Rania, mempunyai suami yang sempurna sebagai laki-laki. Dengan wajah yang tampan, tubuh yang bagus, Sudah bisa di pastikan ia adalah laki-laki sejati, tapi pernikahannya sudah berlangsung 1 tahun. laki-laki yang menjadi suaminya, tidak pernah menyentuhnya. Tapi kenapa? Apa alasannya sampai harus menikahi Rania jika ia tidak mencintainya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elleya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternyata kau punya Sisi menggemaskan.
Kali ini Rania pergi hanya berdua dengan Althaf, Tanpa Sarah ataupun Alex. Tujuannya adalah melakukan evaluasi kinerja para pegawai mereka, di hotel yang ada di kawasan wisata bukit pelangi.
"Apa kita akan menginap? Tanya Rania pada suaminya yang duduk persis di sisi sebelah kanan Rania.
" Ya.
"Apa? Kenapa kau tidak memberitahu jika kita harus menginap?" Rania sangat kesal pada Althaf. pasalnya dirinya sudah kadung membuat janji untuk menghabiskan weekend bersama dengan Kennat.
"Kau tidak bertanya apa-apa semalam, aku pikir kau setuju dengan rencanaku.
" Apa kau gila? bagaimana pun juga kau harusnya memberitahu ku jika ingin menginap. Apa kau tau? Aku sama sekali tidak membawa baju ganti. bagaimana aku akan tinggal di sana?
"Akan aku pikirkan nanti setelah kita sampai. Sejak tadi Althaf hanya menjawab pertanyaan dari Rania seperlunya saja. tampak laki-laki itu terlihat kurang tidur dari bawah matanya yang menghitam. Berbeda dengan Rania yang cukup waktu tidurnya, hanya saja ia tidak sempat untuk mandi dan hanya berganti pakaiannya.
Sekitar jam delapan pagi mereka sudah sampai di hotel. Althaf memilih untuk segera bekerja dengan muali melihat lingkungan sekitar hotel. Sedangkan Rania memilih untuk segera ke kamar hotel dan mandi di sana. Ia terus menggerutu melampiaskan kekesalannya pada Althaf sepanjang jalan.
Dengan di bantu dia orang pelayan Rania bersiap untuk mandi. ia memilih untuk berendam di dalam air hangat terlebih dulu. setelah lima belas menit, Rania merendam tubuhnya di dalam bak ia melanjutkan rutinitas mandinya dengan berbagai rangkaian sabun dan sampo.
"Rasanya benar-benar segar setelah mandi" Rania tersenyum senang setelah selesai mandi dia keluar hanya dengan jubah mandi berwarna putih. "Sial aku lupa tidak membawa baju ganti" Plakk... Rania memukul dahinya sendiri. tapi kini matanya tertuju pada kepulan asap dari cangkir teh yang di sajikan oleh petugas hotel.
"Masa bodo, aku pikirkan itu nanti saja. sayang sekali jika melewatkan teh yang begitu harum ini. Rania berjalan menuju sebuah kursi yang menghadap langsung ke arah luar. dengan secangkir teh hangat Rania begitu menikmati waktu santainya. Sampai ia tidak menyadari kedatangan Althaf.
Sejenak Althaf hanya berdiam menyaksikan penampilan istrinya yang tengah duduk di atas kursi. Rania hanya di balut dengan jubah mandi berwarna putih,sedang tangannya memegang gagang cangkir dengan kedua kaki ikut serta di angkak atas kursi santainya. posisi duduknya membuat jubah itu terangkat sampai memperlihatkan paha mulus istrinya.
Althaf yang awalnya datang hendak mengajak Rania untuk sarapan bersama di lobby hotel, kini ia urungkan niatnya tersebut dan segera mengambil gagang telpon di salah satu sudut kamarnya
"Hallo,, Suara Althaf berbicara dengan pihak hotel, sekaligus menyadarkan Rania kehadiran orang lain di dalam kamarnya.
