NovelToon NovelToon
Married With Mr. Idiot

Married With Mr. Idiot

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Naaila Qaireen

Niat hati mencari suami kaya agar terbebas dari belenggu ibu tiri, membawa seorang Lilyana nekat mengait pria kaya yang ditemuinya di taman. Namun, apa jadinya jika pria itu mengalami keterbelakangan mental alias idiot.

"Ya, ayo menikah ...!" pria berpenampilan tuan muda bertepuk tangan dengan gaya khasnya yang seperti bocah.

"Oh, no!"

Bagaimana kelanjutannya? Yuk, simak ceritanya.

***

Jangan lupa juga baca novel author yang lainnya: (My Son Is My Strength, Sang Antagonis & Membalaskan Dendam Janda)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naaila Qaireen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Abra

Seorang pria dengan setelan rapi nan mewah melekat tubuhnya memasuki mansion keluarga Adhitama, wajahnya terangkan dengan cara jalan seolah ia pemilik rumah tersebut.

“Tuan Abra, salam.” Sapa pelayan yang hanya dilewati begitu saja olehnya. Setelah menyapa Abra—saudara tiri dari tuannya, pelayan itu pergi untuk melanjutkan pekerjaannya.

“Eh, tunggu,” tahan Abra, lalu dengan kode jari telunjuknya ia menyuruh pelayan itu untuk mendekat.

“Ya, Tuan. Ada yang bisa saja bantu?” tanya pelayan ramah.

“Apa kau melihat kakakku?” Abra menanyakan keberadaan Arthur.

“Pagi-pagi tuan Arthur telah pergi bersama asistennya Leo, kemungkinan beliau pulang sore nanti.” Jelas pelayan, Abra berdehem.

“Lalu dimana kakak iparku?”

“Nyonya Kirana terakhir kali saya lihat berjalan menuju taman belakang, Tuan.” Kata pelayan yang memang melihat Kirana menuju ke sana.

“Hm,” dehem Abra lagi, lalu menggerakkan jari telunjuknya untuk mengusir pelayan. Ia sendiri berjalan menuju taman belakang.

Mulut pelayan itu mencebik keriting melihat keangkuhan dan kesombongan Abra, “Tuan Arthur sendiri tidak pernah memperlakukan kami seperti ini, lahhhhh...! Dia yang bukan siapa-siapa?!” gumam pelayan mengirimkan mata lasernya pada Abra, sungguh setia kedatangan pria itu membuat setiap pekerja jengkel. Ia angkuh layaknya pemilik rumah, menyuruh pelayan melakukan ini dan itu sesuai perintahnya, dan yang paling membuat jengkel pria itu akan ramah dan dermawan jika ada Arthur tuan rumah.

“Dasar bulog, banyak wajah!” maki pelayan terakhir kali, lalu pergi melanjutkan pekerjaannya.

Abra sampai di gazebo taman belakang, namun tidak melihat keberadaan Kirana sama sekali. Ia pun memutuskan mendudukkan diri dengan mata yang melihat cemilan.

“Sepertinya perempuan itu bersantai di sini,” gumam Abra, ia mengambil satu cemilan dan mencobanya. “Tidak buruk,” ia mengambil satu cemilan lagi. Dan mulai memposisikan dirinya dengan nyaman di sana sembari menikmati keindahan taman belakang. Ia juga meraih jus jeruk yang tampak segar, sama sekali belum tersentuh.

***

“Lily, aku belum mau bobo siang,” rengek Vian pada gadis yang tengah mengatur suhu AC agar nyaman untuk tidur. Rengekkan Vian sudah seperti anak yang merengek pada ibunya karena dipaksa tidur siang.

“Kenapa tidak mau tidur siang?” setelah mengatur suhu agar terasa nyaman, Lily berjalan menuju ranjang menghampiri suaminya yang tengah memberengut lucu dengan bibir maju beberapa senti. Sungguh tidak sinkron dengan wajahnya yang sebelas dua belas dengan sang ayah mertua.

“Laparrr,” pria itu mengingat cemilan enak yang ditawarkan Kirana. Padahal sebelum main di taman, mereka sudah menyantap makan siang.

Lily menepuk dahinya pelan, “Pasti Abang keinget cemilan itu, ya udah... aku bikinin, Abang tunggu di kamar aja.” Gadis itu pun keluar dari kamar menuju dapur untuk membuatkan cemilan yang diminta Vian, tetapi ia juga malah bertemu dengan Kirana nantinya.

“Eh, Mbak!” tahan Lily pada salah satu pekerja.

“Ya, Nona?” tanya pelayan itu ramah.

“Tante Kirana masih di dapur?” tanyanya, karena memang tidak ingin bertemu dengan Kirana.

“Tadi sih, beliau memang di dapur. Tapi sekarang menuju taman belakang kayaknya, soalnya tadi juga ada tamu.” Jelas pelayan.

“Tamu siapa?” penasaran Lily.

“Tuan Abra, Nona.” Jawab pelayan itu, semua pekerja memang mengenal sosok Abra adik tiri dari majikan mereka, sosok yang selalu menjadi buah bibir jika pria itu datang berkunjung.

Lily mengingat nama tersebut, nama yang tak asing di pendengarnya. Ia seakan pernah mendengarnya, namun tidak tahu di mana.

“Ya udah, makasih ya, Mbak.” Setelah berpamitan, Lily pun langsung menuju taman belakang melihat sendiri tamu tersebut.

