zenata gadis super nakal yang memiliki macam kelakuan yang membuat gurunya geleng geleng kepala, mereka tidak bisa menegur muridnya itu.
karena percuma... setiap mereka tegur zenata akan melakukan kenakalan lainnya... ck..ck... ck.. ayo ikuti kisah zenata yang nantinya akan menemukan pawangnya.... he....he...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ahza rumaissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 29
Di toilet evi keluar keringat dingin di wajahnya, rasa cemas kini melanda.
Panik.. Karena video nakalnya bersama pacarnya sudah di retas seseorang.
drrrrt... Drrrrt...
Suara dering di ponsel, evi mencoba untuk tidak gugup.
"hallo." kata evi ragu
rs..rs...rsss... Suara bising terdengar di telinga evi.
"Aku rasa kamu tahu apa yang harus di lakukan, jangan lupa besok kamu harus angkat kaki dari sekolah tanpa banyak ulah, lakukan tanpa membuat yang lain curiga.!" perintah dari orang misterius
"Video ku?" tanya evi
"Ha..ha..ha.. Kita lihat saja nanti ini tergantung pada dirimu sendiri dan hanya kamu yang bisa menolong dirimu sendiri." kata orang misterius itu.
Klek... Telefon di matikan dan evi menangis duduk di dalam toilet.
Evi menyiram wajahnya agar tidak terlihat habis menangis.
Di kelas setelah bel masuk berbunyi, evi duduk di kursinya dan sebisa mungkin tersenyum menutupi masalah yang di hadapinya.
Dia melihat ke arah trio z, melihat mereka yang biasa biasa saja membuatnya yakin jika semua ini adalah ulah mereka tapi dia tidka memiliki bukti.
"Aku telah membuat masalah pada diriku sendiri." sesal evi
Niatnya membalas rasa sakit karena tiara sahabatnya, tapi malah nasibnya tidak jauh dari tiara.
Drrt... sebuah pesan masuk di ponsel zia.
"Terimakasih kak." kata zia membalas pesan jeny
"Sama sama." balas jeny
Zia memberikan salinan pesan jeny ke ze dan ze tersenyum senang.
"Thank you." kata ze tanpa suara hanya bibirnya yang berucap.
Zia memberi isyarat dengan jarinya "ok"
Saat pulang sekolah mereka trio z mampir ke mang udin untuk makan bakso langganan mereka dan kali ini ze yang traktir karena sukses membuat evi jera dan ketakutan.
"Zia kira kira kak jeny mendapatkan apa untuk membuat evi takut.?" tanya ara penasaran.
"mmm.. Ngk tahu, aku ngk nanya sama kak jeny, apa perlu aku tanyakan.?" tanya zia yang sudah bersiap dengan ponselnya.
"Hmmm... Ngk usah." kata ze
"Btw.. Aku benar benar ucapin terimakasih sama kamu zia karena sudah membantuku dan juga kak jeny." kata ze tulus
"Aish... Santai kita kan bestie." kata zia tersenyum
"Nah.. Ayo ini baksonya sudah siap." kata mang udin menyiapkan tiga bakso pesanan trio z
"Makasih mang udin." kata trio z bersamaan
Akhirnya perbincangan mereka terlupakan dengan bakso yang mengiurkan lidah mereka dan akhirnya ze juga kedua bestienya sibuk menikmati bakso sampai habis.
Mereka berpisah pulang setelah makan bakso dan ze seperti biasa dia mengendarai motornya di jalan biasa yang dia lewati sampai...
"Itu dia anak SMK LOTUS." kata seorang pemuda menujuk motor merah ze.
Ze yang di tunjuk akhirnya mengebut dan terjadilah kejar mengejar.
"Sialan ini karena kemarin aku bantu gery." kata ze dalam hati
Mau ngk mau ze mencari jalan yang berbelok belok agar dapat lolos dari kejaran anak anak itu.
Sampai di sebuah gang ada motor hitam menolong ze dan ze mengikuti mitor hitam itu.
Ze buru buru mematikan motornya dan dia bersembunyi di sebuah garasi kosong bersama orang yang bermotor hitam.
