" Bagaskara seorang CEO muda yang berusia 25 tahun yang terpaksa menikahi anak seorang pelayan di rumahnya.
karena kesalahan yang ia perbuatkan sendiri saat itu dirinya pulang kerumah dengan keadaan mabuk berat di sertai dengan efek obat perangsan yang di berikan oleh temanya saat di klub malam itu. " viola dan bagas bagun kesiangan dengan tak sadarkan diri saat viola terbangun dengan keadan tampa sehelai benang sedikit pun dan melihat ke sisi sampingnya Tuan mudahnya yang masi tertidur pulas saat itu la viola teringat akan kejadian semalam yang membuat dirinya kehilangan mahkota yang ia jagakan sejak duluh.
saat di meja makan Bagas turun dari anak tangga menujuh meja makan untuk sarapan pagi di saat itulah Bagas mendengar suara tangisannya viola di dapur. " kenapa kamu menangis viola ujar Bagas majikan mudanya itu " viola mendongak ke atas dan melihat wajah majikannya yang tampan itu " euaaaa,,,, euaaa,, tampa menjawab pertanyaan majikanya viola semakin menjadi jadi tangisannya"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundanya marcell aqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiba-tiba sedih part 2
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Untuk saja pintu kamar meraka tertutup jika tidak kemungkinan perdebatan mereka dapat di dengarkan oleh yang lain termaksud mama, papa, dan Della serta adik iparnya itu Farel.
" aku ingin kamu tetap ada di sini dan juga tetap ada di samping anak kita apakah kamu tega meninggal kan Rafael yang barusan saja kamu melahirkan anak kita, ibu macam apa kamu yang tega meninggal kan anak kita ini,! "jawabnya dengan memberi sebuah alasan yang tepat tapi terdengar jelas oleh istri nya itu.
Seketika Viola terdiam dan tak ada kata- kata yang keluar dari mulut nya itu namun ia membenarkan setiap kalimat yang di ucapkan oleh suaminya barusan. tampa ia sadari tiba-tiba air matanya pun mengalir deras di pipinya dan menetes ke waja mungil bayi nya itu.
" anak mama maaf kan mama mu ini ya sayang mama yakin suatu saat nanti kamu akan menjadi anak yang baik dan sukses sama seperti papamu nanti" ucapnya sambil mengusapkan air matanya itu.
Akhirnya Rafael pun tidur dengan pulas di kasur miliknya itu . tak lama Viola meletakan bayinya lalu ia ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang sedari tadi lengket akibat asinya yang keluar secara deras.
Setelah usai mandi ia membenarkan posisi duduknya itu untuk memompa kan asinya itu dengan alat pemompa asi yang sudah di siapkan oleh suster. alhasil asi yang di sedot pakai alat penyedot itu keluar dengan banyak dan dapat 1 botol penuh.
Ia tersenyum melihat asinya itu dan juga anak lelaki nya itu tak lama ia pun menyimpan susu ais nya di dalam kota bok yang ada di meja kamarnya itu. kemudian ia berjalan ke arah anak lelaki nya yang sedari tadi tidur dengan pulas.
" alhamdulillah ya anak mama akhir nya kamu tidak rewel sayang" sambil mengelus pipi mungil anaknya itu.
namun tak lama itu suara pintu di luar kamar di ketuk oleh Della dan mamanya dari balik pintu kamar Bagas dan Viola.
" mbak Viola buka dong pintu nya !? " ucapnya dengan suara setengah berisik
Dengan cepat-cepat Viola berjalan kearah pintu kamar nya itu dan memutarkan Handle pintu kamar nya dan terlihat mama mertuanya dan juga Della yang kini terlihat sedikit jutek sambil memiringkan bibirnya ke kiri dan kanan.
" lama kali sih mbak buka pintu nya dah capek tau berdiri di sini " ucapnya dengan waja yang sebal.
" iya maaf Del mbak tadi barusan meletakan Rafael ke tempat tidur nya " ucap Viola sambil membenarkan kata - katanya itu.
" Bilang aja kalau kamu itu tidak memberi kami izin kan untuk melihat cucuku sendiri " kini Astrid yang berbicara.
"Astaghfirullah, ma! "
Teriakku kaget. meski aku kadang jengkel sama mama mertuaku, tapi mengenai ia adalah omah nya dari anakku maka dengan hati yang terpaksa aku memperbolehkan Mama mertua dan adik iparku yang julit ini masuk ke kamar ku.
akhirnya mereka berdua masuk ke dalam kamar ku dan mas Bagas dengan waja yang senang dan bahagia ia mendekati ranjang anak ku yang sedari tadi sudah mulai menggeliat- liat sambil mengisap jari jempol nya yang imut itu.
" Halo keponakan Aunty sudah bangun ya wa,,,, wangi sekali " sambil mengambil dan mengendong Rafael di pelukan Aunty nya itu.
" sini dong gantian biar mama aja yang mengendong nya " pinta mama mertuaku yang sebenarnya dari kemarin ingin mengendong kan cucunya .
" Hay guys selamat membaca dan jangan lupa like ya 🤗
