Kim Tae-min, seorang maniak game MMORPG, telah mencapai puncak kekuatan dalam dunia virtual dengan level maksimal 9999 dan perlengkapan legendaris. Namun, hidupnya di dunia nyata biasa saja sebagai pegawai kantoran. Ketika dunia tiba-tiba berubah akibat fenomena awakening, sebagian besar manusia memperoleh kekuatan supranatural. Tae-min yang mengalami awakening terlambat menemukan bahwa status, level, dan item dari game-nya tersinkronisasi dengan tubuhnya di dunia nyata, membuatnya menjadi makhluk yang overpower. Dengan status dewa dan kekuatan yang tersembunyi berkat Pendant of Concealment, Tae-min harus menyembunyikan kekuatannya dari dunia agar tidak menimbulkan kecurigaan.
Di tengah kekacauan dan ancaman baru yang muncul, Tae-min dihadapkan pada pilihan sulit: bertindak untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran, atau terus hidup dalam bayang-bayang sebagai pegawai kantoran biasa. Sementara organisasi-organisasi kuat mulai bergerak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ex, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan Melawan "Raksasa Hijau Aneh"
Keluar dari kantor dengan Phantom Cloak masih aktif, aku bisa merasakan kebebasan yang selama ini jarang kurasakan. Tidak ada yang bisa melihatku, aku seperti ninja, atau lebih tepatnya... hantu OP. Tapi kegembiraanku tak berlangsung lama, karena tiba-tiba terdengar ledakan besar di ujung jalan. Seperti gedung yang baru saja diratakan dengan tanah.
"Oke, author, apa lagi nih?" Aku melirik ke arah ledakan itu.
Dan di sana, melayang di atas reruntuhan gedung, ada sosok raksasa hijau dengan antena di kepalanya. Serius, aku nggak bercanda. Ini Picolo versi raksasa! Atau, paling tidak, monster yang sangat mirip dengannya. Tapi kalau kita bikin plesetan, kita aman dari copyright, kan?
"Ah, author... serius? Ini yang kamu kasih buatku?"
Monster itu mendongak, memperhatikan sekitarnya seperti mencoba mencari sesuatu. Atau mungkin dia lapar. Wajahnya yang hijau pucat, dengan antena yang bergoyang di kepalanya, makin bikin aku pengen ketawa. Ini Picolo KW dari dunia paralel yang gagal total!
"Aku udah lawan boss-boss yang lebih keren di game, tapi sekarang lawanku... Picolo wannabe?"
Monster itu tiba-tiba berteriak, memecah keheningan dengan suara yang... jujur aja, mirip suara bayi nangis ketemu Godzilla.
"Oi, oi! Santai bro! Kau nggak perlu ngamuk gitu, aku cuma lewat!"
Tapi sayangnya, dia tidak mendengarkanku. Bola energi raksasa mulai terbentuk di tangannya. Ah, klasik. Serangan bola energi. Sangat Dragon Ball sekali.
"Serius, author? Nggak ada variasi lain selain Kamehameha KW?"
Monster itu melempar bola energi ke arahku, dan dalam sekejap, aku menggunakan skill Shadow Step, menghilang dari pandangan dan muncul di sebelah kanan monster itu.
Ding!
[Quest Started: Defeat the Rogue Dragon Clan General]
Objective: Defeat the rogue general who resembles a famous anime character.
Reward: Dragon Scale Armor (Legendary)
Aku tertawa kecil sambil membaca quest itu. "Kamu bahkan nggak mau nyebut namanya, ya, author? Plesetan segitunya."
Monster itu tidak menyadari aku sudah pindah, tapi aku tetap perlu waspada. Bola energinya melesat melewati bangunan, menghancurkan beberapa blok kota.
"Oke, bro, kalau mau main kasar, aku siap!" Aku mengeluarkan pedang legendarisku, Void Edge. Pedang ini bukan senjata biasa. Ini bisa memotong apa pun, termasuk... yah, Picolo wannabe raksasa ini.
Dengan lompatan cepat, aku menyerang menggunakan skill Ragnarok Slash. Tebasan energi besar melesat dari pedangku, langsung memotong bola energi raksasa itu menjadi dua bagian.
