NovelToon NovelToon
Iparku Adalah Jodohku

Iparku Adalah Jodohku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Airishna Alba

Ayla tak menyangka kalau pria yang sudah dengan mati matian dia lupakan malah serumah dengannya, bukan jadi suaminya tapi jadi adik iparnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airishna Alba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 Ada yang mengikuti

Reno duduk di samping ranjang Ayla di ruangannya yang sunyi. Lampu neon berkelap-kelip, memancarkan cahaya yang lembut. Ayla terbaring tak sadarkan diri, wajahnya pucat, dan napasnya terdengar pelan.

Reno meraih tangan Ayla yang dingin dan menggenggamnya erat. Jari-jarinya mencari kehangatan, berharap bisa memberikan sesuatu yang lebih dari sekadar kepingan hidup yang hilang.

"Ayla, bangunlah, "bisik Reno,

suaranya lembut namun penuh harap. Dia tidak bisa membayangkan dunia tanpa Ayla, cahaya dalam kegelapan hidupnya.

Dia mengusap pucuk kepala Ayla dengan lembut.

" Aku akan menjaga kamu, Ayla,"

gumamnya dalam hati.

"Aku tidak akan membiarkan apa pun terjadi padamu."

Namun, dalam ketenangan yang menyelimuti ruangan itu, sebuah suara asing terdengar dari luar. Pintu ruangannya bergetar, dan Reno terjaga dari lamunannya. Dia memandang pintu, merasakan ketegangan di udara. Suara itu semakin mendekat. Siapa yang datang? Dan kenapa dalam keadaan seperti ini?

Dengan cepat, Reno berdiri dan melangkah perlahan ke arah pintu. Dia tidak tahu siapa yang mungkin datang, tetapi untuk menjaga Ayla, dia harus siap menghadapi siapa pun. Ketika Reno membuka pintu, dia melihat sosok yang dikenalnya, Asep sahabat nya.

“Reno! Apa kabar? Bagaimana Ayla?” tanya Asep dengan wajah khawatir.

Reno tidak menjawab, hanya menggeleng dan kembali menatap Ayla yang terbaring.

“Dia belum bangun. Aku merasa sangat khawatir, Asep”

Asep melihat ke dalam ruangan, kemudian melangkah masuk. Asep melihat ayla mengecek keadaan di sekitar. Tiba-tiba, ponsel Reno berbunyi, suara notifikasi memecah keheningan. Dia melihat layar, dan wajahnya berubah. Pesan dari nomor tidak dikenal.

“Ada pesan aneh. Tapi dari siapa ini?” bisiknya, tangannya bergetar ketika dia membuka pesan.

“Temukan kebenaran sebelum terlambat. Ada sesuatu yang penting yang harus kamu ketahui tentang Ayla. Jangan percaya siapapun.”

Reno merasakan rambutnya merinding. Dia melirik Asep yang juga tampak membaca pesan itu dari ponselnya. “Apa ini? Siapa yang mengirimkan pesan ini?” tanya Asep

“gue gak tahu,” jawab Reno, berusaha untuk tetap tenang. “Tapi gue akan mencari tahu.”

"Gue merasa aneh,” bisik Asep, suaranya serak. “Ada yang tidak beres. Seperti ada yang mengikuti Ayla”

“Siapa?” tanya Reno, dengan nada khawatir.

“Tidak tahu. Mereka… mereka ingin membuat gue berhenti menjaga ayla dari jauh,” jawab Asep sambil meraup napas.

Reno terkejut. “Apa maksudnya?”

Reno merasa dadanya berdebar keras. “Kita perlu melacak pria itu. Kita tidak bisa biarkan dia mendekati ayla lagi,” ucapnya.

“Siapa dia?” tanya Reno kemudian.

“gue gak tahu namanya. Tapi dia mengancam saat aku berjalan pulang malam itu,” jawab Asep, suaranya mulai tenang.

