NovelToon NovelToon
Menuai Rindu

Menuai Rindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:50.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayu

" Mas Wira, kalau sudah besar nanti, Mega mau menikah dengan mas Wira ya?! pokoknya mas Wira harus menikah dengan Mega..?!" ucap gadis kecil itu sembari menarik lengan Wira.
Mendengar rengekan Mega semua orang tertawa, menganggapnya sebuah candaan.
" Mas Wira jangan diam saja?! berjanjilah dulu?! mas Wira hanya boleh menikah dengan Mega! janji ya?!" Mega terus saja menarik lengan Wira.
Wira menatap semua orang yang berada di ruangan, bingung harus menjawab apa,
" mas Wira?!" Mega terus merengek,
" iya, janji.." jawab Wira akhirnya, sembari memegang kepala gadis kecil disampingnya.
Namun siapa sangka, setelah beranjak dewasa keduanya benar benar jatuh cinta.
Tapi di saat cinta mereka sedang mekar mekarnya, Mega di paksa mengikuti kedua orang tuanya, bahkan di jodohkan dengan orang lain.
bagaimanakah Nasib Wira, apakah janji masa kecil itu bisa terpenuhi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

papan catur

Mega memasukkan mobil Kakung ke garasi,

Saat perempuan itu turun dari mobil sudah terdengar suara tawa kakungnya dari teras, tawa yang begitu lepas.

Mega menggenakan dress berwarna putih dengan motif bunga bunga kecil berwarna ungu.

Penampilan Mega simpel, tidak mencolok, namun terlihat modern untuk ukuran orang yang tinggal di desa.

Sudah cukup larut, karena itu Mega tidak tau benar dengan siapa kakungnya sedang duduk.

Mega memegang handbag nya di tangan kiri, dan membawa hp dan kunci mobil kakungnya di tangan kanan.

Langkah perempuan itu tenang menaiki tangga teras.

" Mega!" panggil kakungnya penuh semangat, Mega meneruskan langkahnya masuk ke teras, namun langkah itu terhenti saat Mega melihat siapa yang duduk di hadapan kakungnya.

" Ini mas wira mu?!" kata Kakung sembari menepuk pundak Wira.

Wira tidak menatap Mega, laki laki berkaos putih itu lebih memilih menjatuhkan pandangannya pada papan catur di hadapannya.

Mega menatap Wira sejenak, sudah terlihat jelas wajah laki laki itu terlihat kaku, tidak ada keramahan atau senyum sedikitpun.

" lho?! Aku sudah menelpon ya untukmu, kalian belum bertemu kan semenjak kau pulang kesini?" Kakung terlihat begitu bersemangat mempertemukan Wira dan Mega.

" Wira? Sapalah adikmu, dia sudah pulang sekarang.. Kalian bisa sering bertemu lagi..?!" kata Kakung menepuk pundak Wira lagi, membuat Wira mau tidak mau akhirnya menatap Mega.

" Apa kabar Mega?" suara yang masih terdengar dingin meski di paksakan sehangat mungkin.

" baik mas, " jawab Mega setenang mungkin.

" kalian itu seperti orang lain saja, kesinilah Mega, mengobrollah kalian..?!" Kakung meminta Mega untuk mendekat.

Mega mengangguk, dan berjalan mendekat.

Saat itu Wira mau tidak mau melihat sosok Mega, tidak seperti kemarin, dalam keremangan lampu halaman, sekarang wajah cantik Mega terlihat jelas oleh wira, rambut yang terurai panjang,

pipi yang kemerahan oleh blus on tipis,

dan bibir cantik yang sengaja di oles dengan lipstik warna nude itu.

Wira menatap Mega dari atas kebawah, dress selutut yang di pakai Mega tentu saja membuat perempuan itu tampak kalem dan anggun.

Entah kenapa Wira tiba tiba mengalihkan pandangannya, ia menatap lagi papan catur.

" Ini sudah malam kung, Mega lelah.." alasan Mega, karena ia tau Wira tidak akan senang mengobrol dengannya.

" Eh..! Sudah lama sekali kalian tidak bertemu, mengobrollah barang sebentar, kasihan Wira, dia ku telpon tadi..!" Kakung menarik lengan Mega, dan menyuruh Mega duduk di kursi, disamping Wira.

" Nah.. mengobrollah kalian.. Kakung akan ke dalam, akan Kakung minta si Parni membuatkan kopi baru untuk Wira dan segelas susu hangat untukmu.." Kakung tiba tiba bangkit,

" lho kung?! Mega bahkan belum ganti baju?!" Mega tiba tiba saja takut di tinggalkan berdua saja dengan Wira.

" Nanti saja.., sudah mengobrollah kalian.. Kalian pasti rindu kan?" Kakung tersenyum, lalu berjalan masuk ke dalam rumah.

