Ketulusan Cinta

Sang rembulan perlahan turun digantikan sang mentari. Sebuah hubungan tidak akan bertahan jika tidak didasari kejujuran kesetiaan dan ketulusan. Hubungan itu didasari oleh kepercayaan yang sangat sulit bisa dijaga jika hati tidak memiliki keikhlasan saling menerima kekurangan pasangan.

Pagi ini tiga anak manusia bergelayut dengan pikirannya masing masing. Mereka mencoba mencari jawaban tentang apa yang mereka rasakan dan inginkan dari hidup mereka.

Saddam tidak tidur semalaman. Dia gelisah memikirkan maryam. Walaupun beni sudah memberitahu kalau maryam baik baik saja. Saddam menyesal kenapa dia tidak bisa menahan hasratnya.

"Ahhhhh ini gila" teriaknya. Saddam ingin berbicara dengan maryam meminta maaf. Namun maryam sudah melarangnya.

Saddam memang tidak tahu banyak tentang maryam,karena mereka tidak memiliki waktu untuk saling mengenal. Hingga kejadian tadi malam membuat banyak pikiran dikepala saddam. Maryam yang lembut bisa begitu buas seperti semalam. Maryam kenapa dia bisa begitu mengerikan batin saddam.

Apa kah maryam juga akan meluapkan emosinya lebih mengerikan padaku batin saddam. Sibuk dengan pikiran dan ketakutan kehilangan maryam membuat saddam seperti orang gila mengacak acak rambutnya terus.

Disatu sisi Boy justru mencoba menjernihkan pikirannya. "Ini gila kenapa aku bisa menyukai istri sahabatku" teriaknya sambil melemparkan vas. Boy merasa ada yang beda dengan maryam. "Tatapan mata itu begitu mengerikan dia seperti ingin menghabisi angel" gumam boy

Boy memikirkan semua kejadia semalam. "Yaaa aku seperti pernah melihat tatapan yang sama dengan maryam. Mata itu sama seperti milik seseorang ketika marah" gumamnya. Boy mengambil ponselnya

Tut

Tut

Tut

"Yess tuan" jawan seseorang

"Pablo aku ingin kau mencari tahu semua hal tentang seseorang. Aku akan mengirimkan namanya. Cari semuanya tanpa ada yang tersisa" tegas boy

"Siap tuan"

Boy yakin ada sesuatu tentang maryam yang tidak diketahui semua orang. Karena boy melihat aura yang berbeda dari gadis bercadar itu.

Di kamarnya maryam sudah bersiap. Dia ingin kembali pulang. Dia tidak ingin bertemu dan bicara dengan suaminya dahulu. Dia juga tidak ingin mengatakan apapun kepada keluarganya. Sebelum pergi maryam mengirim pesan

[Mas,selesaikan semua pekerjaanmu disini dengan baik. Kita akan bicara saat semua pekerjaanmu selesai. Jangan beritahu keluarga kita tentang semua ini] pesan terkirim

Maryam lalu bergegas memesan online kendaraannya. Saat mobil yang dia pesan tiba maryam turun dan pergi tanpa ada yang tahu.

Saddam yang menerima pesan maryam terpaksa mengikuti kemauan maryam. Dia bergegas mengajak beni agar cepat menyelesaikan proyeknya.

Tiga hari berlalu setelah kejadian itu. Angel masih belum menyerah. Dia akan membalas maryam. Dia tidak terima dengan semua penghinaan maryam. Angel menyewa beberapa orang untuk mencelakakan maryam. Dia menyelidiki dimana maryam. Setelah mendapatkan keberadaan maryam angel menyuruh orang orang itu untuk membius maryam dan membawanya ketempat yang sudah dia berikan.

Maryam melangkah keluar kampus hendak pulang. Saat menunggu mobil jemputannta tiba tiba seorang pria menghampirinya. Pria itu berpura pura menanyakan alamat. Saat maryam menunjukkan arah satu pria dari belakang membekap mulutnya dengan sapu tangan. Selang beberapa detik maryam pingsan.

Menjelang malam saddam tidak bisa menghubungi maryam. Bahkan bi narti juga tidak tahu dimana maryam yang belum kembali dari kampus. Saddam menghubungi mertuanya

"Assalamualaikum abi."

"Waalaikumsallam saddam"

"Abi apakah maryam ada disana?" Tanya saddam

"Tidak maryam belum kesini beberapa hari. Ada apa memangnya nak?" Tanya abimana

Saddam ragu untuk menjawab. Namun perasaannya begitu tidak nyaman.

