NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Jendral

Mengejar Cinta Jendral

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Harem / Bad Boy / Pengawal
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ni Luh putu Sri rahayu

Dominict Seorang jendral kerajaan yang diam-diam jatuh cinta pada tuan putri namun gengsi untuk menyatakan perasaanya hal hasil Dominict jadi sering menggoda Tuan Putri. Dominict akan melakukan apapun untuk Tuan Putri_nya, pencemburu akut. Tegas dan kejam Dominict hanya lembut pada gadis yang ia cintai. Akan murka ketika sang Putri gadis pujaannya melakukan hal yang berbahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni Luh putu Sri rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Lazarus menatap dingin Dominict.

"Aku tidak akan membiarkanmu melewati perbatasan ini, Lazarus." Dominict bangkit dengan susah payah, dengan bertumpu pada pedangnya.

Lazarus tersenyum puas saat melihat Dominict masih memiliki kekuatan untuk menatapnya. Dengan keahlian yang dimilikinya, Lazarus melancarkan serangannya dengan penuh kekuatan, membuat Dominict terpental ke belakang namun tetap kuat berdiri.

"Kau..." Lazarus, menatap Dominict dingin dengan senyum senang.

"Aku... Tidak pernah menganggap mu musuh ku, kau... Masih Lazarus yang sama yang aku kenal dulu."

Dengan nafas tersengal, Dominict berusaha bangkit meski dengan susah payah dengan tatapan tajam Dominict mengangkat pedangnya tanda Dominict menantang Lazarus.

"Tapi... Jika ini jalan yang kau pilih... Aku akan melawanmu... Demi melindungi kerajaan ini... Aku akan menukarnya dengan nyawaku!!" ucap, Dominict penuh keyakinan.

Tanpa menghiraukan sakit di tubuhnya, Dominict menghunuskan pedangnya dan menerjang Lazarus.

Meski dalam keadaan lemah, itu tak mengurangi keakuratan serangan yang Dominict lancarkan.

Lazarus, tersenyum senang tampak menikmati.

"memang, kemampuanmu tidak mengecewakan jabatanmu, Dominict. Tapi itu masih belum cukup..." Lazarus menyeringai senang.

Sementara itu, Frederick tampak kewalahan menghadapi para tentara bayaran yang membarikade dirinya dan pasukan istana. Ia tidak bisa menembus barikade yang dibuat para tentara bayaran, yang membuat Dominict terpisah dari pasukannya.

"Sial! Kalau begini terus..." Frederick, tampak frustrasi dan mencari cara untuk keluar dari situasi ini.

Lazarus terus melancarkan serangan bertubi-tubi pada Dominict, yang mulai terlihat kelelahan dan hampir kehilangan kesadarannya. Namun, dengan tekad yang kuat, Dominict tetap memaksa dirinya untuk tetap sadar.

Tremor yang dialaminya semakin parah, membuat Dominict kesulitan mengendalikan tangannya dan memegang pedang dengan mantap. Nafasnya tersengal-sengal, menandakan kondisinya semakin memburuk.

Lazarus, menyeringai senang meliat tanda-tanda bahwa tubuh Dominict mulai kritis.

"Dominict... mungkin ini adalah akhir dari perjuanganmu."

Dengan langkah mantap, Lazarus berjalan mendekati Dominict, pedang tegak di tangannya siap mengakhiri pertarungan di antara keduanya. Dengan penuh keputusan, Lazarus mengangkat pedangnya di hadapan Dominict, siap untuk mengakhiri pertarungan ini.

Di sisi lain, prajurit yang Dominict perintahkan kembali ke istana menyampaikan berita penyerangan yang di lakukan oleh tentara bayaran, akhirnya sampai di istana. Dengan terburu-buru ia masuk ke aula istana.

Raja Auguste, yang menerima kabar ini tidak bisa tinggal diam. Dengan tegas ia memerintahkan Thadeus untuk mempersiapkan pasukan bantuan ke perbatasan.

"Apa?! Ini tidak bisa di biarkan! Thadeus, segera siapkan pasukan menuju ke perbatasan!"

Thadeus, mempersiapkan pasukan istana yang telah terlatih dan mengirim bantuan ke perbatasan.

"Jangan sampai mereka menembus pertahanan kerajaan kita!"

Tanpa menunggu lama, Thadeus mempersiapkan pasukan kavaleri istana yang di pimpin oleh Thadeus Alexander Blackwood.

Thadeus adalah wakil dari Dominict, dan orang kepercayaan Dominict. Dengan cepat Thadeus memimpin pasukannya menuju ke perbatasan.

Dari balkon istana Putri Ana, melihat Thadeus berangkat dengan pasukan kavaleri kerajaan melewati gerbang istana. terlihat jelas raut kekhawatiran di wajah Sanga putri.

"Dominict..."

Putri Ana, tahu betul bahwa jika Dominict sampai meminta bantuan pada Thadeus, maka kondisi yang dialami Dominict sangat serius. Karena selama ini Thadeus hanya menerima perintah dari Dominict saat situasi benar-benar genting.

