Amira elsafha adalah mahasiswi sekaligus karyawan di sebuah perusahaan swasta di ibukota, memiliki teman yang bernama Sasa si pecinta garis keras Timnas sepakbola bola Indonesia.Amira dibuat geleng kepala akibat ulah sahabatnya itu, karena menggilai semua pemain Timnas yang memiliki paras tampan rupawan.Berbeda dengan dirinya,ia sama sekali tidak tertarik dengan dunia temannya,entah mengapa karena ia memiliki alasan tersendiri.Suatu ketika saat Sasa mengajak Amira untuk menyaksikan pertandingan Timnas sepakbola Indonesia di stadion terbesar di negeri ini,saat ketika salah satu pemain Timnas memberikan notice kepada Amira dan temannya, yang disambut Sasa begitu bahagia.
Diego Vincent Hilgers pemain sepakbola berdarah Indonesia Belanda yang memiliki banyak prestasi di bidang olahraga sejuta fans yaitu sepak bola.Menjadi pemain profesional di sebuah club Eredivisie ,dan juga pemilik akun Instagram yang memiliki jutaan pengikut,namanya kian melambung setelah bergabung di Timnas Indones
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eunhyeayu90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 19
Amira melihat keadaan Reza yang shock dengan sikap Amira, sungguh Amira sangat bersalah.Tapi di lain sisi Amira belum siap menerima sentuhan ciuman dari pria lain.
"Za....sorry...sorry..aku..." ucap Amira yang masih shock dengan keadaannya
Reza membenarkan dirinya, sungguh dia sangat kesal dengan tindakan Amira yang menolaknya, ciuman hangat dan mesra itu harus terputus akibat dorongan keras dari Amira,Harga diri Reza seakan jatuh dengan sikap Amira itu.
"Tidak apa-apa..." ucap Reza menahan kekesalannya.
"Za.. maafkan aku,aku tidak sengaja melakukannya... maaf kan aku,aku belum siap melakukan itu..." ucap Amira
Reza mengangguk,meski kesal dia berusaha menutupinya. "tidak apa-apa...aku minta maaf, karena aku terlalu cepat mengambil keputusan,aku pikir kamu akan meresponnya."
"za... tolong, beri aku waktu kesiapan untuk menerima itu.aku janji akan segera mungkin untuk menerima mu seutuhnya."
Reza mencoba tersenyum, "baiklah..."
Reza pun kemudian menjalankan mobilnya, menjauh dari apartemen Amira itu.Reza memang menyuruh Amira untuk segera pindah dari hunian Apartemen yang dibeli oleh Diego.Reza tidak ingin Amira terus mengingat kenangan dan menerima pemberian dari Diego.Sudah sepantasnya Amira meninggalkan itu, karena sebentar lagi mereka akan menikah.
Beberapa Minggu kemudian Di kantor
"ini undangan pernikahan ku.. datang ya..." ucap Amira kepada beberapa karyawan di kantor tempatnya bekerja
"Mira.. kenapa nikahnya sama orang lain... Diego kenapa?"
"Ami..pasti cuman bercanda aja ya sama Diego kemarin?"
"oke juga nih tunangan kamu..nggak kalah cakep kok sama Diego,meski Diego lebih wow gitu"
Serentetan pertanyaan yang diberikan teman-temannya membuat hati Amira cukup sedih.Memang kehebohan perjalanan cintanya dengan Diego menghiasi Time line media sosial tahun ini,tapi siapa sangka jika itu hanyalah sementara.kini dia harus menelan pil pahit, karena hubungannya dengan Diego telah berakhir.
"eh..eh..eh... sudah, kalian banyak sekali tanya.itu Artinya amira gk jodoh sama Diego, mereka berbeda benua,beda udara, udah yang penting mereka sama-sama baik dan gak ada masalah apapun dan hidup dengan kehidupan masing-masing." jelas Sasa
"yah.. sayang banget ajah, udah jadian sama Diego malah dilepasin gitu aja.." ucap salah satu teman mereka
"yaelah namanya juga gak jodoh masak dipaksain.. lagian mereka udah pisah baik-baik udah legowo dan hidup dengan kehi masing-masing.udalah jangan dibuat ribut.. jangan lupa Dateng ya" ucap Sasa kemudian
"oke..oke..."
"ya...pasti datanglah"
"dateng kok.. jangan khawatir "
Mereka pergi meninggalkan tempat duduk Amira.Dan Sasa mendekat kearah Amira yang membereskan beberapa berkas yang ada di samping mejanya.
"Mir..." panggil Sasa
Amira menoleh kearah Sasa," ada apa?"
"aku tahu Kamu sedang tidak baik-baik saja kan?" tanya Sasa
"aku baik-baik saja,lihat perut ku sudah agak kelihatan...," ucapnya getir
Sasa melihat ke perut Amira yang sedikit membuncit,meski usia kandungannya baru berusia 3,5 bulan.
"Mira...apakah kamu yakin dengan pernikahan ini?" tanya sasa
"minggu depan aku akan menikah, jangan bertanya soal itu kepada ku Sasa, jangan membuat ku ragu lagi" ucap Amira
"aku tahu itu,tapi aku merasa kasihan pada mu Mira..."
