NovelToon NovelToon
Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: RESKI OEY

Tentang masalalu yang belum selesai, cinta karena terpaksa, rasa yang tak lagi sama, Restu yang tak berpihak, dan penyesalan yang selalu menghantui. terkadang, Kehilangan sering terjadi karena kesalahan kita sendiri. Begitu juga dengan Ares, Dia tidak pernah menganggap Kartina ada selama masalalu nya belum selesai. padahal jelas-jelas Kartina bertekad membantu Ares untuk lepas dari masalalu. Namun setelah berhasil, hubungan mereka terhalang restu, hingga pada akhirnya, keduanya memilih mengakhiri meski keduanya kembali ingin memiliki. akankah mereka kembali bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RESKI OEY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18. Asisten pribadi

Sri, cewek itu baru saja pulang di antar grab. biasanya Ares selalu yang mengantarkannya pulang. namun cowok itu tidak ada entah kemana. Sri pun segera masuk kedalam rumah dengan perasaan kesel. seharusnya sudah dari tadi dia sampai, cuman karena dia sudah terbiasa menunggu Ares. Sri harus menunggu nya. Sialannya, Ares tak kunjung datang untuk menjemputnya.

"Eh sayang, kamu udah pulang, Ares nya mana?" tanya Bu Mila, Sri yang mendengar nama itu langsung moodnya nambah turun.

"Tau ah bun di tungguin gak datang-datang gajelas itu orang." Sri terlihat menggerutu.

"Emang dia gak ngabarin kamu dulu?" tanya Bu Mila.

"Gak ada, kayaknya kak Ares marah sama Sri." Bu Mila yang mendengar itu langsung mengernyit dahinya bingung.

"Marah kenapa?"

"Tadi aku minta sama dia buat jangan ganggu aku terus bun. lagian dia ngeselin sih, setiap aku kemana-mana pasti selalu di buntutin emang gak jelas itu cowok." Sri terlihat tidak suka pada Ares.

"kamu jangan jahat gitu dong sayang, bunda gak pernah loh ngajarin kamu buat jahat sama orang. sekiranya kamu gak suka sama Ares, ngomong baik-baik sama dia. Bunda takut banget kalau dia tiba-tiba bunuh diri gara-gara kamu. Sekarang banyak berita orang bunuh diri karena patah hati. ngeri bunda baca beritanya."

Sri yang mendengar itu terdiam, apa mungkin ucapan di sekolah tadi membuat cowok itu sakit hati? lagian benar juga kata mamah nya. kalau gak suka, ngomong baik-baik. tidak ada salahnya kan?

••••••

setelah sholat isya, Sri langsung segera menghubungi Ares melalui pesan WhatsApp , bukan bermaksud apa-apa. Sri cuma tidak mau bikin orang sakit hati karena ucapannya.

^^^SRI whyni^^^

^^^KA aresssssssss^^^

ARES.

Y

^^^SRI whyni^^^

^^^marah sama aku?^^^

ARES.

Y

^^^Sriwyni ^^^

^^^maaf.^^^

ARES

Bilang maaf nya gak ikhlas, keliatan bgt cara ngetiknya, simple.

Seklian aj gk usah minta maaf!!

^^^Sriwyni.^^^

^^^Terus harus gimna!"^^^

Ares.

Minta bukti.

^^^Sriwyni.^^^

^^^Bukti apaansih.^^^

^^^Udh deh mendingan besok^^^

^^^Jemput aja,^^^

ARES.

Tmbn bisanya juga nolak wk.

^^^Sriwyni.^^^

^^^Mulai!^^^

^^^Dah mu tidur.^^^

Sri melempar ponselnya ke kasur. entah kenapa dia merasa bersalah pada Ares karena telah menyuruh nya untuk tidak mengganggunya lagi. padahal jelas-jelas Sri benci cowok itu. tapi kenapa semua isi pikirannya tentang Ares?

"Sebenarnya dia itu orang nya baik." Sri bicara pada dirinya sendiri.

