NovelToon NovelToon
Ayahku Cinta Pertamaku

Ayahku Cinta Pertamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nindy

Ayah adalah sosok orang yang selalu berjuang untuk membahagiakan putrinya. Kebahagiaan akan selalu dirasakan seorang anak jika ayah selalu disampingnya.
Tapi, siapa sangka jika kebahagiaan itu tiba tiba harus hilang dengan sekejap.
Bisakah rasa bahagia itu hadir kembali seperti dulu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nindy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hamil

Sebagai istri, Naura berusaha sebaik mungkin untuk membahagiakan suaminya. Walaupun ia bekerja, ia tetap dengan ikhlas menjalankan tugas-tugasnya dirumah. Mencuci baju, mencuci piring, membersihkan rumah, dan memasak. Naura selalu bangun pagi untuk memasak, membuat kopi/teh untuk suaminya yang ia letakkan di kamar, menyiapkan baju ganti suaminya setiap hari, dan menyiapkan sayur lauk yang tersedia di meja makan.

Naura masih disibukkan dengan pekerjaannya setiap hari, hingga ia tak sadar sudah sebulan ia menikah. Begitu sibuknya Naura, ia lupa bulan ini ternyata ia belum datang bulan. Siklus datang bulan yang berkisar antara 20-23 hari, kali ini sudah melewatinya. Naura terus berfikir apakah karna ia kecapekan jadi belum datang bulan.

Naura kembali ke rutinitas awal pulang pergi kantor sendiri naik motornya. Suaminya sudah mulai bekerja lagi, jadi tak bisa setiap hari mengantar Naura. Sesaatnya sampai dirumah Naura menceritakan bahwa ia belum datang bulan.

"Sayang, aku belum datang bulan. Padahal seharusnya sudah " ucap Naura.

"Wah..... jangan-jangan kamu hamil? Bagaimana kalau kita test kehamilan saja? Nanti aku yang belikan testpacknya" ucap Roni.

"Iya....."ucap Naura masih bingung. Apa benar ia sudah hamil? Apa memang secepat itu?

Roni segera bergegas ke toko untuk membeli testpack. Tak hanya satu, Roni beli tiga supaya bisa di cek ulang hasil keakuratannya.

"Ini sayang, coba deh kamu cek dulu" ucap Roni.

Naura yang belum pernah cek itu, membaca aturan pakai alat itu. Dia mencoba untuk cek ke kamar mandi. Ternyata, setelah ditunggu beberapa saat hasilnya........

"Aku hamil sayang" ucap Naura karena ada garis dua di testpack itu.

"Alhamdulillah...... "senangnya Roni sambil mengelus perut Naura.

"Cepat sekali hamilnya ya? Apa aku sudah siap jadi ibu ? Padahal aku saja belum jadi dapat izin cuti. Kita belum honeymoon " ucap Naura pada Roni.

"Tidak apa-apa sayang, nanti kita bisa jalan-jalan lain waktu. Alhamdulillah kita cepat diberikan keturunan, terimakasih ya sayang. Kamu jangan capek-capek ya" ucap Roni.

Naura belum merasakan hal yang aneh pada perutnya. Dia masih merasa biasa saja dan melakukan aktivitas seperti biasanya. Naura juga tak merasakan mual muntah seperti ibu hamil pada umumnya.

Saat sore hari, Naura dan Roni datang kerumah ayah dan ibu. Mareka ingin memberitahu kabar baik ini.

"Ayah, ibu...... "saat datang Naura tak lupa bersalaman pada kedua orang tuanya. Dilanjutkan juga oleh Roni yang juga ikut bersalaman.

"Naura sayang....bagaimana keadaanmu nak ?" tanya ayah dan ibu Naura.

"Alhamdulillah baik, ayah ibu bagaimana keadaannya? sehat-sehat kan ? Naura kangen ayah dan ibu" ucap Naura sambil memeluk orang tuanya.

"Alhamdulillah kami sehat nak" jawab ayah dan ibu.

"Ayah, ibu Naura punya kabar gembira. Naura hamil. Ayah dan ibu sebentar lagi akan jadi kakek dan nenek" ucap Naura bahagia.

"Alhamdulillah.....selamat ya sayang. Naura jangan capek-capek ya nak. Dijaga kehamilannya, semoga Naura dan calon bayi yang ada di perut Naura sehat-sehat" doa ayah kepada Naura.

