NovelToon NovelToon
VAMPIR

VAMPIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Vampir
Popularitas:22.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Namaku Lakas, klan vampir dari darah murni, aku adalah seorang bangsawan dari raja vampir terkuat.

Adanya pemilihan pangeran pewaris tahta kerajaan vampir, menjadikanku salah satu kandidat utama sebagai penerus klan vampir darah murni.

Namun, aku harus menemukan cinta sejatiku dibawah cahaya bulan agar aku dapat mewarisi tahta kekaisaran vampir selanjutnya sebagai syarat utama yang telah ditetapkan oleh kaisar vampir untuk menggantikannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Munculnya Pangeran Yosua

Cornelia berlari cepat, dengan langkah tergesa-gesa keluar dari gedung sekolahnya seusai bel pulang berbunyi keras.

Ekspresi wajahnya terlihat sangat serius ketika dia melangkah pergi.

Tap... Tap... Tap...

Cornelia berlari terburu-buru, tanpa memperhatikan laju langkah kakinya didepan sana.

Tiba-tiba Cornelia menubruk sesuatu didepannya.

"Maaf...", ucap Cornelia.

Cornelia jatuh terduduk hingga ke bawah ketika dia tak sengaja menabrak sesuatu didepannya.

"Hati-hati...", sahut suara laki-laki mengingatkannya.

Cornelia langsung mengalihkan pandangannya ke suara tersebut.

Alangkah terkejutnya dia, saat melihat sosok laki-laki tampan berambut putih terurai panjang sedang berdiri dihadapannya.

Laki-laki itu tersenyum lembut kepada Cornelia.

"Apa kau bisa berdiri ?" ucap laki-laki itu.

"Oh, iya, aku bisa berdiri", sahut Cornelia seraya beranjak berdiri.

Laki-laki berambut putih panjang terurai segera membantu Cornelia yang mencoba berdiri.

Tampak jari-jemari tangannya dihias oleh kuku-kuku panjang nan runcing serta berwarna-warni, terkesan menarik perhatian.

Cornelia melihat sekilas ke arah jari-jemari tangan milik laki-laki di depannya ini yang pucat putih bahkan terasa sangat dingin bagaikan es.

"Lainkali perhatikanlah arah jalanmu, jangan sampai bertemu sesuatu yang menakutimu", ucap laki-laki itu.

"Maaf, sudah merepotkanmu", sahut Cornelia.

Laki-laki tampan yang mengenakan mantel bulu berwarna putih itu hanya tersenyum tipis.

Cornelia menunduk cepat lalu berpamitan pergi.

"Permisi...", ucapnya sambil berlari pergi.

Aroma vampir tercium kuat dari arah tubuh milik Cornelia ketika gadis itu berlalu pergi, melewati laki-laki asing itu.

Laki-laki itu teralihkan perhatiannya kepada Cornelia. Dia menoleh cepat ke arah gadis itu sembari membalikkan badannya hingga menghadap lurus ke arah Cornelia.

"Tubuhnya berbau aroma vampir...", ucap laki-laki itu dengan terus memandangi Cornelia yang berjalan pergi.

Laki-laki asing itu tampak penasaran terhadap Cornelia, disibakkannya rambutnya yang menjuntai ke arah wajahnya dengan gerakan gemulai.

"Apa gadis itu vampir ?" tanyanya keheranan.

Tiba-tiba gerombolan anak-anak sekolah berhamburan keluar dari arah gedung sekolah, mereka berlarian bersama-sama secara serentak ke arah laki-laki berambut putih panjang itu.

Laki-laki asing terlihat kebingungan sehingga dia tidak mampu mengendalikan dirinya dari serbuan mereka, tubuhnya terhimpit oleh kerumunan anak-anak sekolah yang bermunculan keluar serta mengerumuni dirinya.

Hampir sepuluh menit, situasi kacau berlangsung, sedetik kemudian suasana menjadi tenang kembali, setelah gerombolan siswa dan siswi itu pergi dari gedung sekolah.

"Apa anda baik-baik saja, pangeran Yosua ?" tanya seseorang dari arah belakang.

"Yah, aku baik-baik saja...", sahut Yosua sembari menoleh cepat ke arah laki-laki berpakaian serba hitam yang berdiri dibelakangnya.

"Ternyata siswa-siswa disini lebih bersemangat menyambutmu saat kau datang kemari daripada vampir-vampir muda dikekaisaran vampir, pangeran", ucap laki-laki itu sembari tersenyum.

