WANITA BARBAR ITU ISTRIKU

Hari demi hari Vanny lalui dengan bersemangat, bagai mana tidak bersemangat, kehidupannya berubah 180 derajat. Dia benar-benar menjadi wanita yang hight class, Semua barang-barangnya branded. Dia menjadi wanita sosialita, yang dikenal cantik dan punya kepribadian yang humoris.

Tak jarang Arvan dan Vanny menghadiri acara-acara penting. Arvan Wijaya adalah orang yang berkuasa di kota B, siapa yang tidak mengenalnya. Semua pejabat, artis dan pengusaha-pengusaha ternama akan turut mengundang mereka ketika mereka mengadakan acara bergengsi.

Hari ini adalah moment spesial bagi perusahaan terbesar dan ternama di kota B yang tak lain adalah PT. Gemilang Group tbk. Yang kini di pimpin oleh Arvan selaku CEO perusahaan.

Merayakan ulang tahun perusahaan memang hal yang selalu rutin dilakukan setiap tahun. Perayaan ulang tahun perusahaan akan digelar secara mewah dan mengundang kolega bisnis dari beberapa perusahaan lain yang bekerja sama dengan perusahaan PT. Gemilang Group tbk.

Perayaan ulang tahun perusahaan tak akan luput dari campur tangan seorang Kevin Wijaya sebagai pendiri perusahaan, dan kini di wariskan untuk anaknya Arvan Wijaya. Perayaan kali ini digadang-gadangkan sebagai perayaan terbesar, karena CEO perusahaan yang tak lain adalah Arvan pertama kali menggandeng seorang istri, dan ini adalah moment spesial bagi Kevin untuk memperkenalkan Istri Arvan Wijaya ke pada rekan bisnis yang tak sempat datang ke acara pernikahan Arvan dan Vanny.

"Arvan, ayah akan merayakan ulang tahun perusahaan terbesar dan termewah dari sebelum-sebelumnya, karena tahun ini adalah tahun pertama kau merayakan ulang tahun perusahaan dengan seorang Istri." Ucap Kevin dengan sangat antusias dan bersemangat.

"Ayah atur saja, sebaiknya ayah tidak usah terlalu mengekspose pernikahan ku dalam dunia bisnis. Kenapa ayah sangat semangat sekali,? Ucap Arvan yang merasa tidak perlu mengadakan acara besar-besaran hanya karena ia telah memiliki Istri.

"Arvan,.! Ratukan lah istrimu. Jadikan ia satu-satunya wanita yang berhak kau banggakan dan kau sanjung kehormatannya. Seperti ayah dulu yang selalu menomor satukan Ibumu. Dia akan selalu menjadi ratu yang bertahta dihati ayah, semua orang harus tau bahwa ayah memang seorang yang sangat mencintai dan menghargai Ibumu. Dan lihatlah.! Samapai detik ini tidak ada yang bisa menggantikannya."

Dalam hati Arvan pun bergumam.

"Itukan istri yang ayah cintai sepenuh hati dengan tulus. ya pasti bedalah denganku, Aku tidak mencintai Vanny, dan dia hanyalah istri kontrakku. Mana mungkin aku bisa sebahagia dan seromantis ayah ketika bersama Ibu. hmmmh !! kisah kita berbeda ayah. Kau tidak faham pernikahan yang aku jalani ini. Aku tidak mencintai vanny seperti kau mencintai Ibu."

Sejenak Arvan melamun dan berkata-kata dalam hatinya, mungkin jika ia menikahi wanita yang benar-benar ia cintai, bisa saja ia akan merasa bahagia dan akan selalu membanggakan istrinya di depan orang-orang. Tetapi ini adalah hal yang berbeda, dia dan Vanny hanya suami istri di dalam kontrak dua tahun pernikahan. Bukanlah suami istri yang menikah karena cinta melainkan paksaan dari ayahnya yang tak lain adalah Kevin.

