Psikopat Gila Jatuh Cinta

Psikopat Gila Jatuh Cinta

Barra 01

Brummm...Brummm....Brummm

Suara deru motor sport memekakkan telinga di iringi dengan gemuruh sorakan fans dan para sahabatnya yang berteriak atas kemenangan sang juara bertahan tak terkalahkan the one only Barra Malik Bagaskara siapa yang tidak mengenalnya di arena balapan liar dia adalah juara bertahan tak terkalahkan.

Namanya terkenal sebagai Barra si psikopat gila, siapapun tidak ada yang berani membuat masalah terhadapnya. Barra terkenal dengan sebutan "Manusia tanpa hati"

Leonardo, Gabriel dan Bastian adalah sahabat Barra sedari kecil mereka sangat memahami bagaimana Barra dan mereka tidak akan pernah mau ikut campur dalam urusan Barra tanpa Barra minta.

"Barr ke markas atau cabut pulang" ucap Bastian

"Cabut pulang aja besok ketemu di sekolah" sahut Barra cepat.

"Ini duit kemenangan Lo mau diapain" tanya Gabriel

"Seperti biasa lo pada habisin beli makanan untuk di markas sisanya transfer gue"

"Beres bos, makan enak kita guys" ucap Gabriel

"Gue cabut Lo pada bubar Sono" Ucap Barra sambil menghidupkan mesin motor sportnya.

Brummm...Brummm...

Malam itu Barra mengendarai motor sportnya dengan tenang dan tatapan tajam kedepan, hingga di persimpangan ia hampir saja menabrak seseorang jika ia tidak cepat memegang rem motornya hingga motor bagian belakangnya terangkat keatas.

"Sial, mata lo dimana ah" teriak Barra turun dari motornya

"Sorry..sorry gue nggak sengaja tadi gue di kejar-kejar orang jadinya gue nggak lihat saat nyebrang" ucap gadis itu dengan gugup

"Bodoh gue belum maafin Lo"

"Lagian Lo nggak nabrak kan terserah Lo maafin ataupun nggak gue nggak peduli" ucap tegas gadis itu mengambil ranselnya yang terjatuh karena kaget tadi.

"Lo mau kemana apa Lo budek gue belum maafin Lo"

"Nggak peduli Lo maafin atau nggak gue nggak ada urusan dengan Lo"

"Yakin" Tatap Barra tajam pada gadis di depannya

"Yakin, jangan Lo tatap gue kayak gitu gue nggak takut sama Lo" Pergi meninggalkan Barra.

Setelah kepergian gadis yang hampir ia tabrak tadi hingga menghilang dalam pandangan matanya. Barra melihat tangannya yang memegang benda yang terjatuh dari ransel gadis tadi.

"Kita akan bertemu lagi gadis bawel" ucap Barra melihat tajam kearah gadis tadi pergi.

Barra melanjutkan perjalanannya menuju rumah pribadinya. Rumah yang berada di tengah hutan yang lebat dan jarang tersentuh oleh siapapun.

\=\=\=\=\=\=\=\= • Keesokan harinya • \=\=\=\=\=\=\=\=

Di sekolahan elit ternama di ibu kota, sekolahan swasta yang memiliki fasilitas lengkap dan terkenal seantero dunia sebagai sekolah elit yang hanya menerima siswa yang berprestasi dan tentunya siswa memiliki kemampuan finansial di atas rata-rata.

Sekolah elit itu Dirgantara High school kedatangan murid perpindahan dari sekolah Bina Nusantara dia adalah murid berprestasi.

"Jadi Lo bakalan sekolah disini dong Arlleta" ucap Rossa

"Iya gue kan jadi murid pindahan baru disini"

"Lo masuk kelas mana Let" Ucap Rania

"Gue masuk kelas XII IPA 2"

"Hah sekelas dong sama kita-kita" Sahut Sandra

"Kalian di kelas XII IPA 2 juga asik dong kita bisa kumpul nanti, tapi gue harus lapor ke kepsek dulu"

"Ya udah kita ketemu di kelas aja" ucap Rania

"Ya udah gue duluan ya"

Gadis berambut panjang dan bergelombang itu menyusuri koridor sekolah hingga tidak memperhatikan jalan, hampir saja ia menabrak seseorang di depannya.

"Elo" teriak gadis itu.

"Arlleta Clarissa nama yang cantik seperti orangnya" gumam Barra sambil menatap wajah gadis itu setelah melihat nama yang ada di seragam gadis yang ia temui tadi malam.