"TAPI KENAPA HARUS NGESELIN SIH ARGHHH."

••••••

Keesokan harinya.

Elisa terlihat sedang duduk di kantin sendirian. Dia benar-benar ingin sendiri. Rasanya lelah jika terus-terusan berpura- pura baik saja di depan semua orang. karena bagi Elisa, dia tidak sekuat itu.

Tatapannya terlihat kosong fokus pada minuman yang dia aduk. Lilis yang melihat Elisa dari kejauhan pun tersenyum miris. Lalu setelah itu lulus berjalan menghampiri sahabatnya.

"Sa.."

Elisa masih belum menyadari jika Lilis ada di sebelahnya.

"Sa."

Lamunan Elisa seketika buyar saat Lilis memanggil nya untuk yang kedua kali.

"Iya Lis kenapa?" Elisa Refleks terlihat dari raut wajahnya.

Lilis pun duduk di kursi. saling berhadapan dengan Elisa.

"Kamu kenapa sa? aku perhatiin kamu bengong Mulu dari tadi. ada masalah? coba cerita sama aku." Lilis terlihat peduli pada sahabatnya.

"Enggak Lis, gapapa kok beneran." Elisa berusaha meyakinkan Lilis.

"Enggak, Lo itu gak baik-baik aja kan? coba cerita sama aku. siapa tau aku bisa bantu." Lilis berusaha membujuk Elisa untuk cerita.

Elisa menarik nafasnya pelan, berusaha untuk tenang saat dia bercerita.

"Salah gak kalau kita lebih mentingin sahabat kita di banding diri sendiri. Ngeliat sahabat kita bahagia sementara kita enggak." Lilis yang mendengar itu paham betul ke arah mana Elisa membawanya bicara.

"Jadi selama ini.."

"Fahri emang gak pernah tahu kalau selama ini aku sayang sama dia Lis. Dia emang dari dulu suka sama Kartina. Dari dulu dia selalu nyari tau semua tentang Kartina ke aku. dari mulai makan kesukaannya. makanan yang gak pernah Kartina suka. Hobby nya apa. dia selalu nanya itu sama aku. tanpa dia sadari, semua pertanyaan dia itu selalu bikin aku sakit Lis."

Melihat Elisa yang berkaca-kaca saat bercerita. Lilis yang mendengar semua itu tidak tega. jujur, mau bagaimana pun Elisa dan Kartina merupakan sahabatnya Lilis tidak bisa menyalahkan keduanya ataupun membela karena tidak semua orang bisa memilih sama siapa kita akan jatuh cinta. Tapi cinta datang karena sendirinya.

"Kamu sabar ya Sa, aku tau ini sakit banget buat kamu. Lagian mereka juga belum pacaran kok. kita juga gak tau Kartina suka apa enggak sama Fahri. udah ya stop mikirin hal itu. Aku gak mau persahabatan kita hancur cuma karena satu cowok" Lilis berusaha merangkul Elisa kedalam dekapannya.

"Makasih Lis, makasih udah dengerin cerita aku. jujur, aku udah capek banget mendem ini semua, cuma kamu yang tahu cerita ini, tolong jangan kasih tau Kartina ya, Fahri juga." Lilis yang mendengar itu menganggukan kepalanya.

•••••

Sesuai janjinya kemarin, Sri meminta Ares buat menjemputnya. Ares pun menurutinya. Karena tidak salahnya kita memberi kesempatan kedua buat orang lain. Ares percaya kali ini, Sri akan berubah. cewek itu akan luluh padanya meski tidak tahu kapan.

"Mah kita pamit duluan ya." Ares terlihat cerita saat berpamitan pada Bu Mila, dia sudah menganggap Bu Mila seperti mertuanya sendiri, dasar!

Bu Mila yang mendengar itu terkekeh pelan. Tingkah Ares memang selalu ada-ada aja.

"Ayo jalan!" Sri memukul pundak Ares dengan sebelah tangannya.