Dalam setiap pertempuran, Dominict hampir tidak pernah melibatkan Thadeus. Karena Dominict mampu mengatasi setiap situasi dan kemungkinan di medan perang dengan sempurna. Sehingga Thadeus lebih sering menjalankan tugas yang terpisah dari Dominict.

...~o0o~...

Dominict, masih terus berjuang melawan Lazarus, yang menyerangnya dengan kekejaman. Dominict merasakan beberapa pukulan keras mendarat di tubuhnya yang mengakibatkan beberapa tulang rusuk dan lengan kirinya patah, namun hal itu tidak membuatnya menyerah dalam pertempuran.

Di sisi lain, pasukan Dominict semakin menyusut. Dominict sadar betul bahwa hal ini tidak bisa dianggap enteng. Dia harus segera mencari jalan keluar dari situasi yang semakin memburuk ini.

Namun, Dominict sadar bahwa tubuhnya tidak akan mampu bertahan lama akibat efek racun di dalam tubuhnya, racun itu membuat Dominict mengalami Tremor, kesulitan bernafas, dan menderita rasa sakit yang tak tertahankan.

Ditambah lagi, Dominict harus tetap bertahan dalam pertempuran meskipun kondisinya sangat kritis.

"Haa... Haa... Haa... Aku tidak boleh mati di sini..."

Dengan nafas yang tersengal-sengal, Dominict masih berusaha bangkit, meski dengan beberapa luka di tubuhnya.

Dominict menatap tajam Lazarus, seolah ia tak ingin melepaskan Lazarus dari penghianat yang ia lakukan.

"Kau memang memiliki pandangan yang tajam, Dominict... Tapi... Itulah yang membuatku tidak menyukaimu." Ucap, Lazarus dingin.

"Aku akan mengakhiri semua ini."

Dangan nafas tersengal, Dominict berusaha bangkit, di tengah kondisi yang sulit ia masih berusaha bangkit dan melawan Lazarus.

"Aku... tidak semudah itu kau kalahkan, Lazarus. Demi kehormatan dan kerajaanku... Aku akan mempertaruhkan segalanya yang aku miliki." Kata, Dominict penuh keyakinan.

Dominict, kembali menyerang Lazarus meski beberapa tulangnya telah remuk akibat serangan Lazarus sebelumnya. Namun itu tak menghentikan Dominict.

"baiklah, kita lihat sampai di mana kau akan mampu melawanku."

Lazarus, yang tak gentar menghadapi serangan Dominict, menyambutnya dengan sekali ayunan pedang yang mematikan, mengakhiri pertarungan dengan satu serangan tajam.

Dominict, yang terkena tikaman telak di dada, terdorong mundur sambil memuntahkan darah. Meskipun tersiksa oleh rasa sakit, Dominict tetap menatap Lazarus dengan tekad yang tak tergoyahkan.

Lazarus, tersenyum puas, melihat Dominict masih memiliki kekuatan untuk menatapnya. Lazarus memperdalam serangannya hingga menembus tubuh Dominict, dan seketika membuat Dominict mengerang kesakitan.

"AARGK!!"

Tampak terukir senyuman bak iblis di wajah Lazarus. Ia tahu, bahwa dia telah membunuh teman karib yang dulu pernah mendukungnya.

"La...zarus...."

Dominict, sempat menatap Lazarus sesaat sebelum Lazarus menarik pedangnya dari tubuh Dominict.

Untuk beberapa saat, Frederick melihat kejadian itu seolah tak percaya bahwa Jendral-nya berhasil di bunuh, yang membuat Frederick tak memiliki pilihan selain menyerah.

Thadeus memacu kudanya dengan cepat hingga sampai di benteng perbatasan saat fajar mulai menyingsing, dan dihadapkan pada pemandangan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Sementara itu, Thadeus memacu kudanya dengan cepat bersama pasukan bantuan dari istana menuju ke perbatasan.

"Jendral, aku harap tidak terjadi hal buruk padamu." Batin, Thadeus.

Thadeus memacu kudanya dengan cepat hingga sampai di benteng perbatasan saat fajar mulai menyingsing, dan disana Thadeus dihadapkan pada pemandangan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

"Jendral...."

Mata Thadeus terbelalak melihat Dominict yg telah di kalahkan oleh Lazarus. Lazarus menghujamkan pedangnya di dada Dominict hingga menembus ke punggungnya.

"Jendral!!"

Lazarus, setelah berhasil menghabisi Dominict. kemudian Lazarus menarik pedangnya dari tubuh Dominict, dan menarik mundur pasukannya bersamaan dengan tibanya, Thadeus bersama pasukan bantuan dari istana.

"Jendral!"

Lazarus menyeringai licik setelah berhasil mengalahkan Dominict. Lazarus menunjukan senyum kemenangan.

Thadeus yang baru tiba meliat Dominict, Sang Jendral telah tergeletak dalam keadaan kritis, dengan luka menganga di dadanya dan darah yang terus merembes dari luka di dadanya.