Di taman belakang, Kirana terbelalak melihat cemilan yang ia buat khusus untuk Vian telah habis oleh seseorang yang tak di duga.

Ia yang tengah kesal semakin kesal dengan keberadaan Abra, apalagi melihat pria itu yang mulai oleng dengan memarahi kursi kosong di depannya.

“Kenapa selalu dia yang mendapatkan tempat, aku juga sama bekerja kerasnya seperti dia!” racau Abra dengan kepala pusing luar biasa, hal tersebut membuat ia mudah sekali marah.

“Kenapa kamu yang ada di sini, mana anak idiot dan gadis kampung itu?” Kirana membanting dua gelas jus sirsak yang dengan susah payah ia buat.

“Wahhh, Nyonya Adhitama akhirnya datang juga. Bagaimana—“

Sebelum pria itu membuka mulut dan meracau tidak jelas dengan suaranya yang menggelegar, Kirana segera menghentikannya.

“Kenapa kau ada di sini Abra, dan apa ini...? Kamu memakannya semua? Makanan ini khusus untuk Vian, sudah dicampuri obat itu!” Kirana berusaha menahan suaranya agar tak langsung berteriak di depan telinga pria sok berkuasa ini. Suaranya ia tahan-tahan, namun juga tidak berbisik. Membuat seseorang di balik tembok sana membeliak dengan mulut tertutup.

Abra terkekeh tak jelas, kesadaran pria itu perlahan menghilang akibat pengaruh obat yang di maksud Kirana. Wajahnya berubah merah seiring dengan amarahnya yang tiba-tiba membuncah.

Kirana yang tahu obat tersebut sebentar lagi bekerja, segera mencari cara untuk membuat pria ini tetap sadar dan memulangkannya.

“Merepotkan sekali! Kalau tetap seperti ini, kamu bisa merusak semua rencana kita!” ketus Kirana. “Sadarlah, jangan sampai obat itu mempengaruhimu.”

Terlambat, obat tersebut sudah bekerja dengan cepat pada tubuh Abra. Dan mau tidak mau, Kirana menelpon asisten pria ini untuk memberitahu kepada tuannya. Lalu ia pun, meraih lengan Abra untuk membawanya keluar dari mansion. Untuk saja saat ini Arthur sedang tidak ada di rumah.

Setelah tidak sengaja menguping pembicaraan Kirana dan Abra, Lily pergi dari sana dan menuju tujuan awalnya menuju dapur.

Niat hati hanya ingin melihat Abra yang ternyata adalah pria yang menyapa mereka saat hari pernikahan, Lily malah dibuat tidak bisa berkata-kata dengan apa yang baru saja ia dengar.

Sebelumnya ia sudah menduga orang yang dengan tega memberikan obat berbahaya tersebut adalah Kirana, namun hati kecilnya yang bersih tidak mudah percaya begitu saja. Ia mengira saat itu Kirana salah memberikan Vian obat. Tapi sekarang, semuanya sudah jelas. Wanita itu memang berniat memberikan obat berbahaya tersebut pada Vian yang akan semakin merusak kinerja otaknya.

Melihat dan mendengar secara langsung kebenarannya membuat Lily merasa tetap syok. Dan dirinya tidak bisa tidak berpikir, ‘Apakah semua ibu tiri jahat?’

“Nona, Anda kenapa?” tanya Bi Erna melihat kedatangan Lily yang tampak tak bersemangat.

Lily menoleh sebentar, ia memberikan senyum pada wanita paruh baya itu. “Aku nggak papa Bi,” jawabnya.

Bi Erna tahu majikannya sedang tidak baik-baik saja, namun ia memutuskan untuk bungkam jika majikannya tidak ingin bercerita.

Setelah mengetahui maksud kedatangan Lily, Bi Erna pun ikut membantu. Bantuan sangat berarti untuk gadis itu yang masih saja syok dengan kebenaran yang baru saja ia dengar.

***

1
Tantri Tantri
mana ni update yg baru
Lisa Kusmiran07
lanjut
R4Z1
up lagi Thor
Lisa Kusmiran07
Kirana penuh siasat
Lisa Kusmiran07
semangat up
Lisa Kusmiran07
Lily jangan terpengaruh sama nenek lampir,
Lovely_88
Hahahaha lucu 2 org yg sama2 polos ternyata 😅😅 lily otw unboxing nih
Lisa Kusmiran07
semangat kak up nya
Nurwana
keren...
Lovely_88
Bertindaklah lbh cerdas lili licik dibalas ama licik li kerjain jg tuh emak tiri'y Vian biar kapok loe kan cerdas li 😅😅klo perlu bikin kyk vian jg tu emaknya biar idiot.
Nur Afifah
😁😁😅
Lisa Kusmiran07
lanjut kak,,lucu menghibur
Naaila Qaireen: Siap Kak, makasih dukungannya❤
total 1 replies
Nurwana
Lily mo dikadalin....
Nurwana
dasar Nenek lampir Thu Kirana... gara gara obat itu Vian berubah total.
Nurwana
hahahaha 😂😂😂😂😂
Nurwana
jgan sampai nhe Vian pura pura idiot deh....
Lovely_88
kapan up'y kakak 😊g sabar nih
Lovely_88
aduh jgn2 yg ngebuat vian kecelakaan tuh semoga lili bisa nolongin Vian syukur2 bisa ngebuka deh y busuk'y paman'y 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!