Niat awalnya yang hanya ingin bersenang senang ketika pergi berlibur ke Cappadocia, ternyata berakhir petaka.Karena pria muda yang sempat menjadi teman bermainnya selama disana tiba tiba datang ke Indonesia dan menjadi mahasiswanya.
Membuat kehidupan Cantika yang sudah mulai tenang setelah perselingkuhan yang dilakukan oleh tunangan nya,kembali kacau. Sebab selain datang sebagai mahasiswa nya Saka Samudra,pria muda berusia 22 tahun itu juga datang meminta pertanggung jawabannya,akibat malam panas yang mereka habiskan saat di Cappadocia waktu itu.
" Ibu harus bertanggung jawab padaku,karena sudah mengambil keperjakaan ku, lalu pergi begitu saja!"
" Sial!"
Hanya itu yang bisa terlontar dari mulut Cantika, karena sadar kalau sekarang dia dalam masalah serius. Sebab ternyata pria muda itu tidak berniat melepas kan dirinya begitu saja, padahal waktu itu dia sudah sengaja buru buru kabur agar mereka tidak bertemu.
Penasaran dengan cerita mereka berdua, Cus baca reader🥰.
Happy reading🥰🥰?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. Tamu tak di inginkan.
" Huft....."
Seketika Cantika menghela nafas keras,saat tiba didepan rumahnya dan tidak melihat mobil terparkir dihalaman itu,.
Dia merasa lega,karena sepertinya Saka sudah pergi dari sana sebelum dia pulang. Mungkin pria muda itu bosan menunggu dia terlalu lama jadi pergi dari rumahnya.
" Ya sudahlah mungkin akhirnya Saka mengerti dan memilih pergi sendiri .Toh yang mau di bicarakan juga bukan hal urgent urgent amat. Bahkan kalau dia menjauhi aku kan lebih baik."Cantika bergumam sambil keluar dari mobilnya. Mulut nya bicara begitu tapi sejujurnya dalam hati dia merasa kecewa karena Saka pergi sebelum dia pulang kerumah. Padahal 1 jam yang lalu pria itu bilang akan menunggu dia sampai pulang.
Cantika sudah didepan pintu rumahnya lalu ingat kalau pintu rumahnya tadi dia berikan pada Saka karena pria itu bersikeras ingin masuk kedalam rumahnya untuk menunggu dia didalam sampai pulang dari Kampus.
Tapi ternyata sekarang pria itu sudah pergi dari sana. Jadi terpaksa Cantika menghubungi nomor telpon Saja yang sebenarnya masih tetap dia ingat meski tidak dia simpan di dalam ponselnya.
Jadi,Cantika langsung mengetik nomor telpon Saka untuk menghubungi nya.
" Dretttt....."
Berdering tidak dijawab,membuat Cantika lalu mengulangi menghubungi lagi.
" Dretttt... Dretttt....
Dua kali juga tidak dijawab, membuat Cantika mulai kesal karena merasa diabaikan padahal dia menghubungi pria muda itu hanya untuk menanyakan mengenai letak kunci Rumahnya berada.
Karena telpon tidak mendapatkan respon Cantika lalu mengirim pesan teks pada pria itu untuk menanyakan mengenai kunci rumahnya.
" Saka,ini aku sudah sampai didepan rumah ku,mau masuk kedalam. Dimana kamu meletakkan kunci rumah ku setelah pergi tadi?"
Sama seperti telponnya barusan,pesan yang dia kirim untuk pria muda itu juga tidak segera dibaca membuat Cantika mendengus kesal karena merasa kalau Saka mengabaikannya.
" Huft,sial! Sebenarnya dia dimana sih!Masa telpon nggak diangkat,pesan nggak dibaca! Apa dia sekarang sedang sengaja membuat aku kesal? Kalau tau begini tadi aku nggak akan memberikan kunci rumahku Jadinya kan aku yang kaya tamu disini,Hah!"
Dengan ekspresi kesal Cantika duduk dikursi teras rumahnya untuk menunggu Saka menghubungi dia balik guna memberitahu letak kunci rumahnya pada dia.
10 menit lebih Cantika duduk disana,sambil gelisah dan ekspresi kesal karena sudah selama itu pesan dan telpon nya belum juga mendapatkan tanggapan dari Saka yang seolah saat itu sedang sengaja mengerjai dia.
Bahkan saking kesalnya Cantika sudah tidak terhitung lagi bolak balik berdiri dan duduk, untuk berusaha mencari keberadaan kunci rumahnya disekitar teras itu.Sebab mungkin saja sebelum pergi Saka punya pikiran untuk meletakkan kunci itu disebuah tempat terlindung diterasnya, meski ternyata tidak ada.
" Saka! Dia benar benar keterlaluan!" Cantika memaki keras, karena sudah hampir tidak bisa menahan kesal akibat merasa dikerjai oleh pria muda itu.
