NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Asri

Mengejar Cinta Asri

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Poligami
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arya wijaya

Mengambil sebuah keputusan membuat cinta terpisah antara Sam dan Asri, adalah suatu kesalahan besar yang di lakukan Sam, saat sudah tak ada beban dalam hidupnya kini Sam berusaha mengejar cinta sejatinya, begitu banyak rintangan yang di lalui tak lupa juga saingan besar untuk memperoleh kembali cinta Asri yang sempat hilang 6 bulan lamanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arya wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DATANG KE PERSIDANGAN

Dan kini sepertinya Kasih menerima lamaran Makmun yang ingin menikahinya.

"Apa aku harus menerima itu, ya ampun, mbak Lia maafkan Aku mbak, Aku tidak bermaksud ingin melukai hati Mbak, tapi Aku butuh pendamping hidup, dan benar bahwa anak ini juga butuh seorang Ayah"

Ungkap isi hati Kasih berbicara pada dirinya sendiri.

Dan tak lama Makmun mengirim pesan yang berisi perhatian untuk Kasih.

"Kamu jangan lupa minum obat, sepulang kerja, Aku akan datang menengok Kamu"

Lalu Kasih membalas pesan tersebut dengan mengatakan keputusannya.

"Terimakasih sudah perhatian dengan Aku, Mas.. Aku sudah pikirkan matang-matang, bahwa Aku akan menerima pernikahan ini"

Makmun sungguh terkejut dengan keputusan Kasih yang menerima pernikahan itu, lalu ia mencoba menelpon Kasih, bertanya langsung padanya.

"Kasih Kamu serius, Kamu mau menikah dengan Aku"

"Iya mas, Aku sudah putuskan, Aku siap di madu, dan Aku janji Aku tidak akan menuntut banyak hal dari Kamu, yang terpenting jika ada waktu datanglah ke tempat Ku, tapi jangan pernah abaikan Mbak Lia ya Mas"

Makmun mengerti dengan apa yang di ucapkan Kasih, ia pun terlihat senang dan bahagia akhirnya Kasih mau menerima pernikahan itu.

"Terimakasih Kasih.. Aku akan menjaga Kalian semua, apalagi anak Kita, Aku tidak ingin kehilangan anak untuk keduakalinya"

Panggilan pun di akhiri, tak lama Lia datang menghampiri Makmun.

"Mun.. "

Makmun kaget mendengar suara Lia, dalam hatinya mengatakan untung saja panggilannya sudah di akhiri.

"Sayang, Kamu lapar ya, atau haus"

"Tidak.. Aku mencari Kamu, Kamu habis telpon siapa?"

Makmun gugup apa yang harus ia jawab, lalu Ia berbohong kembali.

"Mamah tadi Aku telepon mamah, mamah minta Aku untuk menginap di Bekasi"

"Ada acara apa, Aku juga harus ikut begitu"

Sebenarnya Makmun berharap Lia tak ingin ikut, agar Ia punya waktu untuk mempersiapkan pernikahannya dengan Kasih.

"Ya terserah Kamu, mau ikut atau tidak"

Karena rasa kesal dihatinya masih ada untuk Bu Alya, Lia pun tak ingin ikut ke Bekasi bersama suaminya.

"Gak Mun, Aku gak mau ikut, Aku tidur di rumah mamah saja nanti"

Makmun merasa lega di hatinya, lalu Makmun menyuruh Lia untuk tidur kembali.

"Ya sudah tidur ya"

Lia tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Pagi-pagi Sam langsung mendatangi kantornya, untuk memeriksa segala keperluan saat persidangan nanti, Ia pun menghubungi semua orang-orang yang akan menjadi saksi di persidangan nanti.

Dam kini Fahmi datang ke kantor sesuai janjinya ingin bekerja di perusahaan bekas milik ayahnya, Fahmi masuk ke ruangan Sam mengucapkan salam.

"Permisi Pak Sam"

Sam menengok sumber suara, Sam pun tersenyum lalu menyuruh Fahmi untuk masuk ke dalam.

