Ketulusan Cinta
Maryam Zulaikha Pranata yaa gadis cantik bercadar yg berusia 19thn ini baru saja pulang dari aktifitas kuliahnya disalah satu fakultas ternama.
Maryam melangkahkan kakinya perlahan..
"Assalamualaikum umi"
"Waalaikumsallam syg"
Maryam menghampiri sang ibu yang telah sibuk mempersiapkan makan malam untuk mereka.
Yaa walaupun hidup dari keluarga kaya dan memiliki seorang ayah yang notabene adalah pengacara terkenal tidak membuat keluarga ini sombong..
Selang 30 menit Abimana Pranata pun sampai dirumah mewah itu.
Setelah semuanya mambersihkan diri dan sholat maghrib berjamaah mereka duduk dimeja makan,makan dengan nyaman.
Setelah makan spt biasa mereka akan duduk diruang keluarga sambil bercerita.
"Maryam,abi ingin menyampaikan sesuatu" ucapannya terjeda menunggu reaksi putri bungsunya.
"Iyaa abi ada apa?"
"Maryam,apakah kamu tidak keberatan jika abi ingin menjodohkanmu dengan salah satu anak sahabat abi" tanya abimana dengan lembut ..
Kening maryam berkerut mencoba menelaah apa yang abinya sampaikan barusan.
"Ma maksud nya abi?" Tanya maryam dengan gugup..
Helaan nafas terdengar dari sang ayah yang mencoba menyampaikan dengan baik agar putrinya tidak salah paham..
"Begini sayang,salah satu anak teman abi baru saja ditinggal pergi oleh istrinya,dia meninggalkan seorang putra yang kni berusia hampir 1thn,sejak istrinya meninggal dia jadi orang yang hilang arah nak" abimana menjeda ucapannya dan melihat putrinya.
Lalu melanjutkannya "dia hidup tapi hatinya mati jiwanya mati,hidupnya hanya berkutat pada pekerjaan dan sesekali mabuk,hingga dia tidak lagi peduli pada putranya"
"Maksud abi maryam akan menikah dengan laki laki yan suka minum alkohol?" tanya maryam
"Bukan sayang dia dulu adalah pria yang baik ramah dan juga sholeh,namun ketika istrinya meninggal dia berubah" abimana menarik nafasnya dengan berat
"Abi ingin kamu menikah dengannya mungkin kamu bisa membantunya keluar dari hidupnya yang sekarang dan menuntunnya ke arah ysng lebih baik,agar putranya juga bsa mendapatkan kasih sayang nya kembali"
"Apakah abi tidak salah dengan ini? Tanya maryam dengan sedikit ragu
"Tidak nak abi mengenal nya dengan sangat baik bahkan ayahnya adalah sahabat baik abi,saat ini dia butuh orang yang bisa mendampingi dan mengarahkannya kembali nak,abi yang meminta ini pada sahabat abi bukan mereka yg meminta" abiamana mencoba melihat reaksi putrinya
"Lalu abi" hanya itu yang maryam katakan
"Abi ingin kamu mengenalnya dahulu jika kamu mau kamu bisa mengatakannya jika tidak pun tidak masalah,ini hanya keinginan abi utk membawa kembali Saddam karena dulu dia pernah membantu kakakmu"
Hening
Maryam mencoba menenangkan dirinya
"Baiklah abi maryam bersedia tapi maryam ingin melihatnya dahulu sebelum memutuskan langkah selanjutnya"ucap maryam
Dengan senyum yang lebar abimana menyetujuinya "baiklah sayang besok abi akan mengundang mereka makan malam"
"Hmmm" hanya itu yg keluar dari mulut maryam
Malam ini dirumah keluarga Pranata akan menjadi pertemuan dua keluarga..
Tepat pukul 7 malam keluarga Sanjaya pun datang
Makan malam pun berlangsung dengan baik,lalu setelahnya mereka berkumpul diruang tamu.
"Maryam kenalkan ini putra om namanya Saddam" Bram sanjaya memulai perkenalan.
Maryam menganggukkan kepalanya dan tersenyum dibalik cadarnya.
Saddam tidak melirik maryam sedikitpun dan tidak bicara apapun.