"kenapa Sa...apa aku terlihat begitu kentara?" tanya Amira dengan lirih
Sasa duduk di kursi dan menghadap kearah Amira, "aku mengenal mu lebih dari siapapun.Amira kamu masih sangat mencintai Diego.Kamu belum bisa melepaskan dirinya dari dalam hatimu.. Kalau kamu teruskan seperti ini,kamu akan sakit nantinya.." ujar Sasa
"tapi dia tidak perduli itu Sa...Diego bahkan tidak perduli dengan ku.. dengan anak ini.Sedangkan kandung ku semakin hari semakin membesar,aku tidak mungkin hamil tanpa seorang suami.apa kata orang tua ku apa kata keluarga besar ku, teman-teman,dan juga anggapan orang-orang.mereka pasti bilang jika aku ditinggalkan Diego ,Nama Diego pasti akan buruk, karirnya akan hancur.Meski hatiku sakit dengan ketidak jelasan sikapnya, setidaknya aku tidak mau menghancurkan mimpi dan harapan dia, yang sudah susah payah dia bangun sejak kecil.ini murni kesalahan ku,aku terlalu bodoh karena melepaskan kehormatan ku kepada Diego." tutur Amira
mata sasa terlihat membendung, penjelasan Amira sungguh diluar dugaan.Bagaimana bisa Amira berpikiran seperti itu.
"Amira... kamu terlalu baik, bagaimana bisa Kamu bicara seperti itu.hatimu terbuat dari apa sih Amira.Disaat kamu sendiri tersiksa dengan keadaan mu sekarang tapi kamu masih memikirkan masa depan orang lain...Diego tidak pantas mendapatkan orang seperti mu, sumpah aku gak rela dia bahagia Amira..." ucap Sasa
Amira menggelengkan kepalanya, "Sa... jangan seperti itu,kamu nggak boleh bicara seperti itu.ini Sebuah kesalahan ku,mungkin sedikit kesalahannya.tapi tidak sepatutnya kita berbicara buruk seperti itu.meski hatiku juga ingin mengatakan itu kepada Diego,tapi itu tidak akan kulakukan.biarlah waktu yang akan menjawabnya...sudah ya, jangan banyak berpikir dengan itu.sekarang doakan aku bisa melewatinya." ucap Amira
Sasa memeluk temannya,dan menangis, "Amira...yang kuat ya Amira...kamu pasti bisa,kamu pasti bahagia " ucap Sasa
Amira hanya meneteskan air matanya, Kepalanya mengangguk dengan ucapan dari Sasa tadi.mulai hari ini ia akan mencoba untuk melakukan yang terbaik.mencoba kehidupan yang baru.
Hari pernikahan, Jogja
Amira memakai kebaya modern berwarna putih gading,adat jogjakarta kental dengan paes yang terukir indah di keningnya.Wajah cantik Amira membuat tampak beberapa orang terpana, Setelah Reza melakukan ijab kabul.Amira di tuntun kedepan bersama dengan Bu Heni untuk penandatanganan berkas.
Reza tampak terpana melihat kecantikan Amira,sungguh diluar dugaannya.Matany atak henti-hentinya melihat istri sahnya itu.
"kamu cantik banget sih.." bisik Reza
Amira melirik kearah Reza dan tersenyum,ia juga tak menyangka MUA yang merias wajahnya tampak begitu lihai hingga wajahnya tampak panggling.
Sesi foto keluarga pun terjadi,Amira bersama kedua orangtuanya juga Abangnya,dan kedua mertuanya Ayah dan ibu dari Reza.Mereka terlihat begitu bahagia.
setelah foto bersama dengan beberapa keluarga kini Amira dan Reza berfoto dengan teman-teman kantor nya.dan tak lupa dengan Sasa juga Nando sahabat mereka masing-masing.
"selamat atas pernikahan mu Amira...kamu sungguh cantik.." ungkap Sasa
"aku yang berencana menikah malah kalian yang duluan... haduh pusing habis ini di teror terus sama Sasa" ucap Nando
"sebaiknya segeralah bro" imbuh Reza
"masalahnya,Sasa maunya lunas dulu KPR rumahnya... alamat deh" ucap Nando
"harus itu,aku nggak mau ya habis kita nikah malah ngontrak sana sini.." ucap Sasa
Reza tersen canggung, karena dirinya juga belum memiliki rumah mau tidak mau dirinya juga akan mengontrak rumah setelah pernikahannya ini dengan Amira.
"aku tersindir nih" sesal Reza
"tidak apa bro, yang penting Amira terima kamu apa adanya" jawab Nando
"aku tidak mempermasalahkan itu" ucap Amira
Reza dan Amira tersenyum saling pandang,Amira dengan hatinya yang masih dengan bergelut dengan masa lalunya kini mencoba menyapu bersih dan memulai hidup baru dengan Reza.
Dilain waktu, apartemen Amira
Sosok laki-laki telah berjalan di koridor apartemen mewah itu,dia menggeret kopernya dan berjalan menuju pintu apartemen yang sudah hampir 4 bulan tidak di temuinya.Dia mencoba menekan tombol bel pintu Apartemen itu,tapi tidak seorangpun yang membukanya.Dia kemudian menekan password-nya,dan diluar dugaan pintu pun terbuka.
Diego masuk kedalam apartemen itu dan melihat keseluruhannya, semua tidak ada yang berubah tapi ada hal yang mengusiknya.Apartemen itu tampak sedikit berdebu, seperti tidak terhuni.
"Amira...Amira..." panggilnya dengan lirih
Diego berjalan menuju kamar tidur Amira, terlihat kosong.ruangan juga gelap,dia kemudian menghidupkan lampu kamar Amira,dia berjalan ke lemari dan tidak mendapati baju Amira.Sungguh dia sangat kaget,itu berarti Amira telah meninggalkan apartemen ini.Sontak Diego dibuat lemas dan terduduk di ranjang,
"Kau bertunangan dengan orang lain,dan kamu meninggalkan apartemen ini..Amira, apakah tidak ada kesempatan lagi buatku" ucap Diego dengan lirih
.
.
Hay gengs... selamat pernikahan untuk Amira dan Reza... selamat menempuh hidup baru ya😬
Buat Diego, kamu buat author aja yakkk😁EL nyengir Ik houd van jou
😁😁😁❤️