NovelToon NovelToon
Bukan Sistem Biasa

Bukan Sistem Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Dikelilingi wanita cantik / Bercocok tanam / Sistem
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sarif Hidayat

Beberapa bulan setelah ditinggalkan kedua orang tuanya, Rama harus menopang hidup di atas gubuk reot warisan, sambil terus dihantui utang yang ditinggalkan. Ia seorang yatim piatu yang bekerja keras, tetapi itu tidak berarti apa-apa bagi dunia yang kejam.
​Puncaknya datang saat Kohar, rentenir paling bengis di kampung, menagih utang dengan bunga mencekik. Dalam satu malam yang brutal, Rama kehilangan segalanya: rumahnya dibakar, tanah peninggalan orang tuanya direbut, dan pengkhianatan dingin Pamannya sendiri menjadi pukulan terakhir.
​Rama bukan hanya dipukuli hingga berdarah. Ia dihancurkan hingga ke titik terendah. Kehampaan dan dendam membakar jiwanya. Ia memutuskan untuk menyerah pada hidup.
​Namun, tepat di ambang keputusasaan, sebuah suara asing muncul di kepalanya.
​[PEMBERITAHUAN BUKAN SISTEM BIASA AKTIF UNTUK MEMBERIKAN BANTUAN KEPADA TUAN YANG SEDANG PUTUS ASA!
APAKAH ANDA INGIN MENERIMANYA? YA, ATAU TIDAK.
​Suara mekanis itu menawarkan kesepakatan mutlak: kekuatan, uang,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarif Hidayat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 Pasar senja

Pagi itu masih di meja makan

Rama dan pak suardi sudah menghabiskan nasi gorang mereka dengan cepat, susana tiba-tiba menjadi gendong dan tiga pasang mata langsung mengarah padanya,

"K-kak.. Apakah nasi gorengnya masih ada,"? Ucap bela memecah keheningan, membuat pak suhardi dan bu maya seketika langsung ikut menjadikan jawaban pemuda itu dan mengharapkan hal yang sama seprti yang bela harapkan,

"Ah, itu.. Maaf bela, kakak sudah memasak semua nasi yang ada di dapur," Jawab Rama membuat bela langusng menoleh ke arah ibunya dengan memasang ekspresi kecewa,

"Kenapa menatap ibu seperti itu," Ucap maya,

"Kenapa ibu tidak memasak nasi yang cukup banyak," Tanya balik bela mmebuat bu maya langusng mendesah, ia tau gadis itu tidak merasa cukup atas nasi goreng sebelumnya, karena dia sendiripun entah kenapa rasanya jika masih ada ingin terus memakannya,

"Itu hanya nasi sisa semalam, dan ibu sengaja tidak memasak nasi lagi karena biasanya kamu bahkan selalu menyisakan nasi di piringmu, ibu juga tidak tau bahwa nasi goreng buatan Rama akan seenak itu," Ucap bu maya lalu beralih pada Rama,

"Ngomong-ngomong, Rama. Kenapa nasi gorengnya begitu enak, bumbu apa yang kamu masukan ke dalamnya,"

"Maya benar, nasi goreng buatanmu ini bener-benar enak Rama, rasanya seumur hidup bapak. Baru kali ini bapak merasakan nasi goreng seenak ini." Timpal pak suhardi "Nak, dari mana kamu mempelajarinya,"?

"Ya, ya.. Bagai mana kak Rama melakukannya, bukankah sebelumnya kak Rama mengatakan ingin belajar,"? Bela ikut menimpali,

Rama terdiam beberapa saat, ia bingung harus menjawab pertanyaan mereka. Bu maya dan pak suhardi juga bela tampak menatapnya menantikan jawaban Rama,

"Itu.. S-sebnarnya, aku hanya menirukan dari sebuah resep yang pernah aku baca, dan bisa di katakan ini adalah pertama kalinya aku memasak," Jawab Rama tak ada alasan lain yang bisa ia katakan,

"B-baru pertama kali memasak,"? Ulang bu maya dan bela bersamaan, jelas jawaban Rama membuat mereka semua terkejut, bagai mana mungkin seseorang yang bahkan baru pertama kali memasak tetapi sudah bisa menciptakan rasa nasi goreng seenak itu,

Jika di bawa pada kenyataan, selama ini Rama memang belum pernah memasak sama sekali, sejak kedua orang tua nya meninggal, ia akan membeli nasi dengan lauk alakadarnya bermodalkan uang lima ribu rupiah dari warung mpok leha,

Meski jawaban dari pemuda itu tidak memuaskan, tetapi mereka bertiga pun tidak bertanya lagi,

"Hem, kayaknya bela gk bakalan nafsu makan deh mulai sekarang kecuali makan masakan kak rama," Ucao bela tampak nya masih bisa merasakan sisa-sisa rasa di lidahnya,

Mendengar ucapan bela membuat pak suhardi dan bu maya saling pandang sekilas, tetapi mereka tidak mengatakan apa-apa kecuali pak suhardi yang memutuskan untuk berangkat ke sawah,