"Saddam ini seorang duda dengan satu putra " lanjut bram "kami bermaksud ingin melamar nak Maryam menjadi istrinya jika nak maryam tidak keberatan" ujar bram dengan halus
"Bagaimana menurutmu nak " tanya abimana
"Abimana sebaiknya kita memberi ruang utk putra putri kita berbincang,apakah anda keberatan?"Tanya bram
"Tentu saja boleh " sambut abimana
"Sayang berbincanglah sebentar kami akan menunggu diruang keluarga" bisik abimana pada putrinya
Maryam mencoba memohon agar abi umi dan yang lain tetap disini namun semuanya sudah berjalan keruang keluarga..
Tinggallah saddam dan maryam serta putra kecilnya yang duduk dipangkuan saddam
"Hmmm " saddam mencoba memulai
"Aku tidak tertarik untuk menikah lagi,aku datang kesini karena dipaksa orang tuaku.jika kau ingin menikah denganku maka maaf aku tidak akan bisa menjadi suami seperti yang kau harapkan.aku tau kau gadis yang baik tapi aku sudah tidak lgi ingin menikah,aku sudah nyaman dengan hidupku saat ini" ujar saddam tanpa melihat sedikit pun pada maryam
Maryam diam memperhatikan sosok yang ada didepannya dengan penuh takjub..
Pria dengan wajah tampan tubuh bagus putih tinggi dan sangat berkarisma telah membuat debaran dihati maryam
"Aku juga belum siap menikah karena saat ini masih kuliah"ucap maryam dgn lembut
"Tapi... Maryam tidak melanjutkan kata katanya
"Tapi apa" tanya saddam masih dengan tidak melihat kearah maryam
"Tapi jika Allah memang mentakdirkan aku menikah denganmu sekuat apapun aku mencoba takdir itu tetap akan membawaku padamu" maryam berucap dengan lembut
"Aku akan menerima apapun yang abi putuskan,karena aku tau abi pasti sudah memikirkannya dengan baik" lanjut maryam
"Jika memang mas saddam tidak ingin silahkan mas saddam sampaikan pada kedua orang tua kita,karena aku hanya mengikuti kemana takdir Allah akan membawaku"ucap maryam lembut
"Baiklah jika kau menikah denganku maka kau harus mengurus putraku dengan baik,aku juga tidak suka berdebat terlalu lama dengan orang tuaku ysng hanya membuatku lelah"ucap saddam dengan tegas
"Ternyata dia sangat menghormati orang tuanya ujar maryam dlm hatinya
"Aku akan menerima pernikahan ini dengan syarat" ucapan saddam menggantung
"Syarat?" Tanya maryam dengan ragu
"Yaa" lanjut saddam
"Apa?" Ujar maryam
"Aku tidak akan menyentuhmu dan aku tidak mau kau ikut campur dalam urusanku" ucap saddam dengan penuh penekanan
Maryam terdiam beberapa saat
"Aku tidak bisa menerima syarat darimu,karena hubungan penikahan itu sangat sakral dan aku akan tetap menjalankan tugasku sebagai istri nantinya,aku akan menegurmu jika salah" ucap maryam dengan sedikit bergetar
Yaa itulah maryam walaupun bercadar dia tidak pernah takut pada siapapun yang salah..
Saddam berdiri lalu berlalu begitu saja menghampiri keluarganya
Saddam membisikkan sesuatu pada daddynya
Lalu tanpa aba aba Bram memeluk sahabatnya
"Abimana akhirnya kita akan jadi besan" ucapnya penuh haru
"Alhamdulillah akhirnya semua berjalan sesuai dengan takdir Allah"ucap abimana
Sementara itu maryam terkejut dan mulai bingung apa yang harus dia lakukan setelah ini
Lain dengan saddam pria itu bermain dengan pikirannya sendiri
"Apakah Allah menggariskan takdir ini agar aku bisa lebih baik lagi memperbaiki diri?" Ucap maryam dlm hatinya
"Aku akan membuat wanita itu menyesali ucapannya untuk menerima pernikahan ini" ucap saddam dlm hatinya
Dan malam itu juga para orang tua mengitung hari pernikahan 2 minggu lagi mereka akan segera menikah..
Deggg Maryam tidak lagi sanggup menahan gejolak didadanya entah itu sedih atau bahagia diapun bingung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Melati_putih25
/Kiss/
2024-06-25
1
Febrivalencia
semangat ni... sukses dlm berkarya 🥰🥰🥰
2024-06-25
0