NovelToon NovelToon
Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: RESKI OEY

Tentang masalalu yang belum selesai, cinta karena terpaksa, rasa yang tak lagi sama, Restu yang tak berpihak, dan penyesalan yang selalu menghantui. terkadang, Kehilangan sering terjadi karena kesalahan kita sendiri. Begitu juga dengan Ares, Dia tidak pernah menganggap Kartina ada selama masalalu nya belum selesai. padahal jelas-jelas Kartina bertekad membantu Ares untuk lepas dari masalalu. Namun setelah berhasil, hubungan mereka terhalang restu, hingga pada akhirnya, keduanya memilih mengakhiri meski keduanya kembali ingin memiliki. akankah mereka kembali bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RESKI OEY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29. Pusat perhatian.

Sesampainya di sekolah Ares dan Sri segera turun dari atas motor. banyak pasang mata yang menatapnya tidak percaya bahwa keduanya saat ini telah berpacaran. Sri yang menyadari tatapan iya merasa malu. jujur, Sri baru pertama kali berpacaran. tentunya Ares yang berhasil meluluhkan hatinya.

"Kenapa diam?"

"Aku malu, orang-orang pada liatin kita."

Ares yang mendengar itu terkekeh pelan melihat Ekspresi Sri yang begitu lucu di matanya.

"Udah, nanti juga biasa." Ares mengandeng sebelah tangan Sri tanpa rasa malu dengan tatapan siswa yang lain.

Ares berniat mengantarkan Sri ke kelasnya. mereka berdua saat ini tengah berada di koridor sekolah. lagi dan lagi masih banyak orang yang menatapnya. Sri berusaha untuk tidak menundukkan kepala. benar yang tadi Ares katakan. nanti juga terbiasa.

"Udah sampai sini aja." kata Sri saat keduanya tiba di depan kelas.

"Yaudah pokonya semangat buat belajarnya. jangan mikirin aku terus ya?"  Sri mendengar itu mengernyit kan dahinya.

"Kenapa?"

"Karena ada waktunya hehe."

Sri yang mendengar itu langsung memukul Ares pelan.

"Udah ah aku masuk dulu bye."

"Bye."

Ares tersenyum tipis. kemudian dia segera pergi menuju kelasnya. senyuman cowok itu terus  mengembang. Ares masih tidak menyangka bahwa dia telah berhasil meluluhkan hati Sri yang sedingin Es.

••••

"Suapin!"

Sri terlihat merengek seperti anak kecil. saat ini mereka berdua tengah berada di kantin. menikmati istirahat dengan duduk berdua di kursi pojok belakang. keduanya terlihat sedang menikmati mie bakso dua mangkuk yang baru saja mereka pesan.

"Iya sebentar sayang pelan-pelan masih panas.

Ares terlihat sedang menyuapi Sri. cowok itu terlihat meniup sendok yang berisi bakso agar nanti tidak panas setelah di makan oleh Sri.

Aaaaaa.

Sri terlihat menyantap bakso dari Ares. sebenarnya Sri bukan orang yang manja dan bisa terbuka. tapi semenjak kedatangan Ares. seakan-akan cowok itu memberi warna lain di hidupnya.

"Aku senang lihat kamu manja kaya gini sama aku."

"Kata orang kalau cewek udah manja sama cowoknya cintanya gak pernah main main."

Ares terkekeh pelan mendengar itu. ternyata Sri. cewek super jutek gak ketulungan itu ternyata jago merayunya.

"Janji gak akan tinggalkan aku Sri?"

"Gak akan." jawab Sri terlihat begitu tulus menatapnya.

"Makasih ya, makasih udah ngasih warna baru di hidup aku. Ares senang bertemu dengan Sri." Ares terlihat begitu sayang pada Sri. cowok itu tidak mau harus ngerasain kehilangan yang bisa membuat nya trauma akan kehilangan.

