Aku Bukan Wanita Malam

HAPPY READING

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Namun Azizah yang juga sedang dikuasai emosi tidak tinggal tinggal diam. Sama seperti yang dia lakukan pada Amrita tadi, dia dengan sigap menahan tangan Chelsea hingga gagal mendarat diwajahnya.

PLAAKK!!

PLAAKK!!

Tamparan keras yang berasal dari tangan Azizah mendarat dipipi kanan dan kiri Chelsea. Saking kerasnya gadis itu sampai terhuyung dan jatuh kelantai. Tubuhnya membentur bagian belakang sofa.

"Chelsea!" Teriak Kinanti yang terkejut melihat putri semata wayangnya diperlakukan kasar seperti itu.

"Berani-beraninya kamu menampar adikku!" Ucap Tora yang juga ikut tersulut emosi hingga dia berjalan mendekati Azizah dengan rahang mengeras.

Azizah menatap kakak iparnya itu sambil berpangku tangan. Meski tau pria itu sedang sangat marah karena dia menampar adik nya barusan, namun Azizah tidak merasa gentar sedikitpun. Karena bukan dia yang memulai. Tapi mereka!

Dan dia akan tunjukkan sisi terburuk dalam dirinya terhadap orang yang telah berani mempermainkannya dengan begitu licik!!

Begitu Tora mencapai Azizah, pria itu langsung mengangkat tangannya penuh emosi. Sama seperti istri dan adiknya, pria itu pun ingin memberi pelajaran pada Azizah dengan cara menamparnya.

Namun Azizah tidak menangkap tangan Tora yang hendak melayang kewajahnya seperti yang dilakukannya pada dua wanita tadi. Dia malah mengangkat kakinya dan menendang bagian tengah selangkangan kakak iparnya itu dengan sangat keras.

"Ahhhkkkk!!" Tora memekik kesakitan sambil memegangi pusaka lahirnya yang terbalut celana yang dia kenakan.

Lagi-lagi aksi brutal Azizah membuat semua orang terkejut dan tercengang. Samuel menelan salivanya. Bergidik ngeri, membayangkan bila hal yang sama dilakukan Azizah pada pusaka tempurnya.

"Tora" Lirih Amrita yang cemas melihat suaminya. Dia kembali menatap Azizah dengan tajam.

"Azizah! Kamu sadar apa yang sudah kamu lakukan?! Mereka adalah suami dan adik iparku. Mereka adalah iparmu!"

"Iparku? Apa mereka pernah menganggapku sebagai iparnya?! Selama ini mereka selalu bersikap sombong dan menganggapku juga orang tua kita seperti sampah! Apa mereka pernah menganggapku sebagai ipar, saat mereka memintamu untuk menghancurkan hidupku?! Apa mereka pernah menganggapku sebagai ipar, saat membayar si br*ngsek ini untuk melecehkanku secara bergiliran?! Apa mereka pernah menganggapku sebagai ipar saat mereka menghancurkan pertunanganku, dan mempermalukanku dihadapan semua orang?! Dan apa mereka pernah menganggapku sebagai ipar, saat mereka membuatku dicap sebagai wanita murahan?!"

Amrita terdiam mendengar uneg-uneg sang adik yang penuh emosi. Sadar bahwa mereka telah berbuat sangat tidak adil pada Azizah. Dan gadis itu berhak marah. Bahkan dia sendiri sangat menguruk perbuatannya yang telah tega menikam adiknya sendiri.

Namun dia tidak menyangka kalau Azizah akan semarah ini hingga menyerang mereka semua. Azizah kembali memandangi Tora yang masih meringis menahan sakit.

"Kamu! Selama ini aku sangat menghormatimu sebagai suami dari kakakku. Aku pikir kamu dan keluargamu adalah orang-orang terhormat, yang tidak mungkin akan berbuat licik. Ternyata aku salah. Ternyata keluarga Pradipta isinya adalah orang-orang menjijikkan seperti kalian!" Azizah memaki-maki Tora. Dia juga menatap Chelsea dan Kinanti diakhir kalimatnya.

Kinanti yang juga tersulut emosi hendak berjalan menghampiri Azizah yang menurutnya sudah sangat keterlaluan pada anak-anaknya!

"Tetap disana! Jangan sampai apa yang aku lakukan pada kedua anakmu, aku lakukan juga padamu wanita tua!" Seru Azizah mengancam Kinanti.

Dan berhasil membuat nyali wanita paruh baya itu menciut, hingga kakinya langsung berhenti ditempat dengan tubuh membeku. Meski marah, namun dia juga takut dihajar oleh gadis gila itu seperti kedua anaknya.

