Sebuah cerita maha karya yang mengutip apa yang terjadi di dalam sebuah rumah tangga setelah menikah.
Yang di mana cerita ini di ambil dari kejadian di dunia nyata.
Cerita yang menceritakan sebuah masalah setelah pernikahan yang timbul tidak hanya dari perseteruan sepasang suami istri, masalah yang timbul tidak hanya datang dari persoalan materi dan sebuah perselingkuhan.
akan tetapi masalah yang timbul karna ikut campurnya keluarga dari masing masing pihak.
kepo dengan cerita nya.
Yuk mampir dan baca sampai selesai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ril, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter
Di jalan masuk ke arah hutan yang akan di gusur
Anak buah dimas melaporkan jika, pemilik kebun yang tidak mengizinkan akan pembuatan jalan, atau jalan masuk untuk di lewati alat berat
Sang pemilik kebun bersi keras tidak mengizinkan sama sekali jika kebun nya untuk di lewati.
“Alat berat tidak bisa masuk bos, pemilik lahan melarang kita semua untuk membabat hanya untun sekedar jalan,” Ucap diego
“Dimana aku bisa bertemu dengan pemilik kebun ini? aku ingin bernegosiasi dengan nya, siapa tau dia ada keringanan untuk kita,” Sahut dimas
“Kami sudah menawarkan 50juta untuk kita bisa melewati kebun nya, tapi dia tetap tidak mengizinkan kita bos,” Sahut diego
“Baik lah, apa di dalam sudah ada alat berat yang bekerja?,” Sahut dimas
“Sudah ada bos, sudah ada 10 alat berat yang kami kerahkan, tapi masalah nya, truck pengangkut kayu tidak bisa masuk,” Sahut diego
Tak lama berselang, seorang pria dengan umur kisaran 40-45 tahun datang mengendarai motor butut nya.
“Nah ini dia orang nya bos,” ucap diego
Dimas menatap ke arah sang bapak pemilik lahan.
Bapak tersebut seakan akan tidak melihat ada nya dimas dan yang lain.
Bapak tersebut turun dari motor kemudian berlalu begitu saja tanpa menoleh bahkan menyapa saja tidak sama sekali.
Dimad berjalan mengejar bapak tersebut dengan langkah kaki yang di percepat.
“Bapak mohon tunggu sebentar, Pak boleh kah kita berbicara sebentar,” Ucap dimas
Bapak tersebut tidak berhenti, ia terus berjalan lurus.
“Hallo pak, apa bapak mendengar saya, saya berbicara dengan anda,” Ucap dimas
Seketika bapak tersebut berhenti dan berbalik menghadap dimas.
“Bisakah kamu jangan mengganggu ku? Aku sudah tau apa yang akan kamu bicarakan, Aku sudah katakan jika aku tidak memberikan kalian izin untuk melewati kebun ku, kebun ku busa rusak jika alat alat berat kalian melewati nya, apa kalian tidak bisa mencari jalan lain saja, kenapa harus kebun ku?,” Sahut pak ali
“pak mohon mengertilah ,saya ada di belakang bapak ,Saya baru membuka lahan ,dan jarak terdekat untuk sampai ke kebun saya adalah dengan melewati kebun bapak yang jaraknya hanya sekitar 1 km saja ,Akan tetapi jika saya mencari jalan lain otomatis saya harus membuat jembatan untuk bisa melewati sungai yang ada di sana Dan itu membutuhkan dana dan juga waktu yang tidak sedikit ,Setidaknya saya harus menyiapkan dana sampai dengan ratusan juta untuk membuat jembatan dan harus menunggu sekitar 3 bulan untuk bisa melewatinya ,lupa saya ingin meminta izin kepada bapak ,kebetulan kebun Bapak ada di dekat Kebun saya Saya ingin meminta izin langsung kepada bapak untuk bisa melewati kebun bapak ,tidak apa-apa saya harus menyewa meskipun dengan harga cukup tinggi,” Sahut dimas
“itu resiko mu ,Jika kamu sudah berani untuk terjun dalam dunia sawit maka kamu harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit ,jangan mempersulit orang lain ,cari jalanmu sendiri untuk mencapai apa yang kamu inginkan ,saya tetap dengan komitmen saya saya tidak mengizinkan kalian untuk melewati Kebun saya membawa ekskavator dan kendaraan lainnya untuk lewat di sini karena itu bisa mengganggu pertumbuhan sawit saya ,jangan mendesak saya untuk berubah pikiran ,saya tetap dengan keputusan saya ,” Sahut pak ali
“baiklah jika memang itu keputusan bapak ,kalau begitu Saya pergi dulu ,ingat Pak kemudahan Jika Bapak memberikan saya melewati jalan ini ,tapi ya sudah tidak ada masalah saya akan mencari jalan sendiri untuk sampai ke kebun saya di belakang kebun anda ,” Sahut Dimas
Akhirnya dimas Pergi setelah mendapatkan penolakan dari pak ali.
Dimas kembali bergabung dengan para anak buahnya ,Iya memerintahkan anak buahnya untuk mencari jalan lain supaya tidak membuat jembatan untuk sampai ke kebunnya
Namun tak lama dari itu ,salah satu dari anak buahnya mendekat lalu memberitahu Dimas jika ada kebun yang ada di seberang ingin dijual ,kebetulan kebun itu langsung tembus ke kebun Dimas
Dimas langsung menyuruh anak buahnya untuk segera bertindak ,karena ia akan membeli lahan tersebut
Sang anak buah langsung bergerak ,ini bukan masalah sepele.