Cukup Aldo saja sahabatnya yang telah meninggalkan nya. Sri jangan, Karena bagi Ares. Sri adalah wanita terindah setelah ibunya. meskipun dia berbeda tapi Sri punya cara sendiri yang bisa bikin Ares jatuh cinta.

"Lagi." pinta Sri agar Ares kembali menyuapinya lagi.

"Emang kamu aja yang lapar? Gantian lah kamu yang suapin aku." Ares meminta Sri agar menyuapi nya.

Sri yang mendengar itu terkekeh pelan. lalu setelah nya dia segera menyuapi Ares.

"Enak?"

"Enggak."

"Kenapa di makan kalau gak enak?"

"Karena ada kamu yang bikin semuanya berubah. termasuk bakso yang aku makan sekarang hehe." Sri memutar bola matanya malas. kemudian dia terkekeh mendengar jawaban dari Ares. cowok itu selalu aja membuat nya tertawa. tentunya, selalu merasa kalau dirinya lebih dari istimewa.

•••••

"Gimana udah bisa lupain cowok itu sekarang?"

Kartina terdiam setelah mendapatkan pertanyaan itu dari Fahri. bahkan sampai sekarang Kartina masih belum bisa lupain Ares. setiap malam, Kartina selalu saja memimpikan Ares. padahal sudah lama mereka tidak saling berkomunikasi. tapi entah mengapa perasaan nya tidak pernah habis. Ares masih jadi pemenang nya sampai sekarang.

Saat ini keduanya sedang duduk di perpustakaan. Fahri sengaja mengajak Kartina ke perpustakaan agar Kartina tidak di ganggu oleh Elisa. Fahri tahu kalau sampai saat ini Elisa masih menyimpan dendam kepada Kartina. maka dari itu dia sengaja mengajak Kartina ke perpustakaan agar Kartina tidak lagi di ganggu.

"Special itu ya Ares buat kamu?"

Kartina mengangguk sambil menatap Fahri sedih. Kartina merasa kalau dia adalah orang yang paling jahat karena tidak bisa membalas perasaan Fahri yang begitu mencintainya. bahkan saat Kartina mencoba buat Nerima kenyataan kalau Ares bukan yang terbaik. hatinya selalu menolak. cowok itu masih jadi yang terbaik sampai kapanpun.

"Maaf Ri."

"Kenapa harus minta maaf? kan cara orang ngelupain masalalu nya beda-beda. gak semua orang mau terjebak di masalalu tin. mereka cuma butuh waktu dan aku paham itu." Fahri berusaha memahami Kartina. meskipun selalu saja dia salah dengan masa lalunya.

"Terus kamu masih mau nunggu?"

"Masih, aku bakalan nunggu kamu sampai kapanpun Kartina. kamu gak usah mikirin perasaan aku nanti gimana. ini udah jadi resiko aku karena udah jatuh cinta sama kamu. aku siap nanggung resiko nya." jelas Fahri bijak.

Cowok itu terlihat dewasa. padahal Fahri sama sekali belum pernah ngerasain berpacaran. tapi cowok itu seakan-akan sudah mengerti arti saling memahami satu sama lain.

"Nanti sore aku mau nunjukin sesuatu sama kamu."

••••••

Sesuai janjinya tadi siang, setelah pulang sekolah Fahri akan nunjukin sesuatu pada Kartina. entah itu apa Kartina tidak tau. saat ini keduanya tengah berada di rumah Fahri. jujur, Kartina takut jika Fahri akan melakukan sesuatu. ah tidak mungkin, Fahri bukan cowok seperti itu. pikirnya Kartina saat itu.

"Orang tua kamu pada kemana ri?" tanya Kartina.

"Dua-duanya kerja."

Kartina masih bingung kenapa rumahnya bisa sesepi itu. apa karena Fahri anak tunggal? sepertinya memang begitu.

Kartina berjalan ke sebuah Foto keluarga yang menempel di atas tembok. di dalam Foto itu terdapat Fahri bersama kedua orang tuanya yang terlihat Harmonis.

