dari balik pohon mangga disana Valeska dan Hanif sedang mengobrol empat mata.
"Perihal pernyataan Risma di restoran beberapa hari yang lalu, saya mau memastikan apa kamu benar-benar suka sama saya?" Tanya Hanif.
"Sebenarnya kalau saya jawab jujur apa kamu akan marah Nif" Jawab Vale.
Hanif menggeleng kepala "Justru kalau jujur buat saya senang" Kata Hanif.
"Gimana dengan Eca?, tau sendiri dia itu masih ada perasaan untuk kamu, saya segan dengan nya, gamau nyakitin perasaan nya" Kata Eca.
"Masalah Eca ya..." Kata Hanif menggantung kata untuk memikir.
"Selama kita masih satu kampus, jujur — Saya sangat sulit untuk move on darinya" Sambung Hanif.
Valeska memegang pergelangan tangan Hanif — memastikan ke Hanif dan siap menggantikan Eca di hati nya.
Hanif tersenyum, tiba-tiba saja bibirnya nyosor mencium bibir Valeska tanpa di duga-duga oleh Valeska.
"The fuck" Batin Niko saat melihat aksi keduanya, Niko meraih ponsel dalam saku celana dan ingin memfoto nya, sialnya ponsel dia malah mati kehabisan baterai.
"Shit!"
**
Siang itu pukul 11.00, Niko telah sampai ke lokasi KKN Eca berkat Indah yang menyebarkan lokasi tempat nya.
Niko langsung mencari tempat kos di dekat area lokasi KKN yang ada disana. Walau sedikit jauh dari posko KKN Eca — tapi setidaknya lebih dari cukup dari pada yang kemarin sempat salah alamat.
Sambil menunggu Eca yang sedang mengerjakan program KKN nya dengan bersosialisasi dengan penduduk sekitar.
Niko rebahan terlebih dahulu di tempat kos yang terbilang lumayan luas. Merasa tubuh nya cukup rileks, Niko langsung mengerjakan data kerjaan nya yang sudah diberikan oleh Tiffany untuk nya.
Empat jam kemudian, Eca sudah pulang ke Posko KKN, Niko masih bergelut dengan tugas-tugas yang diberikan oleh Fanny.
"Banyak banget anjir!!" Keluh Niko merasa matanya sudah mulai buram ketika melihat layar laptop.
Tok!! Tok!!
Seketika pintu kamar kos diketuk oleh seseorang. Niko bangkit dan membuka pintu itu.
Menampilkan sesosok Indah yang sedang membawa makanan untuknya, Niko langsung meraih makanan itu tanpa jaim.
"Thanks ya" Kata Niko.
"Eca sudah ada di posko, gamau samperin Eca, nik?" Kata Indah.
Niko menggeleng kepala "Nanti malam saja, sekarang saya lagi banyak kerjaan" Kata Niko.
"Orang dalam beda banget ya, kerja WFH di lokasi KKN sambil mantau istri, HAHA suami idaman bagi kaum wanita" Kata Indah yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar kos nya.
Niko terhentak masuk ke dalam kos, untuk mengusir kenakalan kecil pada diri Indah.
"Ngapain anjir" Kata Niko.
"Sumpah kamar kos kamu enak ada AC nya, sama mau numpang mandi" Jawab Indah.
"Apa hubungannya AC sama mandi? Shit! jangan buat masalah, buruan keluar dari sini anjir" Kata Niko sambil mendorong-dorong punggung Indah untuk keluar kamar kos.
"Niko?" Kata Eca tiba-tiba datang, tak sengaja melihat karena habis dari warung membeli cemilan dan air minum di dekat kamar kos nya.
"Nga-ngapain kamu sama Indah di kamar kos berdua?" Tanya Eca.
"Numpang ngadem, kamar kos Niko ada AC nya" Timpal Indah sambil mengipas leher pakai telapak tangan.
"Ngadem?" Eca mengerut kening "Di kamar kos suami orang? gak tau sopan santun kamu ndah!" Protes Eca.
"Oh ya ca, perihal Hanif —" Kata Niko menggantung kata, karena Eca telah pergi menyeret indah pergi dari kamar kos nya.
Niko menggeleng kepala lemah, lalu dia masuk kembali kedalam kamar kosnya — mematikan laptop dan menyimpan nya ke dalam lemari.
Tak lama berselang, Eca datang kembali ke kamar kos Niko sambil membawa koper nya.
BRUK!!
Eca menaruh koper itu tepat di samping meja kos nya Niko, setelahnya Eca langsung merebahkan diri ke dalam tempat tidur.
"Lah kok?" Kata Niko Heran.
"Di posko KKN terlalu panas, tidak ada kipas angin" Kata Eca.
"Terus kamu mau nginap di kosan ku?" Jawab Niko.
"Iya, kan kita pasutri, terus juga yang tadi saya lihat barusan indah ke kamar kos kamu, sangat merusak mata saya" Kata Eca.
HUG!!
"Niko apa yang kamu..."
Eca langsung melepas pelukan Niko cepat-cepat, takutnya salah satu teman kelompok KKN nya ada yang melihat.
"Tau gak, kamu artinya cemburu sama saya, terus waktu saya datang kesini, kamu perhatian — menanyakan kondisi saya setelah kecelakaan tadi" Kata Niko.
Eca berdecak samar "Oya tadi kamu mau bilang apa soal Hanif?" Kata Eca.
"Saya lihat hanif ciuman sama Valeska di tempat KKN tadi malam" Jawab Niko.
PLAK!!
Eca tiba-tiba menampar pipi Niko.
"Dengar ya, jangan mentang-mentang saya cemburu sama Indah, dan saya peduli dengan kamu — bukan berarti saya cinta sama kamu, jangan kurang ajar kamu fitnah Hanif, saya tau Hanif bukan orang seperti itu!" Bentak Eca.
"Tapi beneran saya lihat sendiri semalam" Kata Niko.
"CUKUP!!" Kata Eca, bangkit dari rebahan nya — membawa kembali kopernya untuk menuju ke posko KKN.
**
Sampainya di Posko KKN, Eca memasang wajah cemberut tepat di hadapan sepuluh teman KKN yang sedang makan sore bersama.
"Lah dari mana kamu bawa koper?" Tanya Daffa.
"Abis ketemuan sama seseorang di desa ini mungkin" Timpal Indah.
"What! ngapain Ca, Hayoo?" Tukas Sindi.
"Denger ya, siapapun kelompok disini tidak boleh keluyuran tanpa izin! patuhi peraturan yang ada!" Protes Daffa.
Fitri, Luna, Reva, Indah, Novia, Jefri, Anwar, Saiful fokus makan tanpa ikut nimbrung — karena mereka masih belum terlalu dekat ke mereka.
bukan om,