"BAM!" teriakku saat tebasanku menghantam monster hijau itu tepat di dadanya. Seranganku membuatnya mundur beberapa langkah, tapi belum cukup untuk menjatuhkannya.
"Bro, kamu lebih keras kepala dari yang aku kira," gerutuku sambil berusaha menjaga keseimbangan. "Tapi, serius deh, kamu punya antena buat apa? Nyari sinyal Wi-Fi?"
Monster itu berteriak lebih keras dan melemparkan serangan bertubi-tubi. Bola energi, laser mata, bahkan dia meludah. Ya, meludah. Aku harus loncat ke kiri, kanan, dan bersembunyi di balik gedung yang tersisa.
"Ludah? Beneran? Kamu serius meludahin aku?"
Sadar bahwa aku harus mengambil inisiatif, aku mengaktifkan skill Divine Shield, menciptakan perisai emas berkilauan di sekelilingku. Serangan-serangan monster hijau itu sekarang memantul dari perisaiku. Saat dia sedang sibuk melempar serangan, aku melesat ke arah kepalanya dan memanggil pedang besar lainnya, Eternal Blade.
"Alright, bro, waktunya ngeberesin ini!" teriakku sambil menghujamkan pedang itu ke tengkorak si raksasa.
Serangan itu menghantam tepat sasaran, tapi bukannya tumbang, monster itu malah berubah. Tubuhnya semakin besar, otot-ototnya menggembung. Antenanya semakin panjang, sekarang sampai ke punggungnya. Ini berubah jadi lebih... konyol.
"Oi, author! Kau bercanda, kan? Apa-apaan ini? Picolo-Hulk?!"
Monster hijau itu mengeluarkan teriakan lebih keras, tangannya mulai bersinar merah menyala, seperti siap meninju bumi sampai hancur.
“Jangan-jangan dia beneran mau nuklir bumi nih...” Aku mundur sedikit, mempersiapkan serangan final. Aku tahu satu hal pasti: aku harus menghentikannya sebelum dia menghancurkan kota.
"Ayo, bro! Kamu nggak bakal bisa ngalahin aku dengan pose ala-ala Goku begitu!"
Dengan satu tarikan napas, aku mengaktifkan ultimate skill-ku, Heavenly Judgment. Dari langit, pedang-pedang ilahi turun dalam hujan cahaya, menghantam tubuh monster itu berkali-kali. Setiap serangan menimbulkan dentuman besar dan ledakan di sekelilingnya.
"Satu... dua... tiga... boom! Boom! BOOM! Meriam gue emang kuat, bro!"
Serangan bertubi-tubi ini akhirnya membuat monster itu jatuh tersungkur ke tanah, tubuhnya hancur berkeping-keping. Aku berdiri di depannya, terengah-engah.
"Tolong, lain kali kasih aku lawan yang lebih pintar, author," kataku sambil melihat monster itu menghilang secara perlahan, meninggalkan hanya reruntuhan gedung di sekitarnya.
Ding!
[Quest Complete]
Reward Acquired: Dragon Scale Armor
Akhirnya, aku membuka sistem inventori lagi. Armor baruku muncul di daftar.
[Dragon Scale Armor]
Type: Armor
Effect: Membuat penggunanya kebal terhadap serangan sihir elemen api dan mampu menambah regenerasi HP secara signifikan saat digunakan.
"Oh, armor ini kelihatan keren! Thanks, author! Ini pertama kalinya kamu ngasih aku sesuatu yang nggak jelek."
Aku memandangi armor itu sebentar sebelum memakainya. Sekarang, aku jauh lebih siap menghadapi masalah apapun yang datang. Tapi, sebelum aku bisa menikmati momen itu, suara alarm dari kejauhan mulai terdengar. Awakener mulai berdatangan, memeriksa lokasi.
Aku buru-buru mengaktifkan Phantom Cloak lagi dan menyelinap pergi sebelum ada yang bisa melihatku.
“Hei, siapa yang ngalahin monster ini?!” teriak salah satu awakener dengan wajah bingung.
Aku tertawa kecil di balik bayangan. "Yah, mungkin suatu hari kalian akan tahu... atau mungkin nggak."
Aku berjalan santai menjauh, meninggalkan kekacauan itu di belakang. Kota ini baru saja diselamatkan oleh sosok misterius yang... yah, masih misterius. Setidaknya, buat mereka. Buatku? Aku cuma menikmati hariku dengan mengolok-olok author-ku sendiri.