“Apa pun itu, kita bersama-sama selidiki hal ini,” kata Reno menguatkan. “Kita akan mencari tahu. Kita akan melindungi Ayla. Dia sudah tidak punya siapa siapa lagi. Keluarganya tinggal paman dan bibi nya saja.

Setelah perbincangan Asep dan Reno yang sedikit serius dari biasanya, Asep pamit. Memang Reno meminta asep mengawasi ayla dari jauh selama beberapa hari ini reno sibuk bekerja.

Karena semenjak ayla mulai dekat lagi dengan nya. Dunianya mulai berubah cerah kembali. Makanya reno mau mengurusi kembali perusahaan yang papa nya berikan untuk reno. Tentu saja perusahaan itu berbeda dengan perusahaan aldy. Karena orang tuanya membuat 2 perusahaan berbeda untuk anak laki laki mereka.

Tiba-tiba, Ayla menggeliat, matanya perlahan terbuka. Dia menggenggam tangan Reno yang masih di sampingnya.

Ayla terbangun dari tidurnya. Matanya yang lelah mengusap ruangan rumah sakit yang sepi. Dia ingat kembali peristiwa mengerikan tadi .

Apartemennya terbakar. Ya, lebih tepatnya apartemen reno yang ia tempati, Api melahap semua dengan cepat. Suara sirene ambulans dan teriakan orang-orang masih terngiang di telinganya.

“Reno…,” suaranya lemah.

Di samping tempat tidurnya, Reno, duduk dengan wajah cemas. Dia terus memegang tangan Ayla, seolah memberikan semangat.

"Ayla, kamu sudah bangun? "tanya Reno lembut.

"Reno? Kenapa aku di sini ? "Ayla berusaha duduk, tetapi sakit di tubuhnya membuatnya terpaksa berbaring kembali.

"Kamu terjebak dalam kebakaran, Ayla. Kamu beruntung bisa selamat. Dokter bilang kamu harus istirahat, "jawab Reno, suaranya terdengar bergetar.

Ayla teringat kembali api yang berkobar di apartemennya. “Tapi apartemen mu reno?” Wajahnya menunjukkan rasa ketakutan.

Reno menggelengkan kepala.

" Tidak usah di pikirkan, hanya bagian kecil yang terbakar. Semua akan baik-baik saja. "

Mendengar kabar itu membuat Ayla merasa sedikit tenang. Namun, pikirannya masih terbebani. Apa yang sebenarnya terjadi, Reno? Aku tidak ingat banyak.

Reno menghela napas. “Kamu sedang memasak dan tiba-tiba ada sesuatu yang terbakar. Api menyebar dengan cepat. Kamu menelponku untuk meminta tolong, tapi kamu pingsan.”

Rasa penasaran Ayla semakin meningkat. Siapa yang menyelamatkanku?

Aku tidak yakin. Tapi petugas pemadam kebakaran yang datang kesini menyebutkan namamu saat berlari keluar. Kamu agak pingsan ketika mereka menemukanku,” jawab Reno.

Ayla merasakan campuran rasa syukur dan ketakutan. “Maybe it was God who sent someone,” pikirnya. Dia melihat Reno dan memasang senyum tipis.

Dalam perjalanan itu, pintu ruangan terbuka, dan dokter masuk. "Halo, Ayla. Bagaimana perasaanmu hari ini. Bagus lah kau sudah sadar kan diri?”

"Sedikit pusing, Dok " jawab Ayla.

Dokter memeriksa catatan medis di tangannya.

“Kondisimu baik. Kamu harus tinggal di sini selama beberapa hari lagi untuk pemulihan. Pastikan untuk tidak banyak bergerak.”

Setelah dokter pergi, suasana hening kembali. Hanya terdengar suara mesin rumah sakit. Ayla menatap Reno.

“Kenapa kamu tetap di sini, Reno? Kamu punya banyak pekerjaan kan?”

Reno tidak langsung menjawab. Dia menundukkan kepala sebentar.

