(Novel kedua ku, kisah sederhana dan cinta manis 3 pasang anak manusia)
Bintang adalah seorang mahasiswa tingkat akhir disebuah kampus bergengsi dikotanya. Kehidupannya sangatlah sempurna. Ia memiliki keluarga yang hangat, paras yang tampan dan gagah, tubuh atletis dan tinggi. Memiliki kekasih super cantik seorang primadona kampus. Bintang juga menjabat sebagai ketua BEM dikampusnya, jabatan yang sangat bergengsi bagi mahasiswa sepertinya. Ia juga merupakan anak orang kaya bahkan kampus tempatnya menuntut ilmu adalah milik orangtuanya. Namun bagaimana jika ada 3 perempuan yang tergila-gila padanya dan membuat porak poranda hidupnya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mona, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Takdir dan Jodoh
...Please kalau gak suka jangan kasih ⭐ 1 dan komen buruk...
...Please kalau gak suka skip aja please...
...🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀...
Laras beserta kedua orang tuanya dan juga Bintang segera berangkat menuju villa setelah Hendra datang menjemput mereka menggunakan mobil. Mereka berencana akan menikah divilla.
Tak lama Adzan Subuh pun berkumandang, setelah melaksanakan shalat Subuh berjamaah yang dipimpin Bayu, maka pernikahan antara Laras dan Bintang pun akan digelar. Bayu harus segera menikahkan keduanya karna jam 9 pagi nanti Aji akan menjemput Laras dan membawanya tinggal dirumah juragan Karto. Rencananya Karto akan menikahi Laras besok pagi dirumah mewahnya.
Tepat pukul 5 pagi, datang 2 orang wanita yang membawa pakaian pengantin berupa kebaya putih yang sangat cantik untuk digunakan Laras. Mereka dengan sigap mengubah wajah gadis itu menjadi semakin cantik menggunakan make up yang natural. Persiapan pun selesai saat waktu menunjukkan pukul 6 pagi.
Para saksi, pak penghulu bahkan kameramen pun sudah tiba di villa dan sudah berada pada posisi masing-masing. Bintang didudukkan didepan meja dan tak lama Hanum membimbing Laras lalu mendudukkannya disebelah Bintang. Gadis itu terlihat sangat cantik dan anggun menggunakan kebaya berwarna putih, rambut disanggul rapi dengan selendang berwarna putih menjuntai panjang menutupi kepalanya, Bintang sampai terpana dan terpesona.
Pak penghulu segera memulai acara, beberapa wejangan, nasehat dan tata cara ijab qabul disampaikan. Tibalah saatnya ikrar dilaksanakan.
"Baiklah nak Bintang, sudah bisa dimulai ?" tanya pak penghulu yang diangguki Bintang. Pak penghulu kemudian menuntun tangan Bayu berjabat dengan tangan Bintang.
"Jangan tegang nak, tarik nafas dalam-dalam" ujar Bayu yang merasa tangan Bintang sangat dingin dan gemetar. Bintang pun melakukan saran dari calon mertuanya.
"Bintang Bakti Jayadiguna saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak kandung saya Larasati Kemala binti Bayu Bramantyo dengan mas kawin seperangkat perhiasan emas 24 karat seberat 200 gram dibayar tunai"
"Saya terima nikah dan kawinnya anak kandung bapak Larasati Kemala binti Bayu Bramantyo dengan mas kawin seperangkat perhiasan emas 24 karat seberat 200 gram tersebut dibayar tunai"
Ikrar janji suci dan sakral pun diucapkan dengan lancar oleh Bintang. Pagi itu disaksikan seluruh yang ada di villa Bintang sah mengikat Laras menjadi istri nya. Menjadikan Laras sebagai takdir dan jodoh dunia akhirat nya.
Pukul 9 tepat Aji beserta 2 anak buah Karto datang ke rumah Bayu, ia mengetuk-ngetuk pintu namun tak ada yang membukakan. Suasana terlihat sepi seperti tidak ada penghuni.
"Cari Bayu Ji ?" tanya Darman tetangga Bayu.
"Iya, mana Bayu Man ?"
"Tadi mereka naik mobil katanya mau ke villa tuan Jayadiguna"
"Villa tuan Jayadiguna ? Ngapain Man ?"