"Jendral! Bertahanlah!"

Saat itu, Thadeus menyadari kalau ada yang aneh dengan tubuh Dominict. Ia menyadari Dominict telah di racun.

"Chi! Bagaimana ini bisa terjadi?" Gumam, Thadeus melihat kondisi Dominict yang memperihatinkan.

"Tuan Thadeus! Apa kita akan mengejar mereka?" Tanya, Frederick.

"Tidak, lebih baik kita mundur. Ini bukan saat yang tepat untuk melawan mereka, sekarang yang terpenting adalah keselamatan Jendral Dominict."

Thadeus, memerintahkan pasukannya mundur bersama pasukan militer istana yang masih tersisa.

Kemudian dengan hati-hati, Thadeus memeriksa luka Dominict dan memberikan bantuan pertama untuk menghentikan pendarahan pada tubuh Dominict yang semakin lemah.

"Racunnya, menyebar dengan cepat." Thadeus berusaha keras untuk menghentikan pendarahan pada luka Dominict yang terus mengeluarkan darah, sebelum akhirnya ia membawa Dominict kembali ke benteng pertahanan untuk mendapatkan perawatan medis.

Di benteng pertahanan, Elara melihat Thadeus kembali bersama Dominict, Elara terkejut melihat Dominict kembali dengan pasukannya dengan kondisi terluka parah.

"Jendral!!" Elara menghampiri Dominict yang di papah oleh Thadeus.

"Tangani luka Jendral Dominict! aku akan segera membawanya kembali ke istana!" perintah Thadeus tegas.

"T...tapi... Jendral Dominict, tidak bisa melakukan perjalan jauh dengan kondisi seperti ini..."

"Lakukan perintahku dengan cepat, dan jangan banyak bicara! Sebelum semuanya terlambat racun dalam tubuhnya harus segera di netralisir.

"Racun?! Apa mungkin..." Elara, terkejut dan terdiam dengan pernyataan Thadeus, sepertinya Elara menyadari dengan apa yang ia tambahkan dalam teh yang sempat Elara sajikan pada Dominict, namun Elara memilih diam dan tak mengatakan tentang hal itu.

"Lakukan tugasmu dengan cepat!"

"Ba... Baik."

Elara merasa bersalah karena ketidaktahuannya dan dengan penuh penyesalan, ia memberikan perawatan pada luka Dominict.

Elara memeriksa luka di tubuh Dominict dengan hati-hati, berusaha menghentikan pendarahan yang terus mengalir. Namun, usahanya tak mampu mencegah Dominict dari melewati masa kritisnya. Tubuhnya semakin lemah akibat racun yang belum teratasi, memperparah kondisinya.

Sementara itu, di istana, Putri Ana membaca surat yang dikirim oleh seorang prajurit atas nama Dominict. Air matanya berlinang saat membaca isi surat yang penuh makna dari Dominict.

Bersambung......

1
Little Fox🦊_wdyrskwt
suuuukaa aku
Alitha Fransisca
Perang dimulai!!!
Alitha Fransisca
Ya spesial dong 🤣
Alitha Fransisca
Lanjut dong Mas Jendral
Alitha Fransisca
romantis banget 😍
Alitha Fransisca
Pilih mana ya? 🤔
Pangeran Benedict juga ok 🫨 bingung
Myra Myra
kasihan putri Ana...elara bahaya...
Myra Myra
mesti akan jadi slhphm surat x sampai
Alitha Fransisca
Cemburu ni yee
Alitha Fransisca
Untung ada Mas Jendral 🤣
Alitha Fransisca
Waduh 🙈 mau dong
Alitha Fransisca
Bacanya bikin deg-degan teruss 😂
Alitha Fransisca
Jendral Dominict menang banyak 😂
Alitha Fransisca
Ya ampun 🙈 dapat rezeki nomplok 🤣
Alitha Fransisca
Hayoo, siapa yang masuk ke kamar Putri Ana?
Tanzo
😊
sarah
cemburu buta dia....
ARIES ♈: nantikan kelanjutan kisahnya ya .. a
total 1 replies
sarah
kenapa sih gengsi terus 😭
sarah
hmm, ini udah jadian apa belum sih?, jadi heran kak😅
ARIES ♈: kaget? kenapa? 🫠
sarah: habisnya agak kaget sama kejadiannya 😅
total 2 replies
sarah
Hai kak sri.......
sarah: yaaa, tapi aku tuh cuma pen tau kemampuanku.. klo emang jelek bilang klo bagus juga bilang, yang baca disuruh komen gak mau komen lagi paling "Hai " doang😭
sarah: iyaa, cuma jadi gak pernah tau kemampuanku.. 😭😭😭, karena yang baca juga jarang komen😭😭😭yang baru ini juga gak tau tanggal berapa bakal kuhapus 😅
(klo bener-beber gak yakin karya sendiri itu bagus biasanya kuhapus😅)
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!