"Yah, memang manusia lebih memiliki energi besar daripada para vampir yang tidak memiliki asupan energi cukup seperti darah", sahut Yosua seraya membersihkan bulu mantelnya dengan tangannya yang berkuku panjang penuh warna-warni itu.

"Yeah, setidaknya mereka punya perhatian padamu", kata laki-laki itu.

"Teruslah menggodaku, Ibrahim", sahut Yosua.

Laki-laki bernama Ibrahim masih tertawa tertahan ketika dia tadi melihat pangeran Yosua terjebak diantara kerumunan siswa-siswi sekolah ini.

"Apa kau tidak akan berhenti menertawakanku ?" tanya Yosua.

Yosua memperhatikan Ibrahim dari ujung kepala hingga ujung kaki yang tidak menyentuh tanah itu dengan tatapan kesal.

"Maaf, aku kebablasan...", sahut Ibrahim.

Yosua memalingkan wajahnya ke arah jalan sekolah yang sepi.

Terlihat angin bergerak pelan disekitar halaman sekolah yang telah kosong, sunyi mulai merambati suasana ditempat itu.

"Apa kau tidak memperhatikan seorang gadis disekolah ini ?" tanya Yosua.

"Kenapa dengannya ?" tanya balik Ibrahim seraya menoleh ke arah Yosua.

"Aku mencium aroma vampir dari tubuh gadis itu tapi aku tidak tahu siapa dia, mungkinkah dia sama seperti kita", kata Yosua.

Pandangan Yosua masih tertuju lurus ke arah jalan sekolah yang sepi, tatapannya dingin seperti tatapan ciri khas milik vampir tapi menyimpan kehangatan dalam tatapannya.

"Jika dia vampir maka gadis itu akan segera mengenalimu yang juga vampir seperti dirinya", kata Ibrahim.

"Apa aku salah menilai seseorang ?" tanya Yosua.

"Tidak, aku tidak pernah mengatakan bahwa kau salah melihat seseorang dari pandanganmu, hanya saja aku berkesimpulan bahwa gadis itu sengaja berpura-pura tidak mengenalimu yang juga vampir seperti dirinya", sahut Ibrahim.

Ibrahim membetulkan letak kerah pakaiannya yang berwarna hitam itu lalu menatap serius ke arah Yosua.

"Maksudmu, dia sedang menyembunyikan identitas aslinya dari manusia, karena dia juga vampir, sama seperti kita", kata Yosua.

Yosua segera memutar cepat tubuhnya, menghadap lurus ke arah Ibrahim lantas menatapnya lekat-lekat.

"Benar begitu ?" kata Yosua.

"Mungkin saja demikian, dan aku sepemikiran denganmu, pangeran Yosua", ucap Ibrahim.

"Mari kita cari tahu tentang gadis itu, mungkin saja kita mendapatkan informasi penting darinya", kata Yosua.

Yosua merapatkan mantel bulu miliknya ke arah tubuhnya, supaya hangat. Sebab bulan ini, mulai musim dingin dan para vampir biasanya mulai berkeliaran diluar untuk mencari kehangatan.

"Oh, iya, bagaimana misi kita disekolah ini, apa kau sudah memasukkan vampir ke dalam sekolah ini dengan penyamaran sebagai guru ?" tanya Yosua.

"Sudah, aku sudah menyelesaikannya sesuai perintahmu", sahut Ibrahim.

"Siapa yang akan bertugas ?" tanya Yosua.

"Aku memilih salah satu dari slave yang aku ciptakan dan mengirimnya ke sekolah ini, sebagai seorang guru matematika", sahut Ibrahim.

"Apa slave masih mempunyai kemampuan menghitung cepat seperti algoritma dan aljabar ?" tanya Yosua dengan sorot mata bercahaya.

"Entahlah, aku sendiri meragukan slave ciptaanku itu", kata Ibrahim.

"Lalu bagaimana bisa dia akan mengajar matematika disekolah ini jika dia sendiri tidak memiliki kemampuan berhitung yang akurat ???" kata Yosua sembari mengerutkan keningnya.

"Kita lihat saja perkembangannya, karena kita belum melihat hasil kerjanya disekolah ini", sahut Ibrahim.

"Baiklah, urusan ini aku serahkan kepadamu, dan kuharap semua tugas yang kuberikan dapat kamu selesaikan dengan baik", kata Yosua.

Yosua melangkahkan kakinya, hendak pergi dari sekolah ini.

