Aluna Givana , seorang gadis cantik yang malang, dia harus bekerja paruh waktu untuk membiayai kehidupannya, kedua orang tuanya tidak tau dimana karena semenjak kecil dia ada di panti, saat Aluna hendak berjalan pulang setelah bekerja seharian, ia tertabrak mobil yang melaju dengan kencang dari belakang, membuat dirinya tidak terselamatkan. lalu saat bangun dia mendapati dirinya berada di brankar rumah sakit!?,
"kalian ciapa??" "princess" "mine!" "Lachella"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natassya siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
Sarapan kali ini tak dihadiri oleh Natha, sepertinya Natha sedang ada urusan jadi mengharuskan dia untuk kembali ke negara nya.
El tampak menikmati sarapannya sambil melihat pemandangan di depan nya yaitu salju.
" El mau main bola calju boleh?" Tanya El menatap satu persatu keluarga nya.
"Gak." "Boleh. " Sepertinya Arkan dan Clara masih melarang El untuk bermain salju, tapi tidak dengan para oma dan opa nya, mereka malah membiarkan cucu nya bermain.
"Jadi boleh apa ndak?" Tanya El kembali memastikan.
"Gak boleh." "Boleh. " Clara menatap Andre sedangkan Arkan menatap Jonathan..
" El bingung, kakak jadi gimana?" Tanya El begitu kebingungan.
"Gatau. " Jawab Ethan juga ikut bingung, ingin menuruti ucapan kedua orang tuanya pasti El akan merajuk, jika Ethan tak menuruti ucapan kedua orang tuanya maka Ethan jamin pasti akan mendapatkan ceramah dari mommy nya.
" Boleh ya mommy. " Rengek El , bahkan kini El menatap Clara dengan mata yang berharap bahkan Arkan langsung mengalihkan pandangan nya ke lain karena tak tahan melihat El menatap dengan puppy eyesh nya.
" Oke boleh tapi cuma sebentar. " Clara pun akhirnya menyetujui nya, masalah bagaimana El nanti nya Clara akan mempersiapkan obat takutnya El demam dan kembali flu.
"Yeyeye makacih mommy." semangat El
"Stttt jangan berisik." kata Samantha
" Upccc colly glandma hihi. " El menutup mulutnya dengan tangan nya sambil cekikikan.
***
Setelah sarapan, El langsung bersemangat untuk bermain salju, mereka bermain di taman dekat hotel. El tampak tak terlihat, tubuh nya di tutupi oleh baju, kupluk, syal sepatu, bahkan jaket yang El gunakan menutupi tubuh nya.Sarung tangan berwarna pink El gunakan, bahkan El tampak sangat antusias saat pertama kali memegang salju.
" Woahhhh calju na banak hihihi.' " teriak El
"Ayo kita buat boneka salju. " Ajak Kenan El tentu saja tak sendiri, ada Ethan, Kala dan Kenan menemani, sedangkan para orang tua mengamati dari jauh.
"Ayoo, kak Ethan, kak ala ayo buat boneka calju yang becall. "Ucap El penuh semangat.
"Ayoo." Mereka bersama-sama membuat boneka salju, bahkan El begitu semangat hingga hidungnya meler pun El tak menyadari nya. Ethan berdiri menghampiri El, kemudian merogoh saku nya Ethan mengeluarkan sapu tangan nya.
" Kalo udah kedinginan, udah Aya yuk. " Ajak Ethan.
" Ndak El ndak dingin. " Jawab Lili. Ethan mengusap hidung El dengan sapu tangan nya.
" Ethan sweet banget ya, dia paling peka sama adiknya meskipun dia irit bicara. " Ucap Dena.
"Etgan itu green flag banget, bahkan dulu aku kesusahan bawa belanjaan Ethan langsung membantu. " Timpal Samantha
"Wahhh boneka calju na cantik. " kata el
" Iya, kita berhasil. "El dan Kenan bertos mereka begitu bahagia karena boneka salju yang mereka buat berhasil.
"Udah kan? Ayo masuk lagi, princess flu lagi. " Ucap Ethan membuat Kaisar dan Kenzo langsung menoleh menatap El yang sedang mengusap hidungnya yang tampak memerah.
"Ayo masuk." Ajak Kala langsung menggandeng lengan El.
" Biar aku gendong. "Ethan kembali berjongkok di depan El.