"Hari ini ulang tahun perusahaan, walaupun aku aku hanyalah istri bohongan Arvan, aku akan tetap tampil memukau, agar tidak membuat malu Arvan di depan rekan bisnisnya." Vanny berbicara dengan dirinya sendiri, seakan menyadari bahwa ia akan menjadi pusat perhatian seluruh manusia yang hadir di acara itu, dia pun berusaha tampil maksimal dan memukau.

Vanny pergi ke salon yang terkenal yang sering di datangi oleh para artis maupun kalangan sosialita. Dia pun menyewa make up artis untuk mendandaninya, dan dia menggukan jasa Fashion Stylist untuk menyempurnakan penampilannya.

Alhasil penampilan Vanny sangat cantik dan memukau, siapapun yang melihatnya pasti akan merasa terpesona dan kagum dengan kecantikan yang terpampang begitu nyata, serta aura misterius bak magnet yang mampu memikat para lelaki yang memandangnya.

"Arvan.. aku sudah selsai berdandan, Mari pergi.!" Ucap Vanny dengan anggunnya.

Sontak Arvan terkejut dan lupa menutup mulutnya yang setengah menganga melihat kecantikan Vanny yang membuat siapa saja akan lupa mengedipkan mata.

"Tutup mulut mu, nanti kemasukan lalat." Tegur Vanny pada Arvan secara spontan.

"Ehm.. Maaf.! A-aku hanya kaget dengan dandanan mu, kau percis seperti tante-tante girang yang akan menggoda para brondong." Sarkas Arvan yang tidak terima jika ia kepergok mengagumi kecantikan Vanny sampai lupa menutup mulut.

"Apa..? Seperti tante girang katamu.? Matamu buta ya.? Lihat lah betapa cantiknya aku, bahkan ada yang lupa menutup mulut saat mengagumi kecantikan ku." Sarkas Vanny untuk menyudutkan Arvan.

"Sudah lah, ayo kita berangkat, acara akan dimulai, ayah sudah menunggu kita disana." Ucap Arvan tanpa ingin memperpanjang perdebatannya dengan Vanny.

"Okey hooneeyyy..! Yuk sayang kita berangkat." Ucap Vanny dengan centil seperti wanita penggoda, sehingga membuat Arvan langsung bergidik ngeri.

"Kenapa ada wanita yang segila ini,? dia benar-benar tidak tau malu, barbar dan tidak pernah jaga image. Bertingkah semaunya, sebenarnya dia ini manusia dari planet mana,? seumur-umur baru kali ini aku bertemu dengan wanita yang mengerikan seperti ini." Batin Arvan yang sedang bertanya-tanya didalam hati dengan segenap tingkah laku Vanny yang seolah tidak ia temukan pada manusia normal lainnya.

Acara pun dimulai, serangkaian opening ceremony PT. Gemilang Group tbk. telah dilaksanakan dengan begitu hikmatnya. Kevin Wijaya selaku pendiri perusahaan memberikan kata sambutan kepada semua rekan-rekan bisnis dari beberapa perusahaan ternama yang bekerja sama dengan perusahaan mereka. Tidak lupa ia mempersilahkan Arvan Wijaya yang tak lain adalah anak semata wayangnya, yang kini menjabat sebagai CEO, untuk memberikan kata sambutan pada semua Rekan bisnis yang telah hadir.

Arvan pun maju dengan gagahnya ke atas podium untuk memberikan kata sambutan, dengan gaya bahasa yang formal dan intelektual, dia berhasil membuat semua orang berdecak kagum melihat ketampanan sekaligus kepintaran seorang CEO perusahaan terbesar itu.

Selesai Arvan memberi kata sambutannya, kini ia meminta Vanny Kejora untuk maju ke depan, untuk memperkenalkan Vanny Kejora sebagai isteri tercintanya, walaupun itu semua hanya sandiwara.

"Seperti yang rekan-rekan semua tau, bahwa tahun ini adalah tahun perayaan ulang tahun perusahaan yang spesial bagi saya. Karena tahun ini saya sudah tidak sendiri lagi. Kali ini saya merayakan ulang tahun perusahaan bersama dengan seorang yang sangat spesial dan telah menjadi ratu dihati saya. Sayang aku harap kamu maju kedepan." Ucap Arvan mengajak Vanny untuk segera melangkah kedepan bersamanya.