Tiba-tiba Ibrahim berkata pada Yosua sebelum pangeran vampir itu pergi.

"Kenapa kamu memilih sekolah ?" tanyanya dengan tatapan serius.

Yosua segera menghentikan langkah kakinya lalu berdiri terdiam.

Tampak Yosua memutar tubuhnya dan berbalik ke arah Ibrahim kembali.

Yosua berdiri tegak dalam balutan mantel bulu warna putihnya seraya tersenyum tipis.

"Karena sekolah merupakan satu-satunya tempat yang sangat memungkinkan untuk menemukan gadis dibawah cahaya bulan itu", sahut Yosua.

Ibrahim tercengang sesaat setelah mendengar alasan Yosua yang memilih sekolah sebagai tempat mencari gadis yang dimaksudkan oleh kaisar vampir itu.

"Bagaimana caranya kita menemukan gadis dibawah cahaya bulan diantara banyaknya gadis disekolah ini ?" tanya Ibrahim.

Yosua tersenyum ambigu seraya tertawa pelan.

Wajahnya yang tampan bercahaya terang ketika terkena sinar cahaya Matahari.

Yosua merupakan klan vampir darah murni yang memiliki kekuatan tidak dapat terbakar oleh panas Matahari, justru tubuhnya akan bercahaya jika terkena sinar Matahari.

Tidak berhenti sampai disitu kekuatan Yosua yang merupakan adik tiri Lakas, karena Yosua juga memiliki kekuatan mengendalikan api lain halnya dengan Lakas yang mempunyai kemampuan khusus semua elemen dan dapat membaca pikiran.

Rata-rata vampir darah murni mempunyai kemampuan telepati yang kuat, bahkan mereka dapat berbicara melalui pikiran mereka masing-masing dengan jarak yang sangat jauh sekalipun, antara vampir lainnya.

Yosua menyeringai sinis lalu berkata pada Ibrahim yang berdiri didekatnya.

"Kita akan adakan festival yang menarik gadis-gadis mengikutinya disekolah ini", kata Yosua.

"Festival ?" tanya Ibrahim seraya menautkan alisnya.

"Aku akan mengadakan festival musim dingin yang jatuh tepat dibulan purnama, dan akan terpilih satu dari sekian gadis yang berdiri tepat dibawah cahaya bulan nanti", sahut Yosua.

"Tapi bagaimana gadis itu akan berada di bawah cahaya bulan ? Sedangkan kita tahu betul, kalau tidak mudah mendapatkan gadis dibawah cahaya bulan secara kebetulan ?" kata Ibrahim menimpali ucapan pangeran Yosua.

"Dari festival itu akan ada yang namanya perlombaan menari, dan secara kebetulan akan terpilih seorang gadis yang tak sengaja, dia akan menari dibawah cahaya bulan dengan sendirinya pada bulan purnama nanti", sahut Yosua yang mencoba meyakinkan Ibrahim dengan ucapannya.

1
Reny Rizky Aryati, SE.
ternyata benar-benar menyeramkan ceritanya... mudah-mudahan tidak ada yang ketakutan kepadaku...
Skyweer Skyweer
tampan sih tapi nyeremin...
Skyweer Skyweer
seremin banget thor ceritanya
Reny Rizky Aryati, SE.: tidak juga, sangat menakutkan saja, jangan takut
total 1 replies
ano
ngeri thor
ano
akhirnya terkuak juga kedok yosua
Reny Rizky Aryati, SE.: ya benar...
total 1 replies
Anonymous
serem amat nih cerita, bayangin aja kalau vampir itu nyata pastinya kengerian dimana mana bahkan kita selalu merasa was was
Reny Rizky Aryati, SE.: dont afraid 🧛
total 1 replies
Anonymous
ceritanya tambah serem thor ☠️
Reny Rizky Aryati, SE.: syukurlah 👍🎂
total 1 replies
ano
romantisnya
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks you
total 1 replies
ano
hiii serem thor
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks you
total 1 replies
Anonymous
ini novel bener-bener nyeremin Thor
Reny Rizky Aryati, SE.: 🧛 tidak juga, tidak seram kok
total 1 replies
ano
kenyen thor 🙀
Reny Rizky Aryati, SE.: 🤩🤩🤩🤩🤩🤩
total 1 replies
Reny Rizky Aryati, SE.
jangan takut ! 🥺
Reny Rizky Aryati, SE.
jangan takut !
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!