Ling Yuan melihat bagaimana keluarganya dibantai di depan matanya sendiri. Hidupnya yang dipenuhi dendam dan kebencian membuat dirinya bertekad untuk membalaskan kematian keluarganya.
Mendapatkan kekuatan dari sebuah artefak yang mampu membuatnya menjadi lebih kuat dengan sistem kultivasi, Ling Yuan akhirnya menjadi kultivator yang disegani di dunia persilatan.
Namun belum lama ia membantai banyak organisasi kriminal dengan kekuatan barunya, dirinya sudah dijebak oleh mereka dengan cara mengepungnya.
Ling Yuan terbunuh di sana namun ternyata itu bukanlah akhir dari kisahnya.
Ling Yuan terlahir kembali tepat sebelum keluarganya terbunuh. Menyadari ada kesempatan untuk mengubah takdirnya, Ling Yuan berusaha menjadi lebih kuat dan melindungi keluarganya di kehidupan keduanya ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Myuran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 8 — Cincin Ruang
"Hm, aku yakin usiamu masih 7 tahun tetapi kenapa perkembangan tubuhmu secepat ini?" Lian Hua bertanya keheranan.
Sudah dua tahun lebih semenjak Lian Hua berstatus guru bagi Ling Yuan, selama itu juga gadis itu selalu kebingungan dengan perkembangan fisik Ling Yuan yang cepat berubah.
Dulu saat keduanya pertama kali bertemu, tinggi bocah itu masih sepinggang Lian Hua tetapi kini, Ling Yuan seperti anak berusia 12 tahun.
"Tidak juga guru, beberapa minggu lagi usiaku genap 8 tahun."
"Tetap saja kau terlalu cepat tumbuh." Lian Hua mendekati Ling Yuan lalu menyelaraskan tinggi badan keduanya. "Lihat, sekarang tinggimu sudah sepundakku, sepertinya hanya soal waktu tinggi badanku juga tersusul."
Ling Yuan tersenyum tipis, ia tidak bisa membantah perkataan Lian Hua untuk yang satu ini.
Sebenarnya Ling Yuan mengetahui penyebab kenapa fisiknya lebih cepat berkembang dari anak usianya, bukan karena ia makan banyak selama dua tahun terakhir melainkan karena efek samping menggunakan teknik Pembentukan Raga Cahaya yang ia lakukan setiap malam.
Hal ini membuat fisik Ling Yuan jadi terlihat jauh lebih dewasa, gagah, serta sedikit berotot.
"Guru, apa yang kita pelajari hari ini?" Ling Yuan memilih mengubah topik pembicaraan daripada membahas fisiknya.
"Hm, kemarin kau hampir menguasai teknik pedang yang aku ajari, mungkin tinggal sedikit menyempurnakannya lagi. Sebaiknya kau tetap belajar teknik pedang itu dulu Yuan'er sampai ke tingkat sempurnanya."
Ling Yuan mengangguk, tidak berbicara banyak ia kemudian mulai memperagakan teknik pedangnya sementara Lian Hua mengamatinya dari jauh.
Hampir semua teknik pedang yang Lian Hua ajarkan merupakan teknik pedang menengah yang umum di dunia persilatan.
Tingkat kesulitannya tidak terlalu rumit tetapi juga tidak terlalu hebat ketika digunakan. Kultivator pedang yang ahli bisa menebak gerakan teknik pedang itu dengan mudah.
"Yuan'er, gerakanmu terlalu kaku, coba kau lebih lenturkan anggota badanmu."
"Yuan'er, cara kau memegang pedang masih salah, itu bisa membuat kau lebih cepat kehabisan tenaga..."
Satu persatu Lian Hua memberi arahan ketika Ling Yuan sedang melakukan kesalahan dalam belajarnya.
Ling Yuan membalasnya dengan anggukan yang kemudian kesalahan tersebut kembali terulang, membuat Lian Hua menghela nafas panjang sebelum berdiri lalu memperagakan teknik pedang tersebut.
"Lihatlah dengan lebih teliti, aku akan memperagakannya kembali agar kau bisa paham Yuan'er..."
Lian Hua mulai mencontohkan gerakan pedangnya, hal ini sudah biasa terjadi ketika keduanya sedang berlatih.
Tentu saja Ling Yuan melakukan kesalahan dalam latihannya itu karena kesengajaan dirinya . Saat ini sudah belasan teknik pedang yang Lian Hua ajarkan kepadanya yang sebenarnya bisa Ling Yuan lakukan dengan sempurna dalam sekali coba.
Sebagai kultivator pedang ternama di kehidupan pertamanya, Ling Yuan tentu telah menguasai teknik pedang tingkat tinggi sehingga teknik pedang yang ia pelajari di kehidupan kedua ini bisa dibilang terlalu mudah untuknya.
"Ternyata kalian sedang ada disini?"
Ling Yuan dan Lian Hua seketika menghentikan latihan mereka ketika ada Han Xinyue yang berjalan kemari.
Ling Yuan memberikan hormatnya begitu juga dengan Lian Hua.
"Salam hormat, Ibu."
"Salam hormat, Bibi."
Han Xinyue tersenyum lalu mendekati putranya. "Tiga bulan tidak bertemu, kau sudah tumbuh sebesar ini sayang?"