" Cantika,kamu sedang apa di teras luar begini?"
Cantika yang pikirannya hanya fokus untuk menemukan keberadaan kunci rumahnya yang dibawa Saka,sampai tidak sadar kalau ada yang datang mendekati dia.
Saat orang itu menegur barulah dia tau dan sontak terkejut, sebab orang yang barusan menegur dia tidak disadarinya adalah Arga.
" Eh! Mas Arga!" Arga tersenyum senang saat melihat Cantika terlihat terkejut melihat dirinya disana.Lalu menegur lagi dengan ramah pada perempuan itu.
" Hay Cantik." Arga melambaikan tangan kearah Cantika yang terdiam menatap kearah pria itu.
" Kaget ya karena aku tiba tiba ada disini?"
Cantika hanya merespon datar teguran ramah Arga padanya.
Dia memang terkejut karena pria itu tiba tiba ada dirumahnya seperti sekarang.Tapi bukan kerena senang, melainkan sebaliknya. Seharusnya kalau Arga peka,pria itu pasti bisa melihat bagaimana ekspresi Cantika saat itu yang menanggapi dingin teguran ramah pria itu.
" Kamu baru pulang ya Cantik?"
Arga bertanya sambil menelisik penampilan Cantika yang masih menggunakan pakaian kerjanya saat itu.
" Iya, baru sampai.Mas ngapain kemari dan bukannya pulang kerumah Mas?"
Cantika bertanya dengan nada ketus yang disengaja agar Arga tau kalau saat itu dia tidak suka melihat pria itu berdiri di teras rumahnya yang hampir menjadi rumah mereka dulu.
"Aku?"
Arga bertanya balik dengan sengaja mengabaikan sikap Cantika saat itu padanya.
" Ya, jangan bilang Mas tersesat.Itu nggak mungkin banget kan. Soalnya Mas Arga kan sangat kenal daerah sini."
' Tentu aja nggak Cantik. Aku ini memang sengaja mampir karena tadi waktu lewat dijalan depan itu,lihat kamu mondar mandir disini waktu mau pulang setelah kerja dinas lapangan yang nggak jauh dari daerah sini."
" Hah! Sengaja mampir?!" Cantika tersenyum sinis mendengar penjelasan yang diberikan Arga. Sangat klise dan....jadi menambah kesal dirinya, yang saat itu sedang kesal pada Saka, akibat kunci rumahnya.
Tapi dasar Arga pria bermuka tembok tidak tau malu. Jadi sikap sarkas terang terangan yang ditunjukan Cantika, tidak dihiraukannya dan pria itu tetap bersikap so cool menyebalkan didepan Cantika. Sebab Arga tau meski Cantika tidak suka dengan kedatangannya yang tiba tiba begini. Tapi memangnya perempuan itu bisa berbuat padanya selain bicara sarkas begitu, batin Arga tetap merasa menang saat itu menghadapi Cantika.
" Iya, apa kamu keberatan Cantik?"
Cantik! Cantik! Cantika merasa mual di panggil begitu sejak tadi oleh Arga.
Tapi seperti yang sudah diduga Arga, Cantika hanya mengedikkan kedua bahunya sebagai reaksi untuk pertanyaan pria itu.
" Aku anggap itu tidak saja. Jadi, karena ini pertemuan kita lagi setelah sebulan lebih. Aku mau kita ngobrol sebentar sebelum aku pulang kerumahku, Cantik."
Sebelum Cantika melarang, Arga sudah duduk dikursi besi berbentuk kursi taman, dengan dua kursi besi dan satu meja kotak dari kaca tebal.
Arga duduk di kursi kosong satunya sementara satunya sudah diduduki oleh Cantika sejak tadi.
Tapi meski Arga sudah duduk disana dan barusan bilang mau ngobrol. Cantika hanya menunjukan sikap dingin tanpa ekspresi pada pria itu, dengan memilih berdiri tak jauh dari pintu depan., agar antara dia dan Arga berjarak.
Melihat Cantika berdiri cukup jauh darinya, Arga tidak menunjukan ekspresi apa apa. Seolah dia sudah menduga akan mendapatkan reaksi begitu oleh Cantika.
" Silahkan mas yang duduk.Biar aku berdiri saja."Ujarnya pada Arga.
" Ok, nggak masalah asal kamu mau."
Aku nggak mau!!! Yang Cantika ingin Arga segera pergi saja dari hadapan nya sekarang. Tapi sekali lagi Cantika tidak bisa melontarkan kalimat sekadar itu. Meski untuk pria yang sudah menyakiti dia.
" Jadi.... Cantik. Sebenarnya...."
Klek!!
Sontak Cantika dan Arga menoleh kearah pintu rumah yang tiba tiba terbuka dari dalam.
Maaf ya kemalaman Up nya hari ini reader 🙏🙏🙏