"Fahmi, aku gak sangka Kamu sopan masuk keruangan Saya"

Fahmi tertawa kecil, karena Ia mengingat waktu dulu Ia begitu tidak sopan terhadap siapapun.

"Ya Aku ingat, dulu selalu rusuh sama semua orang, bahkan Kamu aku ajak berkelahi"

Fahmi tertawa lagi, kalau ingat kelakuan dirinya dulu rasanya Ia malu sekali.

"Baik sudah... Kamu saya tempatkan di bagian general affair, jadi tugas Kamu meliputi pengawasan bagi para pekerja seperti office Boy, Security juga Kamu mengurusi setiap gaji mereka, Kamu mengerti kan Fahmi"

Ucap jelas dan tegas Sam menjelaskan deskripsi pekerjaannya.

"Iya Sam Aku mengerti, Kamu hebat ya, sekarang sudah jadi CEO Perusahaan yang pernah papah ku bangun"

Sam kini menjadi tak enak, seharusnya putranya lah yang meneruskan mengurus perusahaan pak Faris, namun karena sudah di akuisisi oleh Retro sekarang posisi Fahmi bukanlah siapa-siapa di perusahaan ini.

"Setelah Kita rebut kembali kantor Papah kamu, aku akan keluar dari perusahaan, dan memberikan sepenuhnya tanggung jawab ini Sama Kamu"

Namun Fahmi menolak perkataan Sam dan berkata,

"Tidak Sam, bukan itu maksud Aku, Aku hanya kagum, tidak perlu sampai keluar dari perusahaan, justru karena Kamu perusahaan papah semakin maju, Kamu dapat banyak proyek, pabrik tekstil papah juga, setelah kebakaran itu lebih pesat perkembangannya"

Dari pada saling bersedih, Sam menyuruh Fahmi segera ke ruangannya dan memulai pekerjaan pertamanya.

"Oh iya Fahmi, jangan lupa ya, siang nanti Kita ke Jakarta untuk sidang kasus perusahaan Papah mu"

Fahmi mengerti dan menganggukkan kepalanya.

Lalu Makmun meminta izin pulang lebih awal di jam 3 sore karena Ia ada urusan keluarga yang harus segera ditangani.

Tak sengaja obrolan Makmun dan bagian HRD terdengar oleh Juvi, yang juga sedang ingin mengajukan cuti.

"Mun.. urusan mendesak ya, Lia sakit atau kenapa?"

Juvi bertanya berbasa-basi pada Makmun, namun Makmun malah menanggapinya dengan nada marah.

"Apa urusannya sama Kamu, Lia sehat atau sakit Dia istri ku, Aku yang akan menjaganya"

Juvi tak mengerti mengapa Makmun tak pernah berubah sikapnya, Ia selalu merasa bahwa Juvi akan menggangu pernikahannya.

"Pak Juvi, ada perlu apa kesini?"

"Begini Pak, Saya mau mengajukan cuti, selama setahun ini Saya belum ambil cuti Saya"

"Baik, Saya akan buatkan suratnya, bapak silahkan tanda tangan disini"

Setelah menandatangani berkas cutinya, Juvi pun kembali ke ruangan kerjanya.

Dan kini tibalah saat nya Sam berangkat mendatang persidangan.

"Fahmi kita berangkat sekarang"

Pesan singkat dari Sam untuk Fahmi, lalu Fahmi segera membereskan meja kerjanya dan kemudian pergi ke ruangan Sam, dan Mereka pun pergi bersama dengan menaiki mobil Sam.

Tak lupa Sam memberi pesan pada Dery untuk bersiap jika di perlukan hadir di persidangan.

Pak Herman dan pengacaranya pun tak kalah siap, Mereka segera datang di pengadilan siang ini, lalu Pak Herman bertanya pada pengacaranya.

"Pak apakah kita akan menang?"