"Anda adalah wanita terhormat dan berpendidikan nyonya Kinanti. Anda berhasil mendidik putra anda untuk menjadi seorang pengusaha dan pebisnis yang handal. Tapi sayangnya, anda tidak bisa mendidik putra anda untuk menjadi pria sejati. Pria yang bisa menghargai seorang wanita. Bahkan anda tidak mengajarinya cara memperlakukan istrinya sendiri. Tapi Anda malah mengajarinya untuk memanfaatkan istrinya"

Kinanti dan Tora sangat kesal dengan ucapan Azizah yang habis-habisan menghina mereka. Namun mereka juga takut untuk bertindak menyerang gadis itu.

"Dan tadi kamu bilang apa? Aku menjadi penyebab gadis manja ini depresi sampai ingin melenyapkan dirinya sendiri?" Azizah kembali menatap Amrita sambil menunjuk Chelsea yang kini sudah kembali berdiri usai terjatuh tadi. Namun dia masih tampak meringis kesakitan akibat tamparan Azizah.

Azizah tidak lagi memanggil Amrita dengan sebutan kakak. Karena baginya wanita bodoh ini tidak pantas menjadi kakaknya.

"Bukan aku. Tapi kalian sendirilah penyebabnya. Kalian terlalu memanjakannya. Sehingga dia menjadi gadis yang egois. Yang tidak bisa menerima kenyataan, kalau tidak selamanya dia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Termasuk hati dan cintanya Derby. Mungkin kalian bisa membuat Derby meninggalkanku dengan kelicikan kalian. Tapi aku menantang kalian. Sampai sejauh mana kalian bisa membuat Derby mencintainya" Azizah mengacungkan jari telunjuknya. Menatap satu persatu orang dengan tatapan menantang.

Mereka semua tercengang. Tampaknya gadis itu benar-benar serius dengan tantangannya. Chelsea mulai gelisah mendengar ucapan gadis itu. Azizah benar. Mungkin dia bisa membuat Derby meninggalkan Azizah dan menikahinya. Tapi apakah dia bisa membuat pria itu mencintainya, seperti dia mencintai Azizah?

Azizah berjalan mendekati Samuel yang tampak kikuk dan takut melihatnya mendekat.

"Sayang. Apa kabar?" Samuel cengar-cengir untuk menutupi ketakutannya. Entah kenapa gadis yang pernah menjadi kekasihnya itu kini tampak menakutkan seperti macan betina yang siap menerkamnya.

"Sayang, ini semua bukan rencanaku. Kakakmu yang mendatangiku. Dia yang menjanjikanku sejumlah uang, kalau aku bersedia untuk menidurimu. Dan, kamu taukan aku sangat mencintaimu? Sejak dulu aku selalu ingin merasakan milikmu. Tapi kamu tidak pernah mengabulkannya. Bahkan kamu tega meninggalkanku...." Celetuk Samuel sambil tersenyum kikuk.

Tatapan tajam Azizah membuatnya ingin sekali berlari dari tempat itu. Namun kakinya terasa berat untuk terangkat seperti ada lem yang membuatnya menempel hingga tidak bisa digerakkan.

PLAAKK!!

Azizah yang muak melihat wajah dan mendengar ocehan pria tidak tau malu itu menamparnya dengan keras. Sama seperti yang dia lakukan pada Chelsea dan Amrita barusan.

"Kamu sudah lama menginginkan milikku?! Kalau begitu sekarang aku yang ingin merasakan milikmu!" Azizah tersenyum marah. Lalu dia menendang bagian tengah selangkangan Samuel.

"Ahhhkkkk!!" Sama seperti Tora, Samuel memekik kesakitan dan memegangi pusaka tempurnya yang terbungkus celana jeans yang dia kenakan.

Apa yang dia bayangkan tadi akhirnya terjadi juga. Mantan kekasihnya itu benar-benar melakukan hal yang sama padanya seperti apa yang barusan dilakukannya pada kakak iparnya sendiri. Benar-benar mengerikan.

"Baj*ngan! Penyesalan terbesar dalam hidupku adalah pernah mencintai pria menjijikkan sepertimu! Dan aku tidak pernah menyesali keputusanku yang pernah meninggalkanmu! Karena kamu tidak pantas dicintai!"

"Ahhhkkkk!!"

Azizah kembali menendang bagian kejantanan pria itu dengan penuh kemarahan. Membuat rasa sakit pria itu benar-benar lengkap. Semua orang melihatnya hanya bisa bergidik ngeri tanpa ada yang berani bersuara.

BERSAMBUNG