Gloomy Wedding

"Liam, aku kembali mengalaminya. Dan kali ini, ucapan pria itu benar - benar membuatku kaget dan tak mengerti. " Barra berucap pada Liam saat mereka kini tengah berada di ruangannya.

Di bawah mata Barra terlihat menghitam. Pria itu kekurangan tidur karena terus memikirkan setiap arti dari ucapan pria itu.

"Memangnya apa yang dia katakan, Tuan? "

"Dia mengatakan mereka memiliki hubungan darah, tapi tidak sama. Bukan dia orang yang darahnya masih mengalir di dalam tubuhku. Dan dia juga mengatakan bukan hanya aku. Kau mengerti, Liam? Aku Baru berasumsi ucapan nya yang pertama. "

"Apa itu Tuan? "

"Kau tau jika pria itu mengetahui tentang Jovita dan Bella, kan? Aku berpikir, mereka yang pria itu ucapkan adalah Bella dan Jovita. Aku berpikir jika pria itu mencoba mengatakan kalau Jovita dan juga Bella memiliki hubungan darah. Namun tak sama. Nah, dari kata tak samanya aku tidak mengerti. Tidak sama dari mananya? "

"Tapi Tuan, kenapa anda bisa berpikir jika Mereka yang pria itu maksud adalah Nona Jovita dan Nona Bella? " Liam terlihat bingung.

"Karena pria itu selalu mengatakan tentang wanita yang bersama ku dan jauh dariku, tidak jauh dari Jovita dan Bella, bukan? Apalagi saat dia mengatakan kalau wanita yang ku inginkan adalah wanita yang saat ini jauh dariku. Itu sebabnya aku berpikir jika Mereka yang dia maksud adalah Jovita dan Juga Bella! "

Liam memegang dagunya seolah tengah berpikir. "Masuk akal juga, Tuan. Tapi, maksud dari yang tak sama apa mungkin maksud nya adalah mereka dari rahim atau benih yang berbeda? "

"Nah! Itu juga yang ku pikirkan! Apa mungkin berbeda yang dia maksud adalah berbeda Rahim atau benih, makanya aku bingung! "

"Memang membingungkan, Tuan. Lalu maksud ucapan bukan darahnya yang mengalir di tubuh anda? Apa mungkin itu berhubungan dengan orang Tua? Atau mungkin transfusi? "

"Sepertinya itu ada kaitannya dengan transfusi darah. Kau tau, kan? Orang yang pernah mendonorkan darahnya padaku hanya Hades Dan juga Jovita. Lalu, siapa yang bukan darahnya mengalir di dalam tubuhku? Kau tau golongan darah ku O. Dan aku hanya bisa menerima Donor darah dari golongan yang sama. "

"Tuan, untuk arti dari ucapan sama namun berbeda saya pun kurang mengerti. Namun jika kita ingin membuktikan Nona Bella dan Nona Jovita satu benih berbeda Rahim atau sebaliknya, itu cukup sulit untuk di cari tau. Karena Ayah Nona Bella dan kedua orang Tua Nona Jovita sudah meninggal. "

"Kalau begitu kita cari tau saja dulu yang Golongan darah. Apa mungkin di antara mereka ada yang berbohong padaku? "

"Saya rasa Hades tidak mungkin berbohong, Tuan. Karena waktu itu saya bersamanya saat dia tengah di ambil darah untuk di transfusi kan pada anda. " Balas Liam membuat Barra menatap nya.

"Jadi maksud mu, mungkin Jovita yang berbohong? Ayolah, Liam. Kau tau kan jika dulu dia yang menyelamatkan ku. Dan waktu itu dia menyelamatkan ku lagi. "

"Tapi, Tuan. Bukan sekali dua kali Hades mendonorkan darahnya pada anda. Mungkin Kita bisa mengetesnya terlebih dahulu. Antara golongan darah Hades Dan juga Nona Jovita. Siapa di antara mereka yang telah berbohong? "

Barra terlihat berpikir. Pria itu diam untuk beberapa saat lalu bangkit dari duduknya. "Beritahu Hades jika aku ingin bertemu dengannya. " Ucapnya sembari berjalan ke pintu keluar.

"Baik. " Liam menunduk, menyembunyikan sedikit senyuman tipisnya yang tak di sadari oleh Barra.

***

"Ada apa, Tuan? Apa ada yang harus saya lakukan? Kenapa anda membawa saya ke rumah sakit? " Hades yang tanpa di beritahu apapun akan di bawa kemana saat Tuannya itu datang bertanya dengan bingung.

"Hades, Aku ingin mengecek golongan darah mu. " Jawab Barra membuat kerutan di kening pria berdarah Belanda itu mengkerut.

"Kenapa, Tuan? Bukannya sudah jelas golongan darah saya O? " Tanyanya kembali dengan bingung.

"Aku tau, aku harus memastikan sesuatu. "

Mau tak mau, Hades mengikuti Dokter di sana menuju ruangan Untuk mengecek golongan darahnya. Dan tidak lama kemudian, dokter dan juga Hades telah kembali. Barra dan Liam yang menunggu di luar langsung menghampiri mereka.

"Bagaimana? " Tanya Barra.

"Golongan darah Tuan Hades O, Tuan. Tidak salah lagi. " Jawab Sang Dokter membuat Barra terdiam.

"Baiklah, terimakasih. "

"Memangnya ada apa, Tuan? Kenapa anda ingin mengecek lagi golongan darah saya? Apa anda mencurigai saya telah berkhianat? " Tanya Hades penuh selidik. Barra selalu melakukan Pengetesan golongan darah untuk mengetahui siapa musuh dan juga pengkhianatnya.

"Tidak Hades. Ada satu hal yang lebih penting yang membuatku harus melakukan ini. "

"Tuan, sudah saya bilang. Golongan darah Hades O. " Liam menimpali. Membuat Barra semakin terdiam di tempatnya.

"Liam, tidak mungkin Jovita berbohong. Atau mungkin, ada orang lain yang pernah metransfusikan darahnya padaku selain mereka berdua? " Tanyanya.

"Tuan, Hanya mereka berdua yang pernah metransfusikan darahnya pada anda. "

Sedangkan Hades yang tak mengerti dengan apa yang sedang mereka bicarakan hanya menatap kedua orang itu dengan Heran.

"Sebenarnya, ada apa Tuan? "

Barra dan Liam menatap wajah Hades. Akhirnya Barra pun menceritakan semua yang dia alami termasuk pria dan mimpinya yang terasa begitu nyata. Tentu itu membuat Hades sangat terkejut.

"Bagaimana, Bisa? Aku saja tidak percaya. Bagaimana caranya dia bisa mengetahui hal itu? " Tanya Hades terlihat masih terkejut.

"Karena dia mengetahui tentang Bella dan Jovita, bahkan dia juga mengetahui kejadian 2 tahun yang lalu. Itu sebabnya aku mengartikan semua kalimat berbelitnya. "