"Gak tau Ji"
Aji pun segera menuju villa Bintang dan kaget saat melihat Bayu, Hanum, Laras yang memakai baju kebaya dan seorang pria yang tampan sedang berdiri di pinggir sawah sambil difoto seseorang.
"Ada apa ini Bayu ?" tanya Aji pada adik tirinya Bayu.
"Laras baru saja menikah dan kami sedang mengambil foto kenang-kenangan" ucap Bayu tanpa merasa takut walau disana ada anak buah Karto.
Aji kaget luar biasa. Wajahnya memerah dan tangannya mengepal kuat. Ia sangat geram Bayu berani melawan perintah juragan Karto.
"Apa kau lupa jika juragan Karto akan menikahi Laras besok ?" Aji sudah emosi, namun Bintang segera maju dan berdiri tepat didepan Aji.
"Laras adalah istriku, jadi juragan mu tidak bisa menikahinya" ucap Bintang tenang sambil menatap tajam Aji.
"Bangs*t bocah ingusan menantangku" Aji sangat tersinggung, ia segera meninju Bintang namun dengan sigap pria itu menghindar kesamping dan memukul telak ulu hati Aji membuat ia terjatuh dan meringis kesakitan.
"Aaduuuhhh, tunggu apalagi serang bocah sial*n itu" bentak Aji sambil menahan sakit di ulu hatinya.
Kedua anak buah Karto ikut menyerang Bintang namun dengan sigap Bintang menghindari mereka dan menghajar keduanya sampai babak belur.
"Ayo kita lapor pada juragan" ajak Aji, mereka bisa mati konyol jika terus melawan Bintang. Bayu pun menjadi khawatir terhadap anak menantunya.
"Kalian harus cepat ke Jakarta nak, juragan Karto akan datang dengan seluruh anak buahnya" ucap Bayu cemas.
"Jangan khawatir yah, Bintang bisa mengatasinya" ucap Bintang sambil tersenyum menenangkan ayah mertuanya.
🌟🌟🌟
Salsa terlihat tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Ia benar-benar hancur setelah Bintang memutuskannya. Hidupnya benar-benar hampa dan kosong. Sudah berkali-kali ia mencari Bintang namun pria itu sangat sulit ditemui. Ia pun merasa menyesal tidak pernah mencari tahu keluarga Bintang. Dimana ia tinggal, keluarganya siapa. Ia merasa sangat yakin pria itu tidak akan sanggup meninggalkannya karna kecantikan yang ia punya. Sungguh dulu ia merasa pongah dan tidak menyangka jika hubungannya dengan Bintang akan berakhir dengan kata putus.
Salsa pun duduk termenung disebuah taman disamping gedung fakultas Manajemen dan Bisnis. Ia mengambil handphonenya dan kembali mencoba menelpon Tiara namun Tiara tidak menjawab panggilannya. Sejak ia putus dengan Bintang, gadis itu seolah menghindarinya. Tanpa sengaja ia melihat rombongan geng sahabatnya.
"Uci" teriak Salsa sambil berlari menghampiri kawan-kawannya.
"Ada apa Sa ?"
"Kalian lihat Tiara ?" mereka pun saling memandang dan menggeleng.
"Pada mau kemana ? Ngemall yuk" ajak Salsa, sungguh ia suntuk dan sangat butuh teman.
"Sorry kita ada perlu" ucap mereka segera berlalu dan meninggalkan Salsa dengan hati yang terluka. Lagi-lagi ia kesal dikucilkan oleh para sahabat yang dulu dengan setia mengikutinya kemana saja. Dulu mereka selalu menghiburnya saat ia ada masalah, mengajaknya bermain ke mall menghabiskan waktu menonton bioskop. Sekarang mereka benar-benar berubah saat ia dan Bintang putus.
"Sa" ucap seseorang, Salsa pun menoleh dan melihat Uci duduk disampingnya.
"Ada apa Ci ?"
"Gue sebenarnya gak enak Sa, bukan maksud gue buat ngadu domba loe ama Tiara" ucap Uci yang membuat Salsa tidak mengerti.
