Dewi Auristella gadis mungil berwajah lugu harus menerima kenyataan pria yang selama dua tahun belakangan ini dia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri
benang takdir mulai terbentuk, tahun lalu dewi bertemu seorang gadis memiliki hobi yaag sama dengannya, Aleana Abraham
mereka berdua mulai akrab satu sama lain. karena itu Alea menjodohkan Dewi dengan kakanya Zain Malik D' Abraham.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi ervendi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Buli kuduk Alea merinding melihat Dewi terus menatapnya dengan tajamnya, dia sudah mempersiapkan diri jika hari ini Dewi mengahbisinya.
"Jadi kau saudara dari Zain?Alea hanya bisa mengangguk pasrah
H**abis lah aku hari ini
" Maka dari itu bu Anna dan pak Surya selalu mengizinkan ku pulang lebih awal jika kau meminta izin karena bangunan toko pak Surya milik keluarga mu?" Lagi-lagi dia hanya diangguki pelan
"Kenapa kau tidak bilang padaku?'
" Aku pikir kau tau Wii, beberapa kali aku masuk TV kamunya juga hari begini tidak ada sosial media dasarnya kamu yang kudet jangan salah kan aku!"
"Masih berani kau mengataiku seperti itu sedangkan kesalahn mu padaku sudah menggunung?" Alea kembali menunduk
K**au salah Alea masih mengatainya diam.. Diam adalah emas, jadilah gadis yang baik didepannya hari ini saja! Kau akan habis ditangnnya jika masih mengatainya.
"Katakan padaku apa kau sengaja menyuruhku ke apartment Tuan Zain? apa kau sudah merencanakan semuanya?
" Iya, aku minta maaf Wi!"
"Apa kau tau saat disana? Aku seperti tertangkap basah sedang melakukan yang tidak-tidak dengan tuan Zain, dan lebih membuatku marah padamu aku terpaksa mengiyakan keinginan ibu mu menikah dengan kakamu Alea, bahkan minggu depan aku akan menemui keluarga mu. Ini semua karena ulah konyolmu mengerjaiku. Kau sadar kesalahan apa yang kau buat? Masa depan ku sedang dipertaruhkan Al" Dewi, emosinya sudah tidak bisa dia tahan. Andai ini bukan di keramaian mungkin ada pertumpahan darah diantara mereka.
"Seriuas Wii kau akan menikah dengan kakaku... ?' senyum mengambang diwajah alea
*Y*essssss bolehka aku teriak sekencang mungkin. tahan alea macan betina didepanmu belum jinak
" Keadaan sudah seperti ini kamu masih bisa tersenyum Alea? Aku tidak mau tahu, sekarang tugasmu mengembalikan semuanya seperti semula! Bujuk ibu mu agar tidak ada pernikahan'
"Aku tidak mau, aku sudah susah paya merencakan perjodohan kalian, aku pikir kemrin gagal dan harus merencanakan rencana ketigaku"
"Perjodohan? Rencana ketiga? Alea kau...' seketika alea menutup rapat bibirnya
*A*lea bego kenapa bisa kau kelepasan lagi?
ucapnya dalam hati
" Oke aku akan jujur! Sejak kita berteman aku memang ingin menjodohkan mu dengan kakaku tapi kau punya kekasih, tapi ketika Riko menghianatimu aku senang bukan main" Alea menjedah kata-katanya "Jadilah rencanaku ingin menjodohkan kalian, ketika dipesta itu aku sengaja memaksamu ikut kalian bertemu, tapi sayang gatot (gagal total)"
"Tunggu... Jadi malam itu kau merencakan semuanya dan ketika kakakmu mengumkan aku calon istrinya itu juga rencanamu?"
"Ha? aku baru tahu soal itu. Serius kak zain bilang begitu kok aku tidak tau? Memang iya malam itu kalian bertemu?
" Tidak usah pura-pura Al, aku tau kamu merencanakan semuanya"
'"Aku benar-benar tidak tahu wii, itu bukan dari rencanaku sumpah, aku fikir itu gagal dan mulai merencakananya ketika di apartement kak Zain dan mamiku yang memuluskannya... hehehe'
"Al kau tertawa? Aku tidak ingin menikah dengan pria tidak kucintai, umurku baru 23 tahun sedangkan kaka mu mungkin 30an dia seperti om-om"
"Dia tidak tua Wii, dia pria dewasa sudah matang dan mapan, apa yang tidak kau suka dari kakaku dia tampan, baik, penyayang dan kaya"
"Itu menurut mu' Dewi mengingat semua tetang Zain sejak pertama kali bertemu, kesombongan yang mendominan dan aura dingin yang kental membuat bulu kuduk Dewi merinding.
*
*
*
Zain duduk dengan aggun di kursi kebesarannya. Peserta rapat dibuat tidak bernafas kali ini bahkan Aiden merasakan hal yang sama.
" Aiden apa kau menghianatiku?' tanya zain menyelidik tepat didepan Aiden Hanay tersisa beberapa inci saja.
Susah paya Aiden menelan slivanya " Tidak tuan"
"Aiden katakan sejujurnya, maka ini akan lebih mudah" Zain bicara begitu lembut tapi, serasa nyawa ingin melayang
"Aiden" Bentak Zain, suaranya lantang membuat skeertaris Ririn kaget
'Aiden berani sekali kau membangunkan singa yang sedang tertidur' Ucap Ririn yan duduk di meja sekrtaris miliknya
"Tuan maafkan saya, ini karena saya tidak bisa menolak keinginan Nona Alea'.
Zain tau hanya Alea yang mampu membuka mulut besi Aiden. Aiden tipe orang memilih mati daripada memberi informasi kepada orang lain tentang tuanya. tapi itu tidak berlaku pada Alea..
" Kau memberi tahunya tentang Alexa? Sampai dia memliki ide konyol menjodohkan ku dengan temannya. Tunggu... Apa kau juga ikut bekerja sama dengannya?’
"Tidak Tuan, ketika nona alea bertanya tentang anda saya hanya menjawab"
Zain sudah tidak bisa menaha
amarahnya dia menendang keras kaki Aiden. Pria jakung itu hanya meringis kesakitan tampa berani bergerak ataupun mengeluh.
"Kau begitu takut ke Alea, sedangkan aku tidak"
"Tidak tuan saya lebih takut pada anda, hanya saja jika saya
menolak keinginan Nona Alea tentu Tuan tau maksud saya"
Tentu alea akan menjadi raper handal itu juga membuat Zain langsung menuruti keinginan bocah nakal itu.
"Awas kau Alea" Ucap Zain tangannya mengepal
Bersambung....
**Jangan lupa kasi saran kalian karena itu sangat penting buat Aku🥰
...etsss.... jangan lupa tinggalin jejak hati kalian juga ya ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤...
...**...