Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota metropolitan, adalah seorang pemuda yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan bullying. Setiap hari di kampusnya, ia menjadi sasaran ejekan teman-teman sekampusnya, terutama karena penampilannya yang sederhana dan latar belakang keluarganya yang kurang mampu. Namun, segalanya berubah ketika sebuah insiden tragis hampir merenggut nyawanya. Dikeroyok oleh seorang mahasiswa kaya yang cemburu pada kedekatannya dengan seorang gadis cantik, Calvin Alfarizi Pratama terpaksa menghadapi kegelapan yang mengancam hidupnya. Dalam keadaan putus asa, Calvin menerima tawaran misterius dari sebuah sistem Cashback yang memberinya kekuatan untuk mengubah hidupnya. Sistem ini memiliki berbagai level, mulai dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi, di mana setiap level memberikan Calvin kemampuan dan kekayaan yang semakin besar. Apakah Calvin akan membalas Dendam pada mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sistem Cashback
Perlahan Calvin membuka matanya,hari sudah mulai Petang,Calvin menahan Rasa sakit yang menusuk menjalar di seluruh tubuh Calvin. Kelopak matanya terasa berat, tetapi suara asing yang terus bergaung di kepalanya memaksanya untuk sadar.
[Selamat! Pengguna telah resmi terhubung dengan Sistem Cashback]
Seketika, jendela transparan berwarna biru muncul di depan matanya. Tulisan-tulisan asing yang belum pernah dilihatnya sebelumnya terpampang jelas.
[Status Pengguna: Calvin Alfarizi Pratama]
-Usia:21Tahun
- Level: 1
- Saldo Cashback: Rp 0
- Kemampuan Aktif: Tidak Ada
- Poin Sistem: 10
- Misi Awal: Lakukan transaksi pertama untuk mengaktifkan efek sistem.]
Calvin mengerjapkan mata. Dadanya naik turun dengan napas yang berat. Dia masih tergeletak di lorong sepi, tubuhnya terasa remuk akibat pukulan brutal Daffa dan gengnya. Namun, rasa sakit itu seakan tertutupi oleh sesuatu yang lebih mengejutkan Sistem Cashback yang tiba-tiba muncul dalam hidupnya.
"Apa-apaan ini…? Aku sedang bermimpi?" gumamnya pelan.
Tiba-tiba, suara sistem kembali terdengar di kepalanya.
[Dunia tidak adil pada orang yang lemah. Sistem ini diberikan kepadamu untuk mengubah nasibmu. Gunakan atau tetap menjadi pecundang yang diinjak-injak.]
Kata-kata itu membuat Calvin membeku. Dadanya dipenuhi amarah dan rasa sakit. Hidupnya selalu dihina, ditertawakan, dan kini hampir saja terbunuh hanya karena seorang gadis.
Dia mengepalkan tangannya, merasakan luka-luka di tubuhnya. Daffa dan gengnya pasti menganggapnya hanya sampah yang bisa mereka buang kapan saja.
Tapi sekarang, dia mendapatkan sesuatu yang bisa mengubah segalanya.
Dia harus memahami bagaimana cara kerjanya.
Dengan sisa tenaga yang ada, Calvin berusaha bangkit. Kakinya gemetar, tetapi dia memaksakan diri untuk berjalan. Dia harus pulang dan memahami sistem ini lebih dalam.
Setelah hampir setengah jam berjalan tertatih, dia akhirnya sampai di rumah kontrakan kecilnya yang hanya memiliki satu kamar tidur dan dapur sempit. Ibunya tidak ada di rumah karena masih bekerja lembur sebagai penjahit.
Calvin duduk di kasur tipisnya dan kembali memanggil layar status sistem.
Maksudnya, jika dia mengeluarkan uang, dia akan mendapatkan cashback? Lalu, bagaimana dengan poin sistem?
[Untuk meningkatkan level, pengguna harus mengumpulkan lebih banyak poin sistem. Poin ini bisa didapatkan melalui transaksi dan penyelesaian misi.]
Calvin mengernyit. Jadi, sistem ini benar-benar berfungsi seperti program cashback dari kartu kredit atau dompet digital? Tapi, bedanya, ini bukan hanya tentang uang. Ada sesuatu yang lebih besar di dalamnya.
Matanya turun ke bagian misi awal.
[Misi Awal: Lakukan transaksi pertama untuk mengaktifkan efek sistem.]
"Aku harus membeli sesuatu?" gumamnya.