"Ah... sial tuh motor cepat banget ilangnya." kata seseorang
"kamu yakin itu motor yang nolong si gery." kata yang lain
"Iya.. aku yakin itu motor merah dan plat yang sama." kata seseorang itu yakin
"Ya.. udah... kita cari lagi besok di tempat tadi." kata yang lain.
Akhirnya suara itu hilang dan mereka pergi meninggalkan ze yang bersembunyi.
Saat garasi di buka ze menunggu motor hitam itu keluar dan ze membuka helm nya.
Rambut panjang ze berkibar indah dan mata pemakai motor hitam tak melepaskan pandangannya.
Duk.. Duk... Jantung nya semakin berdetak cepat.
"Terimakasih sudah membantuku tadi." kata ze
Yudha membuka helm dan ze terdiam terpaku.
"Kak yudha..." kata ze terkejut
"Ayo kita pulang, bahaya jika masih di sini.!" ajak yudha
Hmm... Ze mengangguk kan kepala dan mereka bersama pulang kerumah dengan yudha di belakang motor ze.
Yudha melihat ze masuk ke rumah dan dia pun masuk ke dalam rumah, yudha menjatuhkan tubuhnya di kasur.
Seandainya tadi dia pulang lebih cepat, entah apa yang terjadi pada ze.
Beruntung tadi yudha pulang sekolah mampir ke rumah tria untuk janjian main basket nanti malam.
Setelah pulang dari rumah tria, yudha melewati jalan pintas dan melihat motor ze di kejar oleh beberapa motor.
Beruntung dia dan ze bisa sembunyi tapi rasa kesal masih di dada, kenapa ze bisa terlibat oleh anak anak itu, mereka seperti anak yang suka tawuran dna tadi mereka sempat mengatakan sebuah nama gery.
"Siapa gery.?" tanya yudha dalam hati
"Gadis nakal itu terlibat apa lagi." kata yudha dalam hati
Yudha akhirnya masuk ke kamar mandi dan ze yang mengamati kamar yudha sembunyi di balik korden masih melihat ke arah jendela kamar yudha.
"Apa dia marah tadi kak yudha diam
sepanjang jalan." kata ze dalam hati
"Seharusnya aku berterimakasih kepadanya dan sekarang aku kok malah takut." kata zenata bermonolog sendiri.
"Ah... bodo, lagian mengapa aku harus mikirin kak yudha." kata ze yang juga masuk ke dalam kamar mandi.
"Ze ayo.. Makan malam." teriak miranda
"Ya.. ma." kata ze yang sudah turun lalu ke meja makan.
"Ze.. Nanti antar ini untuk yura ya." kata miranda
"Apa itu ma.?" tanya zenata
"Aksesoris... Kamu mau.?" tanya miranda
"Hmmm... Ngk mah, terimakasih." kata ze melanjutkan makananya.
"Tadi mama ke supermarket dan melihat aksesoris lucu lucu jadi mama membelinya untuk yura, mama sudah bayangin yura pasti cantik jika memakainya." kata miranda melihat ze
Ze tahu maksud perkataan mamanya tapi dia pura pura sibuk makan saja.
"Ze sudah besar ngk mungkin kan harus terlihat imut dan mengemaskan, emangnya aku anak kecil." kata ze dalam hati.
Ze memencet bel rumah yudha dna kebetulan yudha yang membuka karena dia sedang berada di teras.
"Hmmm...kak yudha mama memberikan ini untuk yura." kata ze setelah melihat yudha
Yudha mengambil pemberian ze dan ze ngk tahu lagi harus apa akhirnya dia....
"Kalau begitu ze pulang." kata ze yang sudah mem balikkan badan.
"Tunggu..." kata yudha
"Mulai besok kamu berangkat sekolah sama aku, kamu dengar tadi jika mereka masih mencarimu ze." kata yudha
"Aku juga dengar, besok aku naik bis aja, terimakasih tawarannya." kata ze
Ze masih berdiri di hadapan yudha, jadinya mereka saling menatap satu sama lain.
"Kak terimakasih sudah menolongku tadi." kata ze
"Hmmm... Jika boleh tanya siapa gery.?" tanya yudha
"Hmmm.... dia teman SMP ku." kata ze
🌺Bersambung...🌺
aku mampir Thor