Sasha seorang janda anak 1 harus berjuang untuk kehidupan dirinya dan anaknya.Ia bekerja disalah satu Perusahaan terbesar dinegaranya.Malang nasib tak dapan dihindari.Anaknya yang menderita Penyakit parah secara tiba-tiba membutuhkan biaya untuk Operasinya segera.
Dengan mengandalkan gelar Karyawan ,Sasha memberanikan diri untuk meminjam Uang kepada Bos nya.
Bos yang sudah lama menduda mau memberikan uang berapapun yang Sasha mau asal mau jadi teman ranjangnya saat dibutuhkan kapanpun itu.
Sasha yang begitu mencintai putrinya itu rela melakukan apapun asal putrinya sembuh.
Bagaimana sasha menjalani kehidupannya kedepan?
Ikutin perjalanannya ya !!!!!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
"Hai....Alex nya ada ?"Sapa Adam saat melihat wanita cantik yang pasti sekretaris dari Alex.
Friska menutupi kegugupannya dengan tersenyum ramah yang membuat Adam merasakan debaran dijantungnya.
"Pak Alex sudah menunggu Anda diruangannya"ucap Friska dan mempersilahkan Adam untuk masuk keruangan Alex.
"Hai Bro.....Lama banget kita nggak ketemu,terakhir ketemu pas aku nikah ya?Ya Ampun itu udah lama banget".sapa Alex pada kawan lamanya dan memeluknya.
"Aku turut berduka cita atas meninggalnya Istri dan Anakmu,aku sungguh nggak tau kabar apapun semenjak Aku menikah dulu,aku terlalu bucin sama istriku yang ternyata bikin aku menderita dan trauma".
Adam kembali memeluk Alex untuk mengurangi kesedihannya jika mendengar tentang istri dan anak."Makasih ya Lex...itu semua sudah terjadi walaupun aku masih sulit untuk mengiklaskan,aku juga turut prihatin dengan rumah tanggamu Alex....jadi sekarang kita berdua duda dong....hahahaa"tawa mereka secara bersamaan yang suara tawanya sampai terdengar oleh Friska.
Saat dua orang yang sudah lama tidak bertemu sedang saling bercengkrama,Friska datang dengan membawa minuman dan cemilan serta salad buah pesanan Alex.
Adam lagi-lagi merasakan debaran dijantungnya dan menatap lekat-lekat Friska yang terlihat begitu cantik dimatanya.
"Selamat dinikmati Pak..."Friska meletakkan makanan dan minumannya dimeja dan segera undur diri karena tidak akan mengganggu Bos dan tamunya yang seperti akan membicarakan hal penting.
Friska yang sudah kembali kemeja kerjanya duduk terdiam merasakan debaran dijantungnya yang terus berdebar ketika berdekatan dengan Adam.
"Aku kenapa sih.....nggak mungkin kan aku jatuh cinta pada pandangan pertama ?nggak mungkin kan?"Friska terus bergumam pada dirinya sendiri .
Alex yang tau Adam memperhatikan Friska sepanjang Friska diruangannya mencoba menggodanya.
"Bro....itu sekretarisku masih single kok,kalau mau kenal nanti aku bisa kenalin,gampang itu mah....hahahaha",ucap Alex sambil terus tertawa menggoda Adam.
Adam yang langsung ketauan oleh Alex jadi malu sendiri dan mengalihkan dengan obrolannya."Jadi ada hal apa yang akan kamu bicarakan denganku Alex...sepertinya ada hal penting yang akan kamu sampaikan? ".
Dengan tampang yang serius,Alex membuka catatan yang ditulis diNote HP miliknya.
"Begini Adam....Saya memiliki seorang teman yang sedang merintis usaha makanan,tapi dia hanya jualan dimedia online pesan antar.Karena ada kesalahan yang aku perbuat dengannya,aku ingin menebus kesalahanku dengan membantunya.Rencanaku kurang lebih seperti ini Adam".
"Saya mau kamu menjadi tangan kanan saya untuk membantu dia,jadi kamu hanya perlu menjalani kerjasama ini dengan sebaik-baiknya,aku tak cukup nyali untuk membantunya secara langsung karena dia pasti akan tidak mau menerimanya,Jadi Nanti kita akan menjalin kerjasama dengan dia tapi sebenarnya kita akan memberikan modal cuma-cuma".
"Nanti kita akan menyediakan tempat dan seluruh tim kerja yang akan membantu dia,dan tugas dia cuma mengawasi para pegawai yang telah kita siapkan dan tentunya sudah berpengalaman dalam bidang makanan.Nah temanku ini nantinya akan bersama-sama dengan kita memajukan usahanya agar lebih berkembang serta inovasi yang nanti kita bicarakan pada dia,pada intinya dia hanya fokus pada produk apa yang akan dijual dan kita memfasilitasinya".
