NovelToon NovelToon
HILTJA RAVEN QUEEN

HILTJA RAVEN QUEEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Rumahhantu / Iblis / Epik Petualangan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:841
Nilai: 5
Nama Author: Wida_Ast Jcy

Sebuah cerita horor yang mengikuti petualangan tiga orang sahabat sejati Maxim, Alexa Dan Leo yang tinggal diDesa Batu Chadas yang terletak diHolland Tengah. Pada malam Halloween tiba mereka memutuskan untuk menyelidiki sebuah Rumah Tua yang terkenal angker dan dihuni oleh penyihir yang bernama Hiltja. Ketiga nya terdorong rasa ingin tahu untuk menemukan bukti yang katanya dirumah tua itu terdapat sebuah kutukan yang berhubungan dengan dunia kegelapan. Setelah mereka berhasil mengungkapkan misteri rumah tua itu. Mereka menyadari bahwa rumah tua bukan hanya berhantu saja. Melainkan bisa menghubungkan dunia lain. yaitu Dunia manusia dan roh. yang memprediksi tentang kebangkitan roh roh jahat yang bisa membuat manusia diambang kehancuran antara hidup dan mati.

Bagaimana kah kelanjutan kisah ini. nantikan kelanjutan nya..
pesan moral yang bisa ambil. Dengan ketulusan dalam persahabatan bisa mengalahkan semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wida_Ast Jcy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13. GERBANG YANG MASIH TERBUKA

Pagi itu, Alexa duduk termenung di meja makan.

Secangkir teh di hadapannya sudah mendingin, tetapi ia tidak peduli. Pikirannya kacau, tubuhnya masih terasa lemah setelah malam penuh ketakutan.

Jantungnya berdebar cepat, seolah terus dikejar oleh bayangan gelap yang menghantuinya semalam. Bayangan itu lebih menakutkan daripada Hiltja. Ia tahu, ada sesuatu yang lebih gelap, lebih kuat, dan jauh dari kata selesai.

Ketika Maxim dan Leo tiba di rumahnya, mereka langsung merasakan ada yang tidak beres. Alexa hanya duduk diam, pandangannya kosong, seperti tenggelam dalam dunianya sendiri.

“Alexa, kamu baik-baik saja?” tanya Leo dengan lembut, raut wajahnya menunjukkan kekhawatiran.

Alexa perlahan mengangkat wajahnya. Tatapan kosong itu kini menyapu mereka, penuh ketidak pastian.

“Aku... aku rasa tidak,” jawabnya lirih. “Semalam, aku melihat sesuatu. Sesuatu yang lebih gelap. Itu bukan Hiltja. Ini... lebih dari itu.”ujar Alexa.

Maxim, yang sejak tadi mengamati dengan serius, langsung menanggapi. “Lebih gelap? Maksudmu apa, Alexa? Bukankah Hiltja sudah pergi?”jawap nya.

Alexa mengangguk pelan. Tapi senyumnya tipis dan getir, jauh dari rasa lega.

 “Aku juga sempat berpikir begitu. Tapi... semalam, ada sesuatu yang lain. Ini bukan hanya tentang Hiltja. Sesuatu sedang mengikuti kita. Sesuatu yang lebih kuat.” Bukan Hiltja tetapi makhluk lain. "Ucap nya lagi.

Leo dan Maxim saling pandang, dengan keanehan dan mencoba mencerna maksud yang dikatakan Alexa.

“Aku juga merasa ada sesuatu yang berbeda,” kata Leo akhirnya, suaranya nyaris berbisik. “Lebih mengancam... bahkan lebih hidup.”

"Jadi.. kamu melihatnya juga??? Apakah bayangan itu sama??? Tanya lexa.

" Tidak lex.. aku melihat bayang anak kecil berlari lalu lalang. Karena aku fikir hanya seorang anak kecil jadi aku tidak begitu takut. Tapi aku merasa ini pun adalah sesuatu yang tidak beres. "ucap leo.

Maxim mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja, tatapannya berubah tegas.

Saat mereka bertiga selesai bicara tiba-tiba udara terasa berubah. Angin yang sebelumnya sepoi-sepoi kini berhenti mendadak, digantikan oleh keheningan yang aneh. Pepohonan di sekitar mereka seolah diam membeku, dan udara nya terasa lebih berat.

Maxim menyadarinya lebih dulu. Ia menatap sekeliling dengan waspada. “Ada yang nggak beres,” bisiknya.

"Ternyata Alexa betul. Kita belum menang lagi melawan Hiltja !! Saat ini kita seperti nya kedatangan tamu nih. "gumam Maxim.

Alexa merasakan bulu kuduknya berdiri. Perasaan ganjil itu semakin kuat. Ia menoleh ke arah Leo yang kini juga tampak tegang.

“Dengar itu,” kata Leo pelan, menunjuk ke arah perbukitan.

Awalnya hanya terdengar samar, seperti desiran angin. Tapi semakin lama, suara itu berubah menjadi bisikan yang sulit dimengerti, mengalun dengan nada mengancam. Mereka bertiga saling pandang, wajah mereka penuh kecemasan.

“Bisikan itu...” Alexa menggenggam erat tangannya, mencoba menahan gemetar.

“Aku pernah mendengarnya sebelum ini. Di mimpi burukku.” ucap Alexa.