Dia merogoh saku celananya dan mengeluarkan dompet lusuhnya. Setelah dihitung, uangnya hanya tersisa Rp 25.000. Itu bahkan tidak cukup untuk makan malam layak.
Namun, dia harus mencoba. Jika sistem ini nyata, maka ini adalah kesempatan terbaiknya.
Calvin berjalan ke warung terdekat dan membeli sebungkus nasi dan air mineral dengan harga Rp 15.000.
[Transaksi berhasil!]
[Menerapkan efek cashback...]
[Selamat! Anda mendapatkan 10× cashback: Rp 150.000]
[Saldo Cashback: Rp 150.000]
Mata Calvin melebar. Dia benar-benar mendapat uang kembali!
Tapi, belum selesai sampai di situ.
[Efek tambahan: Karena ini adalah transaksi pertama, pengguna mendapatkan Bonus Poin Sistem: 50]
[Total Poin Sistem: 60]
Calvin hampir tidak bisa percaya dengan apa yang baru saja terjadi.
"Bukan hanya uang… Aku juga mendapat poin sistem?"
Dia langsung membuka layar statusnya. Kini, poin sistemnya bertambah menjadi 60.
Ketika dia mengetuk bagian ‘Poin Sistem’, sebuah daftar kemampuan muncul.
[Toko Sistem
- Kekuatan Fisik Lv.1 – 50 Poin
- Refleks Cepat Lv.1 – 50 Poin
- Daya Tahan Lv.1 – 50 Poin
- Keberuntungan Lv.1 – 100 Poin
- Deteksi Bahaya Lv.1 – 100 Poin]
Calvin terdiam. Jadi, dia bisa menggunakan poin ini untuk membeli kemampuan?
Tanpa ragu, dia langsung memilih Kekuatan Fisik Lv.1.
[Anda telah membeli Kekuatan Fisik Lv.1 dengan Harga 50 poin]
[Efek diterapkan. Perubahan tubuh akan terjadi dalam 30 menit.]
Seketika, Calvin merasakan energi hangat mengalir di seluruh tubuhnya. Otot-ototnya yang lemah mulai terasa lebih kuat, dan kesadarannya terasa lebih tajam.
Dia menggenggam tangannya.
"Ini luar biasa…"
Kekuatan mulai mengalir di dalam dirinya. Ini baru permulaan. Jika sistem ini benar-benar bisa membantunya, maka Calvin bersumpah
Dia tidak akan pernah diinjak-injak lagi.
Daffa dan gengnya… Akan segera merasakan pembalasannya.
Untung saat pulang ibunya tidak melihat keadaanya yang berantakan,
Saat ini Calvin duduk bersandar di dinding kamarnya, merasakan perubahan dalam tubuhnya. Energi hangat yang mengalir barusan perlahan mereda, tetapi sensasi kekuatan baru tetap tersisa.
Tangan kanannya mengepal, merasakan ketegangan otot yang tidak pernah ada sebelumnya. Dia melirik layar sistem yang masih terbuka di hadapannya.
[Status Pengguna: Calvin Alfarizi Pratama]
-Usia:21tahun
- Level: 1
- Saldo Cashback: Rp 150.000
- Poin Sistem: 10
- Kemampuan Aktif: Kekuatan Fisik Lv.1]
Hanya tersisa 10 poin sistem setelah membeli Kekuatan Fisik Lv.1, tapi itu sepadan.
Namun, ini belum cukup.
Calvin ingin menguji perubahan ini.
Dia berdiri dan berjalan ke sudut ruangan, di mana ada ember air besar yang biasanya digunakan untuk mandi. Dulu, mengangkatnya saja sudah cukup sulit, tetapi sekarang...
Dia meraih pegangan ember dan mengangkatnya dengan satu tangan.
Mata Calvin membelalak. Ringan! Seolah berat ember itu berkurang lebih dari separuhnya.
[Sistem: Efek Kekuatan Fisik Lv.1 aktif. Peningkatan daya angkat 100%.]
Calvin meletakkan ember itu kembali dan mengepalkan tangannya. Jika hanya mengangkat benda berat saja sudah semudah ini, bagaimana jika dia menggunakannya untuk melawan seseorang?
Dia melangkah ke luar kontrakan dan melihat ke sekeliling. Langit sudah gelap, dan jalanan di sekitar kosnya cukup sepi.