" Ndak, El mau jalan aja. " Tolak El.
"Kenapa?" biasanya princess nya itu suka digendong
" El belat, ndak papa El jalan cama-cama. " kata el
" Baiklah. "Ethan mengalah mereka berjalan lebih dulu kemudian mereka masuk ke dalam untuk mencari kehangatan.
"Udah? Gimana seru gak? Sampe meler gini. " Clara sigap langsung menggendong El kemudian memeluk nya, Arkan melap hidung El dengan tissue.
" Celuu, mommy boneka calju na boleh bawa ke lumah?bungkuc aja boleh?" Tanya El menatap mommy nya.
"Emangnya roti bisa di bungkus segala. "Ucap Andre.
"Ctttt opa ndak di ajak ya. " El menaruh jari telunjuk nya di bibir seolah mengkode kepada opa nya untuk diam.
" Apa perlu grandpa buatkan khusus tempat bermain salju di mansion?" Tanya Jonathan.
"Pih jangan terlalu di manja El nya, takutnya nanti malah ketergantungan. " Tolak Clara. Tidak bermaksud menolak pemberian mertuanya tetapi ini untuk masa depan El
"Loh gapapa dong, bagus itu." Jonathan nekat
"Pihh udah deh jangan terlalu berlebihan, El juga masih kecil gampang bosan pasti dia mau nya cuma sesaat doang. " Samantha ikut membuka suaranya.
"El mau sup, El lapal. " Ucap El sambil mengusap perut nya.
"Ohh astaga, anak mommy lapar ya, boys kalian ikut juga ya kita makan sama-sama ayo. " Ajak Clara kepada anak-anak nya.
" Clara sama anak-anak mau cari makan dulu ya. " Clara meminta izin kepada semua orang.
" Iya nanti kalo udah kesini lagi aja, kita ngopi sambil ngobrol. " Ucap Irene.
" Iya El mau kopi. " El malah menjawab penuh semangat
" Siap nanti opa pesan kan khusus buat cucu-cucu opa. "
"Enan uga mau." semangat kenan
"Aku juga." kala juga takala semangat
"Ethan? Ck nanti opa pesan kan untuk semaunya. Percuma saja Andre bertanya kepada Ethan, mungkin hanya mendapatkan jawaban singkat yang membuat Andre jengkel, lebih baik Andre memesan untuk semua cucu nya.
Clara membawa anaknya ke tempat makan di area hotel, mereka memilih sebuah restoran bintang lima yang memang terkenal di negara nya.
"El mau cup hangat, mommy yang hangat." Ucap El saat salah satu pelayan datang menghampiri ke meja mereka. El memesan makanan hangat, ia tak memesan karena masih kenyang.
" Makan yang banyak ya." Ucap Clara menatap keempat anaknya sedang makan dengan anteng.
" Mommy mau?" Tanya Kenan.
" Mommy masih kenyang, buat kalian aja. " tolak Clara
"Iya ini cuma dikit, nanti ndak kenyang, kalo kak Enan ndak mau buat El aja cini. " kata el
"No." Tolak Enan langsung menjauhkan piring nya saat El mendekati.
"Pelit." Cibir El.
" Sudah jangan bertengkar, habiskan sup nya. " Clara berusaha melerai pertengkaran antara Kenan dan El . Hampir dua puluh menit mereka menikmati sup, hingga selesai mereka kembali menghampiri yang lainnya. Sesuai janji nya Andre memesankan keempat cucu nya berupa kopi, tapi kopi yang di pesan kadar nya sedikit jadi masih aman untuk anak kecil tapi tetap saja masih di batas.
" Kopi." Pekik El saat sampai, El langsung duduk, melepaskan sarung tangannya.
"Emmmm enak, daddy tolong kacamata El " Ucap El meminta tolong kepada Arkan untuk membawakan kacamata nya.
"Nih. " Arkan memberikan nya,El angsung memakai nya. Dengan gaya angkuh nya,El melihat kaki nya bak orang dewasa.
"Emmm enak, ini nama na hidup. " Celetuk El menikmati kopi sambil menyandarkan tubuh nya di menit sandaran kursi, tak lupa kacamata hitam tam bertengger di hidung mungil nya. Entah siapa yang ditiru anak kecil gaya melebihi kapasitas
# To be continued