Karena ini sudah malam Naura segera pulang ke rumah Roni untuk kembali beristirahat. Naura dan Roni segera berpamitan pada ayah dan ibu Naura. Ibu tidak bisa menahan tangisnya saat Naura bersalaman. Ibu terus mengusap air matanya supaya tidak menetes. Naura yang melihat itu, tidak tega akan meninggalkan ibu.

"Ibu jangan menangis, Naura tidak pergi kemana-mana. Hanya ke rumah Roni yang tidak jauh dari sini. Naura janji besok Naura akan datang kesini lagi" ucap Naura.

"(mengangguk) "ibu Naura tak bisa berkata sedikitpun dan hanya mengusap air matanya.

Setelah bersalaman dengan ayah, Naura segera pulang. Ayah tak menangis seperti ibu. Ayah selalu bisa menutupi kesedihannya dengan senyuman. Saat sampai dirumah, Naura dan Roni makan malam bersama dan segera beristirahat.

Naura tetap pergi ke kantor dengan motornya. Menyelesaikan semua pekerjaan kantor seorang diri karena belum ada yang mengisi bangku di sebelahnya. Naura tetap hati-hati dalam berkendara, juga beraktivitas. Naura juga bercerita kepada salah satu temannya bahwa ia sudah hamil.

"Selamat ya Naura" ucap temannya.

Tak sengaja, ada beberapa teman yang lain juga mendengar jika Naura sudah hamil. Satu per satu teman Naura mengucapkan selamat kepada Naura.

Saatnya pulang kerumah. Hujan turun begitu derasnya. Hari yang mulai gelap membuat Naura ingin segera pulang ke rumah. Ingin minta di jemput Roni, tapi ia membawa motor. Bisa saja ia dijemput Roni sore ini, karena Roni sudah dirumah dan meninggalkan motornya di kantor. Tapi bagaimana ia berangkat kerja besok pagi ?

Akhirnya Naura membuka jok motornya. Mengambil jas hujan, lalu ia pakai. Tak lupa juga menggunakan helm. Naura memberanikan diri untuk pulang sendiri. Dia berkendara dengan kecepatan yang begitu rendah, supaya bayi yang ada dalam perutnya baik-baik saja. Sesampainya di rumah, Roni membantu Naura melepaskan jas hujannya. Naura segera ke kamar mandi untuk membersihkan badannya dan beristirahat di kamar. Roni mengambilkan makanan untuk Naura dan mengambil air putih hangat untuk Naura.

Keesokan paginya, Naura tetap melakukan aktivitas pagi seperti biasa. Memasak dll adalah hal yang mudah bagi Naura. Setelah selesai, Naura bergegas pergi ke kantor lagi dengan motornya. Saat di kantor Naura begitu haus dan ingin sekali minum jus. Ia memesan makan siang dan jus sirsat pada OB kantor. Saat makan siang, Naura makan dengan lahapnya kemudian meminum jus itu.

"Alhamdulillah, enak sekali" ucap Naura.

Baru dua kali teguk, ia meletakkan jusnya dan ke kamar mandi. Namun, ia kaget kenapa ada darah yang keluar di celana dal*mnya. Ia coba bertanya kepada atasannya.

"Waduh, itu flek mba.... coba kamu istirahat saja dulu, jangan capek-capek. Misal mau izin pulang tidak apa-apa" ucap atasan Naura.

Karena suaminya belum pulang kerja, Naura menghubungi ayahnya untuk meminta tolong.

"Ayah, tolong jemput Naura di kantor ya yah. Mas Roni belum pulang kerja jam segini" ucap Naura.

"Ada apa Naura? kamu sakit?" tanya ayah.

"Naura flek yah.... Naura harus istirahat" ucap Naura.

"Iya sayang... ayah jemput sekarang ya, Naura tunggu disitu" ucap ayah bergegas memakai jaket dan helm.

Saat ayah tiba di kantor Naura, Naura segera keluar menemui ayahnya. Ia meminta tolong pak satpam supaya mengamankan sepeda motornya. Saatnya Naura perjalanan pulang, ayah menawarkan Naura untuk periksa ke klinik terdekat. Akhirnya ayah mengantar Naura untuk periksa, petugas kesehatan di klinik tersebut menyarankan Naura untuk periksa ke dokter kandungan saja. Supaya dapat dilihat secara detail bagaimana keadaan bayi yang ada di perut Naura. Petugas tersebut memberikan alamat lengkap dokter kandungan.

1
Hana
lanjut
Dama9_
Thor, aku tunggu cerita selanjutnya, kasih kabar dong.
endah nindy: siap...
total 1 replies
putri baqis aina
Jatuh cinta 💖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!