NovelToon NovelToon
Cinta Yang Terlambat

Cinta Yang Terlambat

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Fantasi Wanita
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: carat18

Sinopsis Singkat "Cinta yang Terlambat"

Maya, seorang wanita karier dari masa depan, terbangun di tubuh Riani, seorang wanita yang dijodohkan dengan Dimas, pria dingin dari tahun 1970-an. Dengan pengetahuan modern yang dimilikinya, Maya berusaha mengubah hidupnya dan memperbaiki pernikahan yang penuh tekanan ini. Sementara itu, Dimas yang awalnya menolak perubahan, perlahan mulai tertarik pada keberanian dan kecerdasan Maya. Namun, mereka harus menghadapi konflik keluarga dan perbedaan budaya yang menguji hubungan mereka. Dalam perjalanan ini, Maya harus memilih antara kembali ke dunianya atau membangun masa depan bersama Dimas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon carat18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 – Luka Lama yang Terbuka

selamat membaca guys ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ 🐸

******

Setelah mendengar nama itu keluar dari mulut Dimas, Riani merasa dada nya sesak. Seperti ada sesuatu yang menghantam nya dengan keras. Ia menatap suami nya dengan mata penuh pertanyaan dan kekecewaan.

“Sinta?” ulang nya lagi, memastikan ia tidak salah dengar.

Dimas mengangguk pelan. “Iya.”

Riani terdiam, pikiran nya berputar liar. Wanita yang selama ini selalu bersikap ramah pada nya, yang seolah ingin mendekat sebagai teman, ternyata adalah seseorang yang hampir menjadi istri suami nya? Kenapa Dimas tidak pernah cerita sebelum nya?

“Kenapa kamu nggak pernah bilang?” Riani bertanya dengan suara bergetar.

Dimas menatap nya dalam. “Karena itu sudah berlalu, Riani. Aku nggak ingin membuka luka lama yang seharus nya sudah tertutup.”

Riani tertawa kecil, penuh ketidak percayaan. “Tapi kenyataan nya, luka itu masih ada, kan? Kalau nggak, kenapa Sinta kembali ke desa ini? Kenapa dia mendekati aku seolah-olah tidak ada masa lalu antara kalian?”

Dimas menghela napas panjang, lalu menyandarkan tubuh nya ke kursi. “Aku nggak tahu alasan dia kembali. Terakhir kali kami bertemu, semua nya sudah berakhir. Aku memutuskan untuk kembali ke desa karena aku ingin hidup tenang. Aku nggak menyangka dia akan muncul lagi di sini.”

Riani menggigit bibir nya, mencoba menahan amarah yang mulai menggelegak di dada nya. “Jadi, kalian hampir menikah? Seberapa jauh hubungan kalian dulu?”

Dimas menatap nya sejenak sebelum menjawab, “Kami sudah bertunangan.”

Jawaban itu seperti tamparan bagi Riani. Ia menatap suami nya, merasa hati nya mencelos. “Bertunangan?” bisik nya.

Dimas mengangguk. “Iya, dulu aku dan Sinta bertunangan. Kami merencanakan pernikahan di kota, tapi… sesuatu terjadi, dan akhir nya kami berpisah.”

Riani merasa sulit bernapas. “Sesuatu terjadi? Apa maksud nya?”

Dimas menunduk, mengusap wajah nya. “Sinta menginginkan kehidupan yang berbeda. Dia ingin tetap di kota, mengejar karier dan hidup yang lebih mewah. Aku… aku mulai merasa itu bukan hidup yang aku inginkan. Kami mulai sering bertengkar, sampai akhir nya aku memutuskan untuk kembali ke desa. Dia juga akhir nya memilih jalan nya sendiri.”

Riani masih sulit mencerna semua ini. “Lalu kenapa sekarang dia kembali? Kenapa tiba-tiba dia muncul lagi?”

Dimas menggeleng pelan. “Aku nggak tahu, Riani. Tapi aku janji, aku nggak ada perasaan lagi sama dia.”

Riani ingin percaya pada kata-kata Dimas. Tapi melihat bagaimana Sinta selalu ada di sekitar nya, mendengar bagaimana wanita itu berbicara seolah-olah tahu banyak tentang Dimas, membuat nya semakin gelisah.

Malam itu, Riani tidur membelakangi Dimas. Biasa nya, ia akan merasa nyaman dalam pelukan suami nya, tapi kali ini, ada jarak di antara mereka. Sebuah jarak yang disebabkan oleh masa lalu yang baru saja terungkap.

Keesokan pagi nya, Riani mencoba bersikap biasa saja. Ia tetap menjalankan rutinitas nya, menyiapkan sarapan, memeriksa adonan roti yang ia buat semalam, dan memikirkan rencana usaha nya ke depan.

Tapi hati nya tetap terasa berat.

