Dari dunia nyata menuju dunia lain, sedangkan dari dunia lain menuju dunia nyata?
Itulah yang dirasakan oleh seorang berandal bernama Arip Suhardjo dan seorang Peri kegelapan bernama Sabilia Von Kurayami dimana meski mereka adalah sosok nakal, mereka berkiblat ke arah yg berlawanan setelah mereka pindah dunia! Penasaran dengan kehidupan mereka di dunia yang berbeda? Ayo ikuti terus kisah Arip dan Sabilia!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mz Arip, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 - Muhammad Jacques Saputra
Sebelumnya, Zahra telah masuk ke SMA Cahaya Berjaya dan berkenalan dengan banyak orang baru disana. Kini, Zahra ingin tahu tentang teman sebangkunya yang kerap menjadi bulan-bulanan di Sekolahnya. Sebelumnya, ia telah di doktrin oleh teman-teman sekelasnya untuk menjauhi Jacques.
"Eh gw saranin, lu pindah tempat duduk deh." kata Anjani.
"Kenapa?" tanya Zahra.
"Dia itu freak abis. Autis banget lagi. Tiap hari cuma gambar mulu. Jam istirahat, dia bikin klub ga jelas!" kata Kanaya.
"Klub apaan?" tanya Zahra.
"Dia bikin klub superhero. Dia sendiri juga suka pake kostum dari kardus." jelas Mika.
Murid itu yang merasa dibicarakan merasa kupingnya panas. Maka dari itu, ia memutuskan untuk pergi entah kemana.
"Yahahaha, ngambek." ledek mereka.
Pada saat keluar juga, ada 3 orang yang suka mengerjai murid itu dimana, kakinya disengkat.
"GEDUBRAK!"
"Ahahaahaha!"
Semua murid menertawainya. Akan tetapi tidak dengan Zahra yang merasa dirinya penasaran dengan anak itu.
"Btw, nama dia siapa?" tanya Zahra.
"Lu ngapain sih nanya-nanyain nama dia? Dia itu orang gila gausah nanyain dia segala lah." kesalnya.
"Nama dia siapa?"
Zahra tampaknya sangat ngotot untuk tahu nama murid itu.
"Namanya Jacques." jelasnya.
"Jac... Ques?" tanya Zahra.
"Dibacanya Jack. Biasalah nama orang Prancis emang susah susah sedep." kata Mika.
"Dia orang Perancis?" tanya Zahra.
"Sebenarnya engga. Orang tua dia dulu kuliah di Prancis. Makanya ter-influencelah si Jacques itu." jelasnya.
"Berarti nama panjangnya, Jacques Macaron, atau Jacques apa gitu?" tanya Zahra.
"Muhammad Jacques Saputra." jelas Anjani.
Zahra mengangguk mendengar informasi terkait Jacques.
"Udah ya, lu mending jauhin. Kalau dia ajak ngobrol, anggep aja angin yang berhembus dengan smoothly~" doktrin Naya.
"Nanti lu ikut-ikutan gila juga lho." tambah Anjani.
Zahra masih merasa penasaran dengan Jacques itu. Niatnya, ia ingin mencari tahu soal Jacques sendirian, apa minatnya, dan ia ingin tahu kenapa ia dibully. Karena jika ketahuan, maka Zahra akan semakin jauh dengan Jacques.
Dilain tempat, tepatnya di basecamp Jacques...
Basecamp Jacques dipenuhi dengan banyak sekali poster superhero terutama dari kartun bertema robot-robotan. Selain itu, banyak sekali karakter dari manga yang dipajang dimana-mana. Pada hari itu, Jacques sedang bersiap membuat vlog perekrutan anggota klub superheronya yang ia beri nama "Kenshi Guntai Masque III" atau Pasukan Pendekar pedang Masque III.
"Bonjour gozaimasu, semuanya! Balik lagi bareng gw, Muhammad Jacques Saputra alias Masque Red! Kali ini seperti yang lu pada lihat, gw sudah memakai kostum dari Masque Red. Di jam istirahat ini, gw akan rekrut tiga anggota. Maka dari itu, let's go!"
Jacques bersama dengan kameramannya yang ternyata adalah Nasha yaitu teman seperguruan dari Arip, ternyata adalah anggota dari Kenshi Guntai Masque III. Ia mencoba merekrut dari anak-anak silat.
"Halo bro! Mau gabung bareng Kenshi Guntai Masque III ga? Kita kurang satu anggota lagi nih. Gw mau butuh anggota yang kuat. Gue lihat-lihat, lu orangnya jago berantem. Yuk, join bareng kita! Bersama Kenshi Guntai Masque III, kita memberantas kejahatan!" ajak Jacques.
"Ngapain coba gw gabung ke Pasukan unfaedah? Ga jelas lu!"
Ya, setiap hari, Jacques selalu mendapat hardikan dari orang-orang sekitarnya. Akan tetapi, ia merasa bahwa hardikan itu adalah sebuah omong kosong. Jacques akan tetap mencari member ketiga untuk Masque III.
"Gapapa deh! Ayo kita cari lagi!" kata Jacques penuh semangat.
Dalam hati Nasha, ia sebenarnya sudah muak dengan semua ini.
