NovelToon NovelToon
Psikopat Gila Jatuh Cinta

Psikopat Gila Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Herfika Safitri

Barra Malik Bagaskara pewaris tahta kerajaan bisnis keluarganya. Tapi ia lebih di kenal Barra si psikopat Gila dia akan membantai siapa saja yang berani menyinggungnya. Barra tidak akan kenal dengan kata ampun apapun akan ia lakukan hingga hatinya merasa puas.

Suatu ketika ia bertemu dengan seorang yang membuat dunianya jungkir balik entah bagaimana caranya apapun yang jadi keinginannya harus ia miliki termasuk seorang gadis yang menjadi incaran hatinya yang mampu membuatnya merasakan Jatuh cinta.

Bagaiman kisahnya, yuk mampir dan baca kisah Barra si psikopat Gila Jatuh Cinta jangan lupa tinggalkan jejak cinta kalian yaa 😊💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herfika Safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Barra-19

\=\=\=\=\=\=\=\= • Next Story • \=\=\=\=\=\=\=\=

Barra yang mendapatkan pesan dari Wildan langsung menyeringai ternyata gadisnya saat ini sedang membutuhkan pekerjaan dan ia bisa membantu untuk hal itu.

Tentunya itu tanpa sepengetahuan Arlleta jika ia mengetahui hal itu bisa-bisa Arlleta tidak akan mau menerima pertolongan darinya.

Barra sudah memiliki cara tersendiri untuk Arlleta bisa bekerja dan dekat dengannya tanpa harus tahu bahwa dibalik semuanya adalah Barra.

Barra membalas pesan singkat dari Wildan dan kemudian ia menatap sahabatnya, sebelum ia membuka suara.

"Guys gue cabut duluan ya, gue mau main" ucap Barra.

"Hmmm... Baik-baik Lo jangan lupa bersihkan diri lo Bar" sahut Leonardo.

Ya mereka semua sudah tahu kata main yang Barra lontarkan adalah bahasa lain yang artinya penyiksaan karena jiwa psikopatnya muncul dan perlu tersalurkan.

Barra keluar dari area sekolah sebelum semua murid pulang dari jam pulang sekolah. Barra melajukan motor sportnya ke suatu tempat yang biasa ia gunakan untuk menyalurkan jiwa psikopatnya.

Gedung tua yang lembab dan bau amis dari darah di jaga oleh dua orang bodyguard yang memang sedang menjaga seseorang di dalam sana.

"Bagaimana dengan tawanan" tanya Barra pada kedua bodyguardnya.

"Masih terikat tuan muda"

"Bagus, siapkan dia hari ini aku ingin eksekusi dia"

"Baik tuan muda"

Kedua bodyguardnya langsung melakukan apa yang di perintahkan oleh Barra, menyiapkan tawanan yang akan siap di eksekusi oleh Barra hari ini.

Seseorang yang penuh dengan luka terikat dengan rantai dan tangannya masih terlihat mengeluarkan nanah dan bau busuk.

"Busuk sekali dia" ucap Salah satu bodyguard itu pada rekannya.

"Bagaimana lagi ini sudah hari ke empat setelah penyiksaan awal jadi nanah pada lukanya mengeluarkan bau tidak sedap" balas rekannya.

"Gadis yang malang" ucap bodyguard yang pertama.

"Cih... Ini semua sesuai atas perbuatannya di masa lampau" jawab Rekan bodyguard.

"Ayo seret dia tuan muda tidak akan mau menunggu lama" sahut rekannya.

Barra sudah menunggu mangsanya wajahnya sudah berubah menjadi bengis tidak tampak Barra yang ramah dan bersahabat, Yang kini ada di hadapan Bodyguard adalah Barra dalam mode psikopat tanpa hati dan kasih sayang dan tidak ada yang berani melawan perintahnya.

"Lakukan pekerjaan kalian dengan cepat" teriak Barra.

