Senson 1. Pernikahan Martinus dengan Angela
Senson 2.
Marbella adalah anak ke empat dari pasangan Sandra dengan Michael di mana Marbella menikah dengan pria yang sudah menolong dirinya.
Ternyata Marbella diperlakukan layaknya seorang pelayan bahkan suaminya sengaja membawa wanita lain. Selama ini Marbella selalu bersabar namun ketika melihat suaminya selingkuh membuat Marbella bercerai.
Setelah bercerai Marbella kembali ke keluarga besarnya dan membalas perbuatan suami dan keluarga suaminya. Suaminya yang mengetahui kalau Marbella sangat kaya membuat suaminya menyesali perbuatannya dan ingin kembali.
Akankah Marbella mau memaafkan kesalahan suaminya atau menerima cinta baru dari teman masa kecilnya yang dulu pernah di tolongnya? Ikuti yuk ceritaku.
Tolong jangan boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Angela Tidak Sadarkan Diri
Martinus tidak tahu kalau Angela mempunyai dua nomer telepon. Di mana yang satunya khusus untuk pekerjaan dan nomer satunya lagi nomer pribadi. Di mana Angela hanya memberikan nomer pribadi ke Martinus dan keluarga besarnya Martinus.
"Nomer yang Anda hubungi tidak ada yang menjawab saat ini."
"Tidak di angkat." Jawab Martinus sambil menurunkan ponselnya yang tadi menempel di telinganya.
"Mungkin cucu menantuku sangat sibuk jadi tidak sempat angkat teleponnya. Maklum cucu menantuku seorang seniman, desainer dan banyak pekerjaan lainnya jadi cucu menantuku sangat sibuk." Ucap Nenek Elisabeth.
"Nanti kamu telepon lagi istrimu." Sambung Nenek Elisabeth.
"Mungkin saja dan maaf, Aku pulang dulu." Pamit Nenek Iskandar.
Nenek Elisabeth dan Martinus hanya menganggukkan kepalanya kemudian Nenek Iskandar pergi meninggalkan mansion milik Nenek Elisabeth. Sedangkan Martinus kembali menghubungi Angela namun ponselnya tidak di angkat.
'Kenapa tidak di angkat? Apa jangan-jangan Angela selingkuh dariku?' Tanya Martinus dalam hati sambil menahan amarahnya.
Tiba-tiba ponselnya berdering membuat Martinus menatap ke layar ponsel dan melihat di layar ponselnya tertera nama Daddy membuat Martinus menggeser tombol berwarna hijau.
'Hallo, Dad.' Panggil Martinus.
'Kamu pergi ke Hotel Antonie Internasional, Angela dalam bahaya." ucap Michael tanpa basa basi.
'Apa? Baik.' Jawab Martinus sambil berdiri.
"Nenek, Aku pergi dulu." Pamit Martinus sambil mencium punggung tangan Nenek Elisabeth.
"Ada apa?" Tanya Nenek Elisabeth.
"Angela dalam bahaya, karena itu Martinus ingin menyelamatkannya." Jawab Martinus sambil berjalan dengan langkah cepat menuju ke pintu utama.
"Apa? Hati-hati." Ucap Nenek Elisabeth dengan wajah terkejut.
Martinus hanya menganggukkan kepalanya sambil berjalan ke arah mobil di mana Cristina sudah menunggunya sejak tadi.
Martinus dan Cristina kini berada di dalam mobil di mana Cristina mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi menuju ke Hotel Antonie Internasional.
xxxxxxxxx
Di tempat yang berbeda lebih tepatnya di Hotel Antonie Internasional, di mana Angela tidak sadarkan diri dan berbaring di ranjang.
Seorang pria bertubuh gempal berdiri dengan tatapan mesum ke arah Angela hingga dua wanita masuk ke dalam kamar tersebut siapa lagi kalau bukan Bela Sutrisna dan Belia Sutrisna.
"Anak buahku sudah berhasil menculik wanita ini." Ucap pria bertumbuh gempal sambil mengingat apa yang sudah dilakukan anak buahnya.
Di mana anak buahnya ditugaskan untuk selalu mengikuti ke mana saja Angela pergi hingga anak buahnya mendapatkan kesempatan.
Yaitu ketika Angela sedang berjalan ke arah parkiran mobil sepulang dari butik miliknya, tiba-tiba seorang datang dan memukul tengkuk Angela hingga Angela tidak sadarkan diri.