"Ada apa Ci ? Jangan bikin gue mati penasaran" desak Salsa
"Nanti malam Tiara akan dilamar oleh Bintang"
Dduuuaarrrr
Ucapan Uci bagai kilatan petir menyambar tubuhnya.
"A...apa maksud loe ?" Salsa sudah gemetar.
"Yang gue dengar mereka dijodohkan" ucap Uci sementara air mata Salsa sudah mengalir, ia tidak menyangka sang sahabat yang paling dekat dengannya tega menusuknya dari belakang.
"Udah lupain aja Bintang, masih banyak cowok lain yang gak kalah ganteng dan kaya. Ntar malam ikut gue ke pesta yuk" ucap Uci sambil mengelus lembut bahu Salsa.
"Pesta apa ?" Salsa pun tertarik, sungguh ia sangat suntuk dan pikirannya sedang kalut. Ia sangat butuh hiburan.
"Pesta private, banyak pria konglomerat disana. Ntar malam gue jemput jam 7"
"Baiklah, gue emang lagi suntuk banget" Uci pun tersenyum.
🌟🌟🌟
Salsa baru saja sampai dimansion Tiara, ia terpaku dan terpesona saat melihat betapa besar dan megah nya bangunan tempat tinggal sahabatnya. Ia mendapat alamat Tiara dari Uci.
Salsa pun berjalan mendekati pagar dan ada seorang penjaga berseragam navy menghampirinya.
"Ada perlu apa nona ?"
"Tiara ada ?"
"Sudah buat janji ?" Salsa pun menggeleng
"Maaf anda tidak bisa masuk, harus buat janji dulu" ucapnya membuat Salsa merasa geram, ia sudah jauh-jauh kesini dan harus berbicara dengan Tiara sebelum ia dilamar Bintang nanti malam.
"Coba telpon pak, katakan sahabatnya Salsa datang" ujar gadis itu memohon. Penjaga pun kembali ke posnya dan tak lama ia pun membukakan pintu.
"Silahkan masuk, mari saya antar" ucapnya kemudian Salsa mengikutinya kedalam mansion. Penjaga tadi menyuruhnya duduk disofa dan menunggu sang nona yang sebentar lagi akan menemuinya.
Gadis itu kembali terpana melihat mewahnya furniture yang menghiasi rumah Tiara. Salsa sebenarnya juga anak orang kaya dan ayahnya juga mempunyai perusahaan namun tingkat kekayaan yang ia miliki masih jauh dibawah Tiara dan Bintang.
Tak lama ia melihat Tiara menuruni tangga dengan anggun. Gadis itu terlihat sangat cantik dan menawan berbeda saat ia berada dikampus. Penampilan Tiara terlihat sangat biasa bahkan ia tidak berdandan hingga orang-orang tidak tahu jika ia anak seorang konglomerat.
"Ada apa Sa ?" tanya Tiara sambil tersenyum, terlihat sekali raut bahagia diwajahnya yang membuat Salsa kesal setengah mati.
"Apa loe akan dilamar Bintang nanti malam ?" tanya Salsa to the point, Tiara pun terkejut namun dengan cepat ia kembali bersikap anggun.
"Rupanya loe tahu juga" ucap Tiara tanpa rasa bersalah.
"Brengs*k loe, loe tahu Bintang itu kekasih gue dan gue belum bisa melupakannya. Kenapa loe tega Tia ?" teriak Salsa, air mata sudah membanjiri pipinya.
"Takdir dan jodoh tidak ada yang tahu Sa, gue cuma mengikuti alur takdir yang sudah ditetapkan dalam hidup gue" ucap Tiara lagi-lagi tanpa dosa membuat Salsa kehilangan kesabaran. Ia pun berjalan mendekati Tiara dan menjambak rambutnya dengan kuat membuat Tiara berteriak kesakitan.
"Apa-apaan loe ? Lepasin sial*n, sakit bangs*t" Tiara pun ikut menjambak rambut Salsa.
"Lebih sakit hati gue njing, dasar jal*ng brengs*k" mereka pun saling menjambak, memaki dan mengumpat bahkan saling mencakar meluapkan sakit hati masing-masing tanpa mereka tahu bahwa pemilik hati Bintang sebenarnya bukanlah salah satu dari mereka.
...****************...