"Gue belum maafin Lo Sri, gue jemput lo Karena Lo yang suruh." Ares menatap Sri datar. padahal jelas-jelas Ares terlihat ceria di depan bundanya. tapi kenapa cowok itu tiba-tiba dingin?

Sri yang melihat wajah datar Ares pun terdiam. Tak lama Ares pun mulai melajukan motornya.

Di tengah -tengah perjalan Ares masih terdiam. Sri yang menyadari akan hal itu mulai aneh. cowok itu tidak seperti biasanya. sekarang malah lebih dingin yang dia kira.

Sesampainya di parkiran sekolah. Sri segera turun dari atas motor. begitu juga dengan Ares. bahkan sampai sekolah pun cowok itu masih diam. Ares pun mulai melangkahkan kakinya tanpa mempedulikan Sri di belakang.

"Ka Ares!"

Ares yang mendengar teriakkan Sri di belakang nya berhenti dari langkah. Sri berjalan menghampiri Ares dengan tatapan kesal.

"Apa?"

"Kenapa sih masih diam? kan gue dari semalam udah minta maaf." Sri masih tidak mengerti kenapa Ares tiba-tiba berubah.

"Maaf Lo gak bakal gue terima kalau sikap lo gak pernah bisa nge harga in orang." Tatapan Ares masih terlihat dingin.

"Terus mau lo sekarang apa kak." Sri terlihat kesal.

"Gue mau apa yang gue lakuin dulu ke Lo. Lo lakuin sekarang."

"Hah?"

"Anterin gue ke kelas sekarang." Ares kembali berjalan menuju kelasnya.

Sementara Sri, cewek itu mau tidak mau harus mengikutinya dari belakang.

"Gue malu kak, udah ya sampai sini aja." Sri terlihat berhenti dari langkahnya.

Ares berbalik badan, menatap sri dingin." Berarti maaf Lo ke gue emang pada dasarnya gak ikhlas." Ares kembali melanjutkan langkahnya.

Sri mendengus kesal, dia terpaksa harus mengantarkan Ares ke kelasnya. saat di lorong kelas, Sri mulai menyadari banyak orang yang menatapnya sambil bisik-bisik jujur, Sri sangat malu, tapi dia harus jalan cepat agar bisa sampai ke kelas Ares dan segera pergi ke kelasnya.

"Pokonya, hari ini Lo jadi asisten pribadi gue selama satu Minggu." ucap Ares saat sudah sampai di depan kelasnya.

"Apaan kagak kagak, enak aja lo pokonya gak mau."

"Yaudah, kalau gak mau nanti gue tinggal ngomong aja kalau Lo gak pernah bisa nge hargai orang. tinggal gue tambah-tambahin terus nanti Lo di hukum sama bokap Lo." Ares mengancamnya.

Sri yang mendengar itu kesal pada Ares. cowok itu benar-benar kurang ajar. tapi di sisi lain, Sri takut kalau Ares bakalan ngomong yang lain-lain pada ayahnya.

"Yaudah

••••••

1
Muhammad Rizkiamaludin
Pantengin terus!
Dyah Ayu
jadi meweeeekkk aku 😭😭😭
Dyah Ayu
please semoga pertemanan nya gak berantakan yaaa gara2 cwe
Muhammad Rizkiamaludin: hallo kak, staytune ya, maaf ceritanya maju mundur, ini emang cerita kisah nyata. jadi pantengin terus ya🤗
total 1 replies
Dyah Ayu
astgaaaaaa 🤣🤣
Dyah Ayu
ini salah satu contoh ,,akibat dari perceraian org tua
Dyah Ayu
kocak anjiirrr 🤣
Kartina Kartina
Ditunggu part selanjutnya🤗
Muhammad Rizkiamaludin
sudah update!!
Muhammad Rizkiamaludin
Sudah update 🫣
Black Jack
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
Muhammad Rizkiamaludin: staytune ya
total 1 replies
Alexander
Liat karakter kaya gini bener-bener bikin aku dapat inspirasi!
Muhammad Rizkiamaludin: BAB 4 aku udah update ya kak makasih 🤲
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!