“Aku tahu. Tapi aku tidak bisa meninggalkanmu di sini sendirian. Yang terjadi kemarin sangat menakutkan.”

Rasa hangat dan rasa syukur menyelimuti hati Ayla.

“Terima kasih, Reno. Kamu selalu ada untukku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi tanpamu.”

Malam itu, saat cahaya redup mulai menyala, mereka berdua memutuskan untuk berbicara lebih banyak. Reno mulai bercerita tentang kafe tempat ayla bekerja.

“Ayla, kamu harus sembuh lagi .kau pasti rindu bekerja seperti biasa, membuat kopi untuk pelanggan,” katanya.

Ayla tersenyum membayangkan dirinya kembali ke pekerjaan itu.

“Ya, aku merindukan suasana ramai di café. Aku merasa hidup saat berada di sana.”

Di saat mereka berbicara, tiba-tiba lampu berkedip. Suasana di ruangan menjadi tegang. Ayla merasakan kegelisahan di dalam hati.

“Kamu merasa itu?” tanya Ayla dengan suara pelan.

“Ya, rasanya aneh,” jawab Reno, menjaga matanya mengawasi pintu.

Beberapa detik kemudian, suara bising terdengar dari luar. Seperti ada langkah kaki yang cepat mendekati ruangan mereka. Ayla dan Reno saling memandang dengan wajah bingung.

Dengan cepat, pintu terbuka dan seorang perawat masuk. “Ada yang ingin bertemu denganmu, Ayla,” katanya.

Ayla merasa jantungnya berdegup cepat. Siapa?

Perawat itu mengabaikan pertanyaan dan memberi isyarat. Seseorang masuk ke dalam. Ayla terkejut melihat siapa yang muncul.

Pengacara. Saya ingin berbicara tentang apa yang terjadi malam lalu, kata pengacara itu, tampak serius.

“Apakah ada sesuatu yang perlu saya ketahui?” tanya Ayla dengan cemas.

Pengacara itu memandang Reno sebelum menjawab. “Kebakaran itu bukanlah kecelakaan. Ada kemungkinan ini adalah perbuatan sengaja.”

Ayla merasakan kedinginan menjalar di sekujur tubuhnya. “Sengaja? Kenapa seseorang ingin membakar apartemen ku?”

Saya hanya bisa memberi tahu ini untuk sekarang. Kami sedang menyelidiki,” jawab pengacara.

Ayla dan Reno saling berpandangan, penuh rasa takut dan ketidakpastian. Dunia yang sebelumnya begitu cerah dan penuh harapan, kini terancam kegelapan dan misteri.

"Reno, apa yang harus kita lakukan,?tanya Ayla dengan suara bergetar.

Reno menggenggam tangan Ayla lebih erat. “Kita akan berjuang bersama. Apa pun yang terjadi, kau tidak akan menghadapi ini sendirian.”

Suasana tegang menggantung di ruangan. Ayla merasakan bahwa hidupnya akan berubah selamanya. Mereka harus menghadapi tantangan yang lebih besar dari sekadar kebakaran, dan mereka tidak tahu apa yang akan datang selanjutnya.

Reno mendengar jantungnya berdegup kencang. Janji untuk menjaga Ayla akan dia pegang. Dia tidak akan membiarkan kegelapan itu menghancurkannya.

Bersama-sama, mereka akan menghadapi apapun yang mengancam sahabat mereka, dan Reno bertekad untuk menemukan kebenaran di balik semua ini.

1
Aksara_Dee
salam kenal, mampir di karyaku ya Thor, Antara Letnan Tamvan dan CEO Ganteng
AteneaRU.
Tunggu tiap hari untuk update cerita ini, terima kasih thor!
Airishna Alba: terimakasih
total 1 replies
Pluto
Mantap jiwa!
Rowan
Penulisnya jenius! 🌟
Airishna Alba: semoga suka ya.. aku baru pertama kali bikin nih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!