"Nah Saya mau kamu besok bertemu langsung dan berdiskusi dengan dia,nanti saya akan mengetahui semuanya dari kamu dan kita akan pikirkan jalan terbaiknya untuk usaha itu".
"Soal gaji ,kamu nggak usah kawatir,aku akan memberikan yang layak untuk kamu,gimana Dam?tanya Alex dengan memandang Adam dengan serius".
Adam menelisik maksud dari perkataan Alex.Ia merasa bingung dengan pekerjaan yang ditawarkan oleh Alex,ia bingung dengan Alex yang sampai segitunya membantu orang."Lex...jangan bilang yang kamu bantu adalah perempuan ?bener kan Lex...?tanya Adam sambil mengedipkan matanya.
Alex yang memang tidak ingin ada yang ditutupi dengan sosok yang akan ia bantu akhirnya berbicara apa adanya dengan Adam."Dia Perempuan dan dia Janda dengan anak 1 ,dia dulu wakil sekretarisku,tapi karena suatu hal yang aku perbuat dengan mengedepankan emosi,dia harus dipecat secara tidak hormat dan aku merasa bersalah telah mengubur mimpinya,makanya aku merencanakan ini semua agar hidup dia bisa stabil walaupun tidak bekerja diPerusahaanku lagi".
Adam menepuk pundak Alex dengan cukup keras."Parah kamu Lex....kalau ternyata hanya dia dan anaknya yang hidup dikota ini,kasian dia Lex....".
Alex bangun dari tempat duduknya."Dia ada kedua orang tuanya dan tinggal dirumahnya sendiri,makanya pokoknya kamu harus membantu aku bagaimanapun caranya".
Akhirnya Adam dan Alex mematangkan rencana yang mereka susun,Demi kelancaran rencananya,Alex memberikan 1 buah mobil untuk kebutuhan Adam kesana kamari.
Setelah semuanya terasa beres,Adam dan Alex pergi dari Perusahaan untuk makan malam bersama dan ngobrol lebih banyak lagi.
***
Sasha yang hanya punya waktu 2 hari lagi untuk dia berjualan dirumah,ia sungguh bingung harus berjualan dimana karena uangnya masih belum cukup jika harus menyewa sebuah ruko dan memulainya dari awal ditempat baru,apalagi dia juga harus sering berada diruko dan meninggalkan anak dan kedua orang tuanya dirumah.
Jam 5 sore Sasha mengumpulkan semua karyawannya untuk duduk bersama diruangan rumahnya.Ia akan membicarakan tentang esok hari yang terpaksa meminta mereka untuk libur terlebih dahulu.
"Untuk semuanya....Saya terpaksa harus melakukan ini sama kalian,kalian tau sendiri kalau Saya ditegur sama Pak RT dilingkungan ini kalau saya tidak boleh berjualan lagi dirumah,jadi saya sedang mencari tempat yang pas yang akan menjadi tempat kita semua menjalani usaha ini.Jadi dengan sangat terpaksa besok kalian saya liburkan dulu sampai waktu yang belum bisa saya tentukan,Saya meminta maaf sama kalian semua,mudah-mudahan kita dipertemukan lagi dengan keadaan yang lebih baik".
Sasha dan para karyawan yang selama ini membantu tak bisa lagi membendung air matanya ,mereka menangis dan saling memberi kekuatan karena beberapa dari mereka adalah statusnya sama dengan Sasha yaitu seorang janda.
Melihat tangisan dari para karyawannya,Sasha merasa perlu berjuang lebih keras untuk kembali melanjutkan usahanya dengan lebih baik.
Tinggalah Sasha sendirian diruangan itu,karyawannya telah pulang kerumah masing-masing dan kedua orang tuanya telah tidur beserta anaknya,Sasha melihat nominal tabungannya yang ia kumpulkan selama ini,benar-benar uangnya belum cukup kalau harus menyewa tempat.
Ditengah kebingungannya,Sasha teringat dengan Alex yang dulu membantunya waktu Alesha harus segera dioperasi saat itu juga."Alex....apa aku harus menemuimu untuk meminjam uang ,tapi aku takut hal dulu akan kamu lakukan kembali kepadaku,aku nggak mau sampai itu terjadi,tapi saat ini aku butuh uang untuk keberlangsungan usahaku".Sasha terus memikirkan bagaimana ia bisa mendapatkan uang untuk sewa tempat.