"Hhh... Sampai kapan ni bocah mau nyari-nyari member yang ga akan ketemu selamanya ya?" tanya Nasha.
Sementara itu, Zahra terus membuntuti Jacques dan Nasha yang terus mencari member ketiga dari Masque III.
"Oh begitu. Gw jadi penasaran dengan grup itu. Grup itu, sebenarnya grup apa ya?" tanya Zahra.
Tak lama kemudian, Zahra dipanggil oleh Azizah.
"Kak Zahra ngapain berdiri disitu? Ngeliatin apaan sih?" tanya Azizah.
"AH! AZIZAH! Kamu bikin kaget aja. Tadi kenapa?" tanya Zahra.
"Mau makan bareng ga? Keburu jam istirahatnya habis nih. Ayo, Kak!" ajak Azizah.
Zahra dan Azizah kemudian pergi ke Kantin untuk makan bersama. Sambil makan, Azizah melakukan qna kepada Zahra mengenai hari pertama ia bersekolah.
"Gimana, Kak? First day at school?" tanya Azizah.
"Lumayan seneng lah. Meski first time aku ketemu musuh baru. MATEMATIKA, FISIKA, KIMIA!" kesal Zahra.
"Waduh, ngegas." kaget Azizah.
"Iya, santai aja sih, Kak. Aku aja suka remed tuh. Pengen bolos lagi, hehe.." canda Azizah.
"Wah, parah banget kamu." ledek Zahra.
Zahra kembali melamun karena teringat akan Jacques.
"Kak Zahra kok tiba-tiba melamun? Pasti mikirin cogan ya, hehee..."
Bersamaan dengan Zahra yang memikirkan tentang Jacques, Jacques datang dengan toa lalu berteriak.
"BONJOUR SEMUANYA!"
Semuanya kaget dan sudah muak dengan keberadaan dirinya yang mereka anggap 'orang gila yang kabur dari Rumah Sakit Jiwa.'
"Bersama Kenshi Guntai Masque III, kita bersama-sama hapus kejahatan! Aku adalah Masque Red, bersama denganku semua..."
Belum menyelesaikan kalimatnya, kepalanya sudah ditimpuk sendok.
"PLETAK!"
"ADUH!" keluhnya.
Mereka semua yang sudah muak dengan tingkah laku Jacques kemudian menghampirinya.
"EH PRANCIS AUTIS! LU KIRA KITA MAU APA GABUNG KE AVENGERS AUTIS LU APA?"
"DARIPADA GITU BALIK AJA KE TK!"
Nasha yang melihat itu, sedikit menjauh dari tempat itu. Akan tetapi, hal itu tetap tidak berpengaruh pada Jacques. Jacques dengan kekanak-kanakannya malah berkata...
"Ta-tapi kan kita bisa memberantas kejahatan bersama..."
Karena sudah muak, akhirnya Jacques menjadi bulan-bulanan dari semua murid. Zahra yang melihat hal itu seketika panik.
"BIGH! BUGH! BUGH!"
Sementara itu di posisi Zahra dan Azizah, mereka melihat aksi bulan-bulanan itu.
"Ke-kenapa itu?" tanya Zahra.
"Eh coba pisahin!" kata Azizah.
Mereka semua mencoba untuk memisahkan para murid-murid yang sudah muak dengan keberadaan Jacques yang saat itu sedang memukulnya. Sementara Nasha, yang tidak tahu apa yang harus ia lakukan malah berlari. Sementara Zahra, secara diam-diam mengeluarkan ilmu telekinesisnya lalu menghempaskan mereka.
"BRUK!"
Melihat itu, Azizah terkejut.
"Kak! Ngapain malah nunjukin?" tanya Azizah keheranan.
Dengan cepat, Zahra kemudian bergegas menolong Jacques.
"Ayo cepat!"
Zahra membawa Jacques ke UKS untuk diobati oleh perawat yang ada disana. Sementara itu di tempat Nasha, Nasha masuk ke Kelasnya untuk duduk sambil mengatur nafasnya karena habis berlari.
"Hhh... Hhh... Hhhh... Udahlah, gue ga mau lagi ngebantuin Jacques. Habisin tenaga gw aja. Kalau gw bantu dia lagi, gw malah kena gebuk." keluhnya dalam hati.
Sementara itu di UKS, Jacques sedang diobati luka-luka memarnya.
"Dia setiap hari kesini, Dok?" tanya Zahra.
"Iya. Sangat sangat sering dia kesini. Kasusnya pun juga sama. Dipukulin sama murid-murid." kata Suster.
Mendengar itu, Zahra merasa sangat sangat sangat khawatir terhadap nasib sial yang selalu menghujani Jacques dengan deras setiap hari tanpa henti sedikit pun. Zahra kemudian mencoba bertanya kepada Jacques.
"Hi. Nama kamu Jacques kan?" tanya Zahra dengan ramah sambil tersenyum.
"I-iya. Kenapa lu disini? Mau nawain gw yang udah babak belur?" tanya Jacques.
"Engga... Bukan begitu. Aku mau tanya-tanya aja sama kamu, Jacques." kata Zahra.
Pertanyaan apa yang akan ditanyakan dari Zahra kepada Jacques?
Bersambung