"Tapi, author, serius, lain kali kasih aku sesuatu yang lebih orisinal, ya? Kalo nggak, gue bakal kirim Picolo versi KW ini ke pengacara."
Sementara itu suasana di markas Crimson Lotus selalu dipenuhi dengan aura sihir yang intens. Guild ini dikenal sebagai tempat berkumpulnya para penyihir terkuat di Korea, dan Hye-Rin adalah yang terkuat di antara mereka. Duduk di singgasana yang dipenuhi ornamen emas dan rubi, Lee Hye-Rin memandangi laporan misi di tangannya dengan tatapan tajam.
"Apa ini yang terbaik yang bisa mereka lakukan?" gumamnya, jari-jarinya dengan anggun memegang laporan tersebut. "Misi kelas S gagal... lagi. Mereka ini apa tidak punya kemampuan?"
Salah satu anggota tim elitnya, Kang Woo-Jin, berdiri di depan meja besar, wajahnya tegang. "Maaf, Hye-Rin. Informasi yang kami terima tentang monster itu tidak akurat. Mereka lebih kuat dari yang kami perkirakan."
Tatapan dingin Hye-Rin menyapu ruangan. "Tentu saja mereka kuat. Itu sebabnya kita dikirim ke sana, bukan? Atau kau lupa apa tugas kita di guild ini?"
Woo-Jin menelan ludah, gugup. "Tidak, tentu saja tidak. Kami hanya..."
"Sudah cukup!" potong Hye-Rin. "Kau tahu, Woo-Jin, alasan mengapa Crimson Lotus berada di puncak adalah karena kita tidak menerima kegagalan. Jika kau tidak bisa menyelesaikan misi ini, mungkin aku harus mencari orang lain yang bisa."
Ruangan sunyi. Tidak ada yang berani menatap langsung ke matanya. Semua orang tahu betapa mengerikan Hye-Rin ketika dia marah, dan tidak ada yang ingin berada di pihak yang salah dari si penyihir api ini.
Tiba-tiba, pintu besar ruang pertemuan terbuka. Seorang prajurit berpakaian besi masuk dengan langkah cepat, wajahnya pucat. "Nona Hye-Rin, ada kabar penting!"
Hye-Rin mengangkat satu alis, tidak terkesan dengan penampilan prajurit yang gelisah itu. "Apa itu?"
"Ada desas-desus tentang awakener baru yang muncul di Seoul. Kami mendapat informasi bahwa status dan kekuatannya... tidak biasa. Dan ada kemungkinan dia tidak terdaftar di asosiasi."
Hye-Rin mendengarkan dengan seksama, tatapannya berubah menjadi lebih serius. "Sumber?"
"Sumber terpercaya dari asosiasi. Mereka mengatakan kekuatannya belum terlihat sebelumnya, tapi dia belum melakukan evaluasi rank."
Hye-Rin tersenyum tipis. "Menarik. Mungkin sudah saatnya aku menyelidiki ini sendiri. Aku ingin tahu, apakah ada awakener baru yang cukup kuat untuk menggoyahkan posisi kita?"
Woo-Jin tampak terkejut. "Nona, apakah perlu untuk anda turun tangan langsung? Kami bisa mengirim tim pengintai..."
"Tidak perlu. Ini masalah yang menarik, dan aku tidak ingin ada kesalahan lagi. Aku akan melakukannya sendiri." Hye-Rin berdiri, membiarkan pancaran aura api di sekelilingnya semakin mengintimidasi semua yang hadir. "Persiapkan transportasi. Aku ingin berangkat secepatnya."
Setelah pertemuan itu, Hye-Rin bersiap untuk menuju Seoul. Dia selalu merasa bahwa dunia ini adalah tempat yang membosankan kecuali ada sesuatu yang menantang. Dan awakener misterius ini... mungkin bisa mengusir kebosanannya.
dah gitu aja.
kecuali.
dia punya musuh tersembunyi. demi nemuin musuhnya ini dia tetep low profile gitu. atau di atas kekuatan dia masih ada lagi yang lebih kuat yang membuat dunianya berubah makannya untuk nemuin harus tetep low profile dan itu di jelasin di bab awal. jadi ada nilai jualnya.