"Abi kira kira maryam punya teman dekat yang bisa saddam hubungi? Saddam tidak bisa menghubungi maryam bahkan dirumah juga tidak ada kata bi narti" jelas saddam

"Setau abi maryam hanya punya dua orang sahabat dan keduanya saat ini diluar negeri kuliah." Abimana menjelaskan

"Memangnya ada apa saddam?" Abimana mulai gelisah

"Begini abi bisakah bantu saddam mencari dimana maryam. Saddam takut terjadi sesuatu. Saat ini saddam di Bandung sedang ada pekerjaan"  pinta saddam

"Baiklah coba abi ke kampus maryam dahulu"

Akhirnya panggilan itu pun terputus.

Tring sebuah pesan keponsel saddam. Matanya membulat sempurna melihat pesan. Dia menggeram menahan amarah.

"Sialan siapa yang berani melakukan ini pada istriku" teriaknya. Saddam menghubungi abimana dan mengirimkan gambar maryam yang terikat disebuah kursi.

Abimana murka bagaimana mungkin putrinya memiliki musuh selama ini putrinya selalu menjaga pergaulannya. Abimana menghubungi putra keduanya karena dia tau hanya Morgan yang bisa mencari tau dimana maryam.

Disana saddam juga memberitahu beni dan boy. Bram yang diberitahu juga murka. Dia menghubungi abimana mengajak bertemu dan mencari maryam bersama.

"Morgan"

"Yaa abi. Kenapa?"

"Lihatlah foto yang abi kirimkan."

"Ada apa ini abi. Kenapa maryam begini. Apa abi punya musuh?" Selidik morgan

"Tidak. Abi takut ini perbuatan satria."

"Abi tunggu morgan akan mencari tau dimana maryam." Klik panggilan terputus.

Di bandung

"Saddam apa mungkin ini perbuatan angel?" Tanya beni

"Entahlah aku juga tidak tahu. Tapi dari semua ini aku juga berfikir begitu"

"Boy apa kau sudah tau dimana maryam?" Tanya beni

"Anak buah ku sedang melacak keberadaan maryam dari ponselnya" jawab boy

Disebuah rumah yang tidak terurus seorang wanita membuka matanya.

"Enggghh" maryam melenguh

"Awww kepala ku pusing sekali. Dimana ini?" Maryam menatap sekeliling. Dia ingin bangun tapi tangan dan kakinya terikat. Dia diam memperhatikan sekeliling. Kepalanya mulai berkurang rasa sakitnya.

Perlahan maryam menggerakkan tangannya mencoba melepas ikatan. Maryam lelah setelah mencoba. Akhirnya dia hanya bisa pasrah. Lalu dia berteriak "permisi apa ada orang"  panggilnya

Tak berapa lama pintupun terbuka

Ceklek

Seorang pria masuk melihat maryam dengan tajam. "Permisi tuan siapa anda? Kenapa anda membawa saya kesini?" Tanya maryam

"Diam nanti kau juga akan tau" katanya

"Tolong buka ikatan ini tuan. Saya sedang hamil" pinta maryam.

"Tidak bisa. Kau tunggu jadi tuan kami datang" tegasnya. Lalu dia berlalu dan menutup pintu.

Maryam berdoa berharap ada keajaiban. Maryam pun masih berusaha melepaskan ikatannya.

Di tempat saddam boy mendapatkan semua informasi tentang maryam,matanya membola tidak percaya dengan semua data yang ada. Dia membaca semuanya dengan teliti. Maryam seorang gadis dengan ilmu beladiri yang cukup bagus,dia juga bisa menggunakan senjata api. Maryam juga dulu saat SMU memilki sahabat anak dari mafia. Dan yang membuat boy terperangah maryam adik dari Morgan pengusaha berkedok mafia.

"Woooowwww pantas saja aku merasa tidak asing dengan tatapan dari maryam. Matanya seperti morgan saat marah" gumamnya. Akhirnya boy mendapat jawaban dari semua pertanyaannya.

Kring

Kring

Kring

"Yaa morgan"

"Abi morgan akan mengirimkan lokasi maryam. Dan beberapa anak buah morgan akan ikut. Maaf morgan tidak bisa kembali secepatnya." Jelas morgan

"Baiklah abi kesana sekarang. Setelah ini pulanglah umi merindukanmu nak." Jawab abimana.

Abimana dan Bram segera bergerak kelokasi yang di kirimkan morgan. Begitu pula dengan saddam beni dan boy. Anak buah boy berhasil mendapatkan lokasi maryam.

Disaat yang bersamaan dibandara seorang wanita dengan gaya kasual sampai ditanah air. Dia tersenyum bahagia.

"Ahhh aku rindu maryam" gumamnya. Dia berjalan dengan santai dan tersenyum bahagia.