Setelah Kakung pergi, keheningan menyergap.

Suasana kikuk sangat terasa,

Keduanya membisu cukup lama.

Tidak ada yang membuka perbincangan, baik Mega atau pun Wira.

" Haahh.... " akhirnya terdengar keluhan dari Wira, laki laki itu menyandarkan punggungnya di kursi jati Kakung.

mengambil rokok dari saku trainingnya, mengambil sebatang dan membakarnya.

Mega tidak berani menatap Wira, ia hanya memandang HPnya.

Terlihat kepulan asap rokok Wira yang terbawa angin.

Mega yang dadanya berdebar tak karuan meremas hp dan kunci mobil kakungnya.

Perempuan itu sungguh tidak senang dengan situasi ini.

" Kenapa kau kembali kesini?" pertanyaan Wira mengagetkan Mega, nadanya masih sama, dingin.

Mega diam,

ia bingung harus menjawab apa.

" kau bahkan lupa dengan Kakung dan utimu, sungguh luar biasa.." imbuh Wira lebih tajam, di sertai senyum sinis di ujung bibirnya.

Mega memejamkan matanya sesaat, menguatkan hatinya sembari meremas HP yang berada di genggamannya.

ucapan Wira itu sungguh melukai perasaannya.

" Oh ya, dimana suamimu? Aku ingin melihatnya..

tentu saja aku penasaran pada laki laki yang hebat itu.." Wira mematikan rokoknya yang masih panjang di asbak, lalu menatap Mega, laki laki itu penasaran kenapa perempuan disampingnya itu tidak juga menjawab pertanyaannya sedari tadi.

" Aku sungguh ingin melihatnya, dia pasti laki laki yang luar biasa,

Dia mampu menjerat hatimu sehingga kau lupa pada apa yang sudah kau miliki disini?" lagi lagi kata kata sindiran yang tajam.

1
Murni Zain
Serius Handoko menangis 🤔🤔
msh ada hati dn perasaan sedih lihat anknya bersimpuh.. menyelamatkan dirinya. 🙄
indy
Pak handoko ke anak sendiri saja tega apalagi ke orang lain
Mika Saja
bisa nangis kau pak Handoko, penyesalan mu SDH TDK berguna lg, tinggal menunggu semua yg kau pnya akan hilang sekejap mata,,,mba ayu minta up 1x LG ya 🤭🥰
Mika Saja: siap mba ayu👍🥰🥰
ayuningdianti: besok ya kak.. matanya udah berat..😁🙏🙏
total 2 replies
margareta nababan
AYO UP LAGI KAKKKK PLIS KAMI NUNGGUIN MEGA D BAWA WIRA
Mika Saja
dah Wira ayo bw pergi aja Mega,, pelayan nya SJ sampai blng bgtu,tentunya mrk tau apa yg terjadi dirumah itu,,,
Nene Juan
Sampai ketinggalan tiga part, kenapa gx ada notip, di hpku yah..
Lyna Elza
hadehhhh HANDOKO dipelintir tangan nya Uda kesakitan kayak gitu..... sok pahlawan
Iyee Kah
suksess slalu thorr
ayuningdianti: amin kak...
total 1 replies
Sitti Ramadan
aku nangis lo thor, sedih, terharu wira dtg untuk mega, trus yudha ikhlasin mega buat wira walaupun dia juga harus babak belur
Murni Zain
Alhamdulillah akhirnya pertolongan dtg tepat waktu.. mas Wira ❤😍🥰
mbk Ayu the best ❤❤❤
Wiwik Roviyantini
kok ada y orang tua macam Handoko 😶😶😶
margareta nababan
kakkkkk, ayo up lagiiii saya ga sabarr nii
ayuningdianti: agak malam kak..🙏
total 1 replies
evi Lusi
makash upnya mbak Ayu
evi Lusi
wuih tepat waktu maz wiraa
Murni Zain
Alhamdulillah... akhirnya Wira dtg... tujukan pesona mu Mas Wira, bikin Handoko menyesal.balas semua perbuatan Handoko untuk Mega.
Lyna Elza
yessss hancur kan HANDOKO
Ervina Ard
Gimana nasib Yudha? Kl mngl, Handoko bs kena tp bs jg lolos, tergantung kekuatan 'rahasia' penyuapan yg dilakukan papanya Yudha.
santhy
mas wira .. aku padamu maaaass 😍
Mika Saja
orang tua Mega benar2 sakit ini,,Wira CPT lah kau dtng,,ayo selamat Mega dan yudha,,,basmi orang bersafari dan Orang tua mega yg benar2 mengerikan s
evi Lusi
semakin grrget aku sama papanya mega ini
sangat arogan sekali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!