Anak buahnya langsung membawanya ke hotel atas perintah bosnya di mana bosnya mendapatkan perintah juga dari orang yang menyewanya yaitu Bela Sutrisna.
"Bagus, sekali." Ucap Belia tersenyum jahat.
"Mengapa ponselnya terus berdering?" Tanya Bela ketika mendengar ponsel milik Angela berdering.
"Coba cek, siapa yang menghubunginya!" Perintah Bela.
Pria gempal tersebut mengambil ponsel tersebut lalu memberikan ke Bela. Bela melihat di layar ponsel milik Angela di mana suaminya yang bernama Jonathan menghubungi dirinya dan tidak berapa lama ponselnya berhenti berdering.
"Angela, setelah hari ini biarkan Aku melihat bagaimana kamu dipermalukan oleh para wartawan yang sudah Aku undang karena Kamu bermain dengan pria liar." Ucap Belia sambil tersenyum devil.
"Sungguh Aku tidak sabar melihat bagaimana reaksi calon suamiku melihatmu berselingkuh dengan pria liar. Bisa dipastikan calon suamimu membencimu dan akhirnya kamu diceraikan lalu menikah denganku." Sambung Bela sambil tersenyum bahagia melihat penderitaan Angela.
Sedangkan Bela memberikan ponselnya ke Belia lalu memukul pipi Angela dengan pelan namun Angela masih tidak sadarkan diri membuat Bela tersenyum jahat.
"Aku tidak peduli jika Dia mati karena wajahnya mengingatkan Aku dengan Ibunya yang paling Aku benci." Ucap Bela kemudian menatap ke arah pria berbadan gempal.
"Wajah yang sangat cantik, lebih mudah bagimu untuk merusaknya." Ucap Bela sambil tersenyum jahat.
"Terima kasih Nyonya Besar." Ucap pria berbadan gempal sambil tersenyum mesum.
"Lakukan secara brutal dan Aku tidak peduli jika kamu menyiksanya. Ingat jangan menunjukkan rasa kasihan atau jangan bersedia jika Angela membayarmu dua kali lipat atau berkali-kali lipat." Ucap Bela tanpa punya perasaan.
Pria berbadan gempal hanya tertawa jahat sedangkan Bela menyalakan dupa perang sang. Siapa saja yang menghirupnya maka langsung menginginkan hubungan suami istri.
Hal itu dilakukan agar supaya Martinus bisa melihatnya dan langsung membenci Angela karena Angela melayani pria berbadan gempal dengan suka rela tanpa paksaan.
"Apa itu?" Tanya Belia penasaran.
"Ini adalah wewangian terbaik di mana wewangian ini sangat bagus untuk menghibur." Jawab Bela.
Bela kemudian meniupnya agar apinya padam dan keluarlah asap. Sedangkan pria berbadan gempal menatap wajah cantik Angela yang masih tidak sadarkan diri sambil tersenyum mesum.
Pria berbadan gempal menatap tubuh Angela dengan tatapan nanar dan rasanya tidak sabar untuk menikmati tubuh Angela.
Sedangkan Bela meletakkan dupa tersebut di meja dekat ranjang agar Angela dan pria berbadan gempal menghirup asapnya.
"Gadis cantik, biarkan Kakak yang akan menjagamu dengan baik. Hahahahahaha ...." Tawa pria berbadan gempal sambil tertawa jahat.
Belia yang sedang memegang ponsel Angela tiba-tiba terkejut pasalnya ponselnya berdering kembali membuat Belia menatap ke arah layar ponselnya.
"Sangat mengganggu." Ucap Belia dengan wajah kesal lalu mematikan ponsel milik Angela agar tidak berdering lagi.
Setelah itu Bela dan Belia keluar dari kamar meninggalkan Angela bersama pria berbadan gempal. Di mana pria itu tertawa jahat karena sebentar lagi akan menikmati tubuh Angela.
"Hahahahaha .... Wajahnya sangat cantik. Aku hari ini sangat beruntung selain mendapatkan bayaran tinggi, Aku juga mendapatkan wanita cantik di mana Aku bisa puas bermain." Ucap pria berbadan gempal sambil tertawa jahat dan menatap wajah cantik Angela.
Semangat selalu ya👍👍