"Begini Pak Herman, kasus bapak ini agak rumit, sebenarnya bukti chat belum tentu bisa memberatkan bapak, namun jika Fahmi ikut bersaksi, bisa jadi itu memberatkan posisi Pak Herman, soal cctv sampai saat ini saya belum mendengar kabar dari lawan, bahwa mereka mempunyai bukti jika Pak Herman lah dalang dari pembakaran gudang tersebut"

Yang tidak di ketahui oleh pengacara Herman juga Herman sendiri adalah bahwa Sam telah mencari ke sudut dunia dan sudah menemukan, siapa sosok berbaju hitam dengan penutup kepala hitam itu, sebagai kunci saksi yang akurat bahwa Herman lah dalang di balik kasus pembakaran gudang dan kerusakan alat-alat produksi.

Kini sampailah Sam dan Fahmi di pengadilan Jakarta Selatan, Mereka memasuki gedung itu lalu menunggu giliran kasus nya di buka.

Tibalah pengacara Herman juga pengacara Sam, berjalan berbarengan tanpa berbicara, bukan hanya pengacara Herman namun Bu Heni juga Tini ikut datang di persidangan.

Kini Tini melihat Sam ada di hadapannya, Ia pun mulai menunjukkan raut wajah yang sedih, namun Bu Heni mengatakan pada Putrinya untuk menahan emosi dan perasaannya disini.

Fahmi pun memandang Tini dengan rasa bersalah, tapi Ia juga harus memperjuangkan perusahaan ayahnya yang sengaja di rebut oleh Herman, sebagai baktinya untuk ayahnya.

Asri tak tenang hatinya, lalu Ia mengajak Bu Anita untuk hadir di persidangan itu.

"Ayo Mah.. please kali ini saja, Aku hanya ingin menyemangati Sam, supaya Dia tidak gugup dan bisa memenangkan kasusnya"

Bu Anita tak bisa menolak permintaan Putrinya itu, walau bagaimanapun Sam nanti akan menjadi menantunya, jika semangat dari Asri bisa sedikit membantu Sam, lalu untuk apa Anita menolak permintaan Asri.

"Baik.. Ya sudah Kita siap-siap, Mamah minta Farhan untuk mengantar Kita"

Tak lama mobil Farhan datang, dan Ia menekan klakson mobilnya.

"Ayo sayang"

Merekapun masuk mobil, dan pergi melaju menuju pengadilan Jakarta Selatan.

"Kasusnya besar ya, sampai Kamu harus pergi ke Jakarta"

Tanya Farhan kepada Asri, lalu Asri menjawab,

"Iya kak.. Aku hanya ingin menyemangati Sam, dia pasti gugup"

Farhan hanya tersenyum melihat perhatian Asri yang begitu besar untuk Sam.

Lalu Fahmi mendekati Bu Heni dan menanyakan keadaan Tini saat ini.

"Tini sudah membaik kondisinya, Fahmi Saya tidak tahu kebaikan Kamu ini tulus atau hanya pura-pura, tapi Saya pastikan jika suami Saya di vonis sebagai tersangka dan mendekam di penjara, Kamu juga harus ikut masuk ke penjara"

Fahmi menganggukkan kepalanya lalu berkata

"Saya sudah siapkan mental Saya, juga hati Saya Tante, Saya akan akui semuanya di persidangan nanti"

Setelah mengatakan itu Fahmi kembali duduk di samping Sam, lalu Sam bertanya,

"Untuk apa Kamu mendekati Mereka?"

"Aku hanya ingin tahu kondisi Tini Sam"

Sam jadi merasa aneh melihat sikap Fahmi yang menjadi begitu perhatian pada Tini, walaupun memang sikap Fahmi banyak berubah menjadi baik, tapi untuk yang satu ini, Sam rasanya tak percaya jika Fahmi perhatian kepada Tini.

"Ini bentuk perhatian atau Kamu menyukai Tini"

Fahmi terkejut ketika Sam mengatakan hal itu.

"Ya tidak lah, Aku hanya kasihan Sam, untuk menyukai Dia, tidak... itu tidak benar"

Sam pun menatap wajah Fahmi dengan tajam.

1
Nur Yawati
lnjut
Arya wijaya: Thank you Kaka atas like nya di setiap episode.. terimakasih banyak sudah mampir terus.. 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!