"Minggir gue mau lewat"

"Lo nggak ngerasa kehilangan sesuatu" tanya Barra ketika gadis bernama

"Nggak tuh..." jawab cuek gadis itu melangkahkan kaki menjauh

"Yakin, tapi kalau lo kehilangan sesuatu lo bisa cari gue" teriak Barra sebelum gadis itu melangkahkan lebih jauh lagi.

"Yakin nggak usah ngarep deh pengen ketemu gue lagi" ucap gadis itu tanpa melihat ke arah Barra.

Setelah benar-benar gadis itu menghilang dari pandangan matanya Barra tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Lo harus jadi milik gue Arlleta Clarissa" tekad Barra.

Setelah menemui kepala sekolah akhirnya Arlleta bersama dengan wali kelasnya menuju kelas dimana ia akan menjadi murid pindahan baru di kelas XII IPA 2.

Setelah perkenalan singkat di depan kelas Arlleta akhirnya mendapat tempat duduk bersama dengan sahabatnya Rosa. Arlleta sungguh senang bisa berkumpul kembali bersama teman masa sekolahnya dulu saat ia mendapatkan beasiswa di sekolah elit saat di sekolah dasar.

Tidak terasa pembelajaran telah di mulai Arlleta bersama sahabatnya memperhatikan guru yang sedang menjelaskan dengan saksama. Arlleta merupakan murid dengan prestasi yang mampu membanggakan sekolahnya tentu itu hasil kerja kerasnya.

Trinnnng.....

Bel pulang sekolah berbunyi semua murid berhamburan ke luar dari kelas mereka mungkin tidak sabar untuk pulang atau seperti sebagian besar murid-murid disini keluar kelas lalu menuju lapangan basket untuk menonton pertandingan basket favorit mereka.

"Eh mau langsung pulang atau mau ngemall dulu" tanya Sandra

"Gue sih malas banget, mending tidur" ucap Rosa

"Gue cabut deh nonton basket ngemallnya lain kali aja " ucap Sandra

"Dasar Lo san pasti Lo ngebucinin Barra ya kan" Tanya Rania

"Itu Lo pintar jadi gue besok-besok aja ya" ucap Sandra pergi meninggalkan sahabatnya.

"Lo gimana Let mau langsung pulang atau gimana!" tanya Rania

"Pulang deh, gue juga mau beres-beres kan gue baru pindah kontrakan dekat sini"

"Mau gue bantuin Let" Sahut Rossa

"Nggak perlu gue bisa kok sendiri"

"Ya udah kalau gitu kita ke depan sama yuk" ucap Rosa

Tiga gadis cantik itu melangkahkan kaki menuju halaman luar sekolah tapi saat di parkiran mereka berpisah karena Rania dan Rosa mereka membawa kendaraan pribadinya. Sementara Arlleta tetap berjalan keluar gerbang sekolah menuju halte.

Gadis itu menunggu angkutan umum untuk pulang ke rumah kontrakan yang memang ia sudah sewa selama ia sekolah di Dirgantara High school.

Disisi Barra saat ia tengah main basket ia melihat gadisnya lewat begitu saja tanpa melihat ke arahnya tentu hal itu membuat Barra penasaran secara ia adalah most wanted di sekolah ini semua gadis tergila-gila dengan dia tapi tidak dengan gadis incarannya.

"Barr gue sudah tahu latar belakangnya" ucap Gabriel

"Gue juga sudah mengetahui itu"

"Lah kalau Lo udah tahu kenapa suruh gue cari tahu tentang gadis itu"

"Kenapa Lo keberatan"

"Nggak sih boss, cuma apa sih istimewa gadis itu buat Lo bos"

"Lo nggak akan pernah tahu, dia milik gue dan harus menjadi milik gue"

"Lo nggak mau dekatin dia buat pedekate boss"

"Dia sendiri yang akan cari gue nanti" Barra menyeringai menatap kepergian gadisnya keluar gerbang sekolah.

...****************...

...****************...

...****************...

Terpopuler

Comments

piyo lika pelicia

piyo lika pelicia

Jangan lupa titik di akhir paragraf.
semangat ☺️

2024-05-24

2

mimiekri

mimiekri

anak motor nih ceritanya?/Grin/

2024-06-18

0

Aiyuki

Aiyuki

marah mulu si barrra 😄

2024-06-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!