"Ini orang tua kamu?"

"Iya, masa bibi kan gak mungkin haha." Fahri mengajak Kartina bercanda.

Kartina yang mendengar itu terkekeh pelan.

"Ya aku kan nanya Ri, terus sekarang bibi kamu kemana?" Kartina bertanya kembali.

"Kalau sore bibi udah pulang. sekarang tinggal aku sendirian di rumah." jawab Fahri.

Kartina yang mendengar itu terdiam. rumah Segede itu sendirian? apa Fahri tidak kesepian?

"Kamu emangnya gak kesepian Ri rumah Segede ini sendirian?" Kartina mencoba menanyakan itu meski dia sadar itu bukan urusannya. Kartina cuma pengen mengenal Fahri lebih dalam lagi.

"Kalau itu gak usah di tanya tin. setiap hari aku ngerasa kesepian. ya namanya juga anak tunggal. ya itu resikonya. kita sebagai anak gak usah nyalahin orang tua juga karena sering gak ada di rumah. mereka juga kan kerja demi siapa lagi kalau bukan demi kita? maksud nya buat aku hehe." Fahri menjawab itu terlihat bijak. bahkan dewasa.

Kartina kagum dengan jawaban Fahri. cowok itu tidak mempersalahkan kesibukan orang tuanya yang terus-menerus berkerja setiap hari. bahkan tidak ada waktu buat berkumpul ataupun saling menanyakan kabar. dan Fahri menerima semua itu.

"Oh ya sampai lupa aku mau nunjukin sesuatu sama kamu. ayo ikut aku."

Mereka berdua berjalan ke sebuah kamar. yang pastinya itu kamar Fahri. keduanya segera masuk.

"Udah tenang aja, aku gak bakalan apa-apain kamu kok."

Kartina merasa lega dengan ucapan Fahri barusan. Benar dengan pikirannya tadi. Fahri tidak mungkin akan melakukan hal sekeji itu apalagi sampai meminta Kartina untuk tidur.

Fahri menggeser lemari bajunya. Kartina tersentak kaget saat dia melihat ada beberapa Foto Kartina yang terpajang di balik lemari. Kartina menutup mulutnya tidak percaya. Se sayang itu Fahri sampai dia harus menyimpan banyak Foto Kartina di belakang lemarinya?

"Jujur, aku dari dulu udah suka sama kamu tin. Dua tahun aku suka sama kamu. Dan selama dua tahun itu aku cuma bisa mendem tanpa berani buat nunjukin kalau aku sayang sama kamu. setelah aku tau kalau kamu udah punya pacar orang Jakarta. jujur, dari situ aku hancur tin. bahkan aku menjuluki diri aku si percundang yang selalu kalah sebelum perang di mulai."

1
Muhammad Rizkiamaludin
Pantengin terus!
Dyah Ayu
jadi meweeeekkk aku 😭😭😭
Dyah Ayu
please semoga pertemanan nya gak berantakan yaaa gara2 cwe
Muhammad Rizkiamaludin: hallo kak, staytune ya, maaf ceritanya maju mundur, ini emang cerita kisah nyata. jadi pantengin terus ya🤗
total 1 replies
Dyah Ayu
astgaaaaaa 🤣🤣
Dyah Ayu
ini salah satu contoh ,,akibat dari perceraian org tua
Dyah Ayu
kocak anjiirrr 🤣
Kartina Kartina
Ditunggu part selanjutnya🤗
Muhammad Rizkiamaludin
sudah update!!
Muhammad Rizkiamaludin
Sudah update 🫣
Black Jack
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
Muhammad Rizkiamaludin: staytune ya
total 1 replies
Alexander
Liat karakter kaya gini bener-bener bikin aku dapat inspirasi!
Muhammad Rizkiamaludin: BAB 4 aku udah update ya kak makasih 🤲
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!