Maxim segera berdiri, wajahnya penuh tekad. “Kita harus kembali ke rumah tua itu. "Mungkin ada sesuatu yang terlewatkan.” Ada sesuatu yang kita lupakan disana. "ucap maxim.

“Tunggu, kamu serius? Kita baru saja keluar dari sana. Kamu mau bilang kita harus kembali lagi?” Oh..no..no...ini gila maxim. "protes Leo.

“Kita nggak punya pilihan, Leo,” jawab Maxim cepat. “Kalau firasat Alexa benar, sesuatu yang lebih besar mungkin sedang bersiap keluar.” Mungkin kali ini bukan roh Hiltja. "ucap maxim lagi.

Leo menatap Alexa, mencari jawaban. Alexa mengangguk lemah.

“Aku nggak tahu pasti, tapi aku yakin kita harus memeriksa lagi. Kalau tidak, semuanya bisa jadi lebih buruk.” ucap lexa.

"Sebenarnya aku pun lelah. Tapi lebih lelah kalau hidup kita tidak bisa kembali normal lagi. Selalu dihantui dan dibayang bayangi itu sangat letih leo. "ucap Alexa yang merasa lelah.

Alexa merasa napasnya semakin berat.

“Kalau begitu, kita harus kembali ke rumah itu. Mungkin masih ada yang belum kita pahami. Jika memang ada kekuatan lain yang terikat di sana, kita harus menemukannya sebelum semuanya terlambat.”

Leo mengangguk setuju. "Baik lah, Apa pun itu, kita tidak bisa lari. Kita harus hadapi ini bersama.” kita harus hadapi walaupun aku sendiri takut. "ucap leo.

"Jadi apakah kita sepakat untuk datang lagi kesana?? Kalian sudah siap?? tanya maxim kepada lexa dan leo.

"Apakah kita pantas memberi tahu pak Adward tentang hal ini??? tanya leo.

"Aku rasa tidak perlu. Sementara ini biar kan beliau tidak perlu tau. "jawap maxim.

"Kita harus menyiapkan barang barang buat persiapan kita kesana. jangan sampai ada yang tertinggal. kita harus persiapkan lebih matang. Jangan sampai ada tertinggal. "ucap maxim

Alexa Dan leo mengangguk. menandakan setuju.

Malam itu, dengan perasaan bercampur aduk takut mereka kembali ke rumah tua tersebut.

Bulan menggantung rendah, sinarnya memantul redup di dinding-dinding kusam rumah itu. Bangunan yang sudah lama ditinggalkan itu kini terasa lebih hidup, seolah menatap mereka dengan penuh amarah. Dinding yang berlumut dan jendela yang retak seperti mata yang mengawasi, mengikuti setiap langkah mereka.

Saat mereka melangkah masuk, hawa dingin langsung menyergap, menusuk hingga ke tulang. Lorong-lorong rumah itu terasa lebih gelap dari biasanya, dan bayangan yang dipantulkan senter mereka tampak bergerak sendiri. Suara angin berdesir dari kejauhan, terdengar seperti bisikan samar yang mengintai mereka.

Maxim memimpin jalan dengan tegas, diikuti oleh Alexa dan Leo yang berjalan waspada di belakangnya.

Mereka bertiga menelusuri lorong diruang tamu. tempat pertama kali mereka bertemu dengan Hiltja. tapi tiba-tiba saja ruangan itu rasa sangat berbeda.

“Semuanya terlalu... tenang,” bisik Alexa. Ia memandang sekeliling, mencermati setiap sudut ruangan. Tidak ada yang mencurigakan.

“Terlalu sempurna,” tambahnya dengan suara yang nyaris tak terdengar.

Maxim menoleh dan mencoba menenangkan. “Jangan biarkan pikiranmu bermain-main. Kita harus tetap fokus.” ucap maxim.

Alexa menoleh, napasnya tertahan. Di ujung koridor yang gelap, tampak sebuah bayangan berdiri kaku. Sosok itu tidak memiliki bentuk jelas, tetapi cukup untuk membuat tubuh Alexa merinding.

“Siapa di sana?” Maxim memanggil, suaranya lantang. Tetapi bayangan itu hanya berdiri diam, memandang mereka dengan kosong.

“Gerbang telah dibuka...”Hihihi.... hihihi.... (suara misterius)

Kata-kata itu terdengar, bergema dalam kegelapan. Alexa merasa tubuhnya gemetar. Itu bukan suara Hiltja. Suara itu begitu dalam, nyaring , dan sangat jauh lebih menakutkan.

“Gerbang?” ulang Leo, suaranya bergetar. “Apa maksudnya?”

Maxim mengerutkan kening, pikirannya berlari cepat. “Kalau ini benar, kita telah membuka sesuatu yang jauh lebih besar dari yang kita bayangkan. Rumah ini bukan hanya tempat roh-roh terperangkap. Ini adalah gerbang.” Apakah kita tidak berhasil menutup gerbang itu kemarin???. "tanya maxim.

(Apakah sesuatu yang lebih menakutkan akan terjadi???)

BERSAMBUNG...

1
Ferry Fadliansyah Dmk
ditgu thor
Ferry Fadliansyah Dmk
lanjut thor
Wida_Ast Jcy
penuh teka teki
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!