Sedangkan setelah obrolan singkat, bela pun berangkat ke sekolah dan tersisa rama dan bu maya di meja makan itu,

"Jadi.. Apa rencana kamu hari ini nak,"? Tanya bu maya pada Rama setelah kepergian bela dan suaminya,

"Sepertinya aku mau pergi ke pasar bu, aku harus membeli beberapa set pakaian," Jawab rama,

"Oh, kalau begitu.. Tunggu sebentar," Ucap bu maya langsung bangkit dan berjalan ke arah kamarnya, lalu tak lama ia pun kembali dan menyertakan uang seratus ribu rupiah pada Rama,

"Ibu tau kamu mungkin tidak memiliki cukup uang, semoga ini cukup membantu apa yang mau kamu beli dua atau tiga pakaian ya," Ucap bu maya membuat rama benar-benar terharu. Dengan cepat Rama menggelengkan kepalanya dan akan menolak dengan lembut, tetapi bu maya kembali berkata yang mana membuat Rama tak punya pilihan lain selain menerimanya,

"Ambilah.. Meski sedikit, tetapi ibu ikhlas memberikannya,"

"Terimakasih bu may, Rama saya berjanji akan membalas semua kebaikan yang kalian berikan,"

Ucap Rama mendapat senyum hangat dari bu maya, bukan sebuah senyuman karena Rama berjanji akan membalas kebaikan mereka, tetapi senyuman yang tulus yang tak mengharap akan balasan dari pemuda itu,

Beberapa jam kemudian

Rama tiba di sebuah pasar cukup besar yang mana letaknya berada di sebuah kecamatan bernama pasar Senja.

Dan tak ingin membuang waktu lagi, setelah Rama menemukan sebuah toko pakaian, dirinya pun langsung berjalan ke arah toko itu. Namun, tepat ketika dirinya baru saja hendak memasuki toko tersebut, suara kegaduhan terdengar tak jauh dari posisinya,

"Pak.. Kamu sudah beberapa bulan tidak setor pada kami, apakah kamu sengaja tak ingin mematuhi peraturan di pasar ini hah," Ucap seorang pria tampak seperti preman pasar seorang pria pernah baya yang merupakan pedagang pinggiran kecil.

"Tu-tuan.. Mohon pengertiannya, dagangan saya sedang sepi dan saya belum memiliki uang biaya kemanan," Ucap pria paruh baya tersebut. di depannya ada beberapa preman pasar yang bertugas sebagai keamanan di pasar itu. entah menjaga ke amanah dari hal apa, karena sejatinya justru para preman itulah yang membuat pasar tidak aman.

Preman itu menatap pria paruh baya tersebut dengan marah. Kemudian memerintahkan pada beberapa orang lainnya yang ikut dengannya, "Hancurkan,"

Brak

Para preman itu tanpa banyak bicara lagi langsung mengobrak abrik dagangan pria paruh baya tersebut, membuat para pejalan kaki berhenti untuk menonton dan para pedagang lain hanya bisa menatapnya dengan rasa iba.

[DING! Misi untuk tuan rumah

Bantu pedagang itu dan beri pelajaran pada pada preman, Hadiah keberhasilan di rahasiakan ]

Rama yang juga sedang memperhatikan keributan itu langsung terpaku mendengar notif dari sistemnya, bukan karena mendengar misinya itu, tetapi atas sebutan hadiah yang di rahasiakan.

"Kenapa hadiahnya di rahasiakan,"? Tanya dalam benaknya.

[DING! Tuan hanya perlu menjalankan misinya tanpa perlu bertanya]

"Humph, aku hanya penasaran kenapa kamu merahasiakan hadiahnya, bukankah sebelumnya kamu selalu memberitahukannya,"

[DING! Karena hadiahnya di rahasiakan tuan]

Rama langsung mendesah pelan mendengar jawaban dari sistemnya itu, tetapi ia juga tak ingin bertanya lagi dan memilih untuk mendekati para preman itu.

"Ampun tuan, sa-saya mohon jangan hancurkan semua dagangan saya, sa-saya masih butuh uang untuk biaya anak saya ke rumah sakit. To-tolong berikan saya waktu tuan," Pemilik toko tersebut memohon agar pada preman itu berhenti,

"Cih.. Masih berani meminta waku." Bentak preman tersebut mungkin merupakan pemimpin di antara preman yang lainnya,

"Pukuli dia sampai mau memberikan uangnya,"

Namun tepat ketika para preman itu hendak memukuli pedagang tersebut, suara seseorang menghentikan mereka,

"AKU TIDAK BERHARAP AKAN ADA SEKUMPULAN SAMPAH YANG BERANI MEMINTA YANG KEPADA PEDAGANG KECIL DENGAN BEGITU TAK TAU MALU,"

1
Andira Rahmawati
cerita yg menarik...👍👍👍
Cihuk Abatasa (Santrigabut)
Nice Thor
Santoso
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
shookiebu👽
Keren abis! 😎
Odalis Pérez
Gokil banget thor, bikin ngakak sampe pagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!