NovelToon NovelToon
Tiger' Target

Tiger' Target

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nasri Suju - Kiasan Rasa

Bagaimana rasanya di kejar-kejar seekor harimau? Pasti takut kan?

Daniel yang di juluki sebagai Harimau karena selalu penyendiri dan di takuti banyak orang hingga ia menemukan mangsa baru yaitu Ruelle, gadis kutu buku yang tidak kenal takut pada nya.

Kehidupan Daniel berubah semenjak hadirnya seorang Ruelle

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasri Suju - Kiasan Rasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

"Ayo jadi pacar ku Nero," ajak minsi.

Itu bukan godaan, tapi benar-benar muka orang serius dan panik.

Semua orang riuh ricuh melihat drama itu.

"Lihat itu Minis nembak cowok dingin si Nero,"

"Gila benar-benar play girl dia ini,"

"Di Terima gak nih,"

bisik-bisik para murid.

gosip mnyebar luas.

menarik perhatian teman-teman Minsi, yaitu Ruelle dan Liya.

Tapi laki-laki di dekat mereka menghentikan mereka.

"Ruelle kamu mau kemana,"

Tanya Daniel menghentikan Rueiie. Daniel memegang tangan Ruelle, itu adalah musim semi baru untuk Daniel dan Ruelle.

Liya menatap malas, dan davin hanya tersenyum melihat kemesraan dua sejoli itu.

"Ahk sudah lah,"

Liya pergi ke sumber masalah, dan Davin tidak menyia-nyiakan kesempatan iu.

"Jangan ikuti aku dasar bajingan!"

"Wes sslow dong, aku juga penasaran kenapa temen mu deketin temen ku,"

"Alasan,"

Hah apa dia tahu tentang perasaanku? Davin.

Seketika Davin terdiam.

"Hei kamu sadar?"

"apaan sih?" gerutu Liya merasa terganggu.

"Oh lupain."

Huh ternyata gak sadar.

tapi Davin sampai kapan kamu mau nyembunyiin perasaaan mu.

Davin terdiam tenggelam dengan pikiran nya.

Dia menatap ke arah Liya yang sudah berlari jauh dan menyisakan punggung nya.

Apa ya aku di matanya.

"Ppftt,"

"Pokonnya, Liya itu harus jadi milikku,"

Ucapnya sambil menyeringai, jika ada orang yang mendengarnya, apalagi jika itu adalah Liya. Liya pasti akan mengatakan kalau Davin gila dan merinding ngeri.

Davin berlari mengikuti Liya.

Tentu saja aku akan membuatnya sadar di waktu yang tepat. Aku tidak mau merusaknya hanya karena hasrat semata. Davin. 

---

Sementara di kantin yang sepi karena orang-orang berbondong-bondong melihat drama Nero dan Minsi. Ada dua sejoli yang sedang seperti bunga musim semi yang bermekaran.

"Nih makan yang banyak," pintar nya.

"Kamu juga makan yang banyak," tutur balik Ruelle.

"Aku makan nya nanti habis kamu,"

"Loh kok gitu,"

Bingung Ruelle.

Ruelle juga tidak terbiasa dengan sikap dan sifat Daniel akhir-akhir ini, semenjak mereka resmi berpacaran Daniel tidak berhenti mengulum senyum ke arahnya.

"Nanti pokoknya abisin dulu makan nya,"

'Pasti ada mau nya,'

Ruelle ingin sekali fokus makan, dia tidak bisa menagajak Daniel berbicara karena Daniel terus menatap nya, dan tak luput terus fokus ke arah nya.

"Kamu kenapa sih ngeliatin aku mulu?" Tanya Ruelle lembut.

Berusaha menyembunyikan rasa tidak betah nya.

"Emang gak boleh ya natap pasangan sendiri,"

Oh ya satu hal dari Daniel yang Ruelle sadari adalah. Hubungan mereka mungkin pacaran tapi Daniel selalu mengatakan Ruelle adalah pasangan nya di banding 'Pacar'

'Pasangan? Apa itu sebutan lain untuk pacar nya,'

"Haha, gitu ya, kalau aku ngajak kamu ngobrol gak papa?" Tanya Ruelle.

Ruelle begitu lembut menghadapi semua orang. Tapi dia sangat canggung di dekat pacar nya kali ini.

Karena dia masih tidak percaya di berpacaran dengan seorang Daniel, pertemuan mereka juga terbilang singkat.

"Makan dulu, kalau lagi makan jangan ngobrol,"

Ruelle memekik lalu tertawa kecil.

"Haha, sejak kapal kamu berubah jadi kayak gini, mana sifat kamu yang dulu,"

"Hehe emang dulu aku kayak gimana,"

Pertanyaan Ruelle sedikit menyendir Daniel, tapi Daniel berusaha tidak merusak suasana karena dia tahu Ruelle tak bermaksud seperti itu.

"Kamu itu dulu kalau aku nanya jawabnya singkat aja,"

"Terus?"

"Sekarang kamu aktif banget,"

"Kenapa masalah kah aku jadi cerewet,"

Ruelle tersenyum.