Karena sangat kesal pada Althaf yang tiba-tiba ada di sana, Rania melemparkan salah satu alas kakinya ke arah Althaf. Althaf yang sedang berbicara di telpon, tetapi dengan sigap dia menangkap sendal istrinya dengan satu tangannya yang lain. Setelah dia menyelesaikan pembicaraan dengan pihak hotel Althaf berjalan mendekat ke arah Rania duduk.
Sretttt
Althaf memutar kursi yang di pakai istrinya ke arah berlawanan, kini wajah mereka saling berpandangan. "Lihat ini, Apa kau sedang berusaha untuk menggodaku? Hahahaha bukankah sudah pernah ku katakan itu tidak akan berhasil!
Rania merengut kesal pada Althaf, harga-dirinya yang tinggi merasa Terrendahkan, Kali ini Rania tidak ingin membalas dengan berkata kasar atau melempar sesuatu pada suaminya. Rania justru penasaran apa benar suaminya itu sama sekali tidak tergoda dengan parasnya.
Dengan posisi tangan Althaf memegang kedua sisi kursi tersebut membuat jarak keduanya sangatlah dekat. dari posisi ini Rania bisa merasakan hembusan nafas suaminya menyapu seluruh wajah putih miliknya. Rasa geli yang dia rasakan membuatnya gelisah. Tapi ia ingin membalas apa yang Althaf lakukan.
Dengan perlahan tangan Rania bergerak, ia membuka simpul jubah mandinya, dan mulai melonggarkannya sampai membuat bagaian atas jubah mandi tersebut sedikit merosot dari baju kecilnya.
Althaf hanya memperhatikan setiap gerakan yang di buat istrinya itu. terlihat sangat jelas bagaimana nafas yang memburu dari wanita yang sedang menahan rasa takut terhadapnya itu. Althaf sangat terkejut saat tiba-tiba Rania membuka tali pada jubahnya, dan memperlihatkan leher jenjang wanita itu lebih banyak. "Apa yang coba kau lakukan? pikir Althaf masih kebingungan dengan situasi mereka
Cuppp
Tanpa aba-aba, tanpa berkata sepatah katapun tiba-tiba Rania berdiri di atas kursi dengan kedua lututnya dan dengan spontan mencium bibir suaminya. Althaf mendapat serangan yang begitu tiba-tiba itu sampai membuatnya tak bisa bikin berpikir selain diam mematung, saat dirinya muali mengerti apa yang sedang terjadi dengan sedikit kasar Althaf mendorong Rania cukup keras dengan kedua tangannya, sampai membuat Rania kembali terduduk di atas kursi.
Althaf segera menjauh dari posisi Rania berada. Ia kembali di buat terkejut saat melihat Rania yang duduk tersungkur akibat perbuatannya, Di tambah saat ini jubah mandi Rania menjadi terbuka dan memperlihatkan jenis dan warna pakaian dalam yang sedang di pakai Rania. Wajah Althaf merah pasti melihat itu kemolekan tubuh istrinya itu. Althaf mengusap wajahnya dan bergegas pergi dari sana.
Sementara Rania yang masih terduduk di sana tak bisa menahan tawanya.
Hahahaha.. Hahahaa...
Wajah Althaf yang memerah hingga ke daun telinganya itu terlihat jelas oleh Rania. Bagaimana terkejutnya Aly yang mendapatkan ciuman darinya secara tiba-tiba, sampai membuat laki-laki dingin itu hanya bisa terpaku untuk beberapa saat.
"Ternyata kau punya sisi menggemaskan sekali!
" Hahahaha ha. Rania kembali tertawa puas, setelah membuat Althaf tak berdaya seperti itu. ia merasa ini sebuah kemenangan untuknya.
"Lihatlah wajahnya yang memerah itu, itu sudah sangat jelas untuk memastikan jika dia melihatku sebagai seorang wanita. Hahaha Aku berhasil menggodanya lebih dulu kali ini.
Rania mulai berdiri dan kembali merapihkan jubah mandinya.
ditunggu up selanjutnya
semangat 💪🏻💪🏻💪🏻 dan sehat selalu kak