Vanny berjalan kedepan dengan anggunnya dan dengan gaya yang sangat berkelas. Siapapun yang melihatnya pasti terpesona. Semua seolah berbisik-bisik, siapa gerangan wanita cantik yang telah berhasil meluluhkan hati seorang Arvan Wijaya yang dikenal sebagai lelaki tampan dan punya kekuasaan.

Setelah sampai di depan, Vanny memberikan senyuman hangatnya kepada Arvan, tidak lupa ia mengecup pipi kiri dan pipi kanan Arvan. Sempat terkejut dengan keberanian Vanny, namun Arvan berusaha profesional dalam menjalankan acting mereka, agar Ayahnya dan semua orang yang hadir benar-benar mengira bahwa rumah tangga yang mereka jalani harmonis dan penuh cinta.

Vanny pun memberikan kata sambutannya, dengan berani dan sangat elegan, dia memperkenalkan dirinya yang saat ini telah menjadi istri dari seorang CEO perusahaan terbesar dan sangat berpengaruh di kota B. Dia memberikan kata-kata yang sopan dan intelektual, pengalaman bekerja sebagai sekretaris Arvan mampu mengubah ia menjadi seorang yang kompeten dan profesional dalam berbicara maupun bekerja.

Vanny menyampaikan jika ia sangat bahagia bisa berdampingan sebagai sebagai suami istri bersama Arvan, dia menjelaskan mengenai hubungan mereka sampai pada tahap pernikahan, dan tak lupa Vanny menyampaikan terimakasihnya kepada sang ayah Mertua yang tak lain adalah Kevin, yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan hubungannya dengan Arvan hingga ke jenjang pernikahan.

"Terimakasih suamiku tercinta Arvan Wijaya, dan terimakasih juga mertuaku tersayang Kevin Wijaya. Ayah terimakasih, berkat ayah dan do'a ayah lah yang sangat berpengaruh dalam hubunganku dengan Arvan, hingga kami menjadi sepasang suami istri yang saling mencintai." Tak lupa ia juga berterimakasih kepada kedua orang tuanya yang sangat ia rindukan namun berhalangan hadir untuk acara ini.

"Sayang, terimalah.! Bunga mawar merah ini melambangkan cintaku kepadamu yang begitu mekar seperti mekarnya bunga ini. Kau jaga bunga ini, jangan sampai layu." Ucap Arvan dengan romantisnya.

"Terimakasih sayang, kau sangat tau bagai mana caranya meratukan diriku." Vanny memeluk Arvan dan mencium kening Arvan.

Sontak Arvan langsung membulatkan mata, dia tak berharap adegan ini terjadi, namun apa boleh buat acting mereka harus profesional dan siapapun yang melihatnya tidak akan menyangka, bahwa kedua pasangan iti sedang bersandiwara.

Semua adegan romantis ini menyulut perhatian seorang gadis yang tengah duduk ditengah keramaian para tamu spesial perusahaan. Gadis itu menatap tajam dan sinis, namun siapapun tidak akan bisa melihat ekspresinya, karena dia memakai kacamata hitam yang bertengger di hidung mancung nya, dan menutupi mata indahnya.

Dia adalah Erika Rawles, Seorang wanita yang pernah membuat Arvan jatuh setengah mati dalam pesona nya. Dia kembali karena mendengar kabar bahwa sang mantan terindah telah menikah. Dia tak menyangka Arvan begitu cepat melupakan kisah mereka. Tapi bukan Erika namanya jika ia tak bisa mendapatkan apa yang dia mau. Ambisinya akan menghalalkan segala cara untuk meraih apapun yang dia inginkan. Termasuk merebut kembali kekasih yang rela ia tinggalkan demi sebuah cita-cita yang harus ia raih.