"Nggak malah seneng, ternyata kita nyambung juga ya,"

Ruelle menghabiskan makanan nya lalu mereka bertatapan.

Daniel tersenyum, mereka bertukar senyuman saling bertatapan.

'Ahk, aku sangat ingin memakannya,'

Daniel begitu gemas melihat senyuman Ruelle yang menatap nya dengan begitu tulus.

"Sekarang, kamu makan ya, aku kan udah habisin makanan ku,"

"Suapin,"

Ujar Daniel meminta.

Ruelle terdiam, dia tidak tahu harus melakukan apa, tiba-tiba kehidupan seperti berhenti menurut Ruelle.

'Sejak kapan Daniel bisa manja begini?'

'Ruelle kamu harus melakukan nya kan?'

"Kenapa gak bisa ya?"

Daniel memasang wajah pura-pura sedih.

'Ahk dia benar-benar seperti anjing yang memelas,'

'Itu...'

'Lucu...'

"Ba-baiklah,"

Ruelle mengambil makanan menggunakan sendok, lalu menyuap kan nya ke mulut Daniel dengan pelan.

Daniel menguyah nya seperti anak kecil yang kesenangan.

Ruelle bisa merasakan badannya panas tapi itu bukan karena dia sakit, karena dia teel aku senang sampai tubuhnya bereaksi.

Bahkan jantungnya seperti berhenti berdetak tapi dia tidak mati.

"Enak banget,"

"Iya kebetulan makanan kantin hati ini jadwal nya enak,"

"Bukan,"

"..."

"Itu karena Ruelle nyuapin aku," katanya sambil nyengir.

'Tuhan, aku tidak sedih Daniel menjadi seperti ini, tapi tolong jangan siksa aku dengan setiap godaan nya,' Ruelle. 

Ruelle tidak tahu harus menjawab apa akhirnya dia menyuapkan makana ke mulut Daniel dengan tergesa-gesa.

"Santai Ruelle,"

'Rasanya aneh Daniel memanggil ku dengan nama,'

Daniel jarang memanggil seseorang dengan namanya, itu menurut Ruelle dan itu memang terbukti, dia selalu memanggil orang dengan sebutan 'Hei' atau tidak 'Kau'

"Apa kamu merasa aneh saat memanggil seseorang dengan nama?" Tanya Ruelle.

Ruelle kamu begitu polos.

"Ya, tapi jika aku memanggil nama mu aku begitu percaya diri,"

'Tuhan aku tak bisa, enatah kenapa setiap perkataan nya membuat waktu terasa berhenti, aku tidak keberatan tapi...'

'Aku tidak bisa mendeskripsikan perasaan ini, tapi aku sangat yakin, ini perasaan yang menyenangkan,' Ruelle. 

"Kamu mau aku manggil kamu apa?"

"Kamu boleh panggil aku senyaman nya," jawab Ruelle masih dengan wajah salah tingkah yang tidak Daniel sadari.

"Ruelle, itu nama cantik,"

Setiap Daniel mengatakan  sesuatu pada Ruelle itu selalu di akhiri dengan senyuman nya yang jarang orang lain lihat terkecuali Ruelle.

Ruelle benar-benar tidak bisa melakukan apa-apa lagi, badan nya lemas dengan setiap perkataan Daniel.

Setiap perkataan Daniel bisa membuat Ruelle tersipu.

'Daniel juga sekarang bisa memuji, aku benar-benar tidak percaya, Tuhan tolong bantu aku,' Ruelle. 

Daniel menghabiskan makanan nya dan berterima kasih pada Ruelle karena sudah mau menyuapi nya.

"Sama-sama Daniel,"

"Ada apa?" Peka Daniel.

"Ng-nggak apa-apa,"

"Kamu gak terbiasa sama aku yang kayak gini ya,"

'Tuhan apa dari tadi dia bisa membaca pikiran ku?'

"Iya..."

Mau tak mau Ruelle jujur.

Tapi wajahnya tidak terlihat sedih dia hanya merasa bersalah dan kikuk.

Daniel lalu memegang tangan Ruelle.

"Ahk, Daniel!!!"

Daniel mengecup puncak tangan Ruelle.

"Ruelle kamu harus terbiasa, ini adalah bentuk kenyamanan ku di dekat mu,"

Ruelle tersenyum menyipitkan alisnya.

"Hah, sejak kapan kamu bisa kayak gini, aku benar-benar terkejut,"

"Tapi Daniel, aku tidak keberatan, aku menerima mu," tambah nya.

"Sejak kapan? Sejak aku punya perasaan pada mu, sejak kita resmi menjadi pasangan Ruelle,"

Ahk Ruelle tidak bisa melihat asap keluar dari tubuh nya saking tak kuat dengan kata-kata manis Daniel.

"Sejak kapan kamu pandai memuji dan merangakai perkataan,"

"Karena aku pintar Ruelle," angkuh Daniel.

Ruelle hanya menghela nafas.

To be continud...

me

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!