Kisah wanita yang tinggal dengan segala lika liku tinggal dengan mertua
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FEZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Asih minta sekolah Tata ikut dibayarkan
Setelah kejadian tadi malam Mirna masih mendiamkan Harun dan Harun terus menempel pada Mirna untuk meminta maaf dan tidak akan mengulai dan berubah. Mirna pun memaafkan dan memegang janji Harun dengan syarat kalo mengulangi tidak ada kata maaf lagi. Harun pun setuju.
Pagi ini Mirna jualan seperti biasa dan pagi ini asih datang ke rumah Mirna. Mirna menghadapi Asih seperti tidak ada kejadian ibu mertuanya yang ribut, Mirna beranya pada Asih.
"Mau sayur apa sih"tanya mirna seperti biasa. Asih hanya mengeleng, Mirna bingung Asih kesini kalo ga minta sayur mau apa lagi, biasanya kalo pagi begini pasti minta sayur.
"Begini mb sya mau minta tolong sama mb untuk membantu saya"
"Mang minta tolong apa Sih"
"Begini mb kan Ahmad sudah didaftarkan saya mau minta tolong mb Mirna untuk mendaftarkan Tata juga"
"Lah kamu sendiri ga bisa apa sih mendaftarkan Tata kesekolah nanti kan dituntun oleh ibu gurunya mana saja yang harus di isi"
"Bukan itu mb"
"Terus kalo bukan itu"Mirna sudah merasa firasat tidak enak pasti ada unsur uang.
"Begini mb saya mau minta tong mb Mirna membayari biaya Tata sekolah"
"lah bagaimana bisa saya yang membayari sekolah tata, Tata itu anak siapa ko saya yang harus bayar"
"Ya kan Tata ponakan mas Harun, mas Harun kan suami mb jadi ada kewajiban mb untuk ikut membayari biaya sekolah Tata"
"Oke kalo saya ikut bayar sekolah Tata, ini misal Tata udah bekerja boleh dong gajih Tata buat saya, kan saya yang membayar biaya sekolahnya"
"Ya ga bisa begitu mb mana bisa gajih Tata buat mb ya jelas buat saya lah mb ,Tata kan anak saya"tolak Asih.
"Kamu tahu Tata anak kamu, kenapa kamu ga mau membiyayai sekolah nya kamu ibunya saja ga mau membiyayai terlebih saya yang hanya bu de nya, ga ada kewajiban karna Tata masih punya orang tua yang utuh.
Asih hanya bisa diam mendengar perkataan Mirna, Karma tidak mendapatkan hasil Asih pulang kerumah nya namun sebelum pulang asih meminta sayur Mirna.
Mirna yang sudah ditinggal pulang oleh Asih melanjutkan mengeluarkan sayuran untuk dijual.
"Kesiangan Mir jualan nya"
"Iya bu tadi agak cape"alasan Mirna untuk menutupi keburukan Asih.
"Oh kirain ada apa soalnya tadi saya melihat Asih kerumah mu"
"Biasa mb minta sayur"
"oh begitu, ya sudah mb saya mau beli sayur."
Mirna pun melayani pembeli yang berdatangan tanpa henti sampai siang hari dagangan nya sudah habis terjual.Mirna membereskan semua peralatan yang digunakan untuk berjualan setelah selesai Mirna istirahat.
Disaat Harun akan pulang kerumah Harun dipanggil ibu nya untuk berhenti ,Harun pun menghentikan motornya dan memasuki rumah ibunya.
"Run ibu minta kamu bilangin istrimu untuk membantu Asih menyekolahkan Tata,apa kamu ga kasihan Tata ga sekolah"Tanya bu Ratmi pada Harun.
"Saya ga berani bilang apa -apa kalo Mirna ga mau y sudah bu, lagian Tata kan punya orang tua bayaran suami Asih sama saya besar suami Asih bu.
"Kamu itu jangan ketularan pelit sepeeti istri mu itu Run,Asih itu kan adi kamu masih jasi tanggung jawab mu"balas bu Ratmi dengan emosi.
"Asih sudah menikah bu, jadi sudah pasti bukan tanggung jawab Harun. lagian bu bapak kan bisa juga membantu kenapa semua harus Harun yang bantu seolah Harun itu kepala rumah tangga diirumah ini yang harus bertanggung jawab seluruh keluarga ini."Harun meraaa kesal kepada ibunya yang selalu membebankan masalah ekonomi pada dirinya selama ini gajih yang lain buat apa. Harun baru merasakan hanya diperas keluarganya tidak ada yang perduli dengan perasaanya.
Harun lekas pergi dari pada dia akan lebih marah kepada ibunya karena rasa kecewa yang melanda hati Harun pada orang tua nya. Bu Ratmi terus memanggil tapi Harun tidak menghiraukan pergi begitu saja.
"Ya sudah kalo
jdi jantan kok plinplan
seru