Erika pergi meninggalkan Arvan untuk mengejar cita-citanya, dan pergi ke negara A untuk menjadi model terkenal disana. Dia telah berhasil menjadi model internasional. Kaki yang jenjang, tubuh yang indah bak gitar spanyol, wajah cantiknya bahkan sangat cantik luar biasa mampu membawanya menjadi seorang bintang model papan atas yang sudah bertaraf Internasional.

"Arvan sayangku, aku sudah kembali, aku sudah meraih mimpiku, dan kini aku akan merebut kembali apa yang telah menjadi milikku. Kau Arvan Wijaya hanyalah milikku. Aku tau kamu pasti masih sangat mencintaiku." Ucap Erika dalam hatinya dengan raut wajah yang sulit di artikan.

Acara pun selesai, Vanny dan Arvan selalu memasang wajah bahagia disepanjang berjalannya acara sampai pada akhirnya, acara yang megah dan meriah itupun selesai.

Arvan dan Vanny pun segera pulang kembali ke apartemen mereka. Sesampainya di apartemen perdebatan pun langsung terjadi.

"Aku tidak menyangka actingku benar-benar hebat dan sempurna. Aku merasa suatu saat nanti kalau sudah bercerai denganmu, aku akan mencoba ikut casting menjadi artis film layar lebar. Pasti aku akan diterima sebagai pemeran utama." Ucap Vanny dengan percaya dirinya.

"Hah..Saraf otakmu pasti kambuh lagi. Apa kau sudah meminum obatmu hari ini.? Apa kau ingin aku memanggil dokter kejiwaan terbaik, agar ia bisa memeriksa jiwamu yang sudah bermasalah ini..?" Sarkas Arvan yang seolah kesal dengan tingkah bodoh Vanny.

"Hei, heii..!! Suamiku, baru saja tadi kau mengucapkan kata-kata romantis untukku, kenapa sekarang kau malah menghinaku dan menuduhku sakit jiwa..?" Ucap Vanny dengan senyum menggoda.

"A-aku rasa otakmu memang tidak waras.! Kenapa orang tuamu tidak menyadari kau punya gangguan jiwa, sepertinya jika di obati pun sudah sangat terlambat." Ucap Arvan yang kesal dengan ulah vanny, ia juga masih terngiang-ngiang dengan adegan Vanny memeluk dan mencium keningnya di depan banyak orang. Dia langsung bergidik ngeri dan merasa jijik, rasanya seperti baru saja terkena rabies.

"Kau menuduhku gila..? Ya, ya. Aku bisa mengerti, dan percayalah kau bukan satu-satunya orang yang mengatakan itu, hampir semua teman-temanku mengatakan hal yang sama, hehe." Cengir vanny yang tidak pernah merasa tersinggung jika Arvan menghinanya.

"Terserah sajalah.!! mau kau gila, mau kau saraf, itu bukan urusanku. Aku mau pergi dulu, ada urusan yang harus aku kerjakan. Dan sepertinya aku akan terlambat pulang, jadi aku tidak akan makan malam dirumah, dan kau tidak perlu repot-repot memasak untuk makan malam nanti."

"Baiklah kalau begitu, Hati-hati yaa. Semoga semua urusanmu berjalan dengan lancar." Ucap Vanny dengan menyunggingkan senyuman manisnya.

Arvan ada pertemuan dengan rekan bisnisnya, yang akan membahas prihal kerja sama perusahaan mereka. Pertemuan itu dilakukan di sebuah restoran mewah yang sering menjadi tempat orang-orang penting mengadakan pertemuan.

Arvan telah sampai di lokasi dan ditemani oleh Bram sang sahabat sekaligus kaki tangannya. Setelah sampai pada tempat yang sudah di booking terlebih dahulu, Arvan belum melihat kedatangan rekan bisnisnya. Arvan sangat disiplin, dan dia tidak akan merasa kesal jika ada orang yang tidak tepat waktu ketika berjanji dengannya.

Seketika rekan bisnis nya pun telah datang. Deg.! Jantung Arvan berdegup dengan cepat, betapa terkejutnya dia, ternyata rekan bisnisnya didampingi oleh Erika sang mantan kekasih terindah.