"Lihat, Bibi saja menyadari perkembangan fisikmu yang diluar nalar." Ucap Lian Hua.
Ling Yuan tersenyum tipis. "Aku tidak tahu Ibu, mungkin karena tubuhku yang seperti ini..."
Han Xinyue tertawa kecil lalu mengelus kepala anaknya, pandangannya kemudian jatuh pada Lian Hua. "Hua'er juga telah banyak berubah menurutku, sekarang terlihat lebih cantik dan feminim."
Lian Hua meraba wajahnya, pipinya langsung memerah dipuji demikian.
Memang apa yang dikatakan Han Xinyue tidak salah, selain Ling Yuan yang telah banyak berubah, Lian Hua juga tak kalah sama.
Kecantikan Lian Hua sekarang lebih terlihat ketika ia menginjak 14 tahun, walau masih remaja namun kecantikan yang ditunjukkannya bisa membuat siapapun terpana terutama kalangan pria.
Mungkin karena sering bersama Lian Hua selama beberapa tahun ini membuat kecantikan gadis itu terlihat biasa bagi Ling Yuan, terlebih sejak awal ia menganggap gadis itu sebagai seseorang yang berada di bawah umurnya.
"Ibu sudah kembali, kenapa tidak mengabariku saat sudah dekat?" Tanya Ling Yuan.
Han Xinyue dan Ling Fei sebelumnya melakukan perjalanan untuk menghadiri rapat antara bangsawan kecil. Karena lokasinya cukup jauh membuat perjalanan mereka membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan.
"Awalnya Ibu ingin membuat kejutan tetapi ternyata kau tidak ada di kamar, ada oleh-oleh untukmu dan Hua'er."
Ham Xinyue memberikan bungkusan pada Lian Hua sementara bungkusan oleh-oleh untuk Ling Yuan sudah ditaruh di kamarnya.
"Terimakasih Bibi."
Saat Lian Hua membuka bungkusan oleh-oleh itu, di dalamnya ternyata ada beberapa gaun yang cukup cantik.
"Aku sengaja membeli banyak gaun untukmu, kurasa gaun-gaun itu sangat cocok untuk gadis manis sepertimu Hua'er."
Lian Hua merasa senang, semenjak dirinya disini gadis itu memang sudah dianggap bagian dari keluarga Ling Yuan. Baik Han Xinyue, Ling Fei, atau Tianba, mereka selalu ramah pada gadis remaja tersebut.
Karena kelelahan setelah melakukan perjalanan panjang, Han Xinyue langsung pamit untuk beristirahat.
Ketika Han Xinyue tidak terlihat lagi, Lian Hua menghilangkan bungkusan gaun itu seperti ditelan udara.
Ling Yuan terkejut menyaksikan fenomena tersebut, matanya lalu melirik ke cincin yang dipakai Lian Hua.
"Guru, mungkinkah cincin itu adalah cincin ruang?"
Kali ini giliran Lian Hua yang terkejut. "Kau mengetahuinya?!"
Ling Yuan mengangguk. "Dari mana Guru mendapatkan cincin tersebut?"
"Hm, Ini pemberian dari guruku, sejujurnya aku lebih terkejut bagaimana kau bisa mengetahui cincin ini padahal menurut guruku, kebanyakan orang di benua ini tidak akan mengetahuinya."
Alasan Lian Hua menunjukkan kemampuan cincin ruangnya karena berpikir Ling Yuan tidak akan mengetahuinya karena dirinya masih terlalu muda, diluar dugaan, bocah itu ternyata dapat mengenalinya dalam sekali lihat.
Ling Yuan langsung terdiam, alasan sebenarnya ia mengetahui cincin ruang karena ingatannya dari kehidupan lalu.
Setahu Ling Yuan, cincin ruang akan muncul sekitar lima puluh tahun lagi ketika ada seorang pedagang dari luar benua yang memperkenalkan benda tersebut.
Cincin ruang memiliki kegunaan untuk menyimpan banyak benda ke dalam cincin tersebut tanpa memandang berat, besar, atau tinggi. Segala hal kecuali mahluk hidup bisa disimpan ke dalam cincin ruang.
Ling Yuan tidak memahami bagaimana Lian Hua mempunyai alat tersebut karena seharusnya cincin itu hanya akan ada di masa depan.
Kalau dipikir-pikir lagi, Ling Yuan teringat bahwa selama ini ia tidak mengetahui banyak hal tentang Lian Hua seperti latar belakang atau tempat tinggalnya.
"Kalau boleh tahu, siapa Guru yang mengajari guru Lian?"
Tidak ada kultivator yang tidak memiliki guru, hal yang sama berlaku bagi Lian Hua.
Ling Yuan yakin, siapapun guru dari gadis itu maka kemampuan pedangnya pasti lebih hebat dari Lian Hua.
"Sayangnya aku tidak boleh menyebutkan nama guruku, dan kalaupun aku menyebutnya kemungkinan kau juga tidak mengetahuinya."
Lian Hua lalu menjelaskan bahwa alasan ia berkelana ke berbagai tempat karena ini merupakan latihan dari gurunya agar dirinya bisa menambah pengalaman di dunia luar.
Ling Yuan tentu saja semakin penasaran siapa guru Lian Hua sebenarnya tetapi sepertinya gadis itu memang enggan memberitahu pada siapapun.