Dia menemukan sebatang kayu di tanah dan mengambilnya. Dengan satu tangan, dia mencoba mematahkannya.
CRACK...!
Kayu itu patah menjadi dua bagian dengan mudah.
Calvin menatap tangannya dengan takjub. Sebelumnya, bahkan jika dia menggunakan seluruh tenaganya, dia tidak akan bisa melakukannya secepat ini.
"Sistem ini… benar-benar nyata," gumamnya.
Tapi, kekuatan saja tidak cukup. Dia butuh lebih.
Dia kembali membuka Toko Sistem dan melihat daftar kemampuan yang tersedia.
- Refleks Cepat Lv.1 – 50 Poin
- Daya Tahan Lv.1 – 50 Poin
- Keberuntungan Lv.1 – 100 Poin
- Deteksi Bahaya Lv.1 – 100 Poin
"Refleks Cepat... itu bisa sangat berguna."
Namun, dia hanya memiliki 10 poin sistem sekarang. Untuk mendapatkan lebih banyak poin, dia harus menyelesaikan lebih banyak misi atau melakukan transaksi lagi.
Calvin menatap saldo cashback-nya yang sudah menjadi Rp 150.000. Jika dia membelanjakannya lagi, apakah dia akan mendapatkan lebih banyak uang dan poin?
Dia menghela napas dan melihat waktu. Masih ada beberapa toko yang buka.
Tanpa pikir panjang, dia mengambil dompetnya dan keluar rumah.
Calvin berjalan ke minimarket terdekat. Dia tidak mau terlihat mencurigakan, jadi dia membeli beberapa barang kebutuhan sehari-hari sebungkus roti, air mineral, dan mie instan totalnya Rp 40.000.
[Transaksi berhasil!]
[Efek cashback diterapkan…]
[Selamat! Anda mendapatkan 10× cashback: Rp 400.000]
[Saldo Cashback: Rp 510.000]
[Tambahan: 20 Poin Sistem telah diterima.]
Calvin hampir tertawa di tempat. Ini benar-benar gila!
Setiap kali dia membelanjakan uang, sistem ini akan mengembalikan lebih banyak.
Dengan ini, dia kini memiliki 30 poin sistem. Masih kurang untuk membeli Refleks Cepat Lv.1, tetapi jika dia terus menggunakan sistem ini, dalam waktu singkat, dia bisa memiliki kekuatan yang cukup untuk membalas semua penghinaan yang dia terima.
Ketika Calvin berjalan pulang, dia tidak bisa menahan senyum di wajahnya.
Daffa dan gengnya...
Mereka tidak akan pernah bisa menyentuhnya lagi.
Dan mereka akan menyesal telah menginjak-injaknya selama ini.
Setelah pulang dari minimarket, Calvin duduk di kasurnya, menatap layar transparan dari sistem yang masih terbuka di hadapannya. Tangannya masih gemetar, bukan karena ketakutan, tetapi karena antusiasme yang sulit dijelaskan.
Dia baru saja melakukan sesuatu yang tidak masuk akal. Uang yang dia belanjakan selalu kembali berlipat ganda.
Sistem ini… benar-benar nyata.
Jika dia memanfaatkan ini dengan baik, bukan hanya balas dendam yang bisa dia dapatkan dia bisa mengubah hidupnya sepenuhnya!
Namun, ada satu hal yang membuatnya penasaran.
"Sistem, apakah ada batas maksimal dari cashback ini?" tanyanya dalam hati.
[Saat ini, pengguna berada di Level 1. Maksimum cashback harian adalah Rp 1.000.000. Untuk meningkatkan batas ini, pengguna harus menaikkan level dengan mengumpulkan lebih banyak poin sistem.]
Calvin mengangguk pelan. Jadi, ada batasan. Tapi Rp 1.000.000 per hari saja sudah lebih dari cukup untuk sekarang.
Matanya beralih ke daftar kemampuan yang tersedia di Toko Sistem.
- Refleks Cepat Lv.1 – 50 Poin
- Daya Tahan Lv.1 – 50 Poin
- Keberuntungan Lv.1 – 100 Poin
- Deteksi Bahaya Lv.1 – 100 Poin
Saat ini, dia hanya memiliki 30 Poin Sistem. Masih kurang untuk membeli Refleks Cepat Lv.1, tetapi itu hanya soal waktu.
Calvin menggenggam tangannya erat.
"Baiklah... kalau begitu, mari kita lanjutkan uji coba ini."
*Bersambung...*