Saat ia sedang merapikan bahan-bahan di dapur, suara ketukan di pintu terdengar. Riani melirik ke arah Dimas yang sedang duduk di ruang depan, membaca koran. Ia ingin meminta nya membuka pintu, tapi kemudian ia mengurungkan niat nya dan berjalan ke sana sendiri.

Saat pintu terbuka, ia tidak terkejut lagi melihat siapa yang berdiri di sana.

Sinta.

Wanita itu tersenyum, seperti biasa. Tapi kali ini, Riani melihat sesuatu di mata nya. Sebuah kilatan yang sulit diartikan.

“Pagi, Mbak Riani,” sapa Sinta dengan nada riang. “Aku boleh masuk sebentar?”

Riani ingin menolak, tapi ia juga tidak ingin terlihat canggung. Jadi, dengan setengah hati, ia melangkah ke samping, membiarkan Sinta masuk.

Dimas yang sedang membaca koran mengangkat wajah nya. Saat melihat siapa yang datang, ekspresi nya berubah. “Sinta?”

Sinta tersenyum. “Lama nggak ketemu, ya?”

Dimas meletak kan koran nya dan berdiri. “Ada apa?”

Sinta menatap Riani sejenak sebelum kembali menatap Dimas. “Aku cuma ingin ngobrol sebentar. Ada hal yang ingin aku sampaikan.”

Riani melipat tangan di depan dada nya. “Kalau begitu, katakan saja di sini.”

Sinta tersenyum tipis. “Sebenar nya ini lebih ke urusan pribadi antara aku dan Dimas.”

Jantung Riani berdetak lebih cepat. Ia bisa merasakan sesuatu yang tidak beres.

Dimas menoleh ke arah Riani, seolah meminta izin. Tapi sebelum suami nya sempat bicara, Riani sudah lebih dulu berkata, “Aku istri nya. Apa pun yang mau kamu katakan ke Dimas, bisa kamu katakan di depan aku.”

Sinta tertawa kecil. “Baiklah. Kalau begitu, aku akan bicara terus terang.”

Ia menatap Dimas, lalu berkata dengan suara lembut, “Aku kembali bukan hanya karena ingin mengenang masa lalu, Dimas. Aku kembali karena aku sadar… aku masih mencintaimu.”

Ruangan terasa sunyi seketika.

Dimas menatap Sinta dengan ekspresi terkejut, sementara Riani merasa darah nya mendidih. Tangan nya mengepal di sisi tubuh nya.

Sinta melanjutkan perkataan nya, “Aku tahu, mungkin sudah terlambat. Tapi aku ingin kamu tahu, aku menyesali keputusan yang aku buat dulu. Aku masih menyimpan perasaan itu, Dimas. Dan aku ingin tahu… apakah kamu masih punya tempat untuk aku di hatimu?”

Dimas masih terdiam, tapi Riani tidak bisa lagi menahan amarah nya.

Dengan suara tegas, ia berkata, “Cukup, Sinta.”

Wanita itu menoleh ke arah nya, tersenyum seolah tidak merasa bersalah. “Kenapa? Aku cuma mengungkapkan perasaanku.”

“Dimas adalah suamiku. Aku tidak peduli apa yang kamu rasakan. Dia sudah memilih, dan kamu bukan pilihan nya.”

Sinta masih tersenyum, tapi ada sesuatu di mata nya yang berubah. “Kamu yakin, Mbak Riani? Bagaimana kalau ternyata hati nya masih menyimpan sesuatu untuk aku?”

Riani melangkah maju, menatap mata Sinta dengan penuh keberanian. “Kalau dia masih menyimpan perasaan itu, aku sendiri yang akan mengeluarkan nya dari rumah ini. Tapi kalau dia tidak… maka kamu yang harus pergi dan berhenti mengganggu rumah tangga kami.”

Sinta tersenyum tipis, lalu menoleh ke arah Dimas. “Apa jawaban nya, Dimas?”

Dimas menghembuskan napas berat. Lalu, dengan suara mantap, ia berkata, “Aku sudah memilih Riani.”

Riani merasakan dada nya menghangat. Tapi Sinta tidak tampak kecewa. Ia hanya tersenyum simpul dan berkata, “Kita lihat saja nanti.”

Lalu, tanpa berkata apa-apa lagi, ia berbalik dan melangkah keluar.

Setelah Sinta pergi, Riani menoleh ke arah Dimas. “Aku ingin tahu sesuatu.”

Dimas menatap nya. “Apa?”

“Benarkah kamu tidak punya perasaan apa pun lagi untuk dia?”

Dimas menatap dalam ke mata Riani. Lalu, dengan suara tenang, ia berkata, “Aku tidak akan pernah meninggalkan mu, Riani.”

Tapi meski begitu, Riani tahu, ini belum berakhir. Sinta bukan tipe orang yang akan menyerah begitu saja.

Dan ia harus bersiap menghadapi apa pun yang akan terjadi selanjutnya.

*****

Terima kasih sudah membaca guys ❤️🐸❤️❤️❤️❤️

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!