"Baik tuan muda"

Barra menyeringai dengan pisau di tangganya saat ia melihat mangsanya sudah di dudukan di hadapannya dengan kaki yang terikat rantai sementara tangannya di biarkan lepas oleh kedua bodyguardnya.

"Bau sekali" ucap Barra

Byurrrr....

"Arrrrgggh" teriak tertahan seorang tawanan dihadapan Barra.

"Halo Sandra apa kabarmu" ucap Barra setelah menyiram air ke muka Sandra.

"Ba-rra le-pa-sin gue" teriak Sandra

"Hari ini lo akan gue bebasin jadi bersiaplah" ucap Barra menyeringai.

"Benarkah..." jawab Sandra berbinar-binar matanya.

Dan lihatlah hal itu membuat Barra tersenyum senang hingga mengeluarkan tawa jahatnya.

"Hahahahahaha tentu saja benar Sandra, kau akan bebas sebentar lagi" ucap Barra

Barra memberikan kode pada Bodyguardnya salah satu dari mereka mendekati Barra. Barra berbisik pada bodyguard itu dibalas anggukan kepala oleh bodyguardnya.

Sesuai perintah Barra, bodyguard itu melepaskan kaki Sandra yang di rantai dan itu membuat Sandra merasa senang tanpa tahu apa yang sedang Barra rencanakan untuk eksekusinya.

Setelah bodyguard itu pergi Sandra ingin mendekati Barra tapi dengan cepat Barra berkata.

"Tetaplah di tempatmu Sandra kau bau sekali uh" ucap Barra

"Kau benar Barra, aku butuh waktu untuk bersih-bersih dan mengobati luka ku ini tapi kenapa kau melepaskan ku" tanya Sandra.

"Kau tidak memerlukan itu Sandra, kau hanya harus menerima kenyataan bahwa hari ini kau akan ku bebaskan" Ucap Barra dengan seringai yang menyeramkan.

Strrrreeeeekkk....

Ctaaaak....

Suara pisau yang di lempar oleh Barra dan bersamaan dengan suara cambukan yang di cambukan oleh bodyguard kepada Sandra.

"Arrrrgggh" teriak Sandra.

"Apa-apaan ini" lanjut Sandra

Ctaaaakkk...

Sekali lagi cambukan itu di tujukan pada Sandra dan ia meringis kesakitan.

"Bawa kemari benda itu" ucap Barra pada bodyguardnya.

Ctaaakkk...

Ctaaakkk...

"Arrrrgggggh...sakit Barra" ucap Sandra.

"Jangan bermimpi akan lepas dari gue" ucap Barra sambil memakai sarung tangan hitam yang di siapkan oleh bodyguardnya.

Barra mendekati Sandra kemudian ia menarik rambut Sandra dan menyeretnya hingga ke sudut ruangan yang lembab dan bau amis tersebut.

"Lepasin Bar sakit" ucap pelan Sandra sambil menahan sakit pada puncak kepalanya.

"Tenanglah aku tidak pernah sebaik ini pada mangsaku kau yang pertama" ucap Barra.

Apa yang Barra ucapkan memang benar ia tidak akan pernah sebaik itu pada mangsanya apalagi empat hari silam ia melepaskan Sandra hanya karena ia sudah berjanji pada Arlleta akan pulang dalam satu jam.

Ia mengurungkan niatnya untuk mengeksekusi Sandra dan membiarkan dirinya selamat selama beberapa hari tapi hari ini ia akan menyelesaikannya.

Braaakkkkk...

"menjijikkan" ucap Barra melepaskan tangannya dari rambut Sandra.

"Arrrrgggggh"

Barra kembali mengambil pisau kecil yang ujungnya runcing lalu ia menyayat tubuh Sandra dengan pisau bagaikan ia menyayat seekor kelinci kecil.

"Arrrrrrrgggghhh......" teriakan Sandra bergema dalam gedung tua itu, darahnya pun bercucuran dan memenuhi lantai yang sudah berdebu.

"Hah... Tidak ada bedanya dengan sampah" ucap Barra

Barra kembali menggoreskan pisaunya pada bagian perut Sandra yang kini sudah setengah sadar akibat menahan sakit yang Barra berikan padanya.

"Hahahah...Tikus kecil kau cukup berbahaya bagian perut mu" seringai Barra

Sreeerrkkt..

Lagi dan lagi Barra membedah bagian perut Sandra tanpa rasa ampun yang terlihat di wajahnya hanya senyum dan seringai yang menyeramkan jika di perhatikan.

"Arrrrgggggh...." Suara rintihan kesakitan Sandra.

Suara apapun yang di keluarkan oleh Sandra seolah hanya angin lalu untuk Barra yang kini dikuasai oleh emosi dan balas dendamnya. Terlebih mangsanya kali ini memiliki kesalahan yang fatal untuk seorang Barra.

Karena menganggu dan mengusiknya sama saja halnya dengan menyerahkan diri untuk mati. Barra menjadi seperti ini karena tekanan batin yang ia rasakan sedari kecil, luka hati dan kecewa yang berkali-kali ia rasakan membuatnya bebal dan memiliki ambisi yang kuat untuk menjadi orang yang berani dan di takuti orang lain.

Ketika emosionalnya sedang meluap-luap tidak ada yang bisa menghentikannya saat ini selain dirinya sendiri yang merasa puas atas tindakannya.

Tidak ada yang tahu tentang Barra dengan baik sebaik kakek dan sahabatnya. Mereka mengetahui bagaimana sikap Barra dan bagaimana Barra akan berhenti sampai saat ini tidak ada yang bisa menghentikan Barra kecuali dirinya merasa puas.

"Arrrrgggh....." Teriak panjang Sandra mengantarkan dirinya pada kebebasan yang Barra maksud yaitu bebas dari penyiksaan yang dilakukan oleh Barra sendiri.

"Ciuhhhh.... Lemparkan mayat sampah ini pada Kenzie" ucap Barra pada bodyguardnya yang sedari tadi menyaksikan apa yang Barra lakukan tanpa melarangnya.

"Baik tuan muda"

"Dan siapkan pakaian bersih untukku aku akan mandi" ucap Barra melepas sarung tangannya.

...****************...

...****************...

...****************...

1
Bening Hijau
semangat up nya..
/Rose/ untuk km
Tini Timmy
aduhh sakit
Bening Hijau
semangat.
dan jaga kesehatan
3 iklan + 1 bunga
Bening Hijau
kasihan winda nya
Bening Hijau
siapa sosok misterius yg ikutin winda ?
Yusrina Ina
akhirnya up juga author 🥰🥰🥰 terima kasih......
Bening Hijau
lucu dan menghibur
mimiekri
/Rose/
mimiekri
anak motor nih ceritanya?/Grin/
Buka Hati ❣️
semangat Kaka
Bening Hijau
buat arlleta yang mulai cemburuan.
iklan untuk mu
Bening Hijau
buat arletta dan barra yang sudah jadian bungga untuk mu
👑Queen of tears👑
☕ untuk yang mengulang tahun hari ini🎉🎉
👑Queen of tears👑
action bar 👏👏👏
👑Queen of tears👑
apa aja honey
yg pnting kenyang 🤣
👑Queen of tears👑
serangan biawakkkk mulai keluar 🤣🤣🤦
👑Queen of tears👑
sama🤣🤣🤭
bkn alergi tpi enek aja 🤧
👑Queen of tears👑
modus,🤧
Aiyuki
2 iklan +🌹 untuk mu😘
Aiyuki
aslinya naik motor macam gtu gk bisa tenang selain jok nya lebih tinggi, yang dibonceng hrus ngimbangin